Rating 4/5
Grameds tentu kita sudah sering mendengar istilah korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Hal ini tentu ketiga hal yang berusaha dihindari atau dibasmi keberadaannya demi keadilan suatu institusi atau lembaga.Namun sayangnya, fokus kebanyakan orang sejauh ini hanya pada isu korupsinya. Padahal potensi dan dampak yang ditimbulkan oleh kolusi dan nepotisme juga sama bahayanya dengan tindak korupsi. Nah grameds seringkali kita bertanya, apa sumber dari tiga hal tersebut bagi suatu negara atau institusi. Untuk menjawabnya, grameds bisa membaca buku Sikencur ini yang akan membahas dengan tuntas mengenai KKN ini.
Jika grameds tertarik untuk membacanya, maka grameds harus menyimak artikel dibawah ini mengenai ulasan buku Sikencur serta sinopsis, kelebihan dan kekurangannya. Selamat membaca!
Table of Contents
Sinopsis Buku Sikencur
Sikencur merupakan rangkaian program kegiatan yang secara komprehensif dirancang dan dilaksanakan oleh pimpinan dan manajemen sebuah perusahaan/instansi untuk mendengar, mendeteksi, dan menindak tindak kecurangan. Program ini juga bisa membuktikan kecurangan, dari yang kecil hingga yang besar, baik itu menyangkut waktu, perjalanan dinas, sampai dengan pengadaan barang dan jasa.
Penyebab sumber adanya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme sendiri karena adanya Fraud atau kecurangan. Kemudian bagaimana cara mengatasi satu sumber yang dapat menyebabkan KKN ini? Bagaimana mengendalikan kecurangan itu sendiri? Nah grameds buku ini akan memberikan solusi penanganan kecurangan melalui Sistem Kendali Kecurangan yaitu Sikencur itu sendiri.
Bab pertama akan membahas mengenai apa itu SIKENCUR, mulai dari pengertian, sejarah lahirnya, tujuan, manfaat, hal-hal lainnya termasuk arti logo yang berupa huruf K yang bentuknya seperti rimpang kencur. Kemudian pada Bab kedua, buku ini akan mendefinisikan kecurangan yang diambil dari beberapa pengertian yang terkenal antara lain pengertian dari Black Law Dictionary dan ACFE. Pada bab ini juga akan disebutkan pengertian kecurangan yang terdapat dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Indonesia.
Bab Ketiga akan membahas mengenai jenis-jenis kecurangan yang banyak diadopsi dari knowledge yang dibangun oleh ACFE. Jenis-jenis fraud diidentifikasikan berdasarkan Fraud Tree yang dikembangkan oleh ACFE yang kemudian diidentifikasikan kategori kecurangan menurut UU Tipikor. Diakhir bab tiga ini juga akan dibahas mengenai Fraud Triangle yang diperkenalkan oleh Donald R. Cressey.
Bab Keempat bab selanjutnya akan membahas mengenai dampak dari fraud itu sendiri dan terutama membahas mengenai cakupan fraud di Pusdiklat BPK. Pengidentifikasian cakupan fraud ini dilakukan dari setiap proses bisnis pekerjaan yang dilakukan di Pusdiklat BPK, baik proses bisnis inti maupun proses bisnis di sektor mendukung. Dalam setiap item pekerjaan diidentifikasi apa saja potensi penyalahgunaan/penyimpangan yang mungkin terjadi untuk kemudian buatkan skor oleh masing-masing assessor atas tingkat kemungkinan terjadinya dan dampaknya. Peserta membuat skor berdasarkan range tertentu misalkan 1-3 (1 untuk paling tidak mungkin terjadi/paling kecil dampaknya dan 3 untuk paling mungkin sering terjadi dan dampak paling besar).
Selanjutnya Bab Kelima akan membahas mengenai fungsi dari Sikencur ini sendiri, yaitu untuk Pendeteksian, Pencegahan, Pelaporan, dan Penanganan. Pada bab selanjutnya yaitu Bab Keenam akan mengulas mengenai elemen-elemen Sikencur yang diuraikan berdasarkan abjad penyusun Sikencur, Bab Ketujuh membicarakan penerapan perangkat Sikencur yang dilengkapi dengan langkah-langkahnya dan juga perangkat pendukung yang dibutuhkan dalam organisasi, misalkan kode etik, tata cara pengaduan, dan lain sebagainya.
Bab kedelapan akan membicarakan Whistle Blower yang merupakan kelanjutan dari bab sebelumnya dan tentu pada bab delapan ini akan diberikan juga contoh surat keputusan mengenai kebijakan atau mekanisme pelaporan kecurangan dari Pusdiklat BPK dan Indonesia Eximbank. Bab kesembilan akan membahas mengenai pembahasan mengenai adanya sosialisasi penerapan Sikencur yang disambung dengan informasi proses penerapannya di BPK. Selanjutnya pada Bab Kesepuluh yang menjadi keunikan dari buku ini yaitu bab ini merupakan satu makalah dari penulis yang diselipkan dan menjadi bagian dari buku. Bab kesebelas akan menceritakan Kemenhub yang juga melakukan sistem yang serupa. Dan Bab terakhir yaitu Bab Kedua Belas merupakan Epilog Sikencur dan Kebijakan Nasional Penanganan Korupsi yang sedikit membahas mengenai korupsi di Indonesia, sejarah dan permasalahan yang dihadapi di berbagai bidang.
Kecurangan adalah segala bentuk penipuan yang sengaja dilakukan oleh si pelaku untuk mendapatkan keuntungan dan pada saat bersamaan menimbulkan kerugian tanpa disadari oleh pihak lain. Dari pernyataan tersebut memang dapat ditarik garis kontinum antara kecurangan dengan korupsi namun keduanya tidak serta merta sama. Kecurangan memiliki cabang dan ranting yang banyak dan korupsi hanya salah satunya.
Profil Penulis Buku Sikencur
Penulis buku Sikencur ini bukan sembarang penulis, namun penulis buku Sikencur ini sudah memiliki pengalaman yang tidak main-main dalam dunia instansi yaitu Dr. H. Cris Kuntadi, S.E., M.M., CA., CPA., QIA., FCMA., CGMA., CIPSAS, CFrA., Ak. Penulis lahir di Kabupaten Banyumas pada 24 Juni 1969 dan merupakan anak ketiga dari sebelas bersaudara.
Dr. Cris Kuntadi dikenal sebagai seorang birokrat dan pemeriksa atau auditor yang lihai. Sosoknya sudah dikenal di dunia auditor dan banyak yang meneladaninya. Cris Kuntadi memulai karir sebagai auditor dengan mengenyam pendidikan di Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (PKN-STAN).
Dengan berderet pengalaman dan pemahaman, karier Cris kian meroket. Pada 2010, ia diamanahkan sebagai Plt. Kepala Pusdiklat BPK RI (saat itu masih Golongan IV/a) dan setelah naik golongan IV/b pada 1 September 2010, integritas membawanya menduduki jabatan sebagai Kepala Pusdiklat BPK RI. Karena telah menduduki jabatan Eselon II, Cris kembali mendapat kenaikan pangkat pilihan menjadi Golongan IV/c dalam waktu 18 bulan.Pada 19 Januari 2015, ia kemudian dipercaya menduduki jabatan sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI. Karena telah menduduki jabatan Eselon I, dalam waktu 1 tahun jabatan, Beliau kembali naik pangkat pilihan menjadi IV/d.
Selain karirnya yang melejit di berbagai instansi, Cris juga menjadi dosen di beberapa universitas seperti PKN-STAN, Jakarta, Universitas Sriwijaya (Unsri), Palembang; Universitas Andalas (Unand), Padang; dan Universitas Tanjungpura, Pontianak. Program Doktor Ilmu Akuntansi di Universitas Diponegoro (Undip) dan kembali menjadi dosen di UI dan Universitas Padjajaran (Unpad), Bandung.Setelahnya, ia aktif mengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara (STIA LAN), Perbanas Institute, dan Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Kemenhub RI.
Kesehariannya, baik saat melaksanakan tugas maupun keluarga, dapat ditilik pada akun media sosialnya, yaitu di Instagram (@criskuntadi) atau Facebook (Cris Kuntadi).
Kelebihan dan Kekurangan Buku Sikencur
Kelebihan Buku Sikencur
Buku ini dituliskan oleh Dr. H. Cris Kuntadi, S.E., M.M., CA., CPA., QIA., FCMA., CGMA., CIPSAS, CFrA., Ak merupakan auditor, dosen serta seorang birokrat yang sudah memiliki banyak perjalanan karir yang membanggakan. Segala isi buku Sikencur ini ia tuliskan pada saat ia menjadi Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) BPK dan saat ia menjabat sebagai Inspektur Jenderal di Kementerian Perhubungan. Jadi semua isi bukunya sudah tidak perlu diragukan lagi karena apa yang dituliskan Cris Kuntadi ini merupakan nyata dan sesuai pengalamannya.
Buku Sikencur ini dituliskan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, Cris Kuntadi menuliskan ini sebagai pengungkapan pengalamannya dalam membangun sistem Sikencur di Pusdiklat BPK dan Kementerian Perhubungan. Jadi untuk grameds yang ingin menerapkan sistem yang dibuat oleh penulis ini akan sangat mudah diaplikasikan dan mudah dipahami tinggal mengikuti semua yang ada di buku.
Selain itu buku Sikencur ini juga sudah mendapat beberapa testimoni dari kolega-kolega Cris Kuntadi sendiri. Testimoni ini memperkuat bahwa apa yang dikerjakan oleh Cris dan apa yang dituliskannya sangat bermanfaat dan sangat membantu pembaca atau siapapun yang ingin mengetahui tentang birokrasi.
Kekurangan Buku Sikencur
Ada kelebihan tentu suatu buku juga memiliki kekurangan, kekurangan buku ini ada pada kesalahan ketik atau typography namun beberapa kesalahan ketik dan kesalahan eja tidak terlalu mengganggu isi buku.
Selain itu tentu kekurangan buku Sikencur ini sendiri ada pada penjelasannya yang tidak bisa sepenuhnya dan mendetail karena adanya keterbatasan baik keterbatasan penulisan dan juga sumber yang boleh dibagikan kepada pembaca. Karena buku ini berhubungan dengan negara dan birokrasi tentu tidak semua hal dapat diceritakan dalam buku Sikencur ini.
Penutup
Grameds, buku Sikencur ini sangat cocok untuk dibaca kamu yang ingin memulai membangun sistem pengendalian internal di organisasinya terutama kendali terhadap kecurangan. Segala tindak kejahatan terjadi dan bermula dari adanya kecurangan seperti Korupsi, Kolusi dan Nepotisme itu sendiri. Buku ini akan memaparkan dengan jelas mengenai sistem yang sudah dibentuk oleh Cris Kutandi dan bisa diterapkan oleh pembaca. Selain itu buku ini juga cocok untuk kamu yang ingin mengenal lebih dalam dunia biroksasi dan cara untuk mengurangi kecurangan dalam sebuah birokrasi.
Jika Grameds tertarik membaca buku Sikencur ini, Grameds bisa mendapatkannya di Gramedia.com atau toko buku Gramedia terdekat di kotamu. Gramedia senantiasa menjadi #SahabatTanpaBatas untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku yang berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca
Penulis: Devina
Rekomendasi Buku Terkait
eXcellent Leadership
““Buku ini membimbing kita untuk menjadi pemimpin yang penuh inovasi dan inspirasi dengan tetap menerapkan aspek spiritual sehingga tidak terjerembab pada hal-hal buruk yang bisa merendahkan citra seorang pemimpin.”
— Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubunga
“Kekuatan buku ini juga pada diri penulis yang memang seorang yang telah membangun dua kompetensi (hard skill dan soft skill) tersebut. Penulis juga telah memaparkan konsep ini dalam berbagai seminar motivasi, baik pada korporasi, birokrasi, maupun kampus sehingga bahasanya benar-benar mudah dicerna.”
—Prof. Dr. Irwan Prayitno, Gubernur Sumatera Barat
“Buku ini dapat berperan sebagai mentor yang mendalami kekuatan dan kelemahan dari setiap calon pemimpin, atau bahkan yang sudah berstatus pemimpin, agar bisa mengakselerasi kapabilitas kepemimpinannya sehingga mencapai fase excellence.”
—Elvyn G. Masassya, Direktur Utama PT Pelindo 2 (Indonesia Port Corporation)
“Buku ini saya pastikan sangat bermanfaat, mengangkat tema yang sangat diperlukan di republik ini, baik dalam kehidupan bernegara, maupun berorganisasi.”
— Helmy Yahya, MPAcc, Ak, CPMA, CA, Penulis,Presenter, Aktor, Raja Kuis Indonesia”
Problematika Pembuktian Unsur Pidana Korupsi
Buku ini hadir atas kegelisahan akademik terkait pengungkapan kasus korupsi yang sudah menjadi musuh bersama, tetapi mengapa tidak sedikit orang yang bersimpati kepada mereka yang telah dipidana dalam kasus korupsi. Menurut pengamatan Penulis, hal itu disebabkan oleh adanya orang yang dianggap bertanggung jawab sebagai penyebab timbulnya kerugian negara dan dipidana, tetapi ia tidak menikmati keuntungan untuk dirinya sendiri. Dalam perspektif sebagian orang, orang yang sekadar menjadi penyebab timbulnya kerugian negara tetapi tidak memperkaya atau menguntungkan dirinya sendiri, dianggap tidak “salah”. Dalam praktik, unsur memperkaya diri sendiri atau orang lain sering diabaikan karena dianggap sudah dengan sendirinya akan terpenuhi jika unsur melawan hukum dan unsur menimbulkan kerugian negara sudah terpenuhi, padahal unsur memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi dan unsur menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi adalah satu dari beberapa unsur lain yang juga harus dibuktikan. Buku Problematika Pembuktian Unsur Memperkaya Diri Sendiri dan Menguntungkan Diri Sendiri atau Orang Lain atau Suatu Korporasi dalam Tindak Pidana Korupsi ini menganalisis berbagai putusan pengadilan dalam kasus korupsi yang menimbulkan kerugian negara. Selain itu, buku ini merekomendasikan beberapa hal untuk meningkatkan kepastian hukum dalam pemberantasan korupsi agar semangat penegakan hukum kasus korupsi linear antara persepsi penegak hukum dengan masyarakat.
Meniti Karier di Birokrasi
Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan pelaksana birokrasi. Di negara mana pun, birokrasi menjadi salah satu faktor penting dalam transformasi kehidupan rakyat menjadi lebih baik. Oleh karena itu, kapabilitas PNS atau birokrat sangat memengaruhi kemajuan suatu negara. Tanpa birokrat-birokrat yang mempunyai integritas dan moral serta memenuhi kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan, sangat mungkin tercipta ketidakadilan serta korupsi, kolusi, dan nepotisme. Meniti Karier di Birokrasi mengkristalkan gagasan-gagasan utama bagaimana menjadi birokrat yang memiliki integritas, moralitas, dan dedikasi tinggi. Pembahasannya mendalam karena ditulis berdasarkan pengalaman Penulis sebagai birokrat selama 33 tahun. Dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, buku ini menjadi bacaan yang penting bagi setiap pihak yang ingin mengetahui seluk-beluk dunia birokrasi, dinamikanya, serta bagaimana karier kita dapat berkembang di dalamnya. “Buku ini merupakan referensi yang baik bagi birokrat yang perjalanan kariernya masih panjang dan terbuka. Dengan buku ini, langkah dan strategi untuk meraih masa depan yang cerah dapat tertata dengan baik.” —Dr. Drs. Hadi Prabowo, M.M. Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri
- 14 Days Isabella
- A dan Z
- Agensi Rumah Tangga
- Albiandra: The Untold Story
- Anne of Avonlea
- Antologi Cerita Anak Muslim di Mancanegara
- April : Fallen
- Anatomi Rasa Karya
- Athar: Cinta dalam Ikhlas
- Arkananta
- Book’s Kitchen
- Bukan Kekasih Impian
- Catatan Harian Menantu Sinting
- Children of Blood and Bone
- Diskoneksi
- Eat Drink Sleep
- Enola Holmes dan Kereta Kuda Hitam
- Garis Batas
- Ghosting Writer
- Gyo
- Haji Murad
- Highly Unlikely
- Hotel Mooi Indie
- Iblis Menjelma Senapan Berburu
- Imama Al-Hafidzh
- Istana Merah
- Jais Darga Namaku
- Kemelut Rodansih dan Dua Anaknya
- Kenangan Manis Takkan Pernah Habis
- Klasik Bahasa Inggris White Fang
- Konstelasi Andro dan Mega: Dunia Tanpa Zodiak
- Laiqa: Berapa Jarak antara Luka dan Rumahmu?
- Laiqa: Mana Hijrah?!
- Laiqa: Siniar Semut Kecil
- Laiqa: Hijab for Sisters
- Laiqa: Rope That Binds
- Lelap dalam Lautan Bintang
- Lit: Left Unsaid
- Malam Seribu Jahanam
- Mari Pergi Lebih Jauh
- Masquerade Hotel
- Me Minus You
- Mencintaimu Sampai Kau Mau
- Menyelamatkan Teetee
- Merah Kirayu
- Mickey7
- Muslimah Keren
- Nadira
- Norwegian Wood
- Mata Hari (The Spy)
- My Long Black : Unsent Letters
- Paracosm D'arte
- Parnassus Keliling
- Pada Sebuah Kapal
- Perempuan di Rumah No 8
- Perempuan yang Menunggu di Lorong Menuju Laut
- Rara Mendut
- Romansa Stovia
- Rumah di Mango Street
- Rumus Ciuman Sempurna
- Sang Pemenang Berdiri Sendirian
- Sarhad
- Seandainya
- Senyum Karyamin
- Seperti Sungai Yang Mengalir
- Serikat Anjing Mandiri
- Sidney Sheldon's The Phoenix
- Sikencur
- Sihir Perempuan
- Suluh Rindu
- Sumur Anjing Gila
- The Boyfriend
- The Count of Monte Cristo
- The Dragon's Promise
- Ther Melian - Discord
- The Night Mark
- The Night Swim
- The Power
- The Snatched and The Snapped
- Toko Buku Kucing Hitam
- Toko Jajanan Ajaib Zenitendo 3
- Tumbal Genderuwo
- Yang Katanya Cemara Karya
- Yang Menari dalam Bayangan Inang Mati
- Yang Tak Kunjung Usai
- We Hunt the Flame: Memburu Api