in

Review Buku The Shining Gateway Karya James Allen

The Shining Gateway – Para penggemar karya James Allen mari merapat! Artikel kali ini akan membahas salah satu karya James Allen yang juga menjadi buku best seller, berjudul The Shining Gateway. Para penggemar tulisan-tulisan James Allen di seluruh dunia akan menyambut dengan sukacita buah pena ini yang andal. Pada karya ini kita menemukan Sang Perenung dalam salah satu paparannya yang paling dalam, tetapi paling gamblang. Sungguh mengagumkan dia membahas asas-asas fundamental!

The Shining Gateway

Di sini pembaca tidak akan menemukan pernyataan umum yang samar-samar, karena sang penulis mengurai setiap detail pengalaman manusia dengan penuh penghargaan. Buku The Shining Gateway kini telah tersedia dalam edisi Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Penerbit Second Hope pada 4 September 2024. Buku ini memiliki 80 halaman. Gramin sudah menyiapkan ulasan spesial untuk buku ini, jadi jangan lewatkan informasinya, Grameds!

Profil James Allen – Penulis Buku The Shining Gateway

Holiday Sale

James Allen (28 November 1864 – 24 Januari 1912) adalah seorang penulis filsafat asal Inggris yang dikenal atas karya-karya inspiratifnya. Ia merupakan pelopor dalam gerakan swadaya dan filsafat praktis, dengan fokus pada kekuatan pikiran dalam membentuk kehidupan seseorang. Buku Allen yang paling terkenal, As a Man Thinketh (1902), menjadi sumber inspirasi bagi banyak penulis motivasi dan pengembangan diri hingga kini. Karya ini terus diproduksi secara massal dan dihormati sebagai fondasi pemikiran inspirasional modern.

The Shining Gateway

Lahir di Leicester, Inggris, dari keluarga kelas pekerja, Allen adalah anak sulung dari dua bersaudara. Ayahnya, William, bekerja di pabrik tekstil, sementara ibunya buta huruf. Kehidupan Allen berubah drastis pada 1879 ketika ayahnya pergi ke Amerika untuk mencari penghidupan yang lebih baik, tetapi meninggal beberapa hari setelah tiba, diduga menjadi korban perampokan. Tragedi ini memaksa Allen, yang baru berusia 15 tahun, meninggalkan sekolah dan bekerja untuk membantu keluarganya.

Perjalanan hidup Allen penuh perjuangan sebelum ia menemukan panggilannya sebagai penulis. Pada 1890-an, ia bekerja sebagai sekretaris pribadi dan penjual alat tulis di berbagai perusahaan manufaktur. Pada 1893, ia pindah ke London dan kemudian Wales Selatan, menjajal berbagai pekerjaan, termasuk sebagai jurnalis. Di sana, ia bertemu Lily Louisa Oram, yang dinikahinya pada 1895. Karier kepenulisannya mulai berkembang pada 1898, ketika ia bekerja untuk majalah The Herald of the Golden Age, yang memungkinkan dirinya memadukan minat spiritual dan sosial. Masa produktifnya dimulai dengan terbitnya buku pertama, From Poverty to Power (1901).

Buku As a Man Thinketh (1903) yang didasarkan pada Amsal 23:7 dari Alkitab, membawa ketenaran abadi bagi Allen. Keberhasilan buku ini memungkinkannya meninggalkan pekerjaan sekretaris dan fokus menulis. Bersama keluarganya, ia pindah ke Ilfracombe, di mana ia menghabiskan sisa hidupnya menghasilkan 19 karya, termasuk beberapa yang diterbitkan pasca kematiannya oleh istrinya, Lily Allen. Lily juga meneruskan misi suaminya dengan menerbitkan majalah The Epoch dan mengenangnya sebagai seorang penulis yang hidup sesuai prinsip-prinsip yang ia ajarkan. Pesan Allen tetap relevan hingga kini, menjadi panduan bagi banyak orang dalam mengejar kebahagiaan dan kesuksesan melalui kekuatan pikiran.

Sinopsis Buku The Shining Gateway

The Shining Gateway

Kita hidup di tengah berbagai makhluk seperti kita, yang kebahagiaannya sangat dipengaruhi oleh sebagian besar tindakan kita.

Mengatur dampak dari tindakan-tindakan ini adalah inti dari ilmu moral. Kita memahami bahwa kita rentan terhadap pengalaman yang menimbulkan rasa senang atau sakit dengan intensitas dan durasi yang beragam. Hal ini disebut kebaikan ketika menghasilkan kesenangan, dan disebut kejahatan ketika menimbulkan rasa sakit.

Kedua istilah ini digunakan secara umum untuk menggambarkan semua penyebab yang menciptakan ketidakseimbangan antara rasa sakit dan kesenangan. Namun, ketika seseorang secara aktif menjadi alat untuk menciptakan atau menyebarkan kebahagiaan, prinsip yang paling efektif untuk mencapainya disebut kebajikan. Kebajikan ini, yang merupakan keinginan untuk menghasilkan kebaikan, ketika dikombinasikan dengan keadilan, atau pemahaman tentang cara menciptakan kebaikan tersebut, menjadi inti dari kebajikan.

Namun, mengapa seseorang perlu bersikap baik dan adil? Secara alami, emosi dasar manusia, terutama dalam kondisi yang paling spontan, sering kali mendorongnya untuk menimbulkan rasa sakit atau merebut kekuasaan. Ia cenderung ingin mengumpulkan kelebihan untuk dirinya sendiri, bahkan jika itu berarti orang lain harus menderita kelaparan. Ia mungkin ingin melindungi kebebasannya dari gangguan sekecil apa pun, meskipun itu merendahkan orang lain hingga perbudakan yang paling parah. Manusia bisa bersifat pendendam, sombong, dan egois. Jadi, mengapa ia harus mengendalikan dorongan-dorongan ini?

Beberapa mungkin bertanya, apa alasan seseorang harus berusaha menciptakan kebahagiaan atau menghindari menyebabkan rasa sakit pada orang lain?

Ketika alasan diminta untuk membenarkan perlunya mengikuti sistem perilaku tertentu, apa yang diharapkan oleh penentang? Mereka menginginkan bukti bahwa sistem tersebut adalah cara paling efektif untuk meningkatkan kebahagiaan manusia secara keseluruhan. Menunjukkan hal ini berarti menyediakan alasan moral.

Dan inilah esensi dari kebajikan.

Kelebihan dan Kekurangan Buku The Shining Gateway

The Shining Gateway

Pros & Cons

Pros
  • Buku yang memberikan banyak manfaat.
  • Berisi panduan praktis.
  • Memberikan pengaruh positif.
  • Relevansi dengan kehidupan pembaca.
Cons
  • Bahasa yang digunakan cukup berat.

Kelebihan Buku The Shining Gateway

The Shining Gateway

Buku The Shining Gateway karya James Allen hadir sebagai sebuah karya inspiratif yang menawarkan panduan berharga bagi mereka yang ingin menjalani kehidupan dengan tujuan yang lebih mendalam. Setiap halaman dalam buku ini dirancang untuk memberikan dampak positif, terutama bagi pembaca yang berkomitmen pada pengembangan diri. Melalui tulisannya, James Allen mengajak pembaca untuk menjalani perjalanan spiritual yang mendalam, membimbing mereka dalam menguasai pikiran, mengatasi rasa takut, melampaui kelemahan pribadi, dan membangun karakter serta integritas yang lebih kuat.

Salah satu daya tarik utama dari buku ini adalah relevansinya yang luas dengan berbagai aspek kehidupan. Allen dengan brilian mengintegrasikan pengalaman pribadinya serta kebijaksanaan yang ia kumpulkan ke dalam setiap bab, menciptakan hubungan emosional dan spiritual yang mendalam dengan pembacanya. Buku ini tidak hanya menawarkan panduan untuk penguasaan diri tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana menciptakan keseimbangan antara pikiran, tubuh, dan jiwa.

Dengan pendekatan holistiknya, The Shining Gateway mengajarkan pembaca untuk mencapai kebahagiaan sejati, kesehatan yang optimal, dan kekayaan yang berkelimpahan. Semua ini dibingkai dalam harmoni dengan cinta ilahi dan kesadaran universal. Buku ini adalah panduan yang mendorong pembaca untuk meraih kehidupan yang lebih baik, tidak hanya bagi diri mereka sendiri, tetapi juga dalam hubungan mereka dengan dunia di sekitar mereka.

Kekurangan Buku The Shining Gateway

The Shining Gateway

Buku The Shining Gateway karya James Allen menyuguhkan beragam wawasan yang mendalam dan manfaat yang tak terbantahkan, terutama bagi pembaca yang mencari inspirasi spiritual dan filosofi hidup. Namun, gaya penulisan Allen yang cenderung berat, penuh dengan perumpamaan, serta dipenuhi oleh kata-kata kiasan, dapat menjadi tantangan tersendiri bagi sebagian orang. Hal ini sering dirasakan oleh pembaca yang belum terbiasa dengan karakteristik tulisan Allen atau mereka yang baru pertama kali menjelajahi karyanya.

Gaya reflektif dan filosofis yang menjadi ciri khas Allen membutuhkan perhatian penuh serta waktu untuk benar-benar dipahami secara menyeluruh. Banyak ide dan konsep dalam buku ini memaksa pembaca untuk merenung lebih dalam, sering kali di luar konteks pemikiran sehari-hari. Meskipun hal ini bisa menjadi nilai tambah bagi pembaca yang menyukai tantangan intelektual, bagi sebagian lainnya, gaya ini mungkin terasa sedikit mengintimidasi.

Namun, bagi pembaca yang mampu mengatasi tantangan tersebut, buku ini menawarkan harta karun berupa pemahaman baru tentang kehidupan. The Shining Gateway bukan hanya memberikan nasihat praktis, tetapi juga mengundang pembaca untuk menjelajahi hubungan antara pikiran, tindakan, dan hasil yang dicapai dalam hidup. Dengan ketekunan dan refleksi, karya ini dapat menjadi panduan berharga dalam perjalanan menuju kebijaksanaan dan kedamaian batin.

Pesan Moral Buku The Shining Gateway

The Shining Gateway

Pesan moral yang dapat diambil dari buku ini adalah tentang pentingnya menjaga pikiran, ucapan, dan tindakan kita. Pikiran yang kita miliki dan tindakan yang kita lakukan terus-menerus akan membentuk kebiasaan yang pada akhirnya menjadi dorongan alami dalam hidup kita. Ucapan, sebagai wujud dari pikiran yang terdengar, mencerminkan siapa diri kita. Karena itu, langkah pertama menuju kebijaksanaan adalah belajar mengendalikan lidah kita, seperti yang diajarkan oleh para orang bijak.

Kata-kata yang kita ucapkan mewakili pikiran dan konsep yang kita pegang. Jika kata-kata kita bijaksana, itu menunjukkan bahwa pikiran kita juga bijaksana. Sebaliknya, kata-kata yang ceroboh menunjukkan kurangnya kebijaksanaan. Buku ini mengingatkan kita untuk selalu berhati-hati dengan apa yang kita pikirkan dan ucapkan, karena keduanya adalah cerminan dari karakter kita. Melalui pengendalian diri, kita dapat menjadi pribadi yang lebih bijaksana dan bermakna bagi diri sendiri maupun orang lain.

Grameds, itu dia ulasan buku The Shining Gateway karya James Allen. Yuk segera dapatkan buku The Shining Gateway dan karya-karya James Allen lainnya hanya di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap menyediakan informasi terbaik dan terlengkap untuk kamu. Selamat membaca!

Penulis: Gabriel

 

Rekomendasi Buku

As a Man Thinketh

The Way of Peace

Jati diri seseorang terbentuk melalui unsur-unsur baik dan mulia dari pemikiran yang dia pilih dan kembangkan sendiri, bahwa pikiran adalah penguasa yang menentukan karakter batin dan sekaligus menjadi penentu terhadap apa yang terdapat di sekelilingnya, dan bahwa jika orang yang bersangkutan dapat merajut kehidupan yang melahirkan penderitaan, maka dia pun sesungguhnya mampu mengubahnya dengan mulai merajut pencerahan dan kebahagiaan. Buku “As a Man Thinketh” karya James Allen membahas tentang kekuatan pikiran dan dampaknya terhadap kehidupan seseorang. Allen menyampaikan ide bahwa pemikiran-pemikiran kita membentuk realitas dan nasib kita. Buku ini mendorong pembaca untuk mengambil kendali atas pikiran mereka, karena pikiran yang positif dan produktif dapat membawa perubahan positif dalam hidup. “As a Man Thinketh” mengeksplorasi konsep bahwa pemikiran yang baik dapat membentuk karakter dan menciptakan keberuntungan dalam kehidupan.

Byways to Blessedness

Byways to Blessedness

Lihatlah bagaimana segala sesuatu di dunia material tercipta dari permulaan yang kecil. Sungai yang paling perkasa pada awalnya hanyalah sebuah anak sungai yang di permukaannya bisa dilompati oleh belalang dan lalu beterbangan, air bah bermula dari tetes-tetes hujan; pohon ek yang kukuh, yang tangguh menahan badai melewati beribu-ribu musim dingin, awalnya adalah sebutir biji: dan api kecil dari korek api, yang dibuang sembarangan, bisa menjadi penyebab hangusnya seluruh kota.

Men and Systems

Men and Systems

Manusia menderita karena dirinya sendiri. Di mana ada akibat, di situ ada sebab. Tempatnya ada di dalam diri, bukan di luar diri. Hal-hal yang dituai manusia saat ini adalah dari jenis yang sama dengan yang mereka semai sebelumnya. Orang yang baik pada hari ini mungkin menuai hasil dari kejahatan di masa lalu; orang yang jahat pada hari ini mungkin menuai hasil dari kebaikan di masa lalu. Dengan demikian, prinsip ilahiah ini menguarkan cahaya yang menerangi kasus-kasus (yang cukup mum) di mana orang baik menderita dan gagal, dan orang jahat menikmati dan makmur. Segala sesuatu sebagaimana adanya tidak muncul tanpa sebab.

 

Sumber:

  • https://en.m.wikipedia.org/wiki/James_Allen_(author)
  • https://books.google.co.id/books?id=sJq2DwAAQBAJ&pg=PT6&source=kp_read_button&hl=en&newbks=1&newbks_redir=0&gboemv=1&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false
  • https://www.goodreads.com/book/show/17689685-the-shining-gateway

Written by Adila V M

A half-time writer, a full-time dreamer.