in

Review Buku The Seikatsu Kaizen Karya Susy Ong

Adat tradisional Jepang pada akhirnya pun mulai  direformasi. Menurut Dohi Masataka, pada saat itu Jepang memiliki beberapa kebiasaan yang dianggap negatif, termasuk kurangnya kesatuan antara rakyat dan pemerintah, perlakuan yang merendahkan terhadap perempuan, rasa dengki dan iri kepada sesama anggota di lingkungan masyarakat, tunggakan pajak dan biaya sekolah anak-anak, obsesi terhadap hal-hal yang berasal dari Barat, penggunaan dialek lokal yang tidak konsisten, kecenderungan untuk mengandalkan orang lain, kurangnya ambisi dan seringkali mencari alasan, kurang menghargai waktu, perilaku boros, kesombongan dan basa-basi, serta praktik pelacuran yang dilegalkan. Proses perubahan adat tersebut berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan terjadi tanpa disadari. Yang paling penting, perubahan nyata terjadi melalui tindakan nyata, bukan hanya perdebatan.

The New Seikatsu Kaizen

button cek gramedia com

Kampanye mengenai reformasi gaya hidup terus berlanjut sesuai dengan perkembangan zaman. Selain itu, pemerintah juga mengadopsi ajaran agama untuk mendorong modernisasi, dengan tujuan agar masyarakat mendapatkan semangat positif untuk kehidupan dunia dan mendukung kemajuan negara. Kebutuhan akan teladan juga pada akhirnya akan sangat diakui, sehingga pemerintah Jepang memasukkan 13 prinsip hidup Franklin ke dalam buku pelajaran moral untuk murid Sekolah Dasar. Prinsip-prinsip tersebut antara lain adalah: hidup dengan sederhana, berbicara hanya jika perlu, bertindak adil, tulus, rajin, hemat, tegas, menjalani jadwal dengan disiplin, rendah hati, mengendalikan emosi, memegang teguh prinsip, menjaga kebersihan, dan bertindak dengan penuh keseimbangan tanpa ekstremisme.

Buku The New Seikatsu Kaizen karya Susy Ong ini memberikan informasi yang tentang perkembangan reformasi kehidupan yang terjadi di Jepang yang sebelumnya sudah direset secara mendalam oleh penulis. Buku dengan ketebalan 258 halaman ini, diterbitkan oleh Elex Media Komputindo pada 13 November 2020. Sayangnya, informasi lebih lengkap tentang Susy Ong tidak dapat ditemukan di internet, oleh karena itu, kita langsung masuk ke sinopsis buku ini saja, yuk!

 

Sinopsis Buku The Seikatsu Kaizen

Holiday Sale

The New Seikatsu Kaizen

button cek gramedia com

Kedatangan orang-orang Barat yang memaksa negara Jepang untuk membuka pasar luar negeri mendorong kesadaran bahwa negara itu sangat tertinggal dalam bidang ekonomi, industri, dan militer. Untuk memahami rahasia kekuatan negara-negara Barat, para pemimpin Jepang memutuskan untuk mengirim delegasi ke Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa antara tahun 1871 dan 1873. Delegasi, yang dipimpin oleh Iwakura Tomomi, dikenal sebagai Misi Iwakura, mengunjungi berbagai tempat seperti pabrik, sekolah, pelabuhan, dan kantor pemerintahan, serta bertemu dengan pemimpin negara-negara tersebut.

Hasil dari misi Iwakura tersebut pemerintah Jepang mendapatkan kesimpulan bahwa Jepang masih jauh tertinggal dalam industri dan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, Jepang perlu meniru negara-negara Barat dengan menerapkan sistem pendidikan wajib untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kemajuan industri dan pembangunan militer dianggap hanya akan berhasil jika didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas.

 

Kelebihan dan Kekurangan Buku The Seikatsu Kaizen

The New Seikatsu Kaizen

button cek gramedia com

Pros & Cons

Pros
  • Membuka perspektif baru.
  • Terdapat beberapa ilustrasi yang bagus.
  • Ditulis berdasarkan hasil riset dari peristiwa yang benar-benar terjadi dimasa lalu.
  • Sampul buku yang menarik.
Cons
  • Gaya penulisan yang kaku dan terlalu banyak menggunakan tanda petik.
  • Kurangnya penjelasan di beberapa bagian dalam buku.

 

 

Kelebihan Buku The New Seikatsu Kaizen

The New Seikatsu Kaizen

button cek gramedia com

Buku The New Seikatsu Kaizen karya Susy Ong ini memiliki beberapa kelebihan yang menjadikannya buku yang layak untuk dibaca. Kelebihan pertama dari buku ini adalah membuka jendela wawasan yang baru bagi pembacanya, sifat disiplin dan memiliki etos kerja yang sangat tinggi sudah tertanam untuk orang Jepang saat ini dan semua orang sudah tahu akan hal itu. Ternyata pada zaman dahulu budaya orang Jepang tidak seperti sekarang, mereka suka mabuk-mabukan, datang terlambat, tidak disiplin, konsumtif dan sangat suka menghambur-hamburkan uang. Dengan mengetahui hal ini jendela wawasan yang baru akan terbuka untuk pembaca.

Selain itu, dalam buku ini juga terdapat beberapa ilustrasi yang mendukung penjelasan yang sedang dijabarkan. Hal ini membuat pembaca dapat dengan lebih mudah untuk mengerti dan menyerap intisari yang disampaikan karena sudah dibantu dengan ilustrasi gambar yang mendukung. Buku ini juga ditulis berdasarkan riset mendalam yang sudah dilakukan oleh penulis, buku ini merangkum semua data yang menjelaskan bagaimana perjuangan Jepang untuk menjadi negara yang maju seperti saat ini tanpa memasukan unsur-unsur politik didalamnya.

Sampul buku yang menarik, dengan pemilihan warna coklat yang tenang dan enak dilihat, yang kemudian dipadukan oleh kumpulan ilustrasi-ilustrasi yang berhubungan dengan Jepang, semua hal itu kemudian disatukan dalam bentuk hati membuat pembaca dapat terhipnotis untuk membeli buku ini hanya dengan melihat sampul bukunya saja.

Kekurangan Buku The Seikatsu Kaizen

The New Seikatsu Kaizen

button cek gramedia com

Meskipun buku The New Seikatsu Kaizen  karya Susy Ong ini memiliki banyak kelebihan, buku ini tetap tidak luput dari kekurangan. Cara penulisan dari penulis masih sangat kaku dan baku sehingga membuat beberapa pembaca merasa bosan dan bingung saat membaca buku ini. Penggunaan tanda petik dalam buku ini juga sangat banyak, alih-alih menggunakan tulisan miring untuk suatu istilah, penulis malah menggunakan tanda petik. Istilah yang digunakan dalam buku ini cukup banyak, sehingga dengan kehadiran tanda petik ini pembaca merasa tidak nyaman saat membaca buku ini.

Meskipun banyak istilah asing yang digunakan dalam buku ini, penulis tidak menjelaskan secara lebih mendalam tentang istilah tersebut. Sehingga pembaca harus mencari tahu sendiri tentang istilah tersebut, mungkin hal ini tidak akan menjadi masalah untuk pembaca yang cukup familiar dengan budaya Jepang atau cerita-cerita sejarah, akan tetapi untuk pembaca yang tidak familiar dengan hal ini akan merasa kesulitan untuk menyerap intisari keseluruhan dari buku ini.

 

Pesan Moral Buku The Seikatsu Kaizen

The New Seikatsu Kaizen

button cek gramedia com

Ada pesan moral secara tersirat yang dapat diambil dari buku The New Seikatsu Kaizen, Buku ini menceritakan tentang bagaimana Jepang berubah dari yang awalnya buruk menjadi lebih baik, dari hal ini kita dapat memetik bahwa semua hal memerlukan proses untuk berubah menjadi lebih baik. Mungkin proses yang dilalui setiap orang akan berbeda-beda, ada yang lambat ada yang cepat, tapi percayalah bahwa proses tidak akan mengkhianati hasil. Semua akan lebih baik pada waktunya.

Hidup disiplin, etos kerja yang tinggi, menghargai waktu dan tidak pernah telat, ini adalah hal yang kita lihat dan dapat kita tiru dari orang Jepang saat ini. Hal-hal positif yang disebutkan diatas dapat memberikan dampak yang positif untuk kehidupan kita sehari-hari. Semua hal ini juga bisa kita terapkan langsung setelah membaca buku ini agar lebih cepat merasakan dampak positifnya secara langsung.

Nah Grameds, itu dia sinopsis, dan ulasan dari buku The New Seikatsu Kaizen karya Susy Ong. Yuk langsung saja dapatkan buku ini hanya di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi dan produk terbaik untuk kamu.

Penulis: Gabriel

 

Rekomendasi Buku

Alasan untuk Tetap Hidup: Melawan Depresi dan Berdamai dengan Diri Sendiri

Alasan untuk Tetap Hidup    button cek gramedia com

Apa rasanya menjadi orang yang mengalami gangguan kecemasan atau depresi? Ada dorongan yang membanjiri perasaan dan pikiran mereka sampai-sampai tubuh fisiknya pun ikut sakit. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang akhirnya memutuskan untuk bunuh diri. Matt Haig pernah berada di titik itu. Ia pernah mencoba bunuh diri di pinggir tebing ketika berusia 24 tahun. Serangan panik yang bertubi-tubi dan harapan yang tak lagi terlihat membuatnya berpikir bahwa mengakhiri segalanya adalah hal terbaik. Tetapi, pada langkah terakhir, ia berhenti dan mengurungkan niatnya. Sampai sekarang, ia menjadi bukti bahwa gangguan kecemasan dan depresi bisa diatasi. Melalui buku ini, Matt Haig akan membagikan pengalamannya, mulai dari gejala depresi, rasanya mendapat serangan panik, hingga apa yang membuatnya bertahan hidup hingga hari ini. Kita akan menyelami apa yang para penderita depresi rasakan dan bagaimana cara membantu mereka (atau bahkan diri sendiri) menjadi lebih baik.

Buku ini bukan karya fiksi, tulisan Matt Haig kali ini merupakan memoar pribadinya. Di buku ini, ia berbagi kisah mengenai perjalanannya melewati depresi, serangan panik, hingga hal-hal yang membuat ia masih bertahan hingga hari ini. “Jadilah berani. Jadilah kuat. Bernafaslah dan teruslah berjalan. Suatu saat nanti Anda akan berterima kasih kepada diri sendiri untuk itu.”

Alasan-Alasan untuk Kita Bisa Bahagia

Alasan-Alasan untuk Kita Bisa Bahagia    button cek gramedia com

Menjadi muslim-muslimah yang baik itu mudah, cukup hanya dengan taat beribadah. Tetapi, yakinkah kita jika dengan hanya memperbanyak beribadah membuat hati kita tenang dan bahagia? Faktanya, banyak dari kita yang merasa belum mendapatkan kebahagiaan hidup sekalipun rajin beribadah. Sering terselip kecemasan dalam hati hingga membuat kita tidak bisa menikmati apa-apa yang sudah Allah azza wa jalla anugerahkan kepada kita. Pada akhirnya, kita pun gagal mendapatkan kedamaian dan ketenangan hidup. Seakan ibadah yang selalu kita lakukan kurang berarti bagi kita yang menjalani.

Lantas, faktor apa saja yang membuat seorang muslim-muslimah tidak mendapatkan kebahagiaan hati sekalipun sudah taat beribadah? Sudah benarkah ibadah yang dilakukan kita selama ini? Dan, bagaimana cara mendapatkan kebahagiaan dan ketenangan hidup? Semua jawabannya akan dikupas secara mendetail dalam buku Alasan-Alasan untuk Kita Bisa Bahagia ini. Selamat membaca.

Kita Perlu Jeda untuk Sembuh dari Luka

Kita Perlu Jeda untuk Sembuh dari Luka

button cek gramedia com

Luka bisa datang dari mana saja. Dari orang-orang terdekat, dari orang yang kamu cintai, bahkan dari dalam dirimu sendiri. Untuk menyembuhkannya, tentu tidak mudah. Pergilah ke suatu tempat di mana kamu merasa dihargai, lalu berceritalah. Kamu akan mendapat satu sudut pandang baru untuk belajar memaafkan, belajar sabar, dan ikhlas. Serta yang terpenting, belajar untuk tidak berhenti berdoa kepada Sang Maha Pemberi Kesembuhan. Kamu akan mengerti bahwa kamu tidak pernah sendiri(an).

Semoga kamu lekas pulih dan terus bertumbuh menjadi lebih dewasa setelah perjalanan panjang yang kamu lalui. Namun, jika pada akhirnya, luka itu tak kunjung pulih dan justru memperparah keadaaanmu, mungkin inilah saat yang tepat. Saat untukmu berani memilih, mengambil ruang dan waktu untuk berhenti sejenak dari segala apa yang memenuhi isi kepalamu. Sebab, kamu perlu jeda, untuk sembuh dari luka.

Orang tercinta bahkan diri sendiri bisa melukai sehebat para pembenci. Luka-luka itu bisa membawa pada kedewasan atau keterpurukan. Terpuruk, saat luka-luka yang tak kunjung pulih membuat keadaan makin parah dan berdarah. Mungkin inilah saat yang tepat untukmu berani memilih, mengambil ruang dan waktu untuk berhenti sejenak dari segala yang memenuhi isi kepalamu. Sebab, kamu perlu jeda, untuk sembuh dari luka Kamu memerlukan buku ini.

 

Sumber:

https://www.goodreads.com/book/show/37639960-seikatsu-kaizen

 

Written by Adila V M

A half-time writer, a full-time dreamer.