in

Review Buku The Richest Man in Babylon Karya George S.Clason

Grameds, masalah keuangan adalah masalah yang pasti dihadapi oleh orang-orang dari zaman dulu hingga sekarang. Semua orang pasti akan merasakan masalah yang terjadi karena keuangan bahkan tidak kenal usia, mulai dari remaja bahkan hingga dewasa. Mulai dari remaja yang sudah diberikan uang saku oleh orang tua hingga orang dewasa yang mendapatkan penghasilan. Jika mereka tidak mengelola uang dengan baik maka nantinya akan menimbulkan masalah yang rumit.

Banyak resiko yang dapat dirasakan jika seseorang tidak melakukan pengelolaan keuangan dengan baik seperti tidak dapat memenuhi kebutuhan primer dengan baik, timbul banyak hutang, tidak memiliki tabungan yang cukup. Maka dari itu Grameds, untuk menghindari hal itu setiap orang perlu memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengelola keuangan pribadinya.

Buku The Richest Man in Babylon ini merupakan buku keuangan yang dapat membantu kamu untuk bisa mengelola keuangan dengan baik. Banyak saran-saran keuangan dan juga nasihat-nasihat keuangan yang dapat kamu terapkan di kehidupan nyata. Nah Grameds, sebelum kamu membeli dan membaca buku ini maka berikut ini adalah ulasan singkat mengenai buku The Richest Man in Babylon

Sinopsis Buku The Richest Man in Babylon

Holiday Sale

Buku ini merupakan buku keuangan dimana dapat kamu jadikan sebagai pedoman abadi yang tak lekang zaman. Buku ini menghadirkan prinsip-prinsip untuk mendapatkan, mempertahankan dan mengembangkan kekayaan yang ada. Buku ini dirangkum dengan nasihat-nasihat dan kisah-kisah menarik melalui kumpulan perumpamaan yang dibuat 4.097 tahun yang lalu pada masa Babilonia Kuno.

Buku ini membahas beberapa isi yang dapat dipraktikkan seperti :

  • Pedoman abadi kebijakan finansial
  • Panduan klasik untuk keuangan pribadi dan akumulasi kekayaan
  • Prinsip menabung, berinvestasi dan memperoleh kekayaan
  • Kebijakan finansial praktis untuk individu dengan berbagai tingkat pendapatan
  • Strategi yang telah teruji waktu dalam meraih kemandirian dan kesuksesan finansial

Perumpamaan-perumpamaan kuno ini diceritakan oleh tokoh fiksi Babilonia yang bernama Arkad yang merupakan juru tulis miskin yang menjadi ‘orang terkaya di Babilonia’. Nasihat-nasihat Arkad seperti “Tujuh Obat Untuk Dompet Ramping” atau cara menghasilkan uang dan kekayaan dan “Lima Hukum Emas” atau cara melindungi dan menginvestasikan kekayaan.

“Persiapan yang matang adalah kunci kesuksesan kita. Tindakan kita tidak lebih bijaksana daripada pikiran kita. Pemikiran kita tidak lebih bijaksana daripada pemikiran kita.”

Pada “Tujuh Obat Untuk Dompet Ramping” dimulai dari:

1 Obat Pertama: Mulai dompet Anda hingga menggemukan.

Arkad menyarankan untuk menabung 10% dari pendapatan tahunan untuk mulai membangun kekayaan.

2. Obat Kedua: Kendalikan Pengeluaranmu

Arkad menyarankan agar pengeluaran barang mewah tidak justru diartikan sebagai kebutuhan. “Emas yang kita dapatkan dari penghasilan hanya sebuah permulaan dan apa yang kita sebut sebagai ‘pengeluaran yang diperlukan’ akan tumbuh setara dengan bertambahnya pendapatan”

3. Obat Ketiga: Jadikan Emasmu Berlipat Ganda

Arkad menyarankan untuk berinvestasi dan menggabungkan hasil investasi dari tabungan.  “Belajar dan membuat hartamu menjadi bekerja untukmu. Jadikan itu budakmu. Jadikan anak-anaknya dan anak-anaknya lagi bekerja untukmu.”

4. Obat Keempat: Jagalah Hartamu agar Tidak Hilang

Arkad menyarankan untuk tidak mengambil resiko-resiko kerugian dan berinvestasi dalam model cepat kaya. “Menjadi tidak bijaksana untuk tertarik pada pendapatan yang lebih besar ketika pokok pendapatan mu mungkin bisa hilang.” Penting untuk mempelajari dengan cermat dan teliti sebelum berpisah dengan hartamu dan memulai investasi dan pastikan bahwa harta itu dapat diperoleh kembali dengan aman. Jangan disesatkan oleh hasrat romantis diri sendiri untuk memperoleh kekayaan dengan cepat.

5. Obat Kelima: Jadikan Hunian Mu Sebagai Investasi yang Menguntungkan

Arkad menyarankan untuk membeli tempat tinggal utama mu dibandingkan harus menyewa. Kamu bisa menggunakan tempat sendiri untuk membangun usaha atau bisnis.

6. Obat Keenam: Pastikan Penghasilan Masa Depan

Arkad memberi nasihat tentang dana pensiun dan penghasilan pensiun di masa depan. Seseorang harus membuat persiapan untuk mendapatkan penghasilan yang sesuai di masa depan ketika sudah tidak lagi muda dan membuat persiapan untuk keluarga jika tidak bersama mereka lagi.

7. Obat Ketujuh: Tingkatkan Kemampuanmu untuk Menghasilkan

Arkad menyarankan untuk terus mengembangkan keterampilan yang kamu miliki untuk meningkatkan kebijaksanaan investasi dan juga meningkatkan kekuatan penghasilan.

Tentang Penulis Buku The Richest Man in Babylon

Penulis Buku  The Richest Man in Babylon adalah George Samuel Clason, lahir di Louisiana, Missouri pada November 1874. George menempuh pendidikannya di University of Nebraska dan juga pernah bertugas di United States Army selama perang Spanyol – Amerika.

George mengawali karir dalam dunia penerbitan dengan penuh perjalanan yang panjang. George sempat mendirikan The Clason Map Company of Denver, Colorado. George juga menjadi orang pertama yang menerbitkan atlas jalan Amerika Serikat dan Kanada.

Tahun 1926, George pertama kali meluncurkan terbitan pertama dari serangkaian pamflet mengenai kiat sukses bisnis dan keuangan yang memiliki latar Babilonia Kuno untuk dapat menyampaikan buah pikirannya. Pamflet ini kemudian disebarkan dengan jumlah yang besar oleh bank-bank dan perusahaan asuransi, dan semakin dikenal oleh banyak orang. Hingga akhirnya pamplet ini dikumpulkan dan menjadi sebuah buku yaitu buku The Richest Man in Babylon.

Kelebihan dan Kekurangan Buku The Richest Man in Babylon

Pros & Cons

Pros
  • Kata-katanya mudah dimengerti dan pembaca dapat memahami pesan yang disampaikan
  • Buku ini sudah bertahan lebih dari 100 tahun dan sudah merubah banyak pola pikir orang-orang
  • Memiliki banyak poin-poin yang dapat diterapkan yang juga dilakukan oleh jutawan
  • Dikemas dalam bentuk cerita yang tidak membosankan
Cons
  • Gaya penulisan seperti zaman dahulu dan bahkan beberapa frasa seperti di Alkitab
  • Ada beberapa nasihat dan prinsip yang tidak relevan jika dilakukan saat ini.
  • Buku ini ditulis pada tahun 1926 dan sebelum terjadi Depresi Hebat.

Kelebihan Buku The Richest Man in Babylon

Kata-katanya mudah dimengerti sehingga pembaca memahami pesan apa yang disampaikan dalam cerita. Penulis mengatur suasana hati dan latar agar para pembaca dapat memahami isi cerita meski gaya bahasa yang digunakan terkesan kuno. Jika kamu ingin mendapatkan pelajaran lebih maka akan lebih baik kamu membacanya dengan seksama.

Buku ini sudah bertahan lebih dari 100 tahun dan sudah merubah cara berpikir banyak orang mengenai keuangan dan membuat banyak diantaranya yang menerapkan prinsip dan cara berpikir dalam buku ini menghasilkan kekayaan yang ingin dicapai. Hal ini karena pesan-pesan dan prinsip pada buku ini tepat sasaran bagi mereka yang membutuhkan nasihat keuangan dan sebagian prinsipnya benar.

Buku ini memiliki banyak poin-poin mengenai menyiapkan sistem untuk menghasilkan lebih banyak uang dan meningkatkan kemampuan serta pengetahuan mengenai kekayaan abadi yang sebenarnya juga digunakan oleh sebagian besar jutawan.

Tidak seperti buku pengetahuan atau buku yang membahas mengenai keuangan seperti buku kuliah atau buku sekolah. Buku ini menjelaskan mengenai pengelolaan keuangan berdasarkan cerita-cerita yang dinarasikan sehingga tidak membosankan pembaca dan nilai dasar yang ingin diangkat tetap sama yaitu mengenai pengelolaan keuangan.

Kekurangan Buku The Richest Man in Babylon

Buku ini hadir sudah lebih dari seratus tahun maka dari itu gaya penulisan buku ini seperti gaya bahasa zaman dahulu. Beberapa kata dan frasa yang digunakan dapat membuat pembaca sedikit bingung dan terkesan kuno. Bahkan beberapa pembaca mungkin akan merasa bahwa kata-kata ini berasal dari Alkitab.

Ada beberapa nasihat dan prinsip yang tidak relevan dan sulit dilakukan terutama pada orang dewasa yang baru meniti karir dan belum memiliki penghasilan yang besar seperti dikatakan bahwa keputusan yang tepat adalah memiliki hunian rumah milik sendiri daripada harus menyewa namun tidak semua orang dapat membeli atau mencicil rumah dengan pendapatan yang dia miliki saat ini dan terpaksa harus menyewa.

Banyak yang mempertanyakan kredibilitas nasihat dan prinsip dari penulis sendiri karena jika diteliti bahwa penulis menulis bukunya sudah sejak 1926 dan tulisan yang ada di bukunya merupakan tulisan zaman dahulu yang faktanya pada tahun tersebut merupakan tahun-tahun dimana sebelum terjadinya Depresi Hebat.

Pesan Moral Buku The Richest Man in Babylon

Buku ini memiliki banyak sekali pesan moral dan prinsip yang dapat kamu terapkan pada dunia nyata dalam hal keuangan. Buku ini tepat sekali bagi kamu yang masih kesulitan dalam mengatur keuangan dan membagi plot-plot pendapatan agar dapat digunakan dengan baik. Salah satu hal yang dapat kamu lakukan adalah jika kamu berhutang maka hiduplah dengan 70% penghasilan mu. Simpan 10% untuk diri sendiri dan gunakan 20% untuk membayar hutang.

Selain itu kamu juga perlu mendengarkan beberapa nasihat seperti hindari berhutang kepada orang lain terutama hutang konsumtif yang sebenarnya kamu tidak butuhkan. Selain itu kamu perlu membuat uang bekerja untuk mu dengan cara berinvestasi dan tidak menghabiskan waktu untuk membeli barang-barang mewah. Untuk lebih menguasai berbagai hal maka kamu perlu mengupgrade diri sendiri seperti mengikuti beberapa kelas profesional dan seminar sehingga nantinya pekerjaanmu juga akan lebih meningkat dan kamu bisa mendapatkan kenaikan pendapatan. Kamu juga perlu berkenalan dengan orang-orang yang ahli dibidang keuangan untuk membahas lebih lanjut mengenai apa yang kamu rencanakan dan apakah rencana mu itu tepat.

Penutup

The Richest Man in Babylon merupakan suatu novel yang cocok untuk kamu baca dan miliki jika kamu ingin menambah wawasan mengenai keuangan. Jika kamu ingin memperbaiki pembagian pendapatan dan keuangan mu maka buku ini sangat cocok untuk kamu baca.

Jika Grameds tertarik membaca buku ini, Grameds bisa mendapatkannya di Gramedia.com atau di toko buku Gramedia terdekat di kotamu.

Gramedia senantiasa menjadi #SahabatTanpaBatas untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Devina

 

Rekomendasi Buku Terkait

Semua Bisa Kaya: Panduan Cerdas dan Lengkap Mengatur Keuangan Secara

semua bisa kaya

Semua Bisa Kaya: Panduan Cerdas dan Lengkap Mengatur Keuangan Secara Syariah merupakan buku bacaan Karya Marviarum Eka Ramdiati. Dalam mencapai tujuan keuangan, tentunya harus kita sikapi dan sudah terbiasa menggunakan berbagai produk-produk keuangan seperti tabungan, deposito, asuransi, hingga reksa dana. Nah, sudah saatnya kita mulai memilih untuk menggunakan produk-produk keuangan dengan prinsip syariah seperti Tabungan Syariah, Deposito Syariah, Asuransi Syariah, Reksa Dana Syariah, dan lain-lain.

 

3 Hours To Master: Cara Mengatur Keuanganmu

3 Hours To Master: Cara Mengatur Keuanganmu

Jaden dan Jason adalah anak kembar yang bertolak belakang dalam hal mengatur keuangan mereka. Jason tidak hemat seperti Jaden, karena dia sangat boros. Bisakah saudara kembar, ibu, dan teman sekolahnya mengubahnya? Ayo, belajar cara menabung dan menggunakan uang dengan bijak bersama Jason! Belajar makin mudah dengan seri komik 3 Hours to Master. Dalam edisi ini, kamu bisa belajar cara mengatur keuanganmu, mengatasi godaan kemewahan, belajar dan berlatih membuat pembukuan, dan mengembangkan kebiasaan menabung. Pelajaran dimuat dalam bentuk komik ini dikemas sederhana yang mudah dipahami anak. Temukan berbagai pengetahuan dan tips menariknya dalam edisi Cara Mengatur Keuanganmu ini.

 

Seri Keuangan Keluarga Sakinah 7 Prinsip Pendapatan

Seri Keuangan Keluarga Shakinah 7 Prinsip Pendapatan

Di dalam buku ini, berbagai kasus keuangan keluarga yang terjadi di kalangan umat dihadirkan dan dibahas secara komprehensif, solutif, dan syariah aplikatif. Buku ini ditulis dan dihadirkan hanya untuk membantu Anda membentuk keluarga sakinah yang mawaddah wa rahmah. Kita tidak bisa menampik, bahwa keuangan merupakan masalah yang vital dalam keluarga. Banyak keluarga hancur berantakan hanya karena keuangan, baik salah penggunaan atau keliru dalam perencanaan. Selain itu, bangsa yang makmur dalam suatu negara selalu dimulai dari kesejahteraan keluarga. Untuk menjadi keluarga yang (lebih) sejahtera, maka dimulai dari buku ini.

Written by Adila V M

A half-time writer, a full-time dreamer.