Rating: 4.27
TellTale Series: Terdampar di Pulau Berry adalah sebuah novel yang ditulis oleh Theona Andadari C. M. I. Tentunya seri ini diterbitkan oleh Indonesian Writing Edu Centre, karena Theona pun menulis buku ini selama masa pelatihan di IWEC. Pastinya, salah satu buku dari TellTale series ini akan memanjakan kalian dengan kisah petualangan yang seru dan bikin penasaran!
Anna, Mia, dan Chariolle mendapatkan tugas untuk mencari benda antik yang ada di sebuah pulau asing. Ketiga sahabat itu pun memilih untuk pergi ke Pulau Starlight. Mereka pergi berlayar ke Pulau Starlight bersama dengan Om Rasley dan Kakak Anne. Ketika badai besar melanda, mereka pun harus berhenti di pulau terdekat, yaitu Pulau Berry.
Di pulau itu, mereka mencoba untuk mencari harta karun yang terkubur di dalam pasir. Ternyata, bajak laut sudah menemukan harta karun itu lebih dahulu. Mereka berlima pun berusaha merebut harta karun itu dari bajak laut, sehingga terjadi pertarungan yang sengit. Apakah mereka bisa mendapatkan cermin ajaib dan menyelamatkan diri dari bajak laut?
Buku berjudul TellTale Series: Terdampar di Pulau Berry ini pertama kali dicetak pada tahun 2019 dan memiliki total 90 halaman. Sudah siapkah kamu menyaksikan pertarungan antara para sahabat dan bajak laut di novella debut milik Theona ini?
Gramin tidak menemukan informasi tentang profil Theona Andadari nih, Grameds. Jadi, setelah ini kita langsung lanjut ke bagian sinopsis ya, Grameds. Pastikan kamu tidak lewatkan tiap bagian dari artikel ini ya, karena ada informasi spesial untukmu!
Table of Contents
Sinopsis Buku TellTale Series: Terdampar di Pulau Berry
Anna terbangun di pagi yang masih sepi, ditemani oleh suara azan yang sayup terdengar dari kejauhan. Dengan penuh semangat, dia mulai merapikan tempat tidurnya, berusaha agar tidak membangunkan anggota keluarganya yang lain. Antusiasme Anna begitu besar hingga dia langsung bergegas menuju dapur untuk menyiapkan sarapan sendiri. Setelah selesai, dia mengetuk pintu kamar orang tua dan kakaknya. Anna memanaskan kembali ayam goreng dan sayur sup sisa dari malam sebelumnya, lalu menambah hidangan dengan telur mata sapi setengah matang yang digorengnya.
Ibunya, yang sudah terbangun, merasa terkejut melihat perubahan sikap Anna pagi itu. Biasanya, Anna tidak pernah bangun sepagi ini, apalagi dengan inisiatif membantu menyiapkan sarapan dan mencuci piring. Dengan senyum penuh kekaguman, ibunya menatap Anna, tetapi juga merasa penasaran dengan perubahan tiba-tiba ini.
“Anna, tumben kamu bangun pagi?” ibunya bertanya dengan penuh keheranan, mengingat Anna yang suka bangun siang. Anna menjelaskan dengan senyum lebar bahwa dia tidak sabar menunggu tugas menyenangkan yang akan diberikan oleh Pak Wilson, gurunya. Pak Wilson sebelumnya sudah memberitahukan bahwa murid yang datang lebih awal akan menjadi yang pertama mengetahui tugas tersebut.
Setelah menyiapkan sarapan, Anna meminta ibunya untuk membangunkan ayah dan kakaknya, Anne. Keduanya sangat terkejut melihat sarapan sudah siap di atas meja. Mereka segera duduk dan mencium aroma ayam goreng serta sup yang masih hangat. Ibunya tersenyum kecil melihat reaksi mereka, kemudian mengungkapkan bahwa Anna adalah koki di pagi itu. Ayah dan Anne tidak menyangka bahwa Anna yang biasanya bangun siang, tiba-tiba menjadi begitu rajin.
Setelah sarapan selesai, keluarga Anna bersiap-siap untuk pergi ke sekolah dan kantor. Mereka diantar oleh Pak Atmo, sopir keluarga, yang membawa mereka ke sekolah. Saat tiba di sekolah, suasana masih sangat sepi karena mereka datang cukup pagi. Namun, tidak lama kemudian, murid-murid lainnya mulai berdatangan.
Bel sekolah berbunyi, menandakan dimulainya pelajaran. Guru masuk ke kelas, termasuk Pak Wilson. Di awal pelajaran, Pak Wilson meminta semua murid untuk membentuk kelompok yang terdiri dari tiga hingga empat orang. Anna memilih untuk berkelompok dengan Mia dan Charlotte, sahabat baiknya sejak mereka masih di kelompok bermain. Pak Wilson kemudian mengumumkan tugas menyenangkan yang dijanjikan kepada kelompok Anna lebih dulu, karena berdasarkan rekaman CCTV, Pak Wilson melihat bahwa Anna sering menjadi yang pertama datang ke sekolah.
“Anna, Charlotte, Mia, kalian saya beri tugas untuk berpetualang ke pulau-pulau yang tidak banyak diketahui orang. Tugas ini juga akan menjadi audisi untuk cerita yang paling menarik. Saya yang akan menentukan genre cerita, karena orang-orang pasti akan sangat kagum melihat siswa kelas lima bisa menemukan sesuatu yang menarik di pulau terpencil.”
Pak Wilson juga mengingatkan Anna dan Charlotte untuk menjaga Mia, karena Mia memiliki alergi terhadap makanan dan minuman panas. Setelah itu, Pak Wilson mengumumkan detail tugas kepada setiap kelompok dan memberikan waktu kepada kelas untuk berdiskusi dan merancang perjalanan mereka. Semua murid merasa antusias dan yakin bahwa tugas ini akan menjadi petualangan yang sangat menyenangkan.
Anna kemudian mengusulkan ide kepada teman-temannya untuk mencari informasi tentang Pulau Starlight, sebuah pulau rahasia yang pernah diceritakan oleh ayahnya. Mia setuju dengan ide tersebut dan menyarankan agar mereka mencari lebih banyak informasi saat jam istirahat, baik di perpustakaan atau di rumah masing-masing. Waktu berjalan dengan cepat hingga Pak Wilson mengumumkan bahwa waktu berdiskusi telah selesai, meskipun hampir semua murid meminta waktu tambahan.
Pak Wilson kemudian mengemasi perlengkapannya dan menutup kelas dengan mengatakan bahwa diskusi bisa dilanjutkan saat jam istirahat, dan berharap semua ide perjalanan sudah siap pada pertemuan berikutnya. Setelah Pak Wilson meninggalkan kelas, Nasley, salah satu murid lain, bertanya kepada Anna mengapa mereka ingin pergi ke Pulau Starlight, dan mengatakan bahwa pulau yang kelompoknya pilih memiliki banyak buku tentang sulap di mana mereka bisa belajar sihir. Anna menjelaskan bahwa mereka belum pasti akan pergi ke Pulau Starlight dan bahwa mereka berencana untuk mencari lebih banyak informasi di perpustakaan nanti saat jam istirahat.
Kelebihan dan Kekurangan Buku TellTale Series: Terdampar di Pulau Berry
Kelebihan Buku TellTale Series: Terdampar di Pulau Berry
TellTale Series: Terdampar di Pulau Berry karya Theona Andadari menawarkan cerita yang segar dan menarik dengan ide petualangan anak-anak ke pulau rahasia yang belum banyak diketahui orang. Kisah ini membangkitkan rasa penasaran sejak awal, terutama dengan misteri dan konflik ringan yang dihadapi oleh karakter utama. Latar belakang cerita yang mendetail, seperti kebiasaan sehari-hari Anna dan antusiasmenya terhadap tugas dari Pak Wilson, menambah daya tarik cerita dan membuat pembaca merasa lebih dekat dengan para karakter yang ada di dalam buku ini.
Dialog-dialog dalam cerita ini juga disajikan dengan natural, mencerminkan keseharian dan hubungan antar karakter yang terasa hidup dan realistis. Gaya bahasa yang digunakan juga sederhana dan mudah dipahami, membuat cerita ini cocok untuk pembaca anak-anak maupun remaja yang ingin menikmati kisah petualangan tanpa harus terbebani oleh bahasa yang terlalu rumit.
Alur cerita buku ini mengalir dengan lancar, membawa pembaca dari satu peristiwa ke peristiwa lainnya tanpa membuat mereka merasa kehilangan arah. Selain itu, buku ini juga menyelipkan pesan moral yang kuat sehingga meninggalkan pembelajaran yang berharga untuk pembaca setelah menyelesaikan buku ini.
Kekurangan Buku TellTale Series: Terdampar di Pulau Berry
Meskipun TellTale Series: Terdampar di Pulau Berry menyajikan cerita yang menarik, buku ini tetap tidak lepas dari beberapa kekurangan. Salah satu yang menonjol adalah adanya kontroversi batin yang mungkin dirasakan pembaca setelah menuntaskan buku ini. Cerita ini menimbulkan perdebatan mengenai tindakan Anna dan kawan-kawannya yang dinilai telah mengambil hak para bajak laut yang sebenarnya lebih dulu menemukan harta karun. Kejadian ini menimbulkan kesan bahwa Anna dan teman-temannya merebut cermin ajaib dari bajak laut, meskipun seharusnya mereka tidak berada di Pulau Berry. Selain itu, meskipun alur cerita berjalan lancar, masih terdapat beberapa kesalahan penulisan minor yang bisa ditemukan dalam buku ini.
Pesan Moral Buku TellTale Series: Terdampar di Pulau Berry
Cerita Anna dan teman-temannya mengingatkan kita akan pentingnya menyusun rencana sebelum melangkah dalam hidup. Seperti mereka yang dengan cermat mencari tahu segala hal tentang pulau yang akan mereka jelajahi, kita juga diajarkan untuk mempersiapkan diri dengan matang sebelum menghadapi apa pun yang ada di depan kita. Mereka menunjukkan bahwa kesuksesan tidak hanya datang dari keberanian, tetapi juga dari ketelitian dan persiapan yang baik.
Lebih dari itu, kisah ini juga mengajarkan bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensinya, baik yang terduga maupun yang tidak. Anna dan teman-temannya menghadapi dilema yang membuat kita merenung tentang betapa pentingnya bijaksana dalam bertindak dan cerdik dalam menghadapi tantangan. Hidup penuh dengan kejutan, dan cerita ini dengan lembut mengingatkan kita bahwa keputusan yang kita buat hari ini akan membentuk jalan hidup kita di masa depan.
Grameds yang ingin membaca buku TellTale Series: Terdampar di Pulau Berry karya Theona Andadari, kalian bisa dapatkan hanya di Gramedia.com ya! Gramin juga sudah menyediakan rekomendasi buku-buku seri TellTale Series yang lain di bawah ini. Yuk langsung saja dapatkan buku-buku terbaik hanya di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi dan produk terbaik untuk kamu.
Penulis: Gabriel
Rekomendasi Buku
TellTale Series: Petualangan di Hutan Dempo Geureudong
“KEMBALIKAN TONGKATKU!” teriak salah satu dari mereka. Edward dan Aliando berpandangan, tak mengerti. Teriak-teriakan para kurcaci yang meminta mereka mengembalikan tongkat semakin keras. Perlahan-lahan, mereka merasa tubuh mereka melemas, dan suara-suara di sekitar mereka memudar.
Hanya itu yang mereka ingat, sebelum semuanya menjadi gelap. Rencana berkemah Edward dan Aliando hancur setelah menemukan tongkat milik para kurcaci hutan. Petualangan menyeramkan ini akan membuat kamu merinding dan ingin berseru untuk kedua kakak-beradik ini agar mereka bisa keluar dari hutan Dempo Geureudong itu.
TellTale Series: The Cotton Candy Forest
Leina, Febrissa, dan Calya, tiga orang sahabat yang merencanakan liburan ke Rainbow Waterfalls, tempat kesenangan mereka. Namun, rencana liburan itu rusak karena mereka harus menaklukkan Beaster, monster mitologis jahat yang mengancam kehidupan di dunia! Dengan bersenjatakan tombak emas pemberian Cloudy, sahabat mereka, mereka berangkat untuk menaklukkan Beaster. Namun, Sang Beas ter ternyata menyimpan sejarah kelam tentang kaum manusia.
TellTale Series: Queen of Eye
Buku ini menceritakan tentang sebuah tempat ajaib yang dikenal sebagai Creamie Planet. Di planet tersebut, terdapat empat sahabat karib bernama Luna, Emmelynn, Selene, dan Sameera. Mereka berempat berencana untuk pergi berkemah pada musim panas di sebuah tempat bernama Sugary Forest, yang dikenal sebagai hutan angker. Namun, meskipun reputasi hutan tersebut menyeramkan, mereka tetap melanjutkan rencana mereka.
Namun, dalam perjalanan mereka, Sameera menghilang karena terpengaruh oleh kekuatan magis dari hutan yang membujuknya untuk menjelajahi lebih jauh. Tanpa disadari, Sameera membebaskan roh jahat bernama Cerise yang memiliki niat balas dendam. Setelah itu, Sameera berubah menjadi sosok yang berbeda. Ia menjadi Meesha, pengikut setia Cerise, yang penuh dengan kebengisan dan tanpa ampun. Kini, Meesha harus membantu Cerise dalam misi balas dendamnya. Sementara itu, ketiga sahabat lainnya berjuang keras untuk membebaskan Sameera dari pengaruh Cerise. Pertanyaan besar yang tersisa adalah, apakah mereka akan berhasil menyelamatkan Sameera?
Sumber:
https://www.iwecindonesia.com/katalog/terdampar-di-pulau-berry?rq=terdampar%20di%20pulau%20berry
- A Thousand Stars for Nathan
- Ada Zombie di Sekolah
- Algasya
- Altezza
- Anjanu
- Anjing Mengeong, Kucing Menggonggong
- Another Episode: S
- April : Fallen
- Arka My Cool Husband
- Arwah
- Asavella
- Be With You
- Bhumi dan Bulan
- Beating Heart
- Big City, Little Things
- Bitter Baby
- Candala
- Class 7e
- City Lite: Behind The Scenes
- Denial Of Death
- Dia Yang Haram
- Dok! Oh Dokter
- Dongeng Kuncing
- God Gives Me You
- Goodbye Fairy
- Hotel Betram (At Betram's Hotel)
- Hiranya dan Margonda
- Hei Intern
- If You Could See The Sun
- Inikah Rasanya?
- Jane's Magical Salon
- Jamila Si Pecinta Gula
- Jas Hujan
- Jeda dan Spasi
- Kamar 807
- Khadijah 1
- L Change The World
- Lautan dan Dendamnya
- Like A Momentary Ray Between Clouds
- Lipstick: A Blackpink Story
- Looking For Mate
- Madar
- Menikah Dengan Setan
- Maktub
- Manuskrip yang Ditemukan di Accra
- Me Minus You
- Museum Kehilangan
- Nirmala
- Nonik Jamu
- Not So Husbandable
- Not Bedtime Stories: 13 Cerita Pendek
- One Enchanted Moment
- Pacar Rasa Selingkuhan
- Perempuan dan Anak-Anaknya
- Perfect Couple
- Petaka Keluarga Inugami
- Perempuan Di Rumah No.8
- Possessive Galaksi
- Possessive Prince
- Princess and the Boss!
- Regret: Ginan dan Nada
- Risol Mas Marvel
- Relung Waktu
- Remuk Redam
- Risalah Teh dan Tiga Keluarga
- Sarinten: Tumbal Kali Tempur
- Scandalicious Siblings
- Sebelas Malam
- Sabariah
- Seminar
- Setelah Putus
- Siklus Pasar Saham
- Siren
- Siwa Sumpah
- Sorry, I Am Gorgeous
- Spiritual Awakening
- Stay With Me Tonight
- Suami 1 Semester
- Summer Triangle
- Sixtwins: Kembar Enam? Emang Ada?
- Tan Peng Nio
- Tantra Ilmu Kuno Nusantara
- TellTale Series: The Cotton Candy Forest
- TellTale Series: Queen of Eye
- TellTale Series: Terdampar di Pulau Berry
- Teenlit: Satria November #2
- True Mothers
- Teori Pernikahan Bahagia
- The Best of BTS Unofficial Book
- Ther Melian - Discord
- The Beast Within The Beauty
- The Doll That Took A Detour
- The Incredible Journey: Perjalanan Pulang
- The Lost Memories
- The Red Affair
- The Ugly Truth
- Toko Buku Abadi
- Toko Jajanan Ajaib Zenitendo 5
- Trending Topic
- Tumbal Kosan Bu Andin
- Upacara Kehidupan
- Vio Don't Mess Up
- When Things Don't Go Your Way
- Where The Wild Ladies Are
- Win-Win Solution
- Yang Menari dalam Bayangan Inang Mati
- Yang Tak Kunjung Usai
- Yang Tertinggal Darinya (Reminders of Him)
- You Are The Reason
>
>
>
>
>