Pernahkah membaca novel dengan judul Percy jackson karya Rick Riordam yang diangkat ke bentuk layar lebarnya. Novel ini menceritakan tentang petualangan dari Percy Jackson, pemuda yang merupakan keturunan dewa Poseidon yaitu dewa dari mitologi yunani. Bersama-sama dengan dua orang temannya yang sama-sama keturunan dewa, berpetualang menghadapi macam kendala dalam menghadapi para dewa-dewa dan monster.
Di seluruh dunia terdapat berbagai kepercayaan terhadap dewa-dewa. Dewa Poseidon merupakan dewa laut yang berasal dari mitologi Yunani. Selain Poseidon ada juga dewa Zeus sebagai dewa petir yang merupakan dewa terkuat dalam mitologi Yunani, lalu Hera istri nya Zeus, lalu ada Athena, Ares, Hermes, Apollo dan masih banyak lagi.
Selain di Yunani, di negara eropa lainnya yaitu masyarakat Nordik juga masih memiliki kepercayaan yang kuat terhadap dewa-dewa. Mereka memiliki Odin, Thor, Loki, Frigg, Baldur, Vidar dan yang lainnya. Di negara Afrika, masyarakat Mesir pun memiliki dewa nya sendiri yaitu Amun, Ra, Anubis dan sebagainya.
Sedangkan di negara Asia ada terdapat di China dan Jepang yang memiliki nama dewa dewi nya sendiri-sendiri. Kepercayaan ini biasanya menceritakan tentang bagaimana dunia ini dibentuk dan dijaga oleh para dewa dewi tersebut, dan diceritakan secara turun temurun hingga saat ini. Kepercayaan ini masih ada yang menganut secara kental, di tengah-tengah ajaran agama yang makin banyak pengikutnya di seluruh dunia.
Uniknya, cerita kepercayaan dewa dewi mitologi itu seperti kisah kehidupan manusia. Dimana para dewa dewinya biasanya masih satu keturunan dan memiliki hubungan keluarga, dimana layaknya manusia bahwa ada sebuah pernikahan antar dewa dewi dan pernikahan antar dewa dengan manusia yang pada akhirnya memiliki anak yang menjadi dewa dan hybrid yaitu setengah manusia dan setengah dewa.
Contohnya seperti di kepercayaan cerita mitologi Nordik Dewa Thor yaitu dewa petir terkenal dan terkuat di mitologi ini adalah anak dari Dewa Odin. Lalu ada Hercules, yang dalam mitologi Yunani, merupakan setengah manusia dan setengah dewa.
Selain itu, dewa dewi tersebut juga memiliki rumah, makan dan minum, tidur, memakai pakaian, memakai dan membuat senjata, berkebun dan melakukan pekerjaan manusia yang biasa dilakukan lainnya.
Saking kentalnya kepercayaan ini, para masyarakat yang masih menganutnya ada yang sampai dibuatkan kuil-kuil para dewa tersebut untuk menjadi tempat mereka melakukan ritual persembahan.
Contohnya di Yunani dan China, ada banyak kuil-kuil dewa dewi menurut kepercayaan mereka yang tersebar di seluruh negara mereka. Dan sampai saat ini masih banyak yang mengunjunginya karena setiap dewa dewi tersebut memiliki kemampuan yang berbeda-beda.
Contohnya Dewi Athena yang disebut juga dewi kesuburan, para penganutnya sering memberikan persembahan dan berdoa di kuil Athena agar mendapatkan keberkahan dalam bertani agar hasil pertaniannya baik dan tumbuh subur.
Demi melestarikan dan meneruskan kepercayaan para dewa dewi mitologi ini agar tidak tergerus dengan perkembangan zaman, biasanya dibuatkan sebuah cerita dalam bentuk film, buku cerita, novel, hingga video game.
Cerita nya pun terkadang bisa meleset jauh dari cerita originalnya dan dibuatkan cerita baru agar tampak lebih modern, tapi tidak menghilangkan karakter dan kemampuan asli dari para dewa dewi mitologi tersebut.
Mungkin para pembaca ada yang pernah memainkan game Age of Mythology, game tersebut mengambil tema tentang dewa dewi mitologi beserta kemampuannya dan ceritanya pun tentang peperangan antar dewa dewi antara mitologi di beberapa negara.
Jadi sambil bermain game kita bisa mengetahui dewa dewi mitologi apa saja yang ada di dunia ini. Ada juga game Mobile Legend yang sedang digandrungi saat ini, beberapa karakternya berdasarkan dari beberapa kepercayaan dewa dewi mitologi.
Membicarakan tentang tema cerita dewa dewi mitologi, dalam artikel ini akan membahas tentang sebuah buku yang bertemakan dewa dewi mitologi. Buku dengan judul American Gods karya dari penulis Neil Gaiman.
Mari kita simak dan lihat penjelasan di bawah ini. Selamat membaca!
Table of Contents
Tentang Buku
Penulis: Neil Gaiman
Tanggal Terbit: Januari 2012
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 784 Halaman
ISBN: 9780061792663
Karakter yang Ada Dalam Buku
Ada beberapa karakter yang terdapat di dalam buku ini, yang pertama adalah Shadow seorang mantan narapidana yang akhirnya berubah dan mengalami pengalaman yang menantang setelah istrinya tewas dalam kecelakaan mobil.
Yang kedua, Laura istri dari Shadow yang tewas akibat kecelakaan, namun pada akhirnya dihidupkan kembali untuk melindungi suaminya.
Yang ketiga, Mr Wednesday adalah orang asing yang ditemui oleh Shadow, dan mempekerjakan Shadow sebagai pengawal, supir dan pembantunya.
Itulah beberapa karakter yang terdapat di dalam buku ini, agar memudahkan untuk memahami dan mengerti alur cerita dalam buku tersebut.
Sinopsis
Menjalani masa hukuman selama tiga tahun di dalam penjara, Shadow menjalani kesehariannya dengan penuh ketenangan, menunggu dengan kesabaran hingga waktunya untuk kembali ke Eagle Point, Indiana.
Pria yang sudah tidak takut lagi akan menjalani hari esok, yang di inginkan hanyalah berkumpul kembali bersama dengan Laura, istrinya yang dia cintai dan memulai kembali kehidupan yang baru.
Namun setelah beberapa hari dibebaskan dari penjara, Laura dan sahabat Shadow tewas dalam sebuah kecelakaan mobil. Saat itu, hidupnya menjadi berantakan dan kehilangan tujuan. Pada akhirnya Shadow memutuskan untuk menerima sebuah pekerjaan dari orang yang tidak dikenalnya yang memiliki pesona yang baik yang ditemuinya ketika dalam perjalanan pulang.
Pria misterius itu memiliki nama Mr Wednesday, yang sepertinya lebih mengenal Shadow daripada dirinya sendiri.
Kehidupan sebagai pengawal, supir, dan pembantu Wednesday ternyata menurut Shadow lebih menarik dan berbahaya daripada yang dibayangkan. Pekerjaan nya selalu membawanya ke pekerjaan yang gelap dan aneh, serta memperkenalkannya kepada karakter-karakter eksentrik dengan takdir yang saling berhubungan dengan takdir Shadow.
Shadow belajar bahwa masa lalu tidak akan pernah mati, bahwa semua orang mati, termasuk Laura istrinya yang dia cintai, menyimpan sebuah rahasia, bahwa sebuah mimpi, legenda dan mitos sebenarnya lebih nyata daripada yang diketahui.
Review Buku
Cerita dimulai dengan petualangan dari Shadow setelah bebas dari penjara dan merasakan hidup yang tidak jelas setelah istrinya meninggal karena kecelakaan. Kemudian dia direkrut oleh Wednesday untuk bekerja dengannya.
Selama bekerja dengan Wednesday, Shadow sering mengalami banyak hal-hal yang aneh. Dia bertemu dengan dewa-dewa yang dulunya dianggap sekarang terlupakan di seluruh wilayah Amerika.
Mr Wednesday mengajak Shadow untuk berkenalan dengan para koleganya, seperti Czernobog dan tiga bersaudara Zorya, dimana Zorya memberikan sebuah tanda mata berupa koin perak yang sangat penting dalam petualangan Shadow. Shadow juga bertemu dengan Mad Sweeney yang memberikan sebuah pengetahuan baru terkait dengan trik koin yang rumit kepada Shadow.
Kehidupan Shadow selama tiga tahun berada di dalam penjara pun tidak lepas dari koin. Shadow mendapatkan peninggalan sebuah buku Herodotus yang berisikan beberapa koin dari Low key Liesmith, yaitu seorang pembohong dari Minnesota yang merupakan teman satu selnya.
Perlu diketahui bahwa koin merupakan barang yang tidak diperbolehkan berada di dalam penjara karena bisa dijadikan sebagai alat senjata, namun Shadow membutuhkan nya sebagai mainannya dan melatih tangannya. Trik tipuan koin menjadi keahlian Shadow selama berpetualang dengan Mr Wednesday.
Pekerjaan yang dilakukan oleh Shadow membuat dia harus berurusan kembali dengan polisi, tentu saja bukan polisi biasa namun para orang baru yang ditemuinya. Seperti tuan Stone, tuan Wood, tuan Town, lalu ada tuan City.
Selalu berhasil selamat dengan bantuan orang yang tidak pernah disangkanya, akhirnya Shadow bekerja dengan iblis dari Jaquel di seluruh rumah duka, namun tidak bertahan lama. Shadow pun terpaksa untuk bersembunyi di Lakeside atas saran dari Wednesday.
Di tempat baru ini Shadow bertemu dengan orang-orang baru, seperti Hinzelmann dan Chad Mulligan. Lalu Shadow menyamar menjadi Mike Ainsel. Shadow memulai hidup yang baru dan sesekali memenuhi panggilan dari Wednesday untuk membantunya.
Shadow dihadapkan pada sebuah kejutan yang tidak terduga, dimana keberadaan para dewa bukanlah mitos belaka dan mereka sedang berjuang untuk tetap eksistensi dan bertahan hidup di dunia modern.
Shadow pun tahu kalau tujuan Wednesday adalah menghimpun kekuatan para dewa-dewa lama yang dulu dibawa dari tanah asing untuk melawan dewa-dewa baru yang sekarang dipuja oleh manusia. Ketika dimulai perang, Wednesday dibunuh oleh para dewa-dewa.Lalu Shadow menyanggupi untuk melakukan sebuah reka ulang ritual pemujaan masa lalu yang berada tepat di pusat benua Amerika, yaitu dengan digantung di pohon kehidupan selama sembilan hari.
Shadow bisa bertahan karena mendapatkan bantuan dari Laura, istrinya yang sudah mati tapi hidup kembali. Lalu dibebaskan oleh Horus dan Ester. Selama digantung Shadow diberikan penglihatan tentang burung halilintar dan pesan-pesan dari sosok berkepala banteng. Shadow pun tahu tentang kebenaran-kebenaran tentang perang yang akan terjadi.
Mau tahu apa saja pembahasan selengkapnya, anda bisa mendapatkan secara menyeluruh dengan mengakses Gramedia.com untuk mendapatkan penjelasan lebih lengkap dan detail dari buku American Gods karya Neil Gaiman.
Kelebihan dan Kekurangan
Apa saja kelebihan yang terdapat dalam buku American Gods ini, yang bisa menarik minat untuk membacanya.
Dari segi cerita, sebuah alur yang menarik dimana membahas tentang dewa-dewa mitologi. Dimana diceritakan para dewa-dewa mitologi tersebut harus berhadapan dengan kehidupan modern manusia, dan berperang melawan para dewa-dewa baru.
Cerita ini dijelaskan dengan menggunakan sudut pandang orang ketiga dan sebagian besar dari mata Shadow. Jadi para pembaca diajak untuk mengikuti Shadow berpetualang dengan melewati beberapa kota-kota di Amerika yang diiringi dengan cerita dari Wednesday. Kita merasakan bahwa sedang mempelajari sejarah Amerika secara tidak langsung.
Tidak adil kalau tidak menjelaskan kekurangan yang terdapat dalam buku ini, plot ceritanya yang seperti labirin bisa menyesatkan pembacanya. Plot utama memang sudah diketahui dari awal, namun untuk mengisi plot-plot selanjutnya penulis memasukkan cerita-cerita yang tidak berhubungan sama sekali dengan alur cerita.
Lalu karena buku terlalu tebal dan panjang ceritanya, bisa membuat para pembacanya jenuh dallam mengikuti alur cerita, sehingga ketika sudah membaca sampai di akhir cerita terasa menjadi biasa saja dan kurang menarik. Mungkin beberapa orang cukup akan membaca nya sekali saja sampai selesai.
Secara keseluruhan buku ini patut menjadi salah satu buku yang direkomendasikan untuk dibaca. Buku ini mendapat rating yang cukup tinggi 4,11 di goodreads, buku yang tidak boleh dilewatkan untuk dibaca.
Kesimpulan
Buku novel berjudul American Gods karya Neil Gaiman ini sangat direkomendasikan untuk dibaca di kala waktu senggang. Cerita yang terkait tentang peperangan antar dewa ini tentu saja akan menarik dibaca sambil ditemani secangkir teh dan cemilan. Alur cerita yang baik, bisa membuat para pembaca mudah memahami dan terus mengikuti jalan ceritanya sampai akhir.
Buku ini terbagi menjadi empat bagian dimana masing-masing bagian merupakan tahapan-tahapan dari petualangan Shadow dimulai dari dibebaskan dari penjara.
Penjelajahan Shadow ke beberapa tempat di Amerika seperti House on the Rock dengan komedi putar terbesar di dunia, dan Lakeside, disajikan secara bertahap di bagian satu dan dua yang menuju ke klimaks di bagian ketiga.
Sementara bagian empat, menjadi tahapan menuju antiklimaks cerita dimana Shadow menemukan sebuah kebenaran yang selama ini disembunyikan.
Kisah Shadow diceritakan berselang seling dengan kisah kedatangan para imigran-imigran dari berbagai negara ke Amerika. Para imigran tentu saja memiliki kebudayaan dan kepercayaan masing-masing yang mereka anut dan dibawa ke negara baru tersebut. Namun, tanpa disadari para dewa dan berbagai makhluk yang mereka percayai keberadaannya mengikuti ke negara baru tersebut.
Seiring berjalannya waktu, kebudayaan dan kepercayaan yang dianut oleh para penduduk di Amerika mengalami banyak perubahan. Sebagian besar dari mereka sudah melupakan para dewa yang sudah lama mereka percaya dan yakini, dan digantikan oleh kemajuan teknologi zaman modern.
Mereka mendewakan berbagai hasil teknologi modern, yang menyebabkan munculnya para dewa-dewa baru yang tentu saja membuat dewa-dewa lama tersaingi. Hal inilah yang pada akhirnya menjadi pemicu terjadinya pertengkaran antara dewa lama dengan dewa baru.
Karena para dewa-dewa lama merindukan ritual-ritual pemujaan mereka yang lama, dimana ini tergerus oleh kehidupan modern manusia.
Keahlian dari seorang Neil Gaiman dalam mengolah mitologi dari berbagai negara untuk disatukan menjadi bagian dalam American Gods perlu diberikan apresiasi. Ide cerita yang menyangkut bagaimana para dewa lama dipaksa harus beradaptasi dengan kehidupan manusia yang modern, dan terpaksa untuk hidup selayaknya manusia beserta dengan masalah-masalah yang mereka hadapi, menjadikan kisah ini cocok untuk dinikmati oleh para penggemar fantasi modern.
Dalam buku ini, Neil Gaiman mengambil preposisi bahwa setiap kepercayaan, memiliki personifikasi atau semacam wujud manusia dan sebuah eksistensi mereka sangat bergantung kepada jumlah pengikutnya.
Dengan ada berapa jumlah dari pengikutnya yang masih mengingat mereka, meneruskan cerita tentang mereka dan memberikan persembahan untuk mereka yang menentukan keberlangsungan hidup mereka. Karena seiring berjalannya waktu, lambat laun satu kepercayaan akan hilang jika tidak ada yang mempraktekkannya kembali.
Demikianlah review untuk buku American Gods ini. Jangan lupa untuk dapatkan bukunya di Gramedia.com ya!
- Review Novel The Time We Walk Together
- Review Novel Sangkakala di Langit Andalusia
- Review Novel Magnus Chase and The Gods of Asgard #3: The Ship of the Dead
- Review Novel Para Pencemas (Anxious People)
- Review Novel Patuhi Rules
- Review Novel Love Letters for Mr. T
- Review Novel Klara dan Sang Matahari
- Review Novel Gagal Cinta Kronis
- Review Novel Penyalin Cahaya
- Review Novel High Reputation
- Review Novel Philia
- Review Novel Dago Love Story
- Review Novel Temenan Sama Nasib
- Review Novel Merindu Cahaya De Amstel
- Review Novel American Gods
- Review Novel Brianna dan Bottomwise
- Review Novel Hilang Dalam Dekapan Semeru
- Review Novel The School for Good and Evil
- Review Novel Pembunuh di Balik Kabut
- Review Novel TeenLit: Vision
- Review Novel Banyu Biru
- Review Novel Lavender
- Review Buku English Classics: Sherlock Holmes - Short Stories #1
- Review Buku The Prophet
- Review Review Novel Belantara
- Review Novel Aliansi Monyet Putih
- Review Novel The Days I Love You
- Review Novel Misteri Kereta Api Biru
- Review Novel Cerita untuk Ayah
- Review Novel Lusi Lindri
- Review Novel Mayat dalam Perpustakaan
- Review Novel Rogue Lawyer
- Review Novel Para Pelindung (The Guardians)
- Review Novel Annisa
- Review Novel Arum Manis
- Review Novel Sang Penjaga Waktu (The Time Keeper)
- Review Novel Black House
- Review Buku Se(N)Iman
- Review Novel Not Me
- Review Novel Komsi Kamsa
- Review Buku Atavisme
- Review Novel Manusia dan Badainya
- Review Novel Muslihat dengan Cermin (They Do it with Mirror)
- Review Novel Masque of the Red Death
- Review Buku The Mysterious Affair at Styles
- Review Norse Mythology
- Review Novel Melbourne Wedding Marathon