in

Review Buku Loving Wounded Soul Karya Regis Machdy

Review Loving The Wounded Soul – Apakah Grameds sedang mencari referensi tentang mental health? Tepat sekali, koleksi Gramedia memiliki rekomendasi buku tentang mental health atau kesehatan mental yang cocok dibaca untuk memahami tentang kondisi psikologis seseorang. Buku tersebut berjudul Loving The Wounded Soul yang ditulis oleh Regis Machdy.

Saat ini, isu mental health memang sedang banyak dilirik orang, dimana sekarang sudah banyak orang yang menyadari betapa pentingnya kesehatan mental selain kesehatan fisik. Dalam praktiknya, apapun jalan kehidupan yang dilalui seseorang pasti akan melibatkan mental, karena pada dasarnya memiliki kognitif yang unik. Grameds bisa simak review Loving Wounded Soul berikut ini agar semakin yakin menuntaskan baca buku ini dan belajar banyak hal:

Informasi Buku

Holiday Sale

Review Loving The Wounded Soul

  • Judul buku : Loving The Wounded Soul
  • Penulis : Regis Machdy
  • Tahun Terbit : 30 September 2019
  • Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
  • Jumlah Halaman : 324

Buku Loving the Wounded Soul membahas tentang depresi secara komprehensif. Mulai dari aspek klinis sampai teori budayanya, faktor internal dan eksternal, serta higher meaning dari kehadiran depresi itu sendiri. tidak hanya menjadi panduan bagi orang dengan depresi, buku Regis Machdy ini juga penting dibaca bagi pendamping serta siapa saja yg ingin memahami kompleksitas jiwa sekaligus menemukan makna sejati dalam kehidupannya.

Sinopsis Buku Loving The Wounded Soul

Sebelum masuk review Loving Wounded Soul, Grameds bisa simak sinopsis buku ini terlebih dahulu agar memiliki gambaran tentang isi buku ini. Di awal buku ini, pembaca diajak untuk memahami tentang apa itu stres dan depresi. Selanjutnya, buku ini membahas ciri-ciri depresi dan berbagai faktor yang mempengaruhi keadaan depresi tersebut.

Ada banyak fakta dan penelitian yang sangat menarik tentang depresi dan itu semua ada dalam buku ini. Salah satu contoh faktornya adalah yang mempengaruhi kondisi wanita yang rentan terhadap depresi yang dijelaskan pada halaman 78 sampai 79. Secara global, perempuan lebih rentan terhadap berbagai gejolak emosi karena fluktuasi hormonal lebih banyak dibandingkan laki-laki.

Wanita juga bisa lebih bijaksana dan terus berpikir. Namun ada hal yang sangat mengejutkan tentang fakta yang disebutkan dalam buku ini. Wanita lebih rentan terhadap depresi, tetapi pria lebih mungkin untuk melakukan bunuh diri. Penyakit yang sebenarnya adalah sangat dipengaruhi oleh faktor emosional dan kestabilan kesehatan mental yang kita rasakan.

Kita dapat melihat bahwa tubuh, pikiran, dan emosi kita saling terkait. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang dengan depresi yang hadir dengan banyak gejala penyakit fisik lebih mungkin untuk memiliki gangguan depresi. Terapis holistik dan penulis You Can Heal Your Life, Louise Hay, mengatakan bahwa dari sudut pandang emosional dan psikologis, masalah perut mungkin menunjukkan pengalaman hidup yang belum “dicerna” dengan benar.

Mungkin sebagian dari kita pernah mengalami hal ini. Misalnya, pada masa transisi dari sekolah ke dunia kerja. Masalah perut bisa terjadi karena tidak mampu “mencerna” berbagai realitas kehidupan saat mereka dewasa. Dalam praktik sosial proses adaptasi jadi kunci dalam masa transisi untuk kesiapan mental seseorang.

Review Loving The Wounded Soul

Review Loving The Wounded Soul

Setelah memahami sekilas tentang sinopsi diatas, saatnya review Loving The Wounded Soul karya Regis Machdy yang jadi salah satu buku kesehatan mental yang recommended untuk dibaca. Melalui buku ini hal yang bisa pelajari dan penulis mengajak kita untuk menyadari banyak hal, terutama dalam diri kita sendiri. Membaca buku ini seolah bertanya dan berdialog dengan diri sendiri tentang bagaimana kondisi mental kita sekarang.

Lalu seberapa banyak Grameds memahami depresi? Seberapa jauh Grameds memahami pentingnya memahami kesehatan mental? Apakah Grameds sudah menyadari suatu hal tentang depresi baik dari orang lain atau diri sendiri? Pertanyaan yang menarik dan perlahan kamu akan menemukan jawabannya dalam buku ini. Untuk memahami tentang depresi dan kesehatan mental sebenarnya sama pentingnya dengan memahami kesehatan secara fisik.

Bagaimanapun, aspek kesehatan mental itu sama pentingnya dengan kesehatan fisik yang mungkin masih diremehkan sekarang oleh banyak orang. Muncul berbagai stigma tentang depresi yang beredar di sekitar kita dan mungkin sangat sering terdengar. Label pada orang yang depresi sering membuat sulit untuk mencari bantuan atau dukungan jika seseorang mengalami masalah ini.

Dalam bukunya, Loving The Wounded Soul, Regis Machdi membahas kompleksitas depresi dalam istilah yang sangat mudah dipahami bagi pembaca awam sekalipun. Sebagai penyintas depresi, ia juga berbagi cerita dan pengalamannya mengatasi masalah depresi seseorang. Penulis memiliki latar belakang psikologis dan berusaha untuk mengeksplorasi depresi dari perspektif teoretis dan pribadi.

Menariknya, ketika menjelaskan depresi secara teoritis, penulis menulis dengan bahasa yang sangat realistis yang mudah dipahami semua orang. Penjelasan yang diberikan membawa pembaca kembali ke buku teks psikologi yang umum, tetapi tanpa kerumitan sedikitpun. Kita semua ketahui bahwa psikologi adalah cabang ilmu yang rumit dimana mempelajari manusia yang konon katanya sangat dalam, baik perasaan dan pikirannya.

Deskripsi buku ini dibuat penulis menggunakan istilah medis dan psikologis, tetapi bagi yang tidak terbiasa dengan istilah tersebut, penulis menyertakan glosarium di awal buku agar tidak membuat pembaca bingung. Dari sudut pandang teoritis, penulis mencoba menjelaskan “apa itu depresi” dengan sesederhana mungkin, namun tetap detail.

Depresi sekarang dipahami sebagai keadaan pikiran yang benar-benar negatif. Depresi jauh lebih rumit daripada sekadar perasaan sedih atau stres. Penulis menggambarkan begitu banyak aspek yang mempengaruhi dirinya pada orang yang depresi. Saya pikir mungkin ada faktor psikologis, tapi biologis (gen, struktur otak, dan sebagainya), sosial (budaya, cuaca, diet), mental (akal dan tujuan), dan lainnya juga jadi faktor penting.

Ternyata masih banyak aspek terkait lainnya. Yakni tentang kehidupan, iman, dan hal yang paling sentimentil sekalipun dari perasaan manusia, yakni cinta. Review Loving The Wounded Soul ini akan akan menunjukan bahwa buku ini membahas masing-masing aspek psikologis ini secara rinci sehingga pembaca dapat memahami betapa rumitnya proses bagi penderita depresi.

Selain itu, penulis ingin pembaca menyadari bahwa depresi, seperti penyakit fisik lainnya, adalah penyakit yang nyata, alias benar-benar ada dirasakan seseorang. Penjelasan ini berharap agar depresi tidak lagi dikaitkan dengan stigma negatif, seperti pengidap depresi yang dianggap lemah atau sekadar mencari perhatian. Selain pembahasan teoritis, setiap aspek juga mengiringi pengalamannya dan penjelasan penulis tentang studi kasus lainnya.

Hal ini memudahkan untuk memahami prinsip-prinsip teoritis yang digunakan. Banyak (atau sedikitnya) pembaca yakin bahwa mereka akan merasa seolah-olah mereka memiliki apa yang dirasakan penulis atau pengalaman serupa ketika membaca buku ini. Tapi jangan khawatir, buku ini akan membuatmu sedih karena pengalaman penulis dibangun untuk menemukan dirinya sendiri.

Hal tersebut bisa jadi motivasi besar bagi pembaca yang mulai mempelajari tentang mental health. Bagi Grameds yang tidak terbiasa dengan depresi dan pembaca beruntung lainnya yang belum pernah mengalami emosi negatif ekstrim ini, pengalaman penulis selama depresi akan menunjukan bagaimana orang yang terkena depresi mengalami masalah ini.

Ini akan menjadi lensa yang jernih untuk pembaca memahami apa yang sebenarnya terjadi pada para penderita depresi. Buku ini juga menjawab pertanyaan, seberapa gelap dan terperangkapnya pikiran yang muncul pada diri seseorang akibat depresi? Kata-kata yang penulis pilih untuk menggambarkan kondisi yang dirasakan oleh orang yang depresi, yakni perasaan tidak berharga, putus asa, dan tidak berdaya.

Review Loving The Wounded Soul

Buku ini tidak membosankan dan sangat menyenangkan untuk dibaca. Pengalaman penulis memperkaya pengetahuan dan memberikan perspektif berbeda tentang perasaan yang intim sekaligus pribadi dan hanya diri kita sendiri yang tahu. Buku ini tidak hanya memberikan penjelasan yang komprehensif tentang depresi, tetapi juga mengajarkan kita untuk berempati dan membantu teman-teman kamu yang menderita depresi.

Oleh karena itu, buku ini cocok untuk semua orang, baik mereka yang menderita depresi, ingin belajar tentang depresi, atau pembaca umum yang berurusan dengan kesehatan mental. Jangan ragu untuk mencari tempat untuk berbicara bagi teman yang menderita depresi maupun suasana hati dan emosi negatif. Temukan keluarga dan teman terpercaya untuk berbagi perasaan.

Ingatlah untuk mendidik diri sendiri dengan membaca dan menemukan sumber yang dapat dipercaya (pendidikan mandiri). Tetapi tetap jangan mendiagnosis diri sendiri. Jika Grameds memiliki banyak pertanyaan, atau jika merasa kewalahan oleh suasana hati atau emosi, jangan ragu untuk mencari bantuan dari spesialis seperti psikolog atau psikiater.

Membaca buku Loving The Wounded Soul ini juga bisa membantu kita untuk sekaligus melakukan refleksi diri sendiri. Regis Machdy juga membagikan pengalamannya mengunjungi berbagai psikiater dan berdamai dengan kondisi depresinya tersebut. Bahkan penulis tidak ragu menulis tentang pikiran bunuh diri yang sudah muncul sejak usianya masih sangat belia.

Situasinya ini tidak dialaminya dalam jangka waktu yang sebentar, melainkan sudah berlangsung bertahun-tahun dirasakannya. Dari pengalaman penulis tersebut, pikiran pembaca akan lebih terbuka dengan berbagai faktor penyebab depresi. Sejumlah solusi yang diambil penuli untuk berdamai dengan kondisi tersebut jadi pembelajaran berarti bagi pembaca.

Buku ini juga bisa jadi referensi belajar untuk lebih berempati kepada orang lain. Kita memang tidak seharusnya menganggap orang yang sedang depresi itu lebay, caper, drama, atau mengada-ada. Buku ini seolah memperingati kita untuk tidak lagi menghakimi seseorang yang mengalami depresi atau gangguan kesehatan mental lainnya.

Hal tersebut karena kita tidak pernah tahu apa yang sebenarnya sedang dialami dan bagaimana situasi yang sebenarnya terjadi pada seseorang. Itulah sebabnya buku Loving the Wounded Soul jadi buku yang sangat penting untuk dibaca. Dalam praktiknya, siapa saja bisa mengalami depresi. Meskipun ada beberapa orang tertentu yang memiliki tingkat kerentanan berbeda terhadap depresi tergantung situasi dan kondisinya.

Buku Loving the Wounded Soul membuat kita memahami tentang kesehatan mental dengan lebih mendalam melalui bahasa yang tetap mudah dicerna. Ditambah dengan pengalaman-pengalaman penulis sebagai penyintas depresi dan akademisi psikologi, pembaca bisa banyak memperoleh pandangan baru tentang depresi dan arti pentingnya untuk mencintai diri sendiri.

Review Loving The Wounded Soul kurang lengkap jika tidak membahas kelebihan dan kekurangan buku ini. Berikut ini rangkuman kelebihan dan kekurang dari review Loving Wounded Soul yang jadi rekomendasi buku psikologi terbaik:

1. Kelebihan Buku Loving The Wounded Soul

  • Bahasa yang mudah dipahami meskipun banyak istilah psikologis yang sifatnya teoritis
  • Penulis menyisipkan teori sekaligus pengalamannya sehingga pembaca disuguhkan dengan narasi yang mudah diikuti
  • Penjelasan tentang depresi yang komprehensif sehingga memberi pembaca banyak pengalaman dan pandangan yang baru dan berbeda dari hal yang selama ini percaya
  • Ada quote-quote tentang kesehatan mental atau depresi yang mempermanis buku ini
  • Menggambarkan keadaan realitas dan karakter-karakter yang mungkin bisa kita temui dalam kehidupan nyata
  • Bisa jadi referensi yang komplit untuk mempelajari psikologi dari dasarnya

2. Kekurangan Buku Loving The Wounded Soul

  • Penulis banyak mengutip dan sebagian tidak dikorelasikan dengan literatur lainnya. Sehingga ada beberapa bagian buku ini sangat terasa kesubjektifan dari penulis.
  • Sebagai buku non fiksi, buku ini lebih banyak menarasikan diri penulis sehingga lebih cocok masuk dalam kategori biografi

Review Loving The Wounded Soul

Tentang Penulis

Terlepas dari kelebihan dan kekurangan buku ini, review Loving Wounded Soul akan berakhir di pertanyaan, siapa sebenarnya penulis buku tersebut. Apalagi buku ini banyak menampilkan diri penulis, maka tidak lengkap rasanya jika review Loving Wounded Soul tidak membahas tentang penulis.

Regis Mavdy atau bernama lengkap Regisda Machdy adalah seorang penulis, sekaligus praktisi psikologi yang konsen dengan isu-isu kesehatan mental. Ia mulai tertarik dengan dunia psikologi dari novel terjemahan berjudul Sheila karya Torey Hayden yang dibacanya saat dibangku SMP.

Buku tersebut berhasil membuatnya bangkit dari pengalamannya saat masih di usia 6 tahun. Sekaligus dibantu gurunya dan psikolog, Regis kecil yang pernah dapat perlakuan abusive yang membuatnya kacau, akhirnya bisa bangkit dan jadi seseorang yang lebih baik.

Setelah itu, Regis yang harus menggunakan kursi roda karena sebuah kecelakaan yang menyadarkannya bahwa dialah si pasien yang membutuhkan jasa psikolog. Regis kemudian bercerita tentang masalah yang dialami, tentang riwayat gangguan depresi yang ia rasakan. Regis mulai menyadari bahwa dirinya mengalami gangguan depresi tersebut di tahun 2014.

keberaniannya itu membuat dirinya lebih baik sekarang. Merasakan keajaiban tersebut membuat dirinya semakin ini memotivasi orang yang mungkin memiliki masalah yang pernah dia rasakan, bahkan lebih para darinya. Selain aktif sebagai praktisi psikologis, regis juga aktif dan produktif menulis di situs edukasi kesehatan mental kreasinya yang bernama Pijar Psikologi.

Selama pengalamannya, pria berkacamata tersebut mengaku dirinya telah mengunjungi psikolog sebanyak 42 kali. Meskipun sempat mengalami kekacauan itu, Regis tetap memiliki keinginan untuk sembuh, sehingga membuat keputusan besar untuk menghadapi dirinya sendiri. Selain menyadari bahwa dirinya sakit, dia juga berusaha untuk menerima dirinya dan berdamai dengan masalahnya.

 

Nah, demikian review Loving Wounded Soul karya Regis Machdy tentang pentingnya kesehatan mental seseorang. Apakah Grameds tertarik membaca habis buku ini? Belajar tidak ada kata terlambat, termasuk belajar memahami diri sendiri. Selain buku Loving The Wounded Soul ini, ada beberapa rekomendasi buku psikologi lainnya dari koleksi Gramedia yang bisa diakses di www.gramedia.com atau www.ebooksgramedia.com, selamat belajar. #SahabatTanpabatas.

Written by Ananda