in

Review Buku Seni Berbicara Pada Anak oleh Joanna Faber

Seni Berbicara Pada Anak – Menjadi orangtua tentu pasti memiliki tantangan tersendiri terutama ketika berhadapan dengan anak. Menjadi orang tua juga merupakan proses belajar seumur hidup. Bagaimana rasanya jika kamu sebagai orangtua memiliki kesulitan komunikasi dengan si buah hati? Tentu pasti akan merasa putus asa dan tidak tahu harus bagaimana lagi.

Terutama ketika si kecil tidak mendengarkan perkataan mu, apakah kamu akan terus terusan memarahinya? tentu tidak ya grameds. Nah, sekarang kamu bisa mendapat jawabannya melalui buku yang berjudul Seni Berbicara Pada Anak karangan Joanna Faber dan Julie King.

Dalam buku ini kamu akan diberitahu bagaimana cara komunikasi yang efektif untuk menghadapi anak umur 2 hingga 7 tahun. Mulai dari anak 2 tahun yang tidak bisa diajak bekerja sama, anak usia 3 tahun yang kasar, anak 4 tahun yang galak, anak 5 tahun yang sudah diatur, anak 6 tahun yang egois hingga anak 7 tahun yang tidak patuh.

Sering kali sebagai orangtua kita hanya ingin sang buah hati mendengarkan apa yang kita inginkan namun ternyata anak juga memiliki perasaan ingin didengar dan divalidasi perasaannya. Dalam buku ini, penulis mengatakan konflik komunikasi terjadi antara anak dan orangtua karena manajemen emosi yang buruk dan jika kita bisa mengelola emosi dengan baik maka sang anak juga bisa mengungkapkan perasaan dan apa yang dia pikirkan lebih baik.

Mengenal Joanna dan Julie

Holiday Sale

Joanna Faber adalah pakar pendidikan dan parenting. Dia berkontribusi pada buku ibunya How to Talks So Kids Can Learn yang sudah memenangkan penghargaan dan menulis bagian penutup di buku How to Talk So Kids Will Listen and Listen So Kids Will Walk edisi ulang tahun yang ke-13.

Joanna sering memberikan kuliah dan mengadakan lokakarya berdasarkan pekerjaan ibunya dan pengalamannya sendiri sebagai orang tua dan pendidik. Saat ini Joanna tinggal di wilayah Hudson Valley, New York bersama dengan suami dan ketiga putranya dan hewan peliharaannya.

Julie King adalah seseorang yang sudah mendidik dan mendukung para orangtua profesional sejak 1995. Selain bekerja bersama orang tua dan pasangannya, ia juga sudah banyak memimpin lokakarya “how to talk” di berbagai sekolah, organisasi nirlaba, kelompok orangtua.

Julie bergelar A.B. yang didapatkan di Princeton University dan J.B dari Yale School Law. Saat ini dia tinggal di Fransisco bay dan seorang ibu dari tiga anak.

Fakta menarik bahwa Joanna dan Julie sudah berteman semenjak mereka berusia enam dan sepuluh bulan.

Bagian-Bagian Buku

joanna dan julie membagi buku ini menjadi dua bagian besar. Bagian pertama berisi peralatan dasar yang wajib dimiliki oleh orangtua untuk bisa menghadapi si kecil yang mengamuk.

Bagian 1 Buku

Pada bagian I buku ini dibagi menjadi enam bab pembahasan yang terdiri dari :

  • Peralatan Mengatasi Emosi Anak

Sebagai orang tua kita juga perlu memahami perasaan mereka. Ketika perasaan anak sedang tidak bagi maka mereka juga tidak bisa berperilaku baik maka mengakui perasaan anak adalah peralatan untuk mengatasi emosi anak.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengakui perasaan anak yaitu dengan kata-kata, dengan tulisan, dan mengakui perasaan anak dengan seni. Selain itu juga kamu bisa memberikan fantasi yang tidak bisa kamu berikan dalam realita untuk mengatasi emosi anak.

Contohnya adalah “Kita masih memiliki sejuta jam untuk bermain lagi nanti”. Dan yang terakhir kamu bisa mengakui perasaan anak dengan perhatian tanpa suara seperti cukup mendengarkan dan memberikan suara “wow, ehm, oh, wah”

  • Peralatan Untuk Menjalin Kerjasama

Cara untuk menjalin kerja sama yang baik yang pertama adalah dengan cara mengajak mereka bercanda. misalnya dengan membuat permainan untuk membereskan mainan yang berantakan atau menyuruh menyikat gigi dengan menggunakan suara yang lucu sehingga mereka mengikuti instruksi dari kamu.

Selain itu juga kamu bisa menawarkan pilihan kemudian membiarkan anak memegang kendali atau dengan menulis sebuah pesan dan memberikan informasi untuk memberitahu instruksi yang benar kepada anak.

Selain itu, masih ada banyak lagi peralatan yang dijelaskan pada bab 2 ini. Kamu bisa membacanya lebih lengkap dengan membeli buku nya.

inti dari bab dua ini jangan ubah pilihan menjadi ancaman dan hargai terlebih dahulu apa yang anak lakukan sebelum mendeskripsikan apa yang masih perlu dilakukannya. Gunakan juga kata ganti orang pertama “saya’ dan hindari kata “kamu” dan ungkap kemarahan dengan kalimat yang ringkas.

  • Peralatan Untuk Menyelesaikan Konflik

Agar anak tidak selalu terlibat konflik yang panjang dan agar anak bisa mengatasi konflik yang terjadi dengan temannya, maka kita harus membantunya menyelesaikan konflik itu.

Peralatan pertama yang dibutuhkan yaitu dengan mengungkapan perasaan dengan jelas. Jelaskan bahwa kita tidak senang seseorang melakukan perbuatannya buruk yang dilakukan anak, contohnya saat anak mendorong temannya. Setelah itu beritahu cara untuk memperbaiki kesalahan. Atau kita juga bisa menawarkannya pilihan.

ketika memberi penjelasan mengenai itu kamu juga perlu memberitahu bahwa ingatlah untuk bertindak tanpa menghina. Hargai setiap konflik, jangan meremehkan masalah. Sekecil apapun konflik, bagi anak itu merupakan masalah besar. Dan jangan lupa untuk menyingkirkan penyebab masalah sementara waktu.

  • Peralatan Untuk Memberikan Pujian dan Penghargaan

Dalam hal memberi pujian dan penghargaan pada anak juga ada caranya. Jika kita tidak tepat saat memberikan pujian, maka akan ada dampak negatif pada anak. Misalnya, anak akan selalu melihat pada hasil, bukan proses. Sehingga ketika hasil yang didapatnya tidak sesuai keinginan, anak akan merasa frustasi atau merasa gagal dan kecil hati.

Peralatan pertama yang disiapkan untuk memberikan pujian dan penghargaan yang benar adalah mendeskripsikan yang kamu lihat. Kita sebaiknya mendeskripsikan apa yang kita lihat. Kemudian, deskripsikan dampak perbuatan pada orang lain dan yang terakhir jangan lupa mendeskripsikan usaha serta kemajuannya.

Poin yang perlu untuk diperhatikan untuk memberikan pujian dan penghargaan pada, yaitu ajukan pertanyaan daripada sekedar memuji. Lebih baik mengakui perasaannya daripada sekedar memberi pujian. Dan hindari memuji sambil membandingkan.

  • Peralatan Bagi Mereka yang Berkebutuhan Khusus

Memberikan perhatian khusus bagi anak yang memiliki kebutuhan khusus memang perlu ketelatenan dan juga keterampilan. Dalam buku ini peralatan pertama adalah dengan cara masuk ke dalam dunia si anak. Kamu juga bisa menggunakan alternatif seperti catatan, bahasa isyarat atau menggambar dan menyanyi.

Biasanya orang tua akan memberi tahu apa yang tidak boleh si anak lakukan namun bagi anak yang berkebutuhan khusus maka kamu perlu memberi tahu apa yang boleh ia lakukan. Point penting dalam peralatan ini adalah jangan berharap keterampilan baru si anak akan dipakai secara terus menerus atau konsisten.

  • Hal-Hal Mendasar

Perlu grameds ketahui bahwa berbagai peralatan diatas tidak akan berhasil jika dijalankan dalam beberapa kondisi anak seperti kurang makan, kurang tidur, butuh masa pemulihan, merasa terlalu terbebani dan kurang siap secara tingkat perkembangan atau secara pengalaman.

Untuk bisa membaca secara lengkap mengenai peralatan ini semua maka kamu bisa membeli buku ini di gramedia.com

Bagian 2 Buku

Bagian kedua buku ini berisi jawaban dari tantangan yang dihadapi orangtua dalam membesarkan anak usia dini seperti ketika mau makan, pakai baju, keluar dari pintu, berhenti memukul dan menunjukkan cara kreatif dan tidak biasa dalam menggunakan teknik yang ada di bagian pertama buku.

Jika dibagian pertama tadi dijelaskan mengenai teknik nya namun di bagian kedua ini kamu akan menemukan banyak contoh konkret dan banyak cerita dari pengalaman orang tua lain.

pada bagian dua buku ini kamu tidak perlu membacanya secara berurutan karena kamu bisa memilih topik yang sesuai dengan apa yang saat ini kamu alami dengan sang buah hati.

Contohnya bagaimana cara menyelesaikan konflik dengan anak saat di meja makan agar mereka ingin memakan sayuran dan tidak hanya memakan makanan penutup saja.

Sinopsis Buku Seni Berbicara Pada Anak

Judul Buku : Seni Berbicara Pada Anak

Penulis : Joanna Faber dan Julie King

Jumlah Halaman : 428

Tahun Terbit : 20 Oktober 2019

Penerbit : Bhuana Ilmu Populer

ISBN : 9786232165953

Harga : Rp 126.500 (Soft Cover)

: Rp 66.500 (EBook)

Sinopsis :

Apa yang Anda lakukan dengan anak yang berteriak di carseat-nya, mencubit adik bayinya, menolak makan sayur, melempar buku di perpustakaan, atau lari-larian di supermarket? Buku yang disusun berdasarkan berbagai tantangan dan konflik umum ini merupakan “pertolongan pertama” untuk strategi komunikasi, termasuk bab yang membahas tentang anak-anak berkebutuhan khusus dan autisme.

Buku panduan yang ramah pengguna ini akan memberdayakan para orangtua dan pengasuhnya untuk menjalin hubungan yang menyenangkan dengan anak-anak berusia 2 tahun yang tidak bisa diajak bekerja sama, si 3 tahun yang kasar, si 4 tahun yang galak, si 5 tahun yang tidak bisa diatur, si 6 tahun yang egois, dan si 7 tahun yang tidak patuh.

Semua tip dan cara yang ada dalam buku ini akan membantu anak untuk menjadi mandiri, mampu bekerja sama, dan mempererat hubungannya dengan orang tua, guru, saudara kandung, dan teman-teman sebayanya.

Review Buku Seni Berbicara Pada Anak

Pros & Cons

Pros
  • Ada kombinasi cerita, komik dan diskusi dari workshop
  • Ada pengalaman nyata yang dialami oleh penulis dan banyak orang tua yang tergabung dalam komunitas.
  • Buku ini menjelaskan bagaimana menghadapi anak berkebutuhan khusus
Cons
  • Kalimat agak sulit dipahami

 

Dalam buku ini, Joanna dan Julie menambahkan kombinasi cerita, komik dan diskusi langsung dari workshop sebagai ilmu dan pengalaman nyata. Ilustrasi ditambahkan agar para orangtua yang membaca tidak merasa bosan dan memiliki bayangan atau gambaran mengenai apa yang ditulis dalam buku ini.

Pengalaman nyata ini diambil tidak hanya berdasarkan pengalaman Joanna dan Julie namun ada ratusan kisah nyata dari pengalaman banyak orangtua yang berasal dari komunitas atau peserta pelatihan dalam mendidik anaknya.

Jadi bagi grameds yang sedang mengalami kesulitan dalam memahami si buah hari dan belum bisa sepenuhnya berkomunikasi maka buku ini sangat membantu untuk mengatasi masalah tersebut.

Bagi grameds yang sedang kesulitan dalam berkomunikasi dengan anak yang berkebutuhan khusus maka buku ini juga menyediakan informasi yang bisa kamu baca dan pahami. Buku ini tidak membahas mengenai cara menyembuhkan si anak namun bagaimana cara berbicara dengan mereka sehingga tercipta komunikasi yang baik dengan mereka. Salah satu penulisnya Julie King ternyata juga memiliki 3 anak yang memiliki kebutuhan khusus.

Yang paling penting dalam buku ini adalah untuk memahami perasaan anak karena hal itu adalah kunci.

Contoh konkret dari buku ini adalah pengalaman yang dialami oleh michael ketika menghadapi putrinya kara yang baru berusia 2 tahun. Anak saya yang berusia 2 tahun, Kara, menginginkan kue dengan chocolate chip. Saya menulis kata “KUE” pada selembar kertas, lalu memasukkannya ke sebuah bulatan yang tampak seperti kue. Ia lalu menambahinya dengan gambar chocolate chip.

Ajaibnya, ia sudah senang membawa-bawa kertas itu ke mana-mana. Satu kata itu menjadi seperti jimat ajaib. Biasanya ia tak mau menyerah bila sedang menginginkan sesuatu, tak peduli berapa kami memberi tahu kalau kami sedang tak memilikinya.

Michael menggunakan peralatan untuk menangani emosi dengan mengakui perasaan dengan tulisan. Yang dilakukan Michael ternyata berhasil membuat Kara senang walaupun keinginannya tidak terwujud.

Namun ada juga beberapa kekurangan yang ada di dalam buku ini seperti kalimat yang sulit dipahami. Hal ini karena buku ini merupakan buku terjemahan dari buku aslinya yang berjudul “How To Talk So Little Kids Will Listen” sehingga memiliki bahasa yang kaku dan sulit dimengerti.

Itulah review dari buku Seni Berbicara Pada Anak karya Joana Feber dan Julie King. Apabila Grameds tertarik untuk membaca dan memiliki buku parenting, maka Grameds bisa mendapatkan bukunya di gramedia.com. Jadi, apakah kamu sudah memiliki novel karya Dee Lestari?

Sebagai #SahabatTanpaBatas, gramedia.com menyediakan buku parenting lainnya Jangan ragu untuk membeli buku di gramedia.com karena dijamin original. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis : Christin Devina

 

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Widiastuty

Saya suka menulis terutama pada tema-tema parenting. Lewat tulisan, saya bisa mendapatkan informasi sekaligus menambah wawasan saya tentang dunia parenting.

Kontak media sosial Instagram saya Widiastuty