The Mysterious Affair at Styles merupakan sebuah novel detektif karya seorang penulis asal Inggris bernama Agatha Christie. Agatha dikenal sebagai penulis pembunuh karena karya-karyanya yang bergenre thriller dan kriminal. Novel The Mysterious Affair at Styles merupakan novel pertama karya Agatha yang memperkenalkan Hercule Poirot.
Novel The Mysterious Affair at Styles ditulis di tengah-tengah Perang Dunia Pertama pada tahun 1916 dan pertama kali diterbitkan oleh John Lane di Amerika Serikat pada bulan Oktober 1920, kemudian kembali diterbitkan di Inggris oleh The Bodley Head yaitu perusahaan Inggris John Lane pada 21 Januari tahun 1921.
Novel yang satu ini mencakup peta rumah, tempat pembunuhan serta gambar dari fragmen surat wasiat. Jika Grameds tertarik dengan kisah misteri, thriller dan detektif, maka novel The Mysterious Affair at Styles adalah novel yang cocok untuk Grameds.
Table of Contents
Siapa Agatha Christie?
Sumber: gramedia.com
Dame Agatha Mary Clarissa Christie adalah seorang penulis fiksi kriminal asal Inggris yang terkenal dengan karya-karyanya berupa novel detektif. Kurang lebih ada 66 novel detektif karya Agatha dan 14 cerita pendek karyanya.
Karya Agatha yang paling terkenal bercerita mengenai kisah seorang detektif fiksi bernama Hercule Poirot dan Miss Marple. Agatha juga adalah seorang penulis pementasan drama paling lama yang ada di dunia dengan judul drama The Mousetrap yang ditampilkan di Teater West End dari tahun 1952 hingga tahun 2020.
Pertunjukkan drama tersebut kemudian ditutup pada bulan Maret 2020 dikarenakan adanya Pandemi Covid-19. Agatha juga menulis kurang lebih 6 novel dengan menggunakan nama samarannya yaitu Mary Westmacott.
Di tahun 1971, Agatha Christie diangkat menjadi Dame (DBE) yaitu Bintang Kekaisaran Britania Raya atau Ordo Imperium Britania yang diberikan atas dedikasi Agatha pada bidang seni serta ilmu pengetahuan.
Lalu Guinness World of Record pun mencantumkan nama Agatha Christie sebagai seorang penulis fiksi paling laris sepanjang masa, novel-novelnya telah terjual lebih dari dua miliar eksemplar.
Agatha Christie lahir dari keluarga kelas menengah atas yang kaya di Torquay Devon dan ia mendapatkan pendidikan dengan bersekolah di rumah. Pada masa-masa awal kariernya sebagai seorang penulis, Agatha sempat mengalami enam penolakan berturut-turut.
Sebelum akhirnya di tahun 1920, karya Agatha dengan judul The Mysterious Affair at Styles yang menampilkan tokoh Hercule Poirot diterbitkan. Menurut Index Translationum, Agatha tetap menjadi seorang penulis independen dengan karya yang paling banyak diterjemahkan.
Karyanya yang berjudul Lalu Semuanya Lenyap merupakan salah satu buku dengan penjualan paling tinggi sepanjang masa dengan total penjualan mencapai sekitar 100 juta eksemplar.
Sinopsis Novel The Mysterious Affair at Styles
Judul Buku : The Mysterious Affair at Styles (Misteri di Style)
Penulis Buku : Agatha Christie
Penerbit : Gramedia
Alih Bahasa : Mareta
Tahun Terbit : 1989, cetakan kedua
Tebal Halaman : 272
Emily dibunuh dengan menggunakan racun di kamar tidurnya. Seluruh pintu kamarnya terkunci dan tidak ada jejak racun pada seluruh minumannya. Penjual obat kemudian mengingat bahwa Alfred membeli sebuah obat sebelum kejadian terbunuhnya Emily. Akan tetapi, Poirot tidak menyukai bukti-bukti yang terlihat dengan jelas.
Kapten Hastings terluka dikarenakan peperangan. Pihak militer pun memberinya cuti selama satu bulan. John Cavendish menawarkan rumah ibunya, Styles di Essex kepada Hastings untuk menjadi tempat peristirahatan ketika ia memulihkan diri.
Di sana Hastings bertemu dengan teman lamanya bernama Hercule Poirot. Poirot adalah seorang mantan detektif asal Belgia yang sedang mengungsi ke Inggris karena perang dan ia ditampung oleh Emily, ibu dari John Cavendish seorang perempuan berumur tujuh puluhan dan baru tiga bulan yang lalu menikah dengan Alfred Inglethorpe. Umur Inglethorpe dua puluh tahun lebih mudah dari Emily, sang istri.
Usai sampai di rumah, Hastings kemudian diperkenalkan dengan para penghuni. Hari itu tepat tanggal 5 Juli. Pertama-tama, Hastings berkenalan dengan Evelyn Howard yaitu sekretaris Emily sekaligus sepupu dari suaminya. Lalu Mary Cavendish, istri dari John Cavendish.
Setelah itu, Hastings juga diperkenalkan dengan Cynthia Murdock, anak dari teman sekolah Emily yang kemudian diangkat menjadi anak asuh. Gadis ini bekerja di sebuah rumah sakit setempat pada bagian obat-obatan.
Di tengah malam, tiba-tiba terjadi kegaduhan. Hastings kemudian dibangunkan oleh Lawrence Cavendish. Ia mengatakan bahwa ada suara yang berasal dari kamar ibunya. Adik John kemudian curiga jika ibunya sakit.
Di depan pintu Emily yang terkunci, berdirilah Hastings, John, Lawrence, Dorcas dan para pembantunya. Mereka semua mencoba masuk melalui pintu penghubung antara kamar Emily dengan suaminya yang saat itu sedang bermalam di rumah temannya.
Namun sialnya, pintu penghubung tersebut juga terkunci. Lalu mereka pun teringat jika kamar Cynthia di sisi lain kamar Emily juga memiliki pintu penghubung. Di kamar Cynthia, mereka melihat Mary sedang mengguncang-guncang gadis tersebut agar bangun.
Karena tidak ada cara lain, maka akhirnya mereka mendobrak pintu kamar Emily. Mereka semua melihat Emily menggeliat kesakitan dan meninggal dunia usai mengatakan nama sang suami.
Dokter Wilkins dan dokter Bauerstein kemudian datang secara tak sengaja di malam itu dan mencurigai bahwa Emily telah diberi racun. Atas anjuran dari Hastings, John Cacendish meminta Hercule Poirot untuk membantu mencari siapa pembunuh Emily.
Hastings mengatakan kepada Poirot bahwa ia curiga jika Emily diberi racun strychnine. Poirot pun tidak setuju. Alasannya karena racun tersebut merupakan racun yang memberikan efek cepat. Karena kopi yang diminum oleh Emily disuguhkan pada sekitar jam 8, maka seharusnya Emily mati setengah jam setelah meminum kopi itu. Namun nyatanya, Emily mati pada pukul 5 pagi.
Ketika Poirot menemukan tonik dan sekotak bekas bromida kosong di kamar Emily dan kesaksian dari seseorang tentang pertengkaran Mary dan Emily, Poirot pun mulai mendapatkan rekontruksi pembunuhan Emily.
Mary memberikan narkotik pada kopi yang diminum oleh Cynthia dan Emily. Narkotika tersebutlah yang menghambat kerja dari strychnine. Kemudian, kapan racun strychnine masuk ke dalam tubuh Emily? Ketika ia mengkonsumsi toniknya.
Resep dari toniknya terdiri dari campuran larutan strychnine sulph, potassium bromide, aqua ad dan fiat mistura. Strychnine pun akan mengendap di dasar botol ketika dicampur dengan Bromida.
Alfred dan Evelyn Howard melakukan pembunuhan demi menguasai harta Emily. Rencana ini hampir saja gagal karena Emily secara tidak sengaja menemukan sebuah surat yang dituliskan untuk Evelyn Howard.
Surat tersebut berisi jika ia bersekongkol dengan Evie untuk membunuh Emily. Akan tetapi, secara kebetulan mereka berdua telah merancang agar obat tonik Emily habis pada 15 Juli, sehingga Emily pun bisa mati pada 16 Juli. Akan tetapi, rencana tersebut gagal karena Emily lupa meminum toniknya sehingga Emily pun baru mati pada 17 Juli jam 5.
Review Novel The Mysterious Affair at Styles
Kisah dari novel The Mysterious Affair at Styles dimulai ketika Kapten Hasting sedang mendapatkan cuti karena sakit akibat perang. Ia diundang oleh sahabatnya untuk berkunjung ke Styles Court di Essex, Inggris. Hastings kemudian pergi ke tempat tersebut dan bertemu dengan sahabat kecilnya yaitu John Cavendish.
John Cavendish adalah anak tertua dari penghuni Styles Court, istrinya bernama Mary dan adik laki-lakinya bernama Lawrence. Ia memiliki ibu tiri yang bernama Emily. Emily adalah ibu baik hati dan ramah, sehingga John menganggapnya sebagai ibu sendiri.
Namun, Emily yang sudah berumur 70-an memutuskan untuk menikahi Alfred, meskipun John tidak menyukai hal tersebut. John beranggapan bahwa Alfred hanyalah berpura-pura baik saja dan menginginkan harta Emily.
Konflik dari kisah The Mysterious Affair at Styles dimulai pada 16 dan 17 Juli ketika Emily terdengar berteriak gaduh di kamarnya. Ketika John, Hastings dan penghuni lain mendobrak masuk, Emily sudah terkapar dan mati. Emily dibunuh dengan racun. Poirot seorang detektif dan teman Hercule meminta Poirot membantu memecahkan siapa pembunuh Emily.
Dari sinopsis novel The Mysterious Affair at Styles yang telah dipaparkan sebelumnya, Grameds tentu mengetahui bahwa Agatha Christie menyampaikan cerita novel ini dengan point of view 1 dan narator dari sudut pandang tokoh bernama Hastings.
Pembawaan cerita point of view 1 ini rupanya membuat pembaca merasa lebih mudah mengikuti alur cerita yang berusaha disampaikan oleh Agatha Christie. Selain itu, pembawaan cerita point of view 1 membuat pembaca bebas berasumsi tentang pemikiran Hercule Poirot ketika berusaha memecahkan misteri pembunuhan Emily hingga akhir cerita.
Meskipun novel ini adalah novel pertama Agatha Christie, tetapi novel The Mysterious Affair at Styles berhasil mendapatkan sambutan baik dari para kritikus pada zaman itu dan bahkan masih relevan untuk dibaca saat ini.
Agatha berhasil menyampaikan kisah misteri yang tak lekang oleh waktu, sehingga misteri yang disuguhkan masih relevan di zaman ini meskipun sudah ada banyak novel maupun film misteri lain.
Novel ini juga pantas menyandang gelar sebagai novel terbaik karya Agatha Christie. Alasannya karena Agatha berhasil melibatkan pengetahuan kimia di dalamnya tentang racun-racun yang mungkin digunakan untuk membunuh Emily dan tentu saja, pengetahuan psikologi.
Tak hanya itu, agar pembaca merasa ikut terjun dalam kisah misteri Hercule, Agatha Christie pun menyertakan denah rumah tempat kejadian peristiwa pembunuhan Emily.
Tentu saja yang tidak boleh luput dari perhatian pembaca adalah alur serta plot cerita novel The Mysterious Affair at Styles ini. Agatha Christie membuat jalan cerita novel ini berputar-putar dan membuat para pembaca menjadi gemas karena misteri pembunuhan tak kunjung selesai.
Meskipun berputar-putar, tetapi Agatha Christie justru berhasil membuat pembaca lebih lekat dan enggan berhenti membaca kisah Hercule. Round character dalam novel ini pun cukup banyak. Round character merupakan karakter yang berkembang dari awal cerita hingga akhir cerita.
Lawan dari round character ialah flat character. Di antara kedua jenis karakter tersebut, ada pula yang dinamakan dengan messenger character. Dengan adanya round character dalam novel ini, banyak membuat pembaca merasa dunia dari novel ini terasa lebih nyata.
Tokoh utama dari novel The Mysterious Affair at Styles adalah Hercule Poirot yang selalu mendapatkan tantangan, sehingga tokoh Hercule pun terasa lebih nyata ketika berusaha menyelesaikan misteri kematian Emily, ditambah dengan tokoh round character lain yang juga ikut berpikir serta bertindak dinamis, sehingga tokoh-tokoh tersebut tidak hanya menjadi pelengkap dari tokoh utama saja.
Penambahan masalah minor serta pembingungan pembaca dengan cara mengarahkan pada tokoh tertentu dan menggunakan psikologi merupakan cara penulis untuk meramu novel kriminal misteri ini.
Bagi Grameds yang mungkin jarang mengotak-atik karakter, tentu akan kesulitan untuk memahami bagaimana cara Hercule Poirot dalam memecahkan masalah yang ia temui. Terutama ketika Poirot dengan yakin dan mudahnya mengatakan bahwa Alfred bukanlah pelaku pembunuhan Emily, meskipun ada saksi yang mengatakan hal sebaliknya.
Agatha Christie membuat seolah-olah Alfred bisa menjadi pelaku utama, akan tetapi ia membuat tokoh menyamar lintas kelamin dan tentu saja hal tersebut tidaklah mudah.
Dengan kekhasan pembawaan cerita Agatha Christie, novel The Mysterious Affair at Styles ini sangat menarik untuk dibaca. Terutama karena novel ini adalah novel pertama Agatha Christie yang memunculkan tokoh Hercule Poirot, tokoh detektif terkenal dari Agatha.
Jika Grameds tertarik dengan kisah-kisah seperti Sherlock Holmes, maka Grameds pun pasti akan menyukai kisah Hercule Poirot dari Agatha Christie ini!
Kelebihan dan Kekurangan Novel The Mysterious Affair at Styles
Novel The Mysterious Affair at Styles mendapatkan rating 4.5 bintang dari 5 bintang. Tentu saja rating buku yang cukup bagus dan membuat Grameds semakin penasaran dengan kisah di dalamnya bukan? Dengan rating yang cukup tinggi, novel ini masih memiliki beberapa kekurangan, meskipun kekurangan tersebut tidak membuat kisah dari Hercule Poirot ini kurang menarik. Simak beberapa kelebihan dan kekurangan dari novel The Mysterious Affair at Styles berikut ini.
Ada kelebihan dan kekurangan dalam novel The Mysterious Affair at Styles karya Agatha Christie ini. Kelebihan dari novel ini adalah Agatha banyak mencantumkan berbagai informasi untuk memecahkan kasus kematian Emily.
Meskipun kasusnya cukup sederhana, yaitu kematian karena racun, akan tetapi Agatha banyak menjelaskan mengenai berbagai jenis racun dan bagaimana cara pelaku memasukan racun tersebut sehingga berhasil menipu banyak orang.
Point ini bisa menjadi point plus dan juga negatif. Jika Grameds bukanlah penggemar kisah novel misteri yang cukup rumit, Grameds mungkin akan kebingungan karena ada banyak informasi yang berusaha Agatha cantumkan.
Poin kekurangan lainnya adalah tokoh Hercule Poirot yang belum matang. Hal ini karena novel ini adalah novel pertama dari Agatha dan novel pertama yang menampilkan kisah Poirot, sehingga Agatha pun mungkin masih meraba-raba tentang penokohan Poirot.
Terlepas dari dua kekurangan tersebut, novel The Mysterious Affair at Styles memiliki kisah menarik untuk dibaca.
Itulah review singkat tentang novel The Mysterious Affair at Styles karya Agatha Christie. Jika Grameds ingin membeli novel-novel karya Agatha Christie, Grameds bisa membelinya di gramedia.com
Sebagai #SahabatTanpaBatas, gramedia.com menyediakan berbagai macam buku menarik dan tentunya original. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Khansa
- Review Novel The Time We Walk Together
- Review Novel Sangkakala di Langit Andalusia
- Review Novel Magnus Chase and The Gods of Asgard #3: The Ship of the Dead
- Review Novel Para Pencemas (Anxious People)
- Review Novel Patuhi Rules
- Review Novel Love Letters for Mr. T
- Review Novel Klara dan Sang Matahari
- Review Novel Gagal Cinta Kronis
- Review Novel Penyalin Cahaya
- Review Novel High Reputation
- Review Novel Philia
- Review Novel Dago Love Story
- Review Novel Temenan Sama Nasib
- Review Novel Merindu Cahaya De Amstel
- Review Novel American Gods
- Review Novel Brianna dan Bottomwise
- Review Novel Hilang Dalam Dekapan Semeru
- Review Novel The School for Good and Evil
- Review Novel Pembunuh di Balik Kabut
- Review Novel TeenLit: Vision
- Review Novel Banyu Biru
- Review Novel Lavender
- Review Buku English Classics: Sherlock Holmes - Short Stories #1
- Review Buku The Prophet
- Review Review Novel Belantara
- Review Novel Aliansi Monyet Putih
- Review Novel The Days I Love You
- Review Novel Misteri Kereta Api Biru
- Review Novel Cerita untuk Ayah
- Review Novel Lusi Lindri
- Review Novel Mayat dalam Perpustakaan
- Review Novel Rogue Lawyer
- Review Novel Para Pelindung (The Guardians)
- Review Novel Annisa
- Review Novel Arum Manis
- Review Novel Sang Penjaga Waktu (The Time Keeper)
- Review Novel Black House
- Review Buku Se(N)Iman
- Review Novel Not Me
- Review Novel Komsi Kamsa
- Review Buku Atavisme
- Review Novel Manusia dan Badainya
- Review Novel Muslihat dengan Cermin (They Do it with Mirror)
- Review Novel Masque of the Red Death
- Review Buku The Mysterious Affair at Styles
- Review Norse Mythology
- Review Novel Melbourne Wedding Marathon