in

Review Novel Anak: Mata dan Nyala Api Purba

Novel Mata dan Nyala Api Purba merupakan novel anak karya Okky Puspa Madasari. Buku ini menjadi buku terakhir dari seri Mata. Novel-novel sebelumnya berjudul Mata Di Tanah Melus (2018), Mata dan Rahasia Pulau Gapi (2018), serta Mata dan Manusia Laut (2019). Yuk, Grameds koleksi seluruh serinya.

Buku tetralogi seri Mata ini adalah rangkaian cerita fiksi anak yang bercerita mengenai anak perempuan usia 12 tahun bernama Matara. Petualangan Matara di berbagai tempat yang penuh dengan keajaiban. Adapun tempat-tempat yang menjadi petualangan Mata merupakan tempat yang belum pernah dikunjunginya baik itu masyarakatnya, budayanya, alam, teknologi, hingga sejarahnya. Matara juga berjumpa berbagai makhluk tidak terduga, seperti monster dan hewan yang dapat bicara.

Seri ini semakin menarik karena mengingat masih jarang buku cerita anak mendapat sorotan di bidang sastra. Perkembangan buku cerita anak biasanya hanya mengangkat isu pendidikan dan nilai-nilai pada karakter tokoh saja.

Seri Mata membuat langkah lain yang lebih berani, karena cerita yang ditampilkan dalam keempat bukunya mengandung isu-isu yang cukup beragam, seperti isu lingkungan, pendidikan, dan kemanusiaan. Tentunya isu-isu tersebut digambarkan dengan sudut pandang anak-anak yang lebih ringan dan sederhana, sehingga lebih mudah dipahami oleh pembaca kategori anak.

Grameds, sebelum kita mengulas isi dari novel Mata dan Nyala Api Purba, yuk kita kenalan terlebih dahulu dengan penulis novelnya.

 

Okky Puspa Madasari: Penulis Novel Mata dan Nyala Api Purba

Holiday Sale

Penulis yang lahir di Magetan, Jawa Timur tanggal 30 Oktober 1984 ini memiliki nama asli Okky Puspa Madasari. Okky lebih dikenal sebagai Okky Madasari. Selain aktif menjadi penulis, Okky juga merupakan akademisi Indonesia. Adapun bidang akademik yang menjadi minatnya yaitu sastra dan pengetahuan sosiologi.

Okky terkenal karena tulisannya yang mengandung kritikan mengenai isu-isu sosial yang berkaitan dengan kemanusiaan, seperti diskriminasi dan ketidakadilan. Sejak tahun 2010, Okky sudah menerbitkan sekitar 10 buku, antara lain satu kumpulan cerita pendek, lima novel, tiga novel anak, dan satu buku nonfiksi.

Buku ke-10 nya menarik perhatian banyak pembaca karena berisi ideologi mengenai asal-usul dan kekuatan yang membentuk novel-novel Indonesia pada masa kini. Okky juga rutin menulis isu-isu yang tercermin dalam fiksi dan karya akademisnya untuk media Indonesia maupun Internasional.

Okky menerbitkan novel pertamanya yang berjudul Entrok tahun 2010. Novel tersebut bercerita mengenai kehidupan militerisme selama masa Orde Baru di Indonesia. Entrok sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris tahun 2013 dengan judul The Years Of The Voiceless.

Kemudian, tahun 2011 terbit bukunya yang kedua berjudul 86, bercerita mengenai tentakel korupsi yang sudah menjamur di Indonesia. Satu tahun setelahnya yaitu tahun 2012 novel berjudul Maryam pun terbit dan menjadi salah satu karya Okky yang paling fenomenal. Tahun 2013 Okky kembali menerbitkan novel berjudul Pasung Jiwa.

Melalui novel ketiganya yang berjudul Maryam, Okky mendapat penghargaan Sastra Khatulistiwa tahun 2012 di usianya yang ke 28 tahun. Okky menjadi penulis paling muda yang memenangkan penghargaan tersebut. Selama tiga tahun berturut-turut novel karya Okky terpilih mendapatkan penghargaan yang sama.

Pada tahun 2017, portal berita terbesar di Indonesia yaitu Detik.com menobatkan Okky Madasari sebagai salah satu “Kartini Masa Kini” (Kartini Kontemporer). Okky juga menjadi penulis yang dapat memberikan inspirasi bagi generasi muda.

Okky mulai menulis novel anak sejak tahun 2018 dengan menerbitkan judul pertamanya yaitu Mata di Tanah Melus. Novel ini menjadi pembuka dari petualangan Matara, bahkan seri Mata kini sudah sampai pada buku keempatnya berjudul Mata dan Nyala Api Purba terbit tahun 2021.

Alasan Okky menulis novel anak karena pengalamannya sebagai ibu melihat putrinya tumbuh dengan tidak banyaknya buku anak yang bagus di Indonesia. Okky ingin menyuguhkan buku anak jenis novel yang dapat dibaca oleh anak-anak usia di atas 8 tahun atau usia anak yang sudah pandai membaca, sehingga anak dapat mengembangkan pengetahuan membacanya melalui buku yang memiliki ilustrasi lebih sedikit dibandingkan buku-buku anak pada umumnya.

 

Sinopsis Novel Mata dan Nyala Api Purba

Judul : Mata dan Nyala Api Purba

Penulis Buku : Okky Puspa Madasari

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Halaman : 232

Matara akan mengajakmu berpetualang dan menjelajah kemungkinan-kemungkinan tanpa batas di dunia imajinasi dengan teknologi modern yang menakjubkan. Ini merupakan kisah masa depan sekaligus masa lalu. Apakah Mata akan melakukan perjalan waktu? Apa yang Mata lakukan? Petualangan seperti apa yang sedang menunggu Mata dan teman-temannya?

Matara kini sudah dewasa dan mengajar di sekolah teknologi tinggi. Mata dan muridnya yang bernama Binar sedang melakukan sebuah proyek. Binar yang cerdas melakukan penelitian genetika hingga mendapat pencapaian yang luar biasa.

Pada awalnya, proyek berjalan lancar, bahkan Mata dan Binar berhasil menciptakan seekor hewan yang memiliki banyak kemampuan. Hewan tersebut berbentuk seperti tikus, sehingga mereka menamainya Bibikus. Namun, rencana mereka menjadi kacau setelah Bibikus mengalami perkembangan yang terlalu cepat, lama-kelamaan Bibikus semakin besar dan membahayakan seluruh murid yang ada di asrama.

Kejadian berawal ketika Binar hendak tidur, dia berteriak kencang karena melihat Bibikus yang sedang meloncat-loncat di kamarnya. Matara mencoba melindungi Binar, namun jarinya justru tergigit oleh gigi tajam Bibikus. Keadaan di asrama semakin ricuh, Matara juga sempat tidak sadarkan diri.

Bibikus terus bertambah besar dan kekacauan di asrama sekolah sudah tidak terkendali lagi. Kepala sekolah bernama Dewa meminta Mata dan Binar untuk membawa Bibikus ke hutan purba. Demi keamanan sekolah, Mata dan Binar terpaksa memindahkan Bibikus.

Sesampainya di hutan purba, Matara, Binar, dan Bibikus mendapat gangguan hingga menyebabkan mereka jatuh ke lubang hitam yang sangat dalam dan terbangun di masa jutaan tahun yang lalu. Ternyata lubang hitam yang mereka masuki merupakan sebuah portal waktu.

Matara dan Binar kini berada di zaman purba. Mereka bertemu dengan hewan-hewan purba, bahkan ada juga manusia purba. Petualangan Matara pun dimulai, dia harus bertahan hidup dan mencari jalan keluar untuk kembali ke masa depan. Namun, Mata dan Binar mendapat banyak gangguan selama berada di zaman purba.

 

Review Novel Mata dan Nyala Api Purba

Pros & Cons

Pros
  • Novel penutup yang apik dan penuh dengan petualangan.
  • Mengandung pesan-pesan yang dapat menjadi contoh baik untuk anak-anak.
  • Cocok dibaca untuk anak-anak maupun dewasa.
Cons
  • Tokoh Matara kurang mendapat sorotan lebih banyak.
  • Interaksi para tokohnya cenderung datar.

 

Berpetualang dengan menggunakan imajinasi anak-anak memang selalu menyenangkan, karena anak-anak penuh dengan energi dan spontanitas yang polos. Mata dan Nyala Api Purba menjadi novel penutup dari petualangan Matara. Setelah sebelumnya Mata kecil melakukan petualangan hebat di tanah Melus, membawa pembaca pada teka-teki rahasia Pulau Gapi, dan menjelajahi lautan bersama manusia ikan bernama Bambulo.

Kini, Matara diceritakan telah dewasa dan menjadi guru biologi di sekolah teknologi tinggi. Matara mengajar untuk siswa-siswa terbaik di Indonesia. Sekolah juga digambarkan sudah modern. Seluruh siswa diperbolehkan mengambil bidang khusus sesuai dengan minat dan bakatnya.

Ditengah kesuksesannya menjadi guru biologi yang hebat, Matara berhasil menciptakan spesies baru dibantu dengan anak muridnya yang bernama Binar. Semua hal modern yang ada dalam novel digambarkan keren, mulai dari teknologi hingga peradabannya.

Kemudian, Matara dan Binar mengalami perjalanan waktu dan membuat keduanya terjebak di zaman purba. Mata bertemu dengan manusia purba, hewan purba, bahkan mereka juga menemukan situs manusia purba yang disebut dengan sangiran. Melalui novel ini, pembaca akan diajak menjelajahi masa depan maupun masa lalu.

Novel Mata dan Nyala Api Purba cocok dibaca oleh anak-anak sekolah dasar, karena ceritanya mengandung pesan-pesan yang dapat menjadi contoh baik untuk anak-anak. Novel ini ditulis menggunakan bahasa Indonesia yang mudah dipahami oleh anak-anak.

Peristiwa-peristiwa yang ditampilkan dalam novel seru dan penuh dengan petualangan ajaib. Dilengkapi juga dengan ilustrasi cantik, tentunya akan menarik perhatian anak-anak, sehingga membuat anak tidak mudah bosan.

Di buku terakhirnya ini, karakter Matara tidak mendapatkan porsi yang banyak, tokoh utama Mata bahkan seperti figuran. Binar sebagai murid Mata justru mendapat porsi lebih banyak dan cukup mendominasi. Namun, hal itu menjadi masuk akal mengingat novel ini merupakan buku anak, sehingga sudut pandang penceritaan memang dari anak-anak. Walaupun begitu, Matara dewasa tetap menjadi tokoh sentral untuk menjaga benang merah dari seri Mata.

Interaksi para tokoh dalam novel dirasa cukup kurang, bahkan cenderung datar. Ada beberapa emosi yang kurang tersampaikan, karena cerita hanya berfokus pada pengembangan dari petualangannya saja. Namun, cerita yang ditampilkan tetap seru dan menarik.

Walaupun Mata dan Nyala Api Purba karya Okky Madasari termasuk ke dalam buku bacaan anak-anak, tapi novel ini tetap dapat dinikmati oleh pembaca dewasa. Buku ini termasuk bacaan ringan yang akan mengajak pembaca berimajinasi mengenai peradaban bumi di masa depan. Pembaca juga mendapatkan pengetahuan tentang sejarah.

 

Penutup

Buku ini mengajak anak-anak menjelajahi masa lalu sekaligus masa depan secara bersamaan. Tidak hanya itu, anak-anak juga dapat berimajinasi dan membayangkan berbagai teknologi modern yang belum ada sebelumnya atau mungkin akan benar-benar hadir di masa depan nanti.

Pembaca yang sudah mengikuti petualangan Matara sejak buku pertamanya tentu akan merasa terharu, karena Mata kecil kini sudah tumbuh dewasa dan menjadi wanita cerdas. Banyak hal hebat yang sudah dilalui oleh Matara. Jika sebelumnya Mata kecil bersama dengan temannya berpetualang menjelajahi pulau-pulau di Indonesia. Kini Mata dewasa menjadi pelindung untuk muridnya yang bernama Binar.

Grameds, itulah ulasan mengenai novel penutup dari seri Mata yang berjudul Mata dan Nyala Api Purba. Apabila Grameds tertarik untuk membaca dan membeli buku bacaan anak seperti novel Mata dan Nyala Api Purba, Grameds dapat menemukannya di Gramedia.com.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

 

Penulis: Dwi Puji Lestari

 

Sumber Artikel

  • Buku Mata dan Nyala Api Purba Karya Okky Madasari
  • https://www.gramedia.com/products/mata-dan-nyala-api-purba
  • Modul Bahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTS: Mengenal Cerita Fantasi Melalui Novel Mata dan Nyala Api Purba
  • https://anyflip.com/bfsal/ofed/basic
  • Biografi Okky Puspa Madasari
  • https://okkymadasari.net/read/biography

 

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy