Mata dan Rahasia – Berbeda dengan board book atau picture book yang lebih banyak berisi ilustrasi, novel anak lebih sedikit menggunakan ilustrasi. Novel anak berisi cerita sederhana yang mengacu pada dunia anak-anak, baik dari segi alur maupun bahasa yang digunakan. Oleh karena itu, pembaca novel anak biasanya berusia di atas 9 tahun atau anak-anak yang sudah pandai membaca.
Pada usia 9 tahun, anak-anak sudah bisa memilih buku bacaan yang mereka sukai. Oleh karena itu, peran orang tua sangat dibutuhkan untuk memilih buku bacaan yang baik. Adapun buku-buku yang dapat disarankan seperti buku pengetahuan populer atau novel anak yang sesuai dengan ketertarikannya.
Novel anak masih terbilang jarang di Indonesia. Novel biasanya identik dengan bacaan remaja atau dewasa. Nyatanya sudah ada, loh beberapa pengarang Indonesia yang tertarik untuk menulis novel anak.
Perbedaan novel anak dengan novel remaja berada pada penggunaan bahasanya. Novel remaja menggunakan bahasa yang lebih kompleks dibandingkan dengan novel anak. Selain itu, konflik yang disuguhkan dalam novel anak pun tentunya disesuaikan dengan usia anak-anak.
Kemudian, perbedaan dari unsur alur ceritanya. Novel anak lebih sederhana, karena mempertimbangkan pola pikir anak, sehingga anak akan lebih mudah memahami isi cerita dalam novel.
Okky Puspa Madasari merupakan salah satu pengarang Indonesia yang menerbitkan novel anak. Sebelumnya, Okky juga menulis novel-novel remaja seperti Entrok, karya pertamanya yang terbit tahun 2010. Entrok mengisahkan kehidupan Indonesia zaman orde baru. Novel-novel lainnya pun menyusul, yaitu Maryam dan Pasung Jiwa. Tiga novel tersebut sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris.
Series petualangan Mata menjadi novel anak karya Okky Puspa Madasari yang paling populer. Series tersebut kini sudah terbit hingga novel keempatnya, mulai dari Mata di Tanah Melus, Mata dan Rahasia Pulau Gapi, Mata dan Manusia Laut, serta Mata dan Nyala Api Purba. Karya-karyanya berhasil menarik perhatian banyak pembaca, hingga Okky mendapatkan penghargaan paling prestisius, yaitu penghargaan Sastra Khatulistiwa.
Grameds, artikel ini akan mengulas mengenai novel kedua dari series Mata yang berjudul Mata dan Rahasia Pulau Gapi. Yuk, kita simak terlebih dahulu sinopsisnya.
Table of Contents
Sinopsis Novel Mata dan Rahasia Pulau Gapi
Sumber: gramedia.com
Judul Buku : Mata dan Rahasia Pulau Gapi
Penulis Buku : Okky Puspa Madasari
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 256
Matara telah lulus SD, tapi dia harus menelan kenyataan pahit karena tidak diterima di SMP favorit Jakarta. Mata sangat kecewa, apalagi setelah mengetahui sahabatnya berhasil lolos. Mama dan Papa juga sempat kecewa, tapi mereka mencoba menghibur Matara dengan mengajaknya pindah ke Pulau Gapi, Ternate. Pulau Gapi berada di wilayah Timur Laut Kepulauan Indonesia. Kebetulan memang Papah mendapatkan pekerjaan di Pulau Gapi sebagai manajer hotel.
Sayangnya, di tempat baru Matara tidak masuk sekolah umum, melainkan belajar di rumah bersama dengan Mamah sebagai tentornya. Setiap sore hari, Mata juga belajar bahasa Arab dan mengaji bersama dengan Pak Zul. Mamah sengaja mendatangkan Pak Zul agar Mata bisa belajar mengaji di rumah saja.
Pada awalnya, Mata bosan dengan semua aktivitasnya di rumah, dia juga merasa terpaksa mengikuti kelas dan belajar mengaji bersama Pak Zul. Namun, lama kelamaan pertemuannya bersama dengan Pak Zul berubah menjadi sangat seru. Selain diajarkan mengaji, Pak Zul juga senang menceritakan legenda-legenda dari Pulau Gapi.
Pada suatu hari diadakan perayaan besar-besaran untuk memperingati hari jadi kota. Namun, hari perayaan berubah mencekam setelah semua orang mengalami kerasukan. Sultan juga tiba-tiba jatuh dan tidak sadarkan diri. Peristiwa tersebut menjadi berita besar, hingga membuat Pulau Gapi diselimuti suasana misterius yang dingin.
Pak Zul menjelaskan jika peristiwa yang terjadi di Pulau Gapi ada hubungannya dengan pusaka kesultanan. Reruntuhan benteng tua yang sebelumnya menjadi tempat keramat sebagai pusaka Gapi kini mudah diakses oleh siapa saja, bahkan dijadikan tempat belanja juga. Pemerintah telah memberi izin untuk menjadikan reruntuhan benteng tua Pulau Gapi sebagai tempat umum.
Matara yang mendengar penjelasan Pak Zul semakin penasaran mengenai asal-usul dari reruntuhan benteng tua Pulau Gapi. Rasa penasarannya juga membuat Mata tidak berkonsentrasi untuk belajar, hingga Mata memutuskan kabur untuk menjelajahi Pulau Gapi.
Petualangan Matara mengantarkannya pada seekor kucing yang dapat bicara bernama Molu. Si kucing Molu telah hidup sangat lama. Kemudian, ada si laba-laba yang memiliki tugas untuk menjaga pusaka leluhur di Pulau Gapi. Matara dan Molu pun akhirnya ikut menjaga pusaka tersebut.
Petualangan semakin seru ketika Molu melakukan perjalanan waktu ke masa lalu dan bertemu para penjajah kulit putih seperti Portugis dan Belanda yang datang ke Pulau Gapi untuk menguasai rempah-rempah. Kemudian, datang orang berkulit kuning dengan tubuh lebih kecil, mereka adalah bangsa Jepang. Walaupun Jepang berhasil mengusir bangsa kulit putih, namun Jepang memiliki niat yang serupa untuk menguasai rempah-rempah. Molu menceritakan kembali semua peristiwa yang terjadi di Pulau Gapi pada Mata. Peristiwa-peristiwa tersebut membentuk susunan untuk menjawab segala rasa penasaran Mata mengenai Pulau Gapi.
Di sisi lain, laba-laba sebagai penjaga benteng pusaka, dia sangat marah setelah mengetahui bahwa Sultan memiliki niat untuk menghancurkan pusaka warisan leluhur. Akhirnya Mata, Molu, dan laba-laba menyusun sebuah rencana untuk menyelamatkan benteng pusaka dari orang-orang jahat yang tidak bertanggung jawab.
Lalu, apakah mereka berhasil mencegah Sultan menghancurkan warisan leluhur? Atau Sultan berhasil menghancurkan warisan leluhur itu? Biar nggak penasaran akan akhir ceritanya, langsung dapatkan bukunya dengan klik gambar buku di bawah ini, ya
Review Novel Mata dan Rahasia Pulau Gapi
Novel Mata dan Rahasia Pulau Gapi karya Okky Puspa Madasari adalah novel anak dari series Mata. Novel ini merupakan terusan dari novel pertamanya yang berjudul Mata di Tanah Melus.
Tidak jauh berbeda dengan novel pertamanya, Mata dan Rahasia Pulau Gapi juga memotret tradisi dan kepercayaan leluhur masyarakat setempat. Anak-anak biasanya tertarik pada cerita legenda atau mitos-mitos.
Novel ini bercerita mengenai Mata dan misteri Pulau Gapi. Bersama dengan kucing ajaib bernama Molu dan anjing milik Sultan yang menjelma menjadi seekor laba-laba, Mata mulai berpetualang menyusuri pulau Gapi untuk mencari kebenaran dari Benteng Pusaka.
Pada novel ini, Okky Puspa Madasari lebih banyak menggunakan karakter binatang sebagai tokoh pencerita. Hal tersebut membuat cerita semakin menarik, karena anak-anak biasanya suka dengan kisah tentang binatang yang bisa bicara.
Novel Mata dan Rahasia Pulau Gapi menggabungkan antara fantasi, legenda, dan sejarah Pulau Gapi. Diketahui jika Pulau Gapi sebenarnya adalah kerajaan islam di pulau Maluku dan menjadi salah satu kerajaan islam tertua di Nusantara. Kerajaan ini dinamakan kerajaan Gapi milik Kesultanan Ternate. Kerajaan Gapi didirikan tahun 1257 oleh Baab Mashur Malamo. Pada abad 16, Kesultanan Ternate berada di masa gemilangnya, karena memiliki perdagangan rempah-rempah dan pertahanan militer yang kuat.
Okky Puspa Madasari berhasil menggabungkan antara cerita fiksi dengan fakta sejarah masyarakat Ternate. Alur cerita dirangkai apik dan tidak ada ketimpangan antara petualangan yang dibangun oleh Okky dan cerita rakyatnya.
Walaupun novel ini memuat sejarah lokal, namun ceritanya dikemas sederhana sehingga cocok dibaca oleh anak-anak. Membaca novel ini anak tidak hanya mendapatkan pengalaman seru dari petualangan Mata, anak juga akan mendapatkan pengetahuan yang menarik dari cerita rakyat Nusantara. Novel Mata dan Rahasia Pulau Gapi juga menggunakan sudut pandang orang ketiga.
Novel dengan total 256 halaman ini terbilang cukup tebal sebagai novel anak, tapi tidak terasa begitu tebal karena alur ceritanya sederhana dan pemilihan bahasa yang disesuaikan dengan usia anak. Terdapat juga ilustrasi di beberapa halaman, sehingga anak tidak mudah bosan. Buku ini cocok untuk anak-anak yang senang dengan kisah petualangan fantasi yang berhubungan dengan sejarah.
Kelebihan dan Kekurangan Novel Mata dan Rahasia Pulau Gapi
Okky Puspa Madasari begitu cerdas mengemas fakta sejarah dengan cara yang menarik. Bacaan sejarah tentunya melelahkan untuk usia anak, tapi jika dihubungkan dengan petualangan fantasi yang seru, anak tidak akan cepat bosan. Walaupun tidak sepenuhnya dimasukan ke dalam novel, agar tidak menghilangkan karakterisasi dari novel anak.
Mata dan Rahasia Pulau Gapi menampilkan cerita yang sederhana, namun penuh dengan informasi yang baik untuk anak. Alur cerita, bahasa, dan konflik yang digambarkan dalam novel sesuai dengan usia anak-anak, sehingga anak tidak akan merasa kesulitan untuk memahami isi ceritanya.
Ketika membaca novel ini, pembaca seakan diajak untuk melakukan petualangan ajaib. Terkadang peristiwa yang digambarkan begitu nyata, namun adakalanya juga pembaca diajak ikut masuk ke dunia fantasi yang penuh dengan misteri.
Novel Mata dan Rahasia Pulau Gapi juga baik untuk anak-anak karena mengandung nilai-nilai pendidikan terpuji. Adapun nilai-nilai yang tercermin dalam novel seperti nilai religius, ketika Mata belajar mengaji Alquran bersama Pak Zul. Kemudian ada juga nilai karakter jujur, yaitu saat Mata ditanya oleh mamanya setelah Mata pergi keluar seharian.
Novel ini juga mengajarkan nilai karakter kerja keras, dibuktikan saat Mata berjuang belajar untuk masuk ke sekolah yang dia mau. Serta masih banyak lagi nilai-nilai karakter pendidikan lainnya untuk dijadikan contoh baik bagi anak-anak.
Terdapat pesan moral yang ingin disampaikan oleh Okky melalui petualangan Mata, yaitu selalu menjaga peninggalan budaya leluhur. Okky juga ingin menyentil oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang justru mengambil kesempatan dari tempat-tempat atau situs bersejarah.
Kekurangan dari novel ini hanya satu yaitu porsi Mata sebagai tokoh utama terasa kurang. Kisah Molu si kucing dan laba-laba justru hampir mendominasi keseluruh cerita. Namun, itu tidak mempengaruhi banyak hal, pembaca tetap dapat merasakan keseruan dari petualangan Matara, Molu, dan laba-laba.
Penutup
Secara keseluruhan novel ini sangat disarankan sebagai buku bacaan anak-anak. Mata dan Rahasia Pulau Gapi dapat menjadi teman pendamping yang baik untuk mengisi waktu luang atau sebagai koleksi pribadi.
Petualangan Matara terus berlanjut di seri berikutnya yang berjudul Mata dan Manusia Laut. Jika Grameds penasaran dengan semua petualangan Matara, Grameds dapat membaca dan membeli seluruh series Mata melalui Gramedia.com.
Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Dwi Puji Lestari
Sumber Artikel
- Buku Mata dan Rahasia Pulau Gapi karya Okky Puspa Madasari
- https://ebooks.gramedia.com/id/buku/mata-dan-rahasia-pulau-gapi
- Profil Okky Puspa Madasari
- https://www.gramedia.com/author/author-okky-madasari
- Komentar Pembaca Goodreads
- https://www.goodreads.com/id/book/show/42610694
- Jurnal Oleh Tania Eka Pratiwi, dkk : Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Pada Novel “Mata dan Rahasia Pulau Gapi” Karya Okky Madasari.
- https://ejournal.stkipjb.ac.id/index.php/sastra/article/view/1745/1504
- Review Buku Aku Lala Padamu
- Review Buku Alasan untuk Tetap Hidup
- Review Buku Anak-Anak Tukang
- Review Buku Angsa dan Kelelawar
- Review Buku Beautiful Uncertainties
- Review Buku Belahan Jantungku
- Review Buku Berani Berubah Untuk Hidup Yang Lebih Baik
- Review Buku Chain of Iron
- Review Buku China’s Disruptors
- Review Buku Convenience Store Woman
- Review Buku Filosofi Teras
- Review Buku Hidup Sederhana: Hadir di Sini dan Saat Ini
- Review Buku In the Middle of Everything
- Review Buku Jangan Membuat Masalah Kecil Jadi Besar
- Review Buku Kakeibo
- Review Buku Kapan Nanti: Novel Terbaru Ziggy
- Review Buku Life as We Know It
- Review Buku Lord of The Darkwood
- Review Buku Marketing 4.0
- Review Buku Misteri Listerdale
- Review Buku Penjelajah Antariksa 7: Planet Biru
- Review Buku Pressure and Pleasure
- Review Buku Puisi Perihal Gendis
- Review Buku The Naked Traveler 8
- Review Buku Wabi Sabi
- Review Komik A Couple of Cuckoos
- Review Komik Blue Lock
- Review Komik Boruto
- Review Komik C.M.B.
- Review Komik Death Note
- Review Komik Fight Ippo
- Review Komik Haikyu!!
- Review Komik Love, Blob
- Review Komik Mashle
- Review Komik My Hero Academia
- Review Komik Q.E.D IFF
- Review Komik Ruler of The Land
- Review Komik Spy x Family
- Review Komik The King's Beast
- Review Komik Tomie Part 2 Karya Ito Junji
- Review Novel After All This Time Karya Ollyjayzee
- Review Novel Agaskar
- Review Novel Ayah dan Sirkus Pohon
- Review Novel Buku Catatan Josephine (Crooked House)
- Review Novel Dari Aku yang Hampir Menyerah
- Review Novel Eknath
- Review Novel Enola Holmes #6: Kasus Perpisahan Gipsi
- Review Novel Fickle and Brittle
- Review Novel Ghosting Writer
- Review Novel Hingga Ujung Cakrawala
- Review Novel Kisah Misteri Enola Holmes: Kasus Kipas Merah Muda Misterius
- Review Novel Kisah Misteri Enola Holmes - Misteri Nona Bertangan Kidal
- Review Novel Kuliner Aruna dan Lidahnya
- Review Novel Lebih Senyap dari Bisikan
- Review Novel Lelaki di Sudut Cafe
- Review Novel Mata dan Manusia Laut
- Review Novel Mata dan Nyala Api Purba
- Review Novel Mata dan Rahasia Pulau Gapi
- Review Novel Pantai Pesisir
- Review Novel Pembunuhan di Teluk Pixy
- Review Novel Poempm
- Review Novel Psychic Detective Yakumo 2: That Which Connects Souls
- Review Novel Pulang
- Review Novel Putri Cina
- Review Novel Rumah Hujan
- Review Novel Rewrite My Heart
- Review Novel Salju Pertama di New York
- Review Novel Saman
- Review Novel Semua Ikan di Langit Karya Ziggy Z
- Review Novel Series American Royals 1
- Review Novel Shine
- Review Novel Si Anak Savana
- Review Novel Solo Leveling 3
- Review Novel The Maltese Falcon
- Review Novel The Nightingale
- Review Buku The Taming of The Shrew
- Review Novel The Underling Purpose
- Review Novel Three Act Tragedy (Tragedi Tiga Babak)
- Review Novel White Fang
- Review Novel Yakumo The Abyss Of A Soul
- Review Cursed Bunny
- Review Srimenanti