in

Review Buku TellTale Series: The Cotton Candy Forest Karya Alaina Nirwasita Inessa

Rating: 4.08

 

TellTale Series: The Cotton Candy Forest merupakan karya dari seorang penulis cilik bernama Alaina Nirwasita Inessa. Buku ini diterbitkan oleh Indonesia Writing Edu Centre. Dalam buku yang ditulis oleh Anin, panggilan akrab Alaina, kita disuguhkan dengan kisah liburan tiga sahabat di Rainbow Waterwalls. Ketiga sahabat ini adalah Leina, Febrissa, dan Calya. Mereka sudah sejak lama merencanakan liburan ke tempat impian mereka tersebut. Namun, rencana tersebut hancur karena mereka harus menghadapi Beaster.

TellTale Series: The Cotton Candy Forest

button cek gramedia com

Beaster adalah sosok monster mitologis yang jahat dan mengancam kehidupan di dunia. Bagaimana perjuangan ketiga sahabat ini? Apakah mereka berhasil mengalahkannya? Untuk melawan monster ini, mereka dipersenjatai dengan tombak emas yang diberikan oleh Cloudy. Siapa Cloudy? Cloudy adalah teman baik Leina, Febrissa, dan Calya. Bersama-sama, mereka berangkat untuk menghadapi Beaster. Namun, perjuangan ini tidaklah mudah. Ternyata, Beaster menyimpan sejarah kelam tentang kaum manusia yang tak pernah diketahui sebelumnya. Apakah sejarah kelam tersebut? Mampukah Leina dan kawan-kawan mengalahkan Beaster dan akhirnya menikmati liburan di Rainbow Waterfalls?

Buku TellTale Series: The Cotton Candy Forest pertama kali dicetak pada tahun 2019, dengan total halaman sebanyak 86. Untuk memberikan keyakinan lebih kepada Grameds sebelum membeli buku ini, Gramin telah merangkum informasi lengkap tentang isi buku TellTale Series: The Cotton Candy Forest di bawah ini. Sayangnya, Gramin tidak menemukan informasi lebih lanjut tentang penulis buku ini, Alaina Nirwasita Inessa. Jadi, kita langsung lanjut ke bagian sinopsis saja, Grameds! Jangan lewatkan semua bagian artikel ini, karena ada informasi spesial yang akan disampaikan!

Sinopsis Buku TellTale Series: The Cotton Candy Forest

Hanya sedikit yang percaya bahwa ada sebuah negeri di balik awan yang benar-benar ada. Rainbow Mountain adalah salah satunya. Sebuah negeri ajaib yang penuh dengan sihir, terletak di atas awan dengan sebuah gunung kecil yang menghiasi.

Makhluk-makhluk yang tinggal di sana selalu hidup bahagia dan tentram berdampingan. Pusat kota menjadi sorotan dengan air terjun berwarna-warni yang mencolok. Kontras dengan dominasi hijaunya pepohonan, menambah keindahan tempat ini yang begitu khas. Banyak yang berkomentar bahwa air terjun ini seolah menyimpan magis yang menjaga perdamaian di sana.

TellTale Series: The Cotton Candy Forest

button cek gramedia com

Keajaiban Rainbow Mountain tak hanya terpancar dari air terjunnya. Lembah yang dilintasi oleh garis pelangi setiap minggu membuat siapa pun yang melihatnya takjub. The Sweet Rainbow, atau yang dikenal juga dengan nama The Rainbow Valley, menjadi tempat favorit para penduduk karena pelangi yang muncul bisa dipetik dan dimakan. Rasanya manis dengan sedikit asam, seperti ditaburi butiran gula.

Jika akhir pekan terasa membosankan atau pelangi enggan muncul, hamparan tanah terbuka dengan semak-semak penuh bunga dan rumput hijau yang dihiasi pohon-pohon rindang sering kali menjadi pilihan. Tikar-tikar banyak digelar di sana, dipenuhi oleh orang-orang yang berpiknik. Ada yang hanya sekadar menikmati pemandangan, ada juga yang memperhatikan Pegasus berambut dan bersayap pelangi yang diajak berkeliling oleh penduduk The Village of Rainbow, tempat di mana para kuda bersayap itu dirawat.

Leina Winters, Febrissa Aluna, dan Calya Selyn adalah tiga dari sekian banyak penduduk Rainbow Mountain yang sering menghabiskan akhir pekan di tempat ini. Mereka sering dijuluki ‘Tiga Sekawan’.

Leina Winters, seorang gadis kecil berkacamata bulat, dikenal sebagai kutu buku oleh teman-temannya di sekolah. Di antara ketiga sekawan ini, Leina adalah yang paling disukai oleh semua guru karena kepintarannya. Dia hafal semua pelajaran di luar kepala, terutama Ilmu Pengetahuan Alam. Leina sangat senang mempelajari dunia hewan dan tumbuhan. Rambutnya cokelat dan lurus, biasanya dikepang dua. Kulitnya putih bersih, dengan mata biru cemerlang. Namun, Leina memiliki satu kekurangan, yaitu pemalu, mudah kaget, dan gampang takut. Selain itu, kepribadiannya yang lemah dan mudah menyerah karena pernah mengalami trauma membuatnya terlihat rentan.

Anggota Tiga Sekawan yang lainnya adalah Febrissa Aluna. Febrissa sangat gemar berolahraga. Tubuhnya ramping dan lentur. Rambutnya yang ikal sering kali dibiarkan tergerai, kecuali saat berolahraga. Kulitnya sawo matang, sesuai dengan warna matanya yang coklat muda. Febrissa adalah pecinta binatang dan sangat menyukai petualangan. Selain itu, ia juga sangat pemberani. Sayangnya, Febrissa dikenal keras kepala dan mudah naik darah.

Cairan Ajaib yang Bisa Menjadi Padat! Non Newton Fluid #GramediaScienceDay

Yang terakhir adalah Calya Selyn. Berbeda jauh dengan kedua temannya, Calya memiliki tubuh besar dengan wajah tembam dan mata kecil berwarna hijau. Calya memiliki sikap yang lucu dan murah hati, sehingga ia selalu berhasil bergaul dan diterima oleh teman-teman sekelasnya. Namun, Calya terkadang menjadi sangat pelupa. Dia sering melupakan sesuatu, terutama jika sudah berhadapan dengan makanan favoritnya, seperti soda, lollipop, keripik kentang, dan kentang goreng. Rambut pendeknya yang hampir selalu dikuncir setengah menjadi ciri khas yang membuat Calya mudah dikenali.

Walaupun memiliki sifat dan perilaku yang berbeda, semua kekurangan mereka dapat diatasi dengan bekerja sama. Bersama-sama, mereka menjadi sempurna dan mampu menghadapi segala rintangan. Hampir semua anak di Rainbow Mountain bersekolah di Rainbow Mountain International School. Saat ini, sekolah mereka sedang dalam masa liburan musim panas.

“Hei! Leina, Febrissa, maukah kalian mendiskusikan liburan kita di rumahku!?” Calya berteriak kepada Febrissa dan Leina yang sedang asyik memperhatikan semut-semut yang berlarian hilir-mudik, keluar dan masuk dari lubang kecil mereka.

“Oki-doki! Kita berlari ke rumahmu, ya,” seru Febrissa dari kejauhan, sambil mengajak Leina untuk berdiri dan bergegas.

“Oh, baiklah, jika memang harus,” jawab Leina yang masih terpaku memperhatikan semut-semut itu, sambil setengah berdiri dan mengibaskan roknya.

Mereka pun berlari menuju rumah Calya yang memang terletak sangat dekat dengan Taman Manis, sebuah tempat yang dipenuhi oleh pedagang makanan. Banyak sekali yang menjual makanan serba manis di sana. Calya merasa beruntung tinggal di dekat taman ini karena ia sangat menyukai makanan manis. Berbagai jenis makanan manis dengan varian rasa yang bisa mengandung berkilo-kilo gula tersedia di taman itu, membuat Calya semakin tembam dan gemuk.

Kelebihan dan Kekurangan Buku TellTale Series: The Cotton Candy Forest

TellTale Series: The Cotton Candy Forest

button cek gramedia com

Pros & Cons

Pros
  • Judul yang menarik dengan sampul eye-catching.
  • Ide orisinil dari penulis.
  • Daya imajinasi penulis yang sangat kuat.
  • Penggunaan gaya bahasa yang semi formal dan mudah dimengerti.
  • Jumlah halaman yang sedikit.
Cons
  • Terdapat beberapa kesalahan penulisan.
  • Nama tokoh yang sulit diingat.

Kelebihan Buku TellTale Series: The Cotton Candy Forest

TellTale Series: The Cotton Candy Forest

button cek gramedia com

TellTale Series: The Cotton Candy Forest karya Alaina Nirwasita Inessa memiliki beberapa kelebihan yang sangat menonjol dan layak diapresiasi. Pertama, judulnya yang menarik dan sampulnya yang eye-catching langsung mampu menarik perhatian pembaca saat pertama kali melihat buku ini, terutama pembaca anak-anak yang menjadi target utama dari cerita ini. Ditulis oleh seorang penulis cilik, Alaina Nirwasita Inessa, ide orisinil dari penulis ini patut mendapatkan penghargaan karena imajinasi yang dituangkan dalam cerita ini sangat luar biasa dan cocok untuk dunia anak-anak.

Selain itu, gaya bahasa yang digunakan dalam buku ini bersifat semi formal, namun tetap mudah dipahami oleh semua kalangan pembaca, sehingga pesan dan alur cerita dapat tersampaikan dengan baik tanpa membuat mereka bingung. Jumlah halaman yang sedikit juga menjadi kelebihan tersendiri karena menjadikan buku ini mudah diikuti oleh anak-anak tanpa merasa terbebani dengan jumlah bacaan yang terlalu banyak dan cocok untuk para pembaca yang tidak memiliki banyak waktu luang untuk dihabiskan dengan membaca buku.

Kekurangan Buku TellTale Series: The Cotton Candy Forest

TellTale Series: The Cotton Candy Forest

button cek gramedia com

TellTale Series: The Cotton Candy Forest karya Alaina Nirwasita Inessa ini memiliki banyak kelebihan, buku ini tetap tidak luput dari kekurangan. Terdapat beberapa kesalahan penulisan yang dapat mengganggu kenyamanan membaca, hal ini mungkin dapat kita maklumi karena memang penulis dari buku ini masih anak-anak. Selain itu, nama-nama tokoh dalam cerita ini terasa sulit untuk diingat bagi beberapa pembaca. Hal ini bisa mengurangi keterikatan pembaca dengan para karakter yang seharusnya menjadi elemen penting dalam sebuah cerita.

Pesan Moral Buku TellTale Series: The Cotton Candy Forest

TellTale Series: The Cotton Candy Forest

button cek gramedia com

Buku TellTale Series: The Cotton Candy Forest ini mengajarkan kita tentang betapa kuatnya kebersamaan dalam menghadapi segala jenis tantangan. Meskipun setiap individu memiliki kekurangan dan perbedaan, ketika kita saling melengkapi dan bekerja sama, kita bisa menjadi lebih kuat dan mampu melewati rintangan yang tampaknya mustahil. Kebersamaan mengajarkan kita bahwa tidak ada yang namanya sempurna saat sendirian, semua orang pasti memiliki kelebihannya masing-masing. Kita akan menemukan kekuatan yang luar biasa jika kita bersatu, itu adalah pesan yang buku ini ingin sampaikan kepada para pembacanya.

Bagi Grameds yang ingin membaca buku TellTale Series: The Cotton Candy Forest karya Alaina Nirwasita Inessa, kalian bisa dapatkan hanya di Gramedia.com ya! Gramin juga sudah menyediakan rekomendasi buku-buku seri TellTale Series yang lain di bawah ini. Yuk langsung saja dapatkan buku-buku terbaik hanya di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi dan produk terbaik untuk kamu.

Penulis: Gabriel

 

Rekomendasi Buku

TellTale Series: Terdampar Di Pulau Berry

Telltale series: Terdampar Di Pulau Berry

button cek gramedia com

Anna, Mia, dan Chariolle mendapat tugas untuk pergi ke pulau terpencil untuk mencari benda antik. Tiga sahabat itu menjatuhkan pilihan pada Pulau Starlight. Mereka pun berlayar ke sana ditemani Kakak Anne dan Om Rasley. Saat dilanda badai besar, mereka pun terpaksa berhenti di Pulau Berry. Di sana, mereka memutuskan untuk mencari harta karun yang terpendam di dalam pasir. Ternyata, harta karun tersebut sudah diambil oleh bajak laut, namun kelima sahabat berusaha merebutnya maka terjadilah pertarungan yang sengit dengan bajak laut. Dapatkah mereka menyelamat-kan diri dan mengambil cermin ajaib dari kuasa bajak laut?

TellTale Series: Queen of Eye

TellTale series: Queen Of Eye

button cek gramedia com

Di sebuah tempat ajaib bernama Creamie Planet, empat sahabat pergi berkemah di musim panas. Mereka adalah Luna si werewolf, Emmelynn si vampire, Selene si genie, dan Sameera si peri. Keempatnya pergi berkemah di hutan Sugary Forest, yang terkenal dengan keangkerannya. Kemudian Sameera menghilang, terbujuk oleh kekuatan hutan yang membujuknya untuk pergi menelusurinya lebih jauh.

Saat ia masuk ke dalam hutan lebih dalam, ia tidak sengaja membebaskan hantu yang ingin membalas dendam, bernama Cerise. Sameera berubah. Sosok Meesha menggantikan perangainya. Bengis dan tak ada ampun, sebagaimana kutukan seorang pengikut abadi Cerise yang akan membantunya untuk membalas dendam. Sementara itu, ketiga sahabat lainnya terus berusaha membebaskan Sameera kembali. Tercapaikah tujuan keempat sahabat ini membebaskan Sameera?

TellTale Series: Petualangan di Hutan Dempo Geureudong

TellTale series: Petualangan Dihutan Dempo Geureudong

button cek gramedia com

“KEMBALIKAN TONGKATKU!” teriak salah satu dari mereka. Edward dan Aliando berpandangan, tak mengerti. Teriak-teriakan para kurcaci yang meminta mereka mengembalikan tongkat semakin keras. Perlahan-lahan, mereka merasa tubuh mereka melemas, dan suara-suara di sekitar mereka memudar.

Hanya itu yang mereka ingat, sebelum semuanya menjadi gelap. Rencana berkemah Edward dan Aliando hancur setelah menemukan tongkat milik para kurcaci hutan. Petualangan menyeramkan ini akan membuat kamu merinding dan ingin berseru untuk kedua kakak-beradik ini agar mereka bisa keluar dari hutan Dempo Geureudong itu.

 

Sumber:

https://www.iwecindonesia.com/katalog/the-cotton-candy-forest?rq=Cotton%20Candy

Written by Adila V M