Grameds, bagaimana rasanya jika kamu berada diantara kejadian hidup dan mati? Rasanya ingin tetap hidup namun keadaan sekitar tidak memungkinkan untuk hidup lebih lama. Itulah yang dirasakan oleh Mark Watney yang terdampar di Planet Mars. Mark Watney juga tidak akan menyangka bahwa ia selamat dari badai Mars yang menghantam dirinya. Mari kita ulas buku The Martian – Si Penghuni Mars.
Dengan kegigihan dan semangatnya untuk hidup dan kembali ke bumi Mark bertahan hidup pada tenda yang digunakan pada saat di Mars, mencoba bercocok tanam dan melakukan berbagai penelitian. Buku ini merupakan buku fiksi yang cocok untuk kamu yang suka mengenai penelitian-penelitian mulai dari kimia, matematika, fisika, hingga botani. Bukunya memiliki 526 halaman di dalamnya yang bisa membawa kamu pada momen menegangkan dan cerita mengenai Mark pada saat di Mars.
Jika grameds tertarik membaca buku The Martian – Si Penghuni Mars ini maka kamu bisa langsung membeli dan membacanya. Namun sebelum kamu membacanya berikut ini adalah artikel yang akan membahas mengenai Sinopsis serta Kelebihan dan Kekurangan buku ini. Artikel ini akan membantu kamu untuk mengetahui isi buku ini terlebih dahulu. Selamat membaca.
Table of Contents
Sinopsis Buku The Martian – Si Penghuni Mars
Enam sol yang lalu, astronot Mark Watney menjadi salah satu orang pertama yang menjejakkan kaki di Mars. Sekarang dia yakin akan menjadi yang pertama mati di sana. Sol adalah perhitungan hari di Mars. 1 sol sama dengan 24 jam 23 menit waktu bumi.
Pada Sol 6 misi Ares 3, badai yang dahsyat terjadi sehingga para kru terpaksa membatalkan misi mereka dan kembali ke bumi. Namun apa daya, ketika dalam perjalanan menuju MAV (Mars Ascent Vehicle – Kendaraan untuk naik dari Mars) yang akan membawa mereka kembali ke Bumi, Mark Watney terkena hempasan antena. Bahkan ada bagian antena yang tertancap. Mark pun ditinggalkan di Mars oleh rekan-rekannya, yang mengira dia tewas ketika terjadi badai pasir.
Ternyata Mark tidak tewas setelah terhempas dan tertusuk antena, darah yang mengental ternyata menahan kebocoran udara dari pakaian antariksa Mark Watney. Sekarang dia sendirian di Mars. Untung saja Hab (semacam kemah canggih tempat mereka tinggal) masih berdiri kokoh. Tidak ada jalur komunikasi ke Hermes, pesawat ulang-alik kembali ke Bumi. Mark harus bertahan dengan segala cara sampai bantuan dari Ares 4 tiba dari Bumi, tapi butuh waktu lama. Yang paling penting sekarang adalah bagaimana memberi tahu Bumi bahwa dia masih hidup.
Dia melewati air garam demi air garam. 39 menit lebih lama dari 1 hari. Ahli botani penjelajah Mars dan “segalanya” Mark tiba-tiba menjadi ahli kimia dan fisikawan untuk menanam kentang sehingga hub (dasar tenda) dapat menghasilkan air dan oksigen. Berbekal keterampilan teknis dan kreativitasnya plus rasa humor yang terbukti menjadi sumber kekuatan terbesarnya dia memulai misi untuk bertahan hidup.
Akhirnya, Bumi mengetahui bahwa Mark masih hidup jika sinyal dapat dikirim melalui perangkat komunikasi yang dirancang Mark. Namun, Mark tampaknya telah menghabiskan semua persediaannya saat itu, jadi hanya ada 580 sol di Bumi. Dunia sedang dalam kekacauan. NASA segera meluncurkan tim penyelamat.
Semua jenius badan antariksa berjuang siang dan malam untuk mengembangkan pesawat dan sistem penyelamatan, tetapi karena dibuat dengan tergesa-gesa, pesawat yang mereka bangun hancur bahkan saat lepas landas. Bantuan tak terduga datang dari negara lain berupa perbekalan dan propulsi roket. Saat kembali ke Bumi, Tim Ares 3 mengambil persediaan dan kembali ke Mars untuk menyelamatkan Mark dengan sumber daya terbatas yang tak terduga.
Rintangan demi rintangan berhasil diatasinya, dan Mark mulai yakin dia bisa keluar dari Mars hidup-hidup tetapi planet ini ternyata menyimpan banyak kejutan untuknya. Akankah Mark bisa selamat dan kembali ke Bumi?
Tentang Penulis Buku The Martian – Si Penghuni Mars
Penulis buku The Martian – Si Penghuni Mars ini adalah Andrew Taylor Weir, ia lahir 16 Juni 1972 dan lebih umum dikenal dengan nama pena-nya, Andy Weir. Andy Weir adalah seorang novelis Amerika yang novel debutnya adalah, Si Penghuni Mars, kemudian diadaptasi dalam film bernama sama sutradara Ridley Scott pada 2015. Ia juga bekerja sebagai programmer komunitas sepanjang masa hidupnya. Ia meraih John W. Campbell Award untuk Penulis Terbaik pada 2016.
Ia adalah penggemar berat bidang antariksa dan penghobi setia berbagai objek seperti fisika relativitas, mekanika orbital, dan sejarah penerbangan antariksa berawak, maka tak heran bahwa novelnya yang ini menjadi novel best seller versi New York Times.
Kelebihan dan Kekurangan Buku The Martian – Si Penghuni Mars
Kelebihan Buku The Martian – Si Penghuni Mars
Buku ini jauh dari ekspektasi bahwa terdapat faktor fantasi atau mengenai perjuangan bertahan hidup yang kelam dan sangat menyiksa atau bahkan bencana yang mematikan. Penulis menuliskan buku ini menjadi sebuah diary dari seseorang yang terdampar di Planet Mars yang sangat gemar melakukan uji coba yang unik dan nekat dan bagaimana jurnal penelitiannya. Seperti sebuah diary yang kita baca, buku ini juga dilengkapi dengan kehumorisan yang dibentuk dari sosok Mark sehingga ceritanya juga tidak terlalu kaku dan membosankan.
Grameds, buku ini tidak hanya membahas mengenai perjuangan bertahan hidup seseorang yang terdampar di Planet Mars namun buku The Martian – Si Penghuni Mars ini juga memiliki beberapa topik yang bisa kamu dapatkan mengenai penjelasan ilmiah. Terdapat beberapa penjelasan ilmiah seperti Matematika, Fisika, Astronomi, Biologi, Botani dan lain-lain. Penjelasan ini dituliskan sangat terperinci dan teknis mulai dari jabaran perhitungan, penjumlahan, dan lain-lain. Meski membahas mengenai penjelasan-penjelasan ilmiah namun buku ini tidak seperti jurnal ilmiah yang membosankan, semua dikemas dengan sederhana dan mudah dipahami oleh pembaca yang mungkin tidak pernah tau penjelasan-penjelasan tersebut.
Penulis berhasil membuat karakter Mark Watney menjadi pribadi yang menyenangkan dan tidak membosankan. Karakter Mark berhasil menjadi pribadi yang mengesankan, mudah untuk dicintai, pintar namun memiliki sisi humoris. Meski mengalami masa yang sulit namun Mark menjadi pribadi yang bisa mengumpat juga, tidak terlalu serius dan suka mengeluarkan lelucon yang garing. Bayangkan jika Mark ini digambarkan menjadi pribadi yang sangat kaku dan membosankan pasti akan sangat membosankan seperti sedang membaca jurnal ilmiah. Selain Mark Watney, penulis juga berhasil menuliskan tokoh-tokoh lainnya yang mendukung jalannya cerita dengan latar belakang yang berbeda dan juga memiliki perannya masing-masing.
Yang lebih penting dari sebuah buku yaitu bahasa dan penulisannya. Meski buku ini merupakan buku terjemahan dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia namun penulisannya masih bisa dipahami dengan baik. Terjemahannya tidak rumit dan masih seperti bahasa yang baik namun tidak terlalu baku. Seperti mendengar cerita dari seseorang, buku ini menjadi sangat mudah dipahami oleh pembacanya.
Kekurangan Buku The Martian – Si Penghuni Mars
Penutup
Penulis: Devina
Rekomendasi Buku Terkait
Artemis
Jazz Bashara adalah kriminal. Atau semacam itulah. Kehidupan di Artemis, kota pertama dan satu-satunya di bulan, bakal berat kalau kau bukan seorang turis kaya atau miliarder eksentrik. Jadi, tidak apa-apa kalau sesekali kau memasukkan barang-barang selundupan, kan? Apalagi kalau kau banyak utang dan bayaran sebagai portir tidak cukup untuk membayar sewa. Tapi situasinya berubah ketika Jazz melihat kesempatan untuk melakukan kejahatan yang sempurna, dengan hasil yang terlalu menggiurkan untuk ditolak. Tapi hal ini malah membuatnya tercebur ke dalam suatu konspirasi untuk menguasai Artemis, dan kesempatan Jazz untuk selamat ditentukan oleh berani-tidaknya dia mengambil tindakan yang lebih berisiko lagi.
Kosmos
Buku “KOSMOS” adalah salah satu buku sains yang paling laris sepanjang sejarah. Dengan prosa jernih yang memukau, ahli astronomi Carl Sagan mengungkapkan alam semesta yang dihuni oleh suatu bentuk kehidupan yang baru saja mulai berpetualang menjelajahi luasnya antariksa. Kosmos sendiri akan menelusuri empat belas miliar tahun evolusi kosmik yang telah mengubah zat menjadi kesadaran, asal-usul kehidupan, misi wahana antariksa, rupa beraneka planet dan bintang, alur hidup tata surya dan galaksi, sampai awal dan akhir alam semesta itu sendiri. Sejak terbit pertama kali, buku ini telah membantu jutaan orang untuk memahami soal alam semesta nan luas yang telah diungkap oleh sains, menunjukkan betapa jauhnya kini umat manusia bisa memandang, dan betapa banyak hal yang masih menunggu untuk ditemukan di alam semesta kita.
Buku Pale Blue Dot
Dalam Pale Blue Dot, Carl Sagan melanjutkan tamasya bersama kita menjelajah ruang dan waktu, mengajak umat manusia menembus garis depan baru, yaitu antariksa. Antariksa adalah bagian alam semesta yang berada di luar atmosfer bumi. Bisa dikatakan antariksa atau angkasa luar adalah bagian bumi yang relatif kosong. Antariksa memiliki beberapa lapisan dengan jarak yang beribu-ribu kilometer jauhnya. Antariksa merupakan personifikasi dari langit yang tinggi atau atmosfer. Sagan menceritakan berbagai perjalanan manusia ke antariksa, dengan wahana berawak maupun tak berawak, yang sudah dilaksanakan maupun sedang direncanakan. Sagan menyerukan agar kita melanjutkan upaya menjangkau dunia-dunia lain di tata surya maupun di luarnya, bukan hanya demi mendapat pengetahuan, melainkan juga untuk kelestarian jangka panjang spesies manusia dan keturunannya
- 1984
- 23:59 : Sebuah Novel
- Alucard
- Apa yang Harus Dilakukan Ketika Doa Anda Tampak Tak Dijawab
- Apa yang Mengendalikan Kehidupanmu?
- Approximating The Distance Between Two People
- Babel: Pertumpahan Darah Sejarah Gelap Revolusi
- Buddha 3: Dewadatta
- Dulu, Kini, dan Nanti
- Festival Hujan
- Gabriel and Zoe
- Hukum Perseroan Terbatas
- Impressed
- Inyik Balang
- Janji Untuk Ayah
- Kalung Setengah Hati
- Merebah Riuh
- Misadventures Season
- Momo
- Nak, Kamu Gapapa, Kan?
- Perempuan-Perempuan Kelu
- Rampok Memori dan Bintang Sambit (We Could be Heroes)
- Relung Rasa Raisa
- Rewrite the Stars
- The Boy, the Mole, the Fox and the Horse
- The Punk
- The Star Diaries