in

Rating Buku Where The Wild Ladies Are Karya Matsuda Aoko

Rating 3.8/5

 

Grameds, menjadi perempuan memang tidaklah mudah. Ada banyak pilihan sulit yang harus diambil, terutama terkait kebahagiaan pribadi dan keluarga. Namun, sering kali keputusan-keputusan ini menjadi bahan pembicaraan negatif bagi mereka yang tidak mengetahui perjuangan di baliknya.

Where The Wild Ladies Are

button cek gramedia com

Where the Wild Ladies Are adalah kumpulan cerita pendek yang menggambarkan pengalaman-pengalaman ini melalui kisah-kisah hantu dengan kemampuan khusus yang mempengaruhi kehidupan manusia. Meskipun menghadirkan unsur mistis, buku ini tidak fokus pada horor yang menyeramkan, melainkan lebih pada eksplorasi sifat manusia dan berbagai sudut pandang perempuan.

Buku Where The Wild Ladies Are ini penuh dengan makna yang bisa dijadikan refleksi untuk kehidupan sehari-hari. Jika Grameds tertarik untuk mendalami cerita-cerita unik ini, simak ulasan berikut yang membahas sinopsis, kelebihan, dan kekurangannya. Semoga ulasan ini membantu sebelum kamu memutuskan untuk membaca buku yang sarat makna ini. Selamat membaca!

Sinopsis Buku Where The Wild Ladies Are

Where The Wild Ladies Are

button cek gramedia com

Selamat datang di semesta perempuan liar.

Para perempuan ini, yang kebetulan adalah hantu dan dedemit berkemampuan khusus, akan datang menghibur kalian para manusia yang sedang merasa tertekan oleh tuntutan dunia modern.

Dalam cerita “memoles diri” ada seorang wanita muda yang terobsesi dengan perawatan tubuh dan citra kesempurnaan fisik ingin terlihat seperti wanita pirang rapuh yang dia lihat di film-film Amerika tetapi mengubah sikapnya setelah kunjungan dari kerabat hantu seorang bibi yang tidak setuju prosedur penghilangan bulu badan; ada siluman rubah yang mempertanyakan kebodohan hidup manusia; ada hantu perempuan yang membantu para ibu tunggal untuk mengasuh anak dan membersihkan rumah; ada hantu yang berusaha menjualan lentera dan masih banyak lagi hantu dan dedemit berkemampuan khusus yang akan menunjukkan kepada kalian bahwa kecemburuan, kekeraskepalaan, dan semua sifat yang katanya berlebihan itu tidak perlu ditakuti apalagi ditekan, bahkan seharusnya dikembangkan.

Dalam kumpulan cerita pendek yang lincah ini, Matsuda Aoko menceritakan kembali legenda dan dongeng Jepang, menghadirkan dunia di mana manusia dihibur, dibimbing, ditantang, bahkan diubah oleh para perempuan liar. Dalam buku ini, kamu akan menemukan 17 cerita yang berbeda dan masing-masing memiliki nilai dan semuanya sama-sama menceritakan para hantu perempuan liar.

Tentang Penulis Buku Where The Wild Ladies Are

Where The Wild Ladies Are

button cek gramedia com

Where The Wild Ladies Are merupakan buku karya Matsuda Aoko, seorang penulis dan penerjemah yang berasal dari Prefektur Hyogo, Jepang. Lahir pada 11 Oktober 1979, Matsuda Aoko kini berusia 44 tahun dan merupakan lulusan Universitas Doshisha. Sebagai seorang penulis yang memadukan elemen tradisi dan modernitas dalam karyanya, ia mulai menarik perhatian pada 2013 dengan buku debutnya, Stackable, yang dinominasikan dalam dua penghargaan sastra bergengsi Jepang, yaitu Mishima Yukio Prize dan Noma Literary New Face Prize. Pada 2019, cerpen karyanya yang berjudul The Woman Dies masuk ke dalam daftar pendek Shirley Jackson Award, menandai kehadirannya di kancah sastra internasional. Pada tahun 2021, kumpulan cerpen terbarunya kembali menuai pujian luas.

Where The Wild Ladies Are mendapat sorotan global, dipuji oleh berbagai media besar seperti BBC, The Guardian, The New York Times, dan The New Yorker. Buku ini bahkan terpilih sebagai salah satu dari 10 karya fiksi terbaik tahun 2020 versi TIME. Pada tahun 2021, buku ini meraih dua penghargaan bergengsi: The Firecracker Award sebagai fiksi terbaik dan World Fantasy Award untuk kategori koleksi cerita terbaik. Karya Matsuda memadukan kisah-kisah hantu tradisional Jepang dengan sudut pandang modern yang segar, menjadikannya salah satu penulis paling menarik dan inovatif dalam dunia sastra kontemporer.

Kelebihan dan Kekurangan Buku Where The Wild Ladies Are

Where The Wild Ladies Are

button cek gramedia com

Pros & Cons

Pros
  • Menggabungkan dongeng, legenda dan cerita hantu asal Jepang dengan isu-isu modern yang terjadi di Jepang.
  • Dituliskan dengan ringan dan menjadi bacaan yang menghibur jauh dari kata menyeramkan.
  • Memiliki nilai-nilai yang bisa kita ambil pada setiap ceritanya
  • Pada bagian akhir terdapat cerita asli yang menjadi inspirasi cerita pendek pada buku ini.
  • Terjemahan yang mudah dipahami dan menggunakan bahasa yang sederhana
Cons
  • Beberapa ceritanya terlihat sangat membosankan

Kelebihan Buku Where The Wild Ladies Are

Where The Wild Ladies Are

button cek gramedia com

Kelebihan pertama buku ini yang menjadikannya juga sebagai keunikan yaitu merupakan kisah-kisah yang berasal dari dongeng dan legenda di Jepang klasik atau cerita hantu yang diceritakan dengan sudut pandang karakter wanita. Selain itu cerita nya masing-masing dikemas dalam tema-tema sosial dan isu-isu modern di Jepang seperti seorang ibu tunggal, harga diri, bahkan kurangnya kesempatan kerja bagi kaum muda sehingga menjadi sumber  yang memberikan sudut pandang dan perspektif yang unik.

Mengungkap Rahasia Sukses Leonard Hartono dalam Buku A Book by Overpost: Business 101

Buku Where The Wild Ladies Are ini dituliskan dengan ringan dan menjadi bacaan yang menghibur yang lucu dan jauh dari kata menyeramkan meski menceritakan mengenai hantu. Tema yang dibahas cukup berat seperti cerita ibu tunggal yang berjuang harus bekerja dan terpaksa meninggalkan anaknya di rumah, semua orang secara keras menghakimi ibu ini sebagai ibu yang tidak bertanggung jawab dengan banyak alasan dan menghakimi wanita ini karena sudah menikahi pria yang tidak dapat menjadi orang tua yang baik. Ketika sang ibu harus bekerja, akan ada hantu wanita yang datang untuk menjaga anaknya itu. Alih-alih menyeramkan hantu ini justru datang membawa permen dan menyenangkan anaknya. Dalam cerita ini dapat digambarkan bahwa orang yang sudah meninggal memiliki banyak kebaikan dan simpati dibandingkan dengan orang yang masih hidup.

Setiap ceritanya memiliki nilai-nilai yang dapat diambil dan direnungkan untuk kehidupan kita sehari-hari dan menyadarkan kita bahwa tidak semua orang dapat menyukai kita atau bersikap baik terhadap kita. Contohnya pada cerita A New Recruit Ini dapat dianggap sebagai cerita tentang kenangan dan nostalgia, dan betapa pentingnya untuk menyimpannya dekat di hati kita.

Selanjutnya hal yang menambah daya tarik buku Where The Wild Ladies Are ini adalah bagian di halaman belakang yang menjelaskan semua cerita rakyat asli yang menjadi inspirasi cerita pendek dalam buku tersebut. Beberapa cerita dalam buku ini telah diadaptasi menjadi pertunjukan kabuki, dan yang lainnya terkait erat dengan tempat-tempat terkenal di seluruh Jepang. Apapun yang terjadi, bagian buku ini menarik karena menyediakan konteks untuk setiap cerita dan dapat mendidik para penggemar budaya tentang beberapa kisah klasik Jepang yang terkenal.

Meskipun merupakan buku terjemahan namun setiap kata-kata dan kalimat dari cerita pada buku ini tidak kaku dan sangat mudah dimengerti. Buku Where The Wild Ladies Are ini memiliki bahasa yang ringan dan mudah dimengerti meskipun merupakan buku terjemahan. Jadi membaca buku ini sangat tidak terasa membosankan karena bahasanya sendiri mudah dipahami.

Kekurangan Buku Where The Wild Ladies Are

Where The Wild Ladies Are

button cek gramedia com

Karena Where the Wild Ladies Are merupakan buku kumpulan cerita, tidak semua kisah di dalamnya memiliki tingkat keseruan yang konsisten. Beberapa cerita mungkin terasa membosankan dan kurang menarik bagi sebagian pembaca, terutama jika dibandingkan dengan kisah-kisah lain dalam buku ini yang lebih memikat. Variasi dalam intensitas dan gaya penceritaan ini bisa membuat pengalaman membaca terasa naik turun.

Namun, Grameds tidak perlu khawatir, karena meskipun beberapa alur terasa membosankan, setiap cerita tetap menawarkan pesan yang bermakna. Buku Where The Wild Ladies Are ini mengandung nilai-nilai yang dapat direnungkan dan diambil sebagai pelajaran, membuatnya tetap relevan dan menarik untuk dibaca. Jadi, meskipun ada momen-momen yang kurang mengesankan, keseluruhan kumpulan cerita ini tetap menawarkan pengalaman membaca yang berharga dan penuh refleksi.

Penutup

Where The Wild Ladies Are

button cek gramedia com

Nah grameds itu dia adalah beberapa ulasan singkat mengenai Buku Where The Wild Ladies Are. Buku ini sangat cocok untuk kamu yang ingin membaca buku dengan genre fantasi namun dengan cerita yang sangat unik dan menarik yang tidak akan ditemukan dimanapun. Kamu juga akan mendapat cerita baru mengenai cerita dan legenda Jepang yang dapat menambah wawasan kamu mengenai sejarah dan cerita klasik Jepang.

Jika Grameds tertarik membaca buku Where The Wild Ladies Are. Grameds bisa mendapatkannya di Gramedia.com atau toko buku Gramedia terdekat di kotamu. Gramedia senantiasa menjadi #SahabatTanpaBatas untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku yang berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca

Penulis: Devina

 

Rekomendasi Buku Terkait

Kost Pak Raden

Kost Pak Raden

button cek gramedia com

Bagaimana jadinya jika kamu tinggal di sebuah kosan aneh yang diisi oleh 12 pria berkelakuan ajaib? Mungkin itu pertanyaan yang tepat bagi Dion, bocah remaja yang baru menginjak dewasa itu. Ia terpaksa harus tinggal di sebuah kosan murah yang letaknya di pinggiran kota Bekasi dengan 12 pria yang jarak umurnya jauh lebih tua darinya. Tak ada yang menyangka jika kepindahannya ke tempat itu bisa membuat dirinya merasakan pengalaman horor yang dibalut dengan celotehan komedi dari 12 temannya. Pengalaman yang mungkin tak akan pernah ia rasakan di tempat manapun selain di Kost Pak Raden. Mampukah ketiga belas jiwa itu menghadapi kejadian horor tersebut? Bagaimana cara mereka mengusir sosok wanita Belanda di sana?

Yang Dihantui (She is Haunting)

Yang Dihantui (She is Haunting)

button cek gramedia com

Ketika mengunjungi ayahnya di Vietnam, hanya ada satu hal di benak Jade Nguyen: ia harus mau pura-pura jadi keluarga bahagia di rumah kolonial Prancis yang sedang direstorasi Ba, ayahnya. Namun, rumah itu punya rencana sendiri. Malam demi malam, Jade terbangun dengan tubuh serasa lumpuh. Dinding seolah bergumam, sementara sisa-sisa serangga berserakan di berbagai tempat tak wajar. Jade juga menemukan jejak-jejak aneh nenek moyangnya di taman. Dan pada malam hari, gadis itu tidak bisa mengabaikan hantu pengantin cantik yang meninggalkan pesan misterius: Jangan makan. Ba dan Lily, adik Jade, tidak percaya ada banyak keanehan itu. Maka dengan bantuan teman eksentriknya, Jade bertekad membuktikan bahwa rumah ini berencana menghancurkan mereka. Saat membongkar kebusukan rumah tersebut, Jade juga harus menghadapi kenyataan siapa dirinya sebenarnya dan apa yang harus ia lakukan demi menyelamatkan mereka semua.

Confessions

Confessions

button cek gramedia com

Moriguchi Yuko adalah seorang guru SMP. Saat anaknya, Manami, yang berusia 4 tahun ditemukan meninggal dunia, semua orang mengira itu adalah kecelakaan nahas. Akan tetapi, Moriguchi yakin bahwasannya anaknya tersebut dibunuh oleh dua dari anak didiknya. Oleh karena itu, dia tidak akan membiarkan kedua anak itu bebas. Dia ingin membalas dendam atas kematian anaknya tersebut, dan balas dendam yang dia lakukan itu hanyalah awal dari sebuah mimpi buruk lainnya … Kisah balas dendam Moriguchi Yuko terhadap kedua anak didiknya di dalam buku Confessions ini dikisahkan dengan berbagai plot twist yang tidak akan pernah bisa dibayangkan oleh para pembacanya. Confessions mengeksplorasi tema-tema seperti hukuman, keputusasaan, cinta yang tragis, dan puncaknya pada konfrontasi yang mengerikan di antara guru dan dua orang siswanya yang akhirnya menempatkan seluruh sekolah dalam bahaya. Anda tidak akan pernah bisa melihat sebuah ruang kelas dengan cara yang sama lagi setelah membaca buku ini.

Written by Adila V M