Bagi para pecinta novel yang diadaptasi dari Wattpad, novel ini sangat direkomendasikan untuk Anda. Novel Antidote atau yang dalam bahasa Indonesia berarti penangkal merupakan karya penulis Ayu Respati. Novel yang memiliki total 316 halaman ini diterbitkan pada April 2022 oleh Penerbit Sena Books.
Novel yang bergenre romansa ini sudah cukup populer di kalangan pengguna Wattpad. Hal ini dibuktikan dengan per bulan April 2023, kisah ini sudah dibaca 3.4 juta kali di Wattpad, mendapatkan 224 ribu votes, dan akun @ayurespati sudah memiliki followers mencapai 25.4 ribu orang.
Kisah Antidote nuga sudah berhasil menduduki beberapa penghargaan di Wattpad. Seperti menempati urutan ke-10 dalam kategori Romance (Juli 2021), posisi ke-6 kategori Mantan (Juli 2021), posisi ke-1 kategori Romcom (Agustus 2021), posisi ke-10 kategori Fiksi Umum (Agustus 2021), posisi ke-4 kategori Marriage Life (November 2021), dan posisi ke-9 kategori Chicklit (Desember 2021).
Cerita Antidote ini merupakan spin off dari karya Ayu Respati sebelumnya yang berjudul HEROIN. Antidote memiliki latar belakang kejadian setelah HEROIN. Nanun, kisah ini bukan merupakan sekuel, jadi tetap dapat dibaca tanpa harus membaca HEROIN terlebih dahulu. Namun, disarankan untuk membaca HEROIN juga untuk lebih mendalami dan merasakan keterikatan emosional para tokohnya.
Novel ini mengisahkan tentang Adriana Moza, putri tunggal pemilik TJ Group, yang patah hati akibat gagal menikah dengan Arsen, sahabat kecilnya. Masalahnya tak berhenti sampai situ saja.
Biar kamu nggak penasaran dengan ceritanya dan tertarik untuk membeli bukunya, maka bisa simak ulasan ini, ya.
Table of Contents
Sinopsis Novel Antidote
Moza:
Aku teracuni oleh sesuatu yang disebut cinta
Mengalir deras di dalam nadiku
Membakar bagian dalam pikiranku
Aku butuh penangkal. Dan Romeo ada di sana
Romeo:
Coba sebutin, berapa persen kucing yang menolak ketika dikasih ikan? Berapa persen singa yang menolak dikasih daging? Gue, Romeo Syadiran sebagai seorang lelaki juga gak akan nolak ketika Moza, cewek idaman semua orang, datang dengan sendirinya ke gue.
“Ciuman dari cinta sejati akan mematahkan segala kutukan”. Begitu yang diajarkan Disney pada setiap filmnya kepada gadis-gadis di dunia. Temukan cinta sejati, supaya seluruh kemalanganmu bisa sirna. Mulai dari Putri Salju hingga Putri Tidur.
Betapa mudahnya mematahkan suatu kutukan hanya dengan satu kecupan dari pangeran yang dianggap cinta sejati, yang bahkan belum mengenal sang putri.
Moza, anak perempuan semata wayang dari keluarga terpandang, jika berada dalam cerita dongeng, dapat dikatakan sebagai seorang putri. Namun, ia hanya bisa tertawa masam mendengar kutipan itu.
Ciuman yang tulus? Cinta sejati? Istilah konyol apa itu?
Saat ini, Moza bahkan sedang berciuman dengan Romeo, sosok laki-laki yang bahkan tak dicintainya. Apa itu ketulusan dan afeksi? Moza bahkan memikirkan laki-laki lain ketika setiap mili bibirnya dikecup oleh Romeo.
Sedangkan, Romeo hanya melakukan apa yang umum dilakukan oleh laki-laki. Saat ada wanita cantik meminta untuk diberi ciuman, ia tak akan menolaknya. Apalagi, Romeo juga menyukai Moza. la juga ahli dalam berciuman. Jadi, tidak ada alasan untuk menolak
Tangan Moza menyentuh bagian tengkuk Romeo dan memperdalam ciuman itu. Dalam decap bibir yang saling beradu, Moza meredam kutukan dan kemalangan dirinya. Entah siapa yang dikutuk siapa, yang jelas, Moza mau menghilangkan rasa sakit yang dirasakannya akibat mencintai seseorang. Seseorang yang membuatnya terjatuh dan hilang akal, tetapi tetap ia nantikan sampai saat ini.
Sosok itu adalah Arsen, sahabatnya sekaligus pria yang ia cintai, yang juga sempat menjadi tunangannya. Sosok yang sejak lama selalu melindunginya, terutama dari laki-laki seperti Romeo. Yang sayangnya, selama apapun Moza menunggunya, sosok itu tak akan pernah datang. Semua sudah tidak seperti dulu lagi.
Seiring dengan intensitas feromon yang semakin meningkat, Moza mengucapkan mantranya. Jika ciuman ini tak sanggup mendatangkan Arsen, setidaknya cium aku hingga rasa sakit ini tertutup oleh gairah. Romeo akan melesakkan lidahnya ke dalam mulut Moza, tetapi entah benda dari dimensi mana menginterupsi mereka.
Keduanya pun berhenti. Membiarkan sedikit jarak yang tercipta menyadarkan mereka bahwa mereka masih makhluk hidup yang membutuhkan oksigen untuk bernapas. Maka dari itu, napas keduanya pun terengah. Kemudian, benda yang ternyata ada di dalam tas Moza itu kembali berbunyi. Sembari mengatur napasnya supaya kembali normal, Moza mencari ke dalam tanya untuk segera mengambil ponselnya yang dari tadi berdering.
“Halo,” ucap gadis itu. Matanya langsung memicing saat mendengar omelan bundanya dari ponsel.
“lya, nanti aku hubungi orangnya”, kata Moza untuk menghentikan omelan bundanya. Saat akhirnya percakapan itu usai, hanya tersisa keheningan di dalam mobil yang baru saja menjadi saksi bercumbunya dua insan.
Moza pun akhirnya membuka percakapan basa-basi.
“Bunda ngingetin gue untuk batalin gedung. Ribet banget. Ya biarin aja sih gedungnya udah disewa. Siapa tau ada jin yang mau nikah gantiin gue.” Romeo pun menatap Moza yang baru saja mendengus kesal.
Pandangannya itu lalu mengarah ke jari lentik yang beberapa waktu lalu sempat memakai cincin berlian, menandakan ikatannya dengan seseorang. Namun, sekarang jari itu tampak polos. la tahu bahwa selain cincin yang harus dilepas, batalnya rencana pernikahan ini juga menuntut pembatalan-pembatalan lainnya terkait semua hal yang sebelumnya telah dipersiapkan.
Termasuk juga gedung yang sudah dipesan sejak setahun sebelumnya. Romeo kemudian menyuruh Moza untuk gak usah membatalkan gedung, dan mengganti mempelai laki-laki saja jadi dirinya. Perkataan Romeo itu sukses membuat Moza menatap ke arahnya. Lelucon apalagi ini? batin Moza.
Di daerah Asia, tak ada yang lebih lama menghabiskan
waktu di dalam mobil, dibandingkan dengan masyarakat di Jakarta. Survei tahun 2017 yang dilakukan Uber, mencatat bahwa setiap harinya, rata-rata pengemudi di Jakarta menghabiskan 68 menit di jalan raya dan 21 menit untuk mencari tempat parkir.
Tak terhitung momen apa yang dihabiskan di dalam
kendaraan roda empat itu. Membaca, mengobrol, berkirim pesan, tidur, bengong sembari melihat jalanan, mendengarkan siaran radio, atau momen-momen
penting seperti memulai serta mengakhiri hubungan, atau bahkan bermesraan. Aku sendiri pernah melakukan semuanya.
Bahkan, bertukar pikiran dengan sahabatku, melamar dia, dan juga memutuskan untuk mengakhiri pertunangan kami. Semuanya terjadi di dalam mobil. Dan sekarang, seolah belum cukup pengalaman menarik, Romeo malah mengajakku menikah di dalam mobil juga.
Aku rasa sudah saatnya aku mulai mengurangi aktivitas di dalam mobil kalau tak ingin melahirkan anak
atau mati di dalam mobil juga! Romeo mengetuk jari-jarinya di atas kemudi, kemudian menatap ke arahku. Seolah sedang menunggu jawaban.
“Apa yang kamu harapkan? Aku bilang iya?” Aku pun membalas tatapannya. “Ayolah, Rom… lo punya candaan yang lebih oke daripada ini.” Namun, ia malah menjawab, “Apa yang buat lo ngira ini becanda? Karena gue yang ngomong?”
Bagaimana akhir dari perjalanan cinta mereka? Apakah tetap bersama dan menjadi kekasih atau hanya menjadi teman?
Kelebihan dan Kekurangan Novel Antidote
Kelebihan Novel Antidote
Novel Antidote ini menawarkan sejumlah kelebihan. Dari premis kisahnya sendiri, novel ini menawarkan jalan cerita yang menarik, di mana terdapat niat impulsif dari dua insan untuk menikah. Kisah ini berfokus pada pemaknaan cinta dan pernikahan yang begitu kompleks.
Kisah ini ditulis dengan sudut pandang orang pertama, secara bergantian antara kedua tokoh utama. Hal ini membuat pembaca bisa lebih mengenal masing-masing karakter tokoh dengan lebih baik, dan bisa memahami pola pikir serta pesan yang ingin disampaikan penulis.
Ayu Respati menuliskan novel ini ke dalam bab-bab yang tidak terlalu panjang. Hal ini menjadi sebuah kelebihan di mata pembaca yang lebih menyukai membaca tanpa jeda yang lama. Sebab, dengan bab yang tidak terlalu panjang, pembaca bisa lebih cepat menyelesaikan suatu bagian cerita.
Alur kisah novel Antidote ini cukup cepat, mengalir, dan seru untuk diikuti. Ayu Respati juga menyelipkan beberapa informasi menarik yang menjadi pengetahuan baru bagi pembaca, seperti hasil survei tentang berapa lama waktu yang dihabiskan di dalam kendaraan, juga info mengenai perjanjian pra-nikah, dan cek kesehatan sebelum menikah. Maka dari itu, novel ini bisa memberikan pembelajaran bagi pembaca.
Selain itu, tentu saja kisah ini juga sarat akan pesan moral mengenai arti cinta dan bagaimana memandang pernikahan secara realistis. Pesan-pesan ini dapat menjadi bekal bagi pembaca untuk mempertimbangkan sebuah pernikahan secara lebih matang lagi.
Kekurangan Novel Antidote
Selain memiliki kelebihan, novel Antidote ini juga masih memiliki kekurangan. Kekurangan pada novel ini terletak pada isi novel ini yang termasuk dalam kategori dewasa. Maka dari itu, novel ini sebaiknya dibaca oleh mereka yang sudah berusia di atas 18 tahun. Dan dimohon kebijaksanaan pembaca dalam memahami kisah ini secara positif.
Pesan Moral Novel Antidote
Dari kisah Antidote ini, kita bisa mengetahui bahwa lamanya sebuah hubungan dan kenyamanan tidak cukup untuk menjamin keseriusan suatu hubungan. Kualitas hubungan ditentukan dengan kedua pihak yang memiliki tujuan yang sama, dan menentukan untuk berjalan dalam jalur yang sama. Dan tentunya, didasari oleh perasaan cinta.
Dari kisah ini juga, kita dapat mengetahui bahwa manusia pasti berubah. Maka dari itu, tidak adil bagi siapapun untuk dinilai berdasarkan masa lalunya. Jangan menghakimi orang lain berdasarkan apa yang pernah ia perbuat.
Kisah ini juga mengajarkan kita untuk mempertimbangkan banyak hal sebelum menikah. Sebab, menikah adalah ikatan seumur hidup yang sangat sakral. Pastikan Anda bisa menerima pasangan Anda untuk menjadi pendamping seumur hidup, bukan hanya saat ini atau di masa senang saja.
Nah, itu dia Grameds ulasan novel Antidote karya Ayu Respati. Penasaran akan kelanjutan hubungan Moza dan Romeo? Yuk langsung saja dapatkan novel ini hanya di Gramedia.com. Selamat membaca!
Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Rating: 4.21
Penulis: Gabriel