Stargirl – Manusia itu banyak macamnya, ada yang berbeda dari ujung kepala hingga ujung kaki, namun ada juga yang hampir sama dari ujung kepala hingga ujung kaki. Manusia diciptakan dalam berbagai macam jenis kepribadian, sifat, tingkah dan perilaku. Jadi, wajar saja jika ada yang sangat berbeda diantara kita.
Namun, menjadi berbeda terkadang juga menjadi hambatan dalam hidup. Seringkali kita dengar bahwa dengan kita yang ‘berbeda’ kita mengalami tindakan-tindakan buruk yang ditujukan untuk kita. Pada umumnya, orang-orang akan sering merasa nggak nyaman pas dihadapkan sama yang namanya perbedaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hal tersebut ada banyak, dimulai dari tidak mau dianggap aneh oleh lingkungan sekitar, memiliki rasa FOMO (fear of missing out), atau sekedar merasa kalau hal yang beda justru melanggar apa yang selama ini kita yakini benar dan baik. Padahal, menjadi berbeda belum tentu membawa diri seseorang ke arah yang negatif dan bakal dijauhi sama orang lain. Justru perbedaan ini dapat memberikan banyak sudut pandang tentang apapun itu.
Di artikel ini, kita akan membahas satu buku yang memiliki cerita sangat unik tentang perbedaan. Buku ini berjudul Stargirl yang ditulis oleh Jerry Spinelli. Buku ini menceritakan tentang seorang anak perempuan yang tidak biasa, dia berani tampil dengan beda dan eksentrik dengan ukulele, rok panjang gaya pionir, dan tikus kesayangan yang bertengger di bahu.
Namanya Susan Stargirl Caraway, ia berhasil menjadi beda di sekolahnya dan juga berhasil dijauhi oleh teman-temannya yang berpikir bahwa Stargirl merupakan berbeda dari mereka. Namun, ada satu teman yang rupanya tertarik dengan Stargirl, yaitu Leo Borlock. Leo ternyata jatuh cinta pada Stargirl, dan Leo pun tidak tahan dengan perlakuan teman-temannya terhadap Stargirl.
Novel Stargirl dapat menjadi sebuah bacaan yang menghibur dan menyenangkan untuk para pembacanya. Novel ini merupakan novel fiksi remaja yang sangat ringan dan tidak memiliki konflik berat, namun pesan-pesan yang ada di dalam novel ini cukup bermakna.
Lantas, apa ya yang dilakukan oleh Stargirl dalam menghadapi teman-temannya? Apakah Stargirl dan Leo dapat berteman? Apakah Stargirl dapat menjadi sama dengan teman-temannya?
Jika Grameds penasaran akan kelanjutan ceritanya, Grameds bisa membaca buku berjudul Stargirl karya Jerry Spinelli ini untuk menemukan jawabannya. Yuk kita simak penjelasan dan review singkatnya tentang Stargirl karya Jerry Spinelli ini.
Table of Contents
Sinopsis Buku Stargirl Karya Jerry Spinelli
Leo Borlock mengikuti aturan tak tertulis di Mica Area High School: jangan menonjol–dalam keadaan apa pun! Kemudian Stargirl tiba di SMA Mica dan segalanya berubah–untuk Leo dan seluruh sekolah. Stargirl Caraway bukan anak perempuan biasa.
Dia berani tampil beda. Dia tak ragu menjadi diri sendiri di SMA Mica yang sebagian besar murid-muridnya seragam. Tidak ada yang tahu pasti dari mana asal gadis itu. Tahu-tahu dia muncul di sekolah dengan ukulele, rok panjang gaya pionir, dan tikus kesayangan yang bertengger di bahu.
Stargirl perlahan diterima dan bahkan memikat seisi sekolah dengan segala keunikannya. Setelah 15 tahun bersekolah di rumah, Stargirl naik ke kelas sepuluh dalam ledakan warna dan dentingan musik ukulele, memikat tubuh siswa Mica.
Namun, skala popularitas yang rapuh tiba-tiba berubah, dan Stargirl dijauhi karena segala hal yang membuatnya berbeda. Di suatu tempat di tengah kedatangan dan kejatuhan Stargirl, Leo Borlock yang normal telah jatuh cinta padanya. Leo pun tidak tahan dengan perlakuan teman-temannya terhadap Stargirl. Leo berusaha mengubah gadis itu. Namun apakah dengan menjadi seragam, Stargirl bisa kembali diterima?
Review Novel Stargirl
Stargirl merupakan salah satu buku ringan yang memiliki banyak makna di dalam ceritanya. Cerita dimulai dengan Leo Borlock, yang pindah ke Mica, Arizona pada usia dua belas tahun. Sekitar waktu kepindahannya, Leo memutuskan untuk mulai mengumpulkan dasi landak, yang merupakan bukan tugas yang mudah, terutama di Mica. Selama dua tahun, koleksi Leo berdiri dengan satu dasi. Sampai ulang tahunnya yang keempat belas ketika seseorang yang tidak dikenal memberi Leo dasi keduanya, seseorang yang menonton dari pinggir lapangan.
Cerita berlanjut empat tahun kemudian dengan kedatangan Stargirl Caraway. Leo mengetahui bahwa sampai saat ini, Stargirl telah bersekolah di rumah, tetapi itu pun tampaknya tidak bisa menjadi alasan untuk perilakunya yang aneh misalnya, dia datang ke sekolah dengan pakaian aneh kimono, kulit rusa, pakaian flapper tahun 1920-an, dan pakaian perintis.
Stargirl merupakan gadis yang sangat berbeda sehingga pada awalnya siswa tidak tahu apa yang harus dilakukan padanya. Dia membingungkan sebagian besar sekolah dengan kepribadiannya yang aneh dan tidak dapat diprediksi.
Selain genre fiksi, Stargirl juga termasuk genre young-adult (YA). Secara keseluruhan, novel ini cocok dibaca bagi para pembaca yang gemar sekali dengan genre fiksi romantis, terutama cerita fiksi yang menceritakan sebuah cerita ringan yang berlatar belakang masa-masa SMA.
Novel ini juga mempunyai banyak makna dan pesan di dalam ceritanya, yang membuat novel ini semakin menarik perhatian. Selain itu, buku Stargirl yang ditulis oleh Jerry Spinelli ini juga memiliki gaya bahasa yang mudah dipahami oleh para pembaca.
Buku Stargirl ini sangat menarik. Buku ini mengeksplorasi banyak masalah yang berpusat di sekitar isu sosial dan bagaimana mereka bermain dalam hidup kita untuk kebaikan atau keburukan. Dan itu terjadi pada tahap kehidupan ketika anak-anak paling rentan terhadap tekanan teman sebaya.
Wawasan Jerry Spinelli menggugah pikiran dan menarik dengan menceritakan perbedaan yang ada pada anak-anak. Pada akhirnya, buku Stargirl ini mampu membuat para pembaca ingin menjadi orang yang lebih baik, mungkin dengan cara yang tidak terlalu “normal”.
Lantas, bagaimanakah kelanjutan cerita antara Leo dan Stargirl? Akankah Leo mampu membantu Stargirl untuk menyeimbangi perilaku teman-temannya yang menjauhi Stargirl? Apakah Leo akan mengubah Stargirl agar dapat diterima oleh teman-temannya?
Jika Grameds penasaran, Grameds bisa membaca Stargirl ini dan dapatkan cerita kisah penuh petualangan yang dikemas dengan cerita yang menarik dan penuh makna ini dari karya Jerry Spinelli di Gramedia.com.
Cara Jerry Spinelli menceritakan kisahnya melalui Leo, yang merupakan seorang anak biasa, membuat pembaca merasa seolah-olah mereka adalah salah satu siswa di Mica High School yang pertama kali memperhatikan Stargirl. Stargirl tidak seperti siapa pun, dan itulah yang membuatnya begitu memesona tidak hanya untuk siswa SMA Mica tetapi juga untuk pembaca.
Ceritanya tidak hanya bagus, tetapi pesan yang disampaikan buku itu sangat penting. Buku ini membuat pembaca berpikir tentang seberapa sering mereka menyesuaikan kepribadian dan tindakan mereka hanya untuk menyenangkan orang-orang di sekitar mereka. Ini menunjukkan betapa jarangnya orang menjadi diri mereka sendiri lagi karena tekanan masyarakat.
Buku Stargirl ini merupakan salah satu novel yang wajib masuk ke daftar keinginan buku kamu lho, Grameds! Buku ini juga cocok bagi Grameds yang mungkin menyukai novel bertemakan fiksi Young Adult yang dibumbui dengan sedikit cerita romantis dan persahabatan. Jika Grameds belum membaca karya dari Jerry Spinelli, Stargirl ini cocok sebagai awalan Grameds untuk menekuni karya-karya Jerry Spinelli.
Profil Jerry Spinelli
Jerry Spinelli lahir pada tanggal 1 Februari tahun 1941 di Pennsylvania, Amerika Serikat. Jerry Spinelli merupakan seorang penulis novel anak-anak Amerika yang menampilkan cerita di masa remaja dan dewasa awal.
Di Gettysburg College, Spinelli menghabiskan waktunya menulis cerita pendek dan menjadi editor majalah sastra perguruan tinggi, The Mercury. Spinelli lulus dari Gettysburg College pada tahun 1963 dan memperoleh gelar MA dari Universitas Johns Hopkins pada tahun 1964.
Spinelli memutuskan untuk menulis dari sudut pandang anak-anak untuk buku berikutnya, bukan dari sudut pandang orang dewasa. Dengan bantuan istrinya, dia mendapatkan seorang agen untuk mewakilinya dan kemudian menerbitkan buku anak-anak debutnya, Space Station Seventh Grade, pada tahun 1982.
Dia menerbitkan buku pertamanya untuk anak-anak, Space Station Seventh Grade, pada tahun 1982. Pada tahun 1990, Spinelli memulai debutnya dengan novel pemenang penghargaan Maniac Magee. Lebih banyak karya terkenal segera menyusul, termasuk Wringer (1997), Stargirl (2000) dan Milkweed (2003). Publikasi terbarunya termasuk Jake and Lily (2012), Hokey Pokey (2013) dan Mama Seeton’s Whistle (2015).
Penutup
Secara keseluruhan cerita didalam buku ini pasti sangat berdampak pada para pembaca dan buku ini sangat direkomendasikan kepada siapa saja yang mengalami kesulitan menjadi diri mereka sendiri karena tekanan yang diberikan orang lain pada mereka. Tulisan Jerry Spinelli sangat bagus, kreatif, dan inovatif.
Hal tersebut membuat para pembaca wawasan ke dalam pikiran setiap remaja yang mencoba mencari tahu apakah berbeda itu baik dan menempatkan pembaca pada posisi kompromi karena meskipun Anda tidak ingin menyesuaikan diri, rasanya seperti Anda melakukannya.
Itulah sedikit penjelasan dan review singkat tentang buku Stargirl karya Jerry Spinelli. Semoga penjelasan di atas dapat memberikan pemahaman lebih dalam terkait buku-buku bergenre fiksi romantis dan juga young adult. Apabila Grameds tertarik untuk membaca dan membeli buku ini, Grameds bisa membeli bukunya di gramedia.com.
Karena sebagai #SahabatTanpaBatas, gramedia.com menyediakan beragam buku menarik dan berkualitas untuk Grameds. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca. Jadi tunggu apalagi? Segera beli dan miliki bukunya sekarang juga!
Penulis: Sabrina Gasella Ghaisani
Sumber Artikel:
- https://www.goodreads.com/book/show/22232.Stargirl?from_search=true&from_srp=true&qid=LgdEFOqY1f&rank=1
- https://ppld.org/book-reviews/stargirl
- https://www.theguardian.com/childrens-books-site/2015/jun/03/review-stargirl-jerry-spinelle
- https://id.wikipedia.org/wiki/Stargirl_(novel)
- https://en.wikipedia.org/wiki/Jerry_Spinelli
- Review Buku 21 Pelajaran untuk Abad 21
- Review Buku A Slow Fire Burning
- Review Buku Alien Karya Lee Chanhyuk
- Review Buku Artemis Fowl
- Review Buku Boundary Boss: Berani Tentukan Batasan
- Review Buku Crying In H Mart
- Review Buku Dari Priyayi sampai Nyi Blorong
- Review Buku Esther Bunny Karya Esther Kim
- Review Buku Finding Ikigai in My Journey
- Review Buku How To Win An Argument
- Review Buku Jangan diklik #1: Rahasia Ayu
- Review Buku Jangan Diklik #2: Ketika Sukma Terjaga
- Review Buku Kambing Hitam Teori Rene Girard
- Review Buku Kisah dari Halaman Belakang
- Review Buku Kuasa Uang
- Review Buku Life Without Limits: Tanpa Lengan Dan Tungkai
- Review Buku Memory For Forgetfulness
- Review Buku Merakit Kapal
- Review Buku N Or M
- Review Buku Nusantara Karya Bernard H. M. Vlekke
- Review Buku Our Violet Ends
- Review Buku Para Perawan (The Maidens)
- Review Buku Perbaiki Diri, Perbarui Hati
- Review Buku Practical Step To Think And Grow Rich
- Review Buku Saga Dari Samudra Karya
- Review Buku Saha Mansion
- Review Buku Sepasang Sepatu Tua
- Review Buku Seribu Wajah Ayah
- Review Buku Stargirl
- Review Buku Ten Years Challenge
- Review Buku Tetap Waras Di Tengah Orang Toksik
- Review Buku The Circle Blueprint
- Review Buku The Devil All The Time
- Review Buku These Violent Delight
- Review Buku Verity
- Review Buku We Hunt The Flame
- Review Buku Wizard Bakery
- Review Komik Jujutsu Kaisen
- Review Novel Atharrazka
- Review Novel Buku Besar Peminum Kopi
- Review Novel Book Shamer
- Review Novel Catur Karya Blueantlawarm
- Review Novel Fahrenheit 451 Mass Market
- Review Novel Hijab for Sisters 4
- Review Novel Jiva: Kala Kehidupan Misteri Menyapa
- Review Novel Keep Up with Us
- Review Novel Moby Dick
- Review Novel Parijs van Java
- Review Novel Pemetik Bintang
- Review Novel Puisi Mbeling
- Review Novel Punching the Air
- Review Novel Second Chance
- Review Novel The Book of Two Ways
- Review Novel Tokyo dan Perayaan Kesedihan
- Review Novel To All the Boys I’ve Loved Before
- Review Novel To The Bone
- Review You, Ketika Cinta Tidak Pernah Terucap