in

Review Buku This is Amiko

Perangkat mainan walkie-talkie yang diterima Amiko pada hari ulang tahunnya yang ia gunakan untuk bersenang-senang dengan saudara yang dikandung ibunya tidak pernah berhasil ia mainkan. Selalu saja tidak ada yang merespon dari pihak seberang. Novel This is Amiko ini membahas mengenai komunikasi dalam suatu hubungan. Amiko mencoba mencari tahu dan memahami mengenai kehidupannya saat ia tumbuh dalam masyarakat Jepang, ia berusaha menemukan tempatnya didunia ketika ia merasa tidak ada orang yang memahaminya. Buku ini merupakan adaptasi film Jepang pada 2022 yang mencakup lebih dari 100 halaman yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dan di terbitkan oleh Pastel Books.

This is AAmiko

button cek gramedia com

Jika kamu tertarik untuk membaca buku This is Amiko dan mengikuti kisah Amiko dengan mainan walkie-talkie nya maka kamu bisa membeli dan membaca buku ini. Namun sebelum kamu membaca buku ini, berikut adalah artikel yang akan membahas mengenai sinopsis, kelebihan serta kekurangan buku ini yang bisa membantu kamu sebelum membaca bukunya.

Sinopsis Buku This is Amiko

This is AAmiko

button cek gramedia com

Amiko tumbuh sebagai anak kedua dalam keluarga Tanaka hingga ia harus pindah pada usia lima belas tahun kerumah neneknya. Ia memiliki seorang Ayah, Ibu dan Kakak laki-laki yang menjadi pribadi yang nakal. Rumah Amiko memiliki suasana yang tenang, disitulah ibunya mengajarkan kelas kaligrafi di kamar kosong. Namun semuanya berubah ketika anak yang dikandung ibunya meninggal dunia saat lahir, Ibu tirinya perlahan menjadi pendiam dan depresi, ayahnya jarang dirumah dan kakaknya menjadi anggota geng motor lokal.

Sepertinya Amiko tidak lebih menjadi anak terlantar, harus berjuang sendiri dan disaat Amiko menghadapi situasi itu membuat Amiko pergi sekolah ketika ia mau, makan ketika ia mau dan justru guru dan temannya menganggap dirinya “Aneh”. Di Sekolah Amiko diejek dan diganggu, di rumah ia diabaikan oleh keluarganya

Memang tidak ada yang bisa memahami Amiko. Mereka tak pernah mengerti betapa mengerikannya suara misterius dari balkon kamar yang selalu membuatnya ketakutan. Suara misterius yang seharusnya menimbulkan kekhawatiran ayah Amiko juga tidak merespons sama sekali dan langsung menepisnya.

Buku ini secara keseluruhan menceritakan mengenai upaya Amiko untuk berkomunikasi dengan orang lain baik dengan keluarga atau teman-teman bahkan Nori kekasihnya. Dalam pencarian nya Amiko juga mengalami banyak masalah yang harus ia hadapi dan selesaikan. This is Amiko membuatmu melihat dunia melalui kacamata Amiko, seorang anak ceria dan penuh rasa ingin tahu, meski dunia selalu mengabaikan kehadirannya.

Akankah suara Amiko berhasil menemukan tempatnya di dunia? Apakah dunia akan terus menutup telinga dan berpaling darinya?

Tentang Penulis Buku This is Amiko

This is AAmiko

button cek gramedia com

Buku This is Amiko merupakan karya dari Natsuko Imamura, penulis berbakat asal Jepang yang berhasil meraih Akutagawa Prize pada tahun 2019 berkat novelnya yang berjudul The Woman in the Purple Skirt. Imamura lahir di Hiroshima, Jepang, pada 20 Februari 1980. Sejak awal kariernya, ia telah menunjukkan keunggulan dalam dunia sastra, dimulai dari novel pertamanya, Atarashii Musume atau Gadis Baru, yang ia tulis saat masih bekerja sebagai pekerja sementara. Novel ini bahkan meraih Penghargaan Dazai Osamu ke-26 pada tahun 2010.

Karier sastranya terus bersinar dengan beberapa penghargaan bergengsi lainnya. Imamura memenangkan Penghargaan Mishima Yukio ke-24, kemudian menerima Penghargaan Cerita Kawai Hayao ke-5 pada tahun 2017, dan memperoleh Penghargaan Wajah Baru Sastra Noma ke-39. Keberhasilannya dalam berbagai penghargaan ini membuktikan kualitas karya-karyanya yang selalu menarik perhatian para kritikus dan pembaca setia sastra Jepang.

Kelebihan dan Kekurangan Buku This is Amiko

This is AAmiko

button cek gramedia com

Pros & Cons

Pros
  • Mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental
  • Menggunakan sudut pandang orang ketiga sehingga pembaca bisa merasakan apa yang Amiko rasakan
  • Ada banyak nilai kehidupan yang bisa diambil untuk dipelajari
  • Alur yang dituliskan mengalir dan mudah dipahami
  • Narasi dan bahasa yang dituliskan ringan dan mengalir
Cons
  • Cerita kurang dikembangkan

Kelebihan Buku This is Amiko

This is AAmiko

button cek gramedia com

Buku ini merupakan buku yang wajib kamu baca karena secara tidak langsung buku ini membahas bagaimana masyarakat melihat neurodiversity dan kesehatan mental terutama di Jepang itu sendiri. Seringkali orang-orang yang seperti Amiko seringkali menimbulkan pertanyaan dan  penghakiman yang menunjukkan sedikitnya pemahaman masyarakat mengenai neurodiversity dan kesehatan mental. Maka dari itu buku ini mengajak masyarakat untuk melihat kembali dan lebih peduli pada isu kesehatan mental dan bagaimana cara menghadapi perilaku seseorang yang memiliki keadaan seperti itu.

Menggunakan sudut pandang orang ketiga yang membuat buku ini mudah sekali menarik emosi dan perhatian pembacanya. Karena menggunakan sudut pandang orang ketiga pembaca bisa merasakan apa yang Amiko rasakan dan apa yang ia inginkan dari orang sekitarnya. Pembaca juga bisa melihat sisi dari tokoh-tokoh lain sehingga kamu juga bisa memahami dan mungkin bisa melihat apa yang orang lain pikirkan.

Buku ini menyimpan banyak sekali pesan kehidupan yang bisa diambil dan diterapkan dalam kehidupan. Buku ini mengajak kita untuk melihat pasang dan surutnya mengenai suatu hubungan antar manusia dimana seringkali kita melihat bahwa terkadang merasakan bahwa kita secara pribadi disalahpahami oleh orang lain dan membuat itu terasingkan. Maka dari itu untuk tetap memahami sebuah komunikasi, penting untuk kita tetap berempati, berkomunikasi secara terbuka dan menerima semua orang apa adanya.

Alur yang ditulis merupakan alur mundur seperti cerita belakang ke prolognya. Alur mundur yang digunakan membantu pembaca untuk fokus memahami apa yang dialami Amiko dari awal hingga membuatnya menjadi pribadi yang dikucilkan atau neurodiversity. Alur ini dituliskan dengan sederhana dan mudah dipahami oleh pembaca dan mengalir dengan ringan tanpa hal yang berbelit-belit.

Narasi yang dituliskan begitu menyayat hati mulai dari bahasa hingga cara penulisan ceritanya. Penulis berhasil menggunakan bahasa yang ringan namun tetap bermakna dan sangat mendeskripsikan mengenai situasi tersebut. Setiap dialognya juga dituliskan dengan begitu ringan seperti percakapan sehari-hari sebuah keluarga dan seseorang yang ingin berteman di sekolahnya.

Kekurangan Buku This is Amiko

This is AAmiko

button cek gramedia com

Meski This is Amiko memiliki daya tarik tersendiri, ada aspek yang terasa kurang optimal, yaitu pada pengembangan cerita. Novel ini terbilang pendek, dengan hanya sedikit lebih dari 100 halaman, sehingga terbatas dalam menyampaikan detail yang lebih dalam. Padahal, karakter Amiko dan dunia sekitarnya memiliki potensi besar untuk digali lebih jauh, yang akan membuat alur ceritanya semakin kaya dan mendalam.

Dengan tambahan eksplorasi pada konflik dan karakter, cerita ini bisa menghadirkan pengalaman membaca yang lebih memuaskan dan tak terlupakan bagi pembaca. Jika ada lebih banyak ruang untuk memperluas narasi, buku ini mungkin akan terasa lebih lengkap dan memberikan kesan mendalam, sehingga pembaca tidak hanya cepat menyelesaikannya tetapi juga merasa lebih puas dengan perjalanan emosional yang ditawarkan.

Penutup

This is AAmiko

button cek gramedia com

Nah grameds itu dia adalah ulasan singkat mengenai buku This is Amiko. Buku ini merupakan buku dengan cerita yang menyayat hati. Buku ini mengajak pembaca untuk menemani kehidupan Amiko yang ditolak dan kesulitan berkomunikasi dengan siapapun baik keluarga atau teman-temannya. This is Amiko, oleh Natsuko Imamura mengeksplorasi neurodiversity, dinamika keluarga, dan sikap masyarakat dalam budaya Jepang dengan cara yang mendalam dan bermakna. Tulisan Imamura yang lembut dan personal membuat kita bisa melihat lebih dekat kehidupan seorang gadis yang merasa disalahpahami oleh dunia di sekitarnya. Saat kita mengikuti kisah Amiko, kita diingatkan betapa pentingnya berempati, berkomunikasi secara terbuka, dan menerima orang lain apa adanya.

Jika Grameds tertarik membaca buku This is Amiko. Grameds bisa mendapatkannya di Gramedia.com atau toko buku Gramedia terdekat di kotamu. Gramedia senantiasa menjadi #SahabatTanpaBatas untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku yang berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca

Penulis: Devina

 

Rekomendasi Buku Terkait

Funiculi Funicula (K?h? Ga Samenai Uchi Ni—Before the Coffee Gets Cold)

Funiculi Funicula (K?h? Ga Samenai Uchi Ni---Before the Coffee Gets Cold)

button cek gramedia com

Kafe tua yang berada di gang kecil Tokyo terletak di bawah gedung lain, tidak butuh pendingin untuk mendinginkan Kafe tersebut. Tidak begitu ramai, namun terkenal karena bisa membawa pengunjungnya menjelajahi waktu. Keajaiban kafe itu menarik seorang wanita yang ingin memutar waktu untuk berbaikan dengan kekasihnya, seorang perawat yang ingin membaca surat yang tak sempat diberikan suaminya yang sakit, seorang kakak yang ingin menemui adiknya untuk terakhir kali, dan seorang ibu yang ingin bertemu dengan anak yang mungkin takkan pernah dikenalnya. Namun ada banyak peraturan yang harus diingat. Satu, mereka harus tetap duduk di kursi yang telah ditentukan. Dua, apapun yang mereka lakukan di masa yang didatangi takkan mengubah kenyataan di masa kini. Tiga, mereka harus menghabiskan kopi khusus yang disajikan sebelum kopi itu dingin. Rentetan peraturan lainnya tak menghentikan orang-orang itu untuk menjelajahi waktu. Akan tetapi, jika kepergian mereka tak mengubah satu hal pun di masa kini, layakkah semua itu dijalani?

Totto-Chan: Gadis Cilik Di Jendela

Totto-Chan: Gadis Cilik Di Jendela (Edisi Revisi)

button cek gramedia com

Sebuah buku tentang masa kecil Tetsuko Kuroyanagi sebelum Perang Pasifik menghancurkan Jepang. Buku ini berkisah tentang Tetsuko Kuroyanagi kecil yang polos, ingin tahu, selalu antusias dengan hal-hal baru dan penuh imajinasi. Buku ini juga berbicara tentang Tetsuko Kuroyanagi dan keluarganya, terutama Mama dan Rocky (anjingnya). Namun hal terpenting yang ingin penulis sampaikan dalam buku ini adalah Sosaku Kobayashi, atau sering disebut Mr. Kobayashi, kepala Sekolah di Sekolah Gerbong Keretanya. Totto Chan adalah nama panggilan dari Tetsuko Kuroyanagi. Sebagai seorang anak, Totto Chan sering berpindah sekolah. Bukan karena ia kikuk, hanya saja ia memiliki tingkat keingintahuan yang sangat tinggi dan tidak berhenti sampai rasa penasaranmu terpuaskan. Totto Chan sangat menyukai kelompok pengamen jalanan, meskipun pelajaran sedang berlangsung, seperti ketika ia berdiri di dekat jendela dan menunggu kelompok pengamen datang. Itulah sebabnya ia juga disebut gadis cilik di jendela, seperti judul novel ini. Kisah Totto Chan dimulai ketika dia terus membuka dan menutup meja sekolahnya karena dia senang dengan itu. Semua yang dilakukannya membuat guru sekolahnya membenci tindakan Totto Chan

Gadis Minimarket (Convenience Store Woman)

Gadis Minimarket (Convenience Store Woman)

button cek gramedia com

Novel Gadis Minimarket atau Convenience Store Woman adalah sebuah novel yang ditulis oleh Murata Sayaka. Novel ini menceritakan tentang Keiko, soreng perempuan yang bekerja sebagai pegawai di minimarket. Keiko digambarkan sebagai seseorang yang pekerja keras. Hal ini disinyalir sebagai sebuah sindiran terhadap stereotip Workaholic di Jepang. HIdup Keiko hanya berputar di sekitar pekerjaannya saja. Ia terus-menerus memikirkannya, bahkan ketika dia tidak bekerja di sana. Segala sesuatu yang lain di hidupnya tidak ada artinya. Ia pun pada akhirnya berubah menjadi layaknya minimarket oti sendiri, ia hidup untuk melayani orang lain, melakukan apa yang orang lain inginkan. Namun demikian, Keiko memiliki pandangannya sendiri tentang apa yang membuatnya bahagia. Meskipun pandangannya ini tidak cocok dengan kebanyakan orang, tetapi dia dapat menemukannya dan dapat hidup karenanya. Kisah Keiko mengajarkan bahwa seseorang dapat menjalani kehidupan yang memuaskan tanpa mengikuti standar kebahagiaan orang lain.

Written by Adila V M

A half-time writer, a full-time dreamer.