Buku Yuk Belajar Nabung Saham adalah buku ke-15 yang ditulis oleh Ryan Filbert Wijaya, seorang praktisi dan inspirator investasi di Indonesia, penulis buku investasi, edukator, juga seorang entrepreneur. Sesuai dengan judulnya, buku ini akan memberikan panduan, gambaran, dan penjelasan yang terkait dengan menabung saham.
Mengenal saham diibaratkan seperti saat anda diajak ikut ke sebuah tempat yang asing bagi anda, kira-kira pertanyaan pertama yang akan muncul di pikiran anda, seperti “ada apa di sana? Tempatnya asik gak?”. Itu baru kemungkinan, kenyataannya bisa jadi beda. Namun, inti utama darinya, yaitu rasa ingin tahu atau penasaran, mengapa saya bisa mengajak anda ke sebuah tempat yang asing.
Sama halnya juga saat Anda yang tidak akrab dengan sebuah tempat asing yang bernama saham. Dalam benak anda, mungkin saham itu dinilai menguntungkan atau malah dinilai susah, atau bisa juga dianggap mainan orang pintar saja, atau sepertinya membutuhkan modal besar, bahkan bisa juga dianggap tempat yang membawa kebangkrutan. Mungkin anda juga memiliki banyak pertanyaan lain yang memicu rasa ingin tahu anda, yang perlu untuk dijawab.
Jika negara Indonesia saja kini memiliki program `Yuk Nabung Saham` yang sudah disosialisasikan sejak tahun 2016, program ini mengajak seluruh masyarakat, termasuk anda untuk ikut serta. Maka itu, anda mungkin semakin bertanya-tanya, seberapa menguntungkan kah menabung saham sampai bisa menjadi sebuah program nasional?
Di sisi lain, anda tidak bisa ikut begitu saja untuk menabung saham, jika anda tidak paham dan tidak mengetahui potensi keuntungannya. Maka dari itu buku ini hadir untuk menyajikan hal paling dasar, paling mudah, dengan penjelasan langkah demi langkah bagi anda yang ingin mulai perjalanan di dunia pasar modal secara disiplin, mampu bertahan, dan juga mendapatkan keuntungan.
Dengan menabung saham, anda bisa memiliki sebuah perusahaan, tanpa mengeluarkan biaya yang besar untuk membangunnya. Selamat belajar menabung saham! Selamat menjadi pemilik perusahaan kelas nasional dan internasional mulai dari ribuan rupiah.
Table of Contents
Profil Ryan Filbert Wijaya – Penulis Buku Yuk Belajar Nabung Saham
Ryan Filbert Wijaya adalah pria kelahiran Jakarta, 20 Januari 1986. Ryan Filbert dikenal sebagai praktisi dan inspirator investasi di Indonesia, penulis buku investasi, edukator, juga seorang entrepreneur. Ryan Filbert menjadi satu-satunya praktisi pasar modal di Indonesia yang memperoleh penghargaan sebagai tokoh inspiratif pasar modal, yang dianugerahi langsung oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 13 Januari 2017.
Ryan Filbert juga menjabat sebagai CEO dari perusahaan Fintech Peer to Peer Lending yang bernama PT Bursa Akselerasi Indonesia, anak usaha dari PT Surya Fajar Capital, Tbk. Ia juga merupakan founder dari komunitas belajar investasi Ryan Filbert, Co-founder dari board game Stocklab, dan CEO dari perusahaan RF E-Industries, PT Paman Ryan Indonesia.
Ryan Filbert mulai kenal dengan dunia pasar modal sejak ia berusia 18 tahun. Padahal, Ryan Filbert memiliki jurusan akademi yang berbeda jauh dari dunia keuangan, yakni Sarjana Seni Universitas Trisakti, dari jurusan Desain Komunikasi Visual angkatan tahun 2004. Perkenalan Ryan Filbert dengan dunia keuangan dan pasar modal bermula dengan belajar sendiri atau otodidak.
Ketika Ryan Filbert mulai belajar keuangan dan pasar modal, Ryan menemukan banyak kendala, karena pengetahuan akan ekonomi dan keuangannya yang minim. Ia juga tak direstui oleh kedua orang tuanya untuk menekuni dunia saham dan pasar modal. Tak patah semangat, Ryan Filbert terus belajar dan mengikuti banyak seminar serta kelas keuangan dari dalam, juga luar negeri, dengan hasil dari berjualan online pada saat itu.
Ryan Filbert juga kesulitan menemukan buku-buku edukasi yang membahas tentang investasi pasar modal dan jenis investasi lainnya secara praktis. Hal ini kemudian membuat Ryan Filbert berjanji kepada dirinya sendiri, jika suatu hari Ryan Filbert dapat memahami dunia investasi, ia akan menulis buku yang dapat dipelajari oleh orang awam.
Seperti yang secara umum diketahui, bahwa buku tentang keuangan dan investasi pasti memiliki banyak sekali istilah, yang akhirnya membuat orang awam merasa kesulitan untuk mempelajarinya. Namun, kita juga harus mengakui bahwa yang perlu memahami keuangan dan investasi adalah semua orang. Atas dasar itu, Ryan Filbert memiliki semangat untuk bisa terus belajar.
Dimulai dari tahun 2012, Ryan Filbert mulai menerbitkan sejumlah buku bertema investasi. Hampir seluruh karya tulis Ryan Filbert menjadi buku best seller nasional, karena materinya mudah dipahami oleh masyarakat umum, dan menyajikan hal-hal praktis yang dapat dipraktikkan, jadi bukan hanya suatu teori ekonomi belaka.
Sejumlah buku yang pernah ditulis Ryan Filbert Wijaya, yaitu Investasi Saham ala Swing Trader Dunia (2012), Menjadi Kaya dan Terencana dengan Reksa Dana (2013), Negative Investment : Kiat Menghindari Kejahatan dalam Dunia Investasi (2013), Hidden Profit from the stock market (berganti judul menjadi : The Secret stock market in a Century) (2014), Rich investor from growing investment (2014), Bandarmology (2014), Gold Trading Revolution (2015), Passive Income Strategy (2015). Why Woman as a trader and man as an investor (2016), Investor Blueprint (2016), Bangun kekayaan investasi properti (2016), Trading vs investing (2017), Menjadi Tambah Kaya dan Terencana dengan Reksa Dana (2017), Investasi saham ala Fundamentalis dunia (2017), Yuk Belajar Nabung Saham (2017), Other Stream of Income (2018), dan Workbook Analisa Teknikal (2019).
Sinopsis Buku Yuk Belajar Nabung Saham
Menabung dalam kondisi yang normal, secara umum tidak jauh dari menabung uang. Menabung sedikit demi sedikit, agar lama-lama jadi bukit. Menabung dengan sebuah gerakan kecil yang kemudian menjadi kebiasaan, yakni mengorbankan sebagian uang yang anda punya hari ini untuk bisa mendapatkan sesuatu yang anda butuhkan atau inginkan di masa mendatang.
Pada zaman sekolah contohnya, penulis pernah berkorban selama 20 hari, untuk menyisihkan uang jajan sebesar 500 rupiah, untuk membeli sebuah kartu mainan yang harganya 10 ribu rupiah. Pengorbanan itu, yang dilakukan dengan menyisihkan uang dan mengumpulkannya untuk mendapatkan hal yang ia inginkan, itu lah yang dikenal dengan konsep menabung. Namun, zaman terus berubah, termasuk nilai uang. Dahulu 100 rupiah saja bisa untuk beli 3 permen, tetapi sekarang? 500 rupiah baru bisa dapat 1 permen saja.
Jika saat ini, anda sudah merasa cukup dewasa dan menabung sudah menjadi kebiasaan pada diri anda, maka anda perlu diberikan ucapan selamat. Sebab, itu artinya anda sudah lebih dekat beberapa milimeter dengan tujuan akhir hidup anda. Maksudnya, saat anda masih kecil, mungkin menabung diterapkan untuk sebuah mencapai tujuan sederhana, misalnya untuk membeli mainan. Lalu, saat anda beranjak remaja, anda mungkin mulai menabung untuk kekasih anda.
Lebih dewasa lagi, anda akan menabung untuk calon istri anda. Lalu, anda juga akan menabung untuk biaya pernikahan, sehingga anda bisa mendapatkan apapun yang dibutuhkan dan diinginkan. Maka, sebenarnya inti dari menabung tetap sama, yaitu simpan, kumpulkan, lalu wujudkan impian atau tujuan anda. Pada setiap tingkat usia, anda memiliki tujuan menabung yang berbeda-beda. Semakin hari, tujuan dari tabungan anda semakin besar.
Tidak mungkin kan hadiah untuk calon pacar anda disamakan dengan hadiah untuk calon istri atau suami anda? Jika dulu cukup memberikan coklat dan permen, saat ini bisa jadi standarnya adalah kalung emas, cincin berlian, atau bahkan sebuah pulau. Intinya semakin dewasa, apa yang anda simpan, kumpulkan, dan wujudkan akan semakin besar. Banyak orang yang sepakat bahwa tujuan dari hidup setiap orang adalah untuk berkecukupan.
Kata-kata tersebut cukup terlihat sederhana, tetapi cukup terasa menyeramkan untuk dijalani. Ada juga yang berkata bahwa hidup berkecukupan itu cukup hanya dengan bisa makan. Jika sedang ingin makan di warteg cukup uangnya, jika lagi ingin makan di hotel bintang lima juga tetap cukup uangnya. Atau, jika ingin liburan ke luar kota cukup uangnya, saat ingin pergi tur ke Amerika 30 hari juga cukup uangnya.
Cukup menyeramkan kan? Di mana kata ‘cukup’ itu sangat abstrak. Setiap orang memiliki pengertian berbeda atas tingkat kecukupannya. Artinya, hidup ini sebenarnya tentang bagaimana menabung untuk dapat memperoleh kata cukup bagi diri anda, juga keluarga anda. Terkadang orang seperti alergi ketika dibilang kaya, jadi terkesan mereka tak mau dilihat kaya, tetapi kelihatan cukup. Namun, tak ada salahnya untuk mengaku bahwa diri anda kaya dan berkecukupan.
Pertanyaan selanjutnya, apakah kaya dengan menabung uang yang anda miliki, mampu membuat anda kaya? Ternyata, uang memiskinkan anda, lho. Jika anda pergi dari Indonesia ke Eropa, lalu di sana anda hanya memiliki uang rupiah saja. Maka sebanyak apapun uang rupiah yang anda bawa, tetap saja di sana anda menjadi miskin? Anda akan kesulitan untuk membeli, karena tidak ada orang yang menerima uang milik anda. Berarti, tiba-tiba anda jadi orang yang tak punya uang, padahal anda punya uang.
Jadi, uang kertas yang kita gunakan saat ini merupakan bagian dari revolusi dan evolusi dari penggunaan alat tukar zaman dulu, yaitu emas. Emas yang disebut sebagai logam mulia adalah benda berharga. Terlebih, jumlahnya yang terbatas di dunia semakin membuatnya menjadi barang langka dan dapat digunakan sebagai alat tukar. Masalahnya, membawa emas adalah hal yang cukup sulit.
Emas mungkin memiliki ukuran yang kecil, tetapi sangat berat. Akhirnya, ditukar lah emas itu menjadi sebuah kertas, di mana emas dititipkan pada pengrajin emas. Begitu asal mula penggunaan media kertas untuk transaksi. Ini juga yang menjadi awal masalah baru, yang menyebabkan uang kertas yang kita gunakan menjadi lemah.
Bayangkan saja, jika kita buat suatu rumus sederhana: 1 lembar kertas sama dengan 1 kilo emas. Saat ini, yang bisa menerbitkan kertas tersebut hanya bank sentral. Lalu, suatu waktu bank sentral tersebut akan butuh uang, tetapi tidak memiliki uang. Emas tidak ditambah menjadi 2 kilo, tetapi malah mencetak 1 lembar kertas lagi. Lalu apa dampaknya? Jelas saja bahwa sekarang nilai lembar kertas jadi melemah.
Sebab, 1 kilo emas yang tadinya hanya 1 lembar kertas, sekarang menjadi 2 lembar kertas. Lalu, kenapa anda mau dibayar oleh lembaran kertas? Sebab, ada negara sebagai penjamin. Di sisi lain, hal ini menjadi ancaman yang patut disadari. Uang kertas ternyata dapat mengalami penurunan nilai.
Sekarang masuk akal jika dahulu 100 rupiah setara dengan 3 buah permen, sedangkan saat ini 1 permen setara dengan 500 rupiah. Uang tidak mampu mendapatkan barang yang sama akibat nilai uang yang mengalami penurunan.
Jadi, jika anda menyimpan atau menabungkan uang anda, pertanyaannya, yaitu apakah uang yang anda tabung mampu mencapai tujuan hidup anda lebih cepat daripada penurunan nilai uang lagi? Sebagai contoh, jika anda ingin membeli kendaraan 5 tahun lagi seharga 120 juta dengan cara menabung 2 juta setiap bulan selama 5 tahun, apakah anda mampu membeli kendaraan impian anda? Atau malah 5 tahun kemudian saat uang anda sudah terkumpul, anda hanya mampu mendapatkan kendaraan di bawah impian anda?
Jadi, anda menjadi miskin saat membawa uang anda ke negara lain. Anda juga ternyata tak kunjung mencapai impian anda, karena metode menabung uang versi zaman dulu. Lantas, apa metode yang lebih tepat untuk menabung? Menabung saham bisa jadi salah satu solusinya.
Buku ini akan memberikan pengajaran kepada anda tentang hal paling dasar, paling mudah, dengan penjelasan langkah demi langkah bagi anda yang ingin mulai perjalanan di dunia pasar modal secara disiplin, mampu bertahan, dan juga mendapatkan keuntungan.
Kelebihan Buku Yuk Belajar Nabung Saham
Buku ini termasuk ke dalam buku yang singkat, tetapi penuh dengan ilmu yang dapat dipelajari orang yang awam dengan dunia ekonomi. Orang yang belum mengetahui cara bermain saham. Anda akan diajarkan secara mendasar dari awal, dari cara membuat RDI, memilih sekuritas untuk bisa jual beli saham, dan cara memilih saham yang baik untuk ditabung.
Panduan dalam buku ini dinilai hampir sempurna, dan pasti dapat dipraktikkan para pemula yang ingin melakukan investasi di pasar saham. Buku Yuk Belajar Nabung Saham dengan gaya bahasa dan penyampaian seperti dari sudut pandang orang awam. Pembelajarannya benar-benar bertahap dari dasar, jadi materi buku ini mudah untuk dipahami.
Kekurangan Buku Yuk Belajar Nabung Saham
Di beberapa bagian dalam buku ini, topik materi hanya dibahas secara garis besar saja dan tidak mendetail. Tentunya hal ini dapat dimaklumi juga, karena tiap bagian pasti memiliki pendalaman yang lebih lagi.
Ada beberapa gambar yang dicantumkan dalam buku ini yang visualnya kurang jelas. Padahal, gambar tersebut berguna untuk mendukung penjelasan.
Pesan Moral Buku Yuk Belajar Nabung Saham
Menabung adalah gerakan yang baik. Sejak dahulu, kita selalu ditanamkan untuk membiasakan diri untuk menabung. Namun, menabung uang saja ternyata tidak cukup untuk membantu anda mengikuti perkembangan zaman dan mengabulkan keinginan anda.
Dalam melakukan sesuatu, tidak ada yang instan. Segalanya perlu dipelajari, perlu dilakukan secara bertahap. Layaknya belajar saham ini, anda tidak bisa berekspektasi akan langsung untung. Pelajari dan pahami segala hal dasar terlebih dahulu, sebaiknya fokus pada proses dan jangan fokus pada hasil
Bagi anda yang ingin mulai nabung saham, anda bisa belajar dengan membaca buku Yuk Belajar Nabung Saham karya Ryan Filbert ini. Yuk segera dapatkan hanya di Gramedia.com. Selamat belajar!
- Novel Fantasi
- Novel Best Seller
- Novel Romantis
- Novel Fiksi
- Novel Non Fiksi
- Rekomendasi Novel Terbaik
- Rekomendasi Novel Horor
- Rekomendasi Novel Remaja Terbaik
- Rekomendasi Novel Fantasi
- Rekomendasi Novel Fiksi
- Rekomendasi Buku Tentang Insecure
- Rekomendasi Buku Motivasi Kerja
- Rekomendasi Buku Shio
- Rekomendasi Buku Tentang Kehidupan
- Rekomendasi Buku TOEFL
- Rekomendasi Buku Menambah Wawasan
- Rekomendasi Novel Motivasi
- Review Buku 5 AM Club
- Review Buku Rusak Saja Buku Ini
- Review Buku Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah
- Review The Book You Wish Your Parents Had
- Review Buku Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti?
- Review Buku Titik Nol Karya
- Review Buku The Art of Solitude
- Review Buku This Is Marketing
- Review Buku Yuk Belajar Nabung Saham
- Review Buku Investasi Saham ala Swing Trader Dunia
- Review Novel The Poppy War
- Review Buku Reinventing Your Life
- Review Buku Sabar Paling Dalam
- Review Buku Nyaman Tanpa Beban
- Review Buku Everything is Fucked
- Review Buku Homo Deus
- Review Animal Farm George Orwell
- Review Buku How to Love
- Review Buku Merawat Luka Batin
- Review Buku Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah
- Review Buku Seni Merayu Tuhan
- Review Buku Next Ria Ricis
- Review Buku Humankind
- Review Buku A Brief History of Time
- Review Buku Genom
- Review Buku Leaders Eat Last
- Review Buku The Black Swan
- Review Buku Kamu Terlalu Banyak Bercanda
- Review Buku Hidup Apa Adanya
- Review Buku Lelaki-Lelaki Tanpa Perempuan
- Review Buku The Secret
- Review Buku Cashflow Quadrant
- Review Buku Seri Pengetahuan
- Review Buku Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan
- Review Buku Book of Introvert
- Review Buku Lagom: Rahasia Hidup Bahagia Orang Swedia
- Review Buku The Interpretations of Dreams
- Review Buku he Mind And The Brain