in

Review Novel Cake Shop Karya Nana S.

Cake Shop menyajikan kisah alternative universe yang unik dan manis, tentu saja tidak kalah manis dari kue yang dijual sang tokoh utama. Diangkat dari cerita AU bersambung yang dipublikasikan oleh sang penulis di akun Twitter pribadinya, novel ini menyuguhkan plot-plot romansa dewasa muda yang menyegarkan.

Cake Shop

button cek gramedia com

Grameds, kamu sudah tahu apa itu cerita AU? Bagi para pecinta K-Pop, cerita berbasis fiksi penggemar ini bukan hal asing lagi, bahkan sudah menjadi bahan bacaan sehari-hari. Dari cerita AU, penggemar bisa merasakan kisah yang imajinatif dengan idola K-Pop yang menjadi tokoh utamanya.

Biasanya cerita AU melibatkan para idola K-Pop, entah sebagai tokoh utama atau tokoh tambahan. Bentuk ceritanya pun berupa potongan percakapan palsu berupa chat WhatsApp dan cuitan Twitter. Tak hanya itu, cerita jenis ini memainkan banyak variasi, seperti tangkapan layar panggilan telepon dan foto sang idola.

Bagi para fans, cerita AU menawarkan kisah romantis bersama sang idola yang dalam realita hanya menjadi angan-angan belaka. Itulah sebabnya, cerita ini mudah disukai oleh siapa saja, bahkan terkadang kalangan nonfans pun tertarik membaca cerita AU.

Namun, sebenarnya cerita AU itu apa, sih? Nah, alternative universe (AU) sendiri bisa diartikan sebagai cerita fiktif dengan dimensi, alur, dan plot yang ditulis berbeda dari kisah yang sebenarnya. Tokoh-tokoh dalam kisah AU berasal dari sosok nyata, tetapi berganti nama dan peran.

Dalam novel Cake Shop karya Nana S ini, idola K-Pop yang menjadi tokoh utamanya adalah Jeno NCT. Grameds, kalau kamu mengikuti perkembangan K-Pop pasti tahu kalau boy group NCT sangat terkenal di kalangan anak muda Indonesia. Salah satu unitnya yang bernama NCT Dream tak hanya sekadar populer, tetapi memiliki basis penggemar yang solid.

Hmm, tak heran kalau cerita AU Jeno NCT ini menarik atensi penggemar K-Pop tanah air. Di sisi lain, ceritanya pun sederhana, manis, dan relate sama anak-anak muda. Dengan total 312 halaman, novel ini bagaikan hidang pemanis di tengah kesibukan dunia.

Sebagai bacaan romansa, novel Cake Shop memang lebih cocok dibaca di waktu santai, Grameds. Kalau kamu menyukai cerita yang mengalir dan romantis, novel terbitan penerbit Kawah Media ini adalah pilihan yang tepat. Kabar baiknya, kamu sudah bisa memeluk novel ini dengan mengunjungi situs gramedia.com atau berkunjung ke toko buku terdekat.

Nah, kamu pasti sudah penasaran sama novel Cake Shop , ‘kan? Yuk, kita kupas tuntas apa saja kelebihan dan kekurangan novel ini.

Sinopsis Novel Cake Shop Karya Nana S.

Holiday Sale

Cake Shop

button cek gramedia com

Cerita dalam novel Cake Shop ini mengikuti drama percintaan seorang perempuan biasa bernama Zora Marjorie yang selalu memantau gebetannya secara diam-diam. Zora tergila-gila dengan Marelio Alexander sampai rela mengawasi pergerakan laki-laki itu di Instagram.

Namun, suatu hari ada petaka dalam kehidupan asmara Zora. Marelio tiba-tiba beralih menggunakan aplikasi premium dan mengumumkannya di Insta Story. Alhasil, Zora panik dan takut karena tidak bisa memantau sang gebetan. Jika Zora tetap memantau Marelio, tentu saja laki-laki itu akan mengetahui aksinya selama ini.

Di sisi lain, Zora tidak ingin menghentikan aksinya karena sangat menyukai Marelio. Ide gila pun muncul di benak Zora yang tengah panik. Zora terpikirkan membuka cake shop.

Namun, toko kue ini palsu dan hanya dijadikan alat samaran untuk memantau Marelio di Instagram. Berkat akun cake shop palsu ini, Zora dapat meneruskan aksi stalking-nya. Akan tetapi, Zora tiba-tiba mendapat masalah saat seorang laki-laki memesan kue di tokonya.

Pesan dari laki-laki asing bernama Ezio Arcello itu sukses membuat Zora panik bukan kepalang. Ezio pasti sedang apes karena menemukan akun cake shop palsu milik Zora dan menghadapi perempuan itu. Namun, takdir yang terduga menarik Zio dan Zora ke dalam alur romansa yang semanis kue.

Siapa sangka, pertemuan yang terdengar aneh ini tiba-tiba berlanjut ke percakapan dan akhirnya menjadi benih cinta.

Kelebihan dan Kekurangan Novel Cake Shop Karya Nana S.

Cake Shop

button cek gramedia com

Pros & Cons

Pros
  • Ditulis dengan gaya bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
  • Alur ceritanya mengalir dan nyaman diikuti.
  • Mengusung tema yang khas dengan anak muda, yaitu drama percintaan dan stalking gebetan di media sosial.
  • Temanya yang umum membuat novel ini mudah relate untuk semua kalangan pembaca.
  • Karakter Ezio Arcello digambarkan sebagai sosok yang memenuhi kriteria pacar idaman sehingga novel ini cocok untuk kalangan remaja.
  • Karakter Zora Marjorie yang sangat dekat dengan realitas sehingga mudah terhubung dengan pembaca.
  • Chemistry Zora dan Zio dibangun dengan baik.
  • Ada format chat sebagai variasi dan membuat layout terlihat menarik.
  • Sampul bukunya menarik dan cukup menggambarkan isi cerita.
Cons
  • Beberapa kalimat dalam format chat yang terkadang kurang nyaman dibaca.

Kelebihan Novel Cake Shop Karya Nana S.

Cake Shop

button cek gramedia com

Novel Cake Shop sebenarnya mengusung premis yang umum, yaitu tentang perempuan yang jatuh hati dan melakukan segala cara agar dapat mengikuti aktivitas gebetannya di media sosial. Meskipun terdengar klasik, tetapi kisah Zora dapat dirasakan oleh para pembaca, baik kalangan muda atau dewasa.

Semua orang pasti pernah jatuh cinta dan mengalami masalah kepercayaan diri, seperti yang dialami Zora saat dirinya naksir Marelio. Konflik inilah yang menambah racikan bumbu pada premis novel Cake Shop, Grameds.

Berangkat dari premis yang mudah terkoneksi dengan semua kalangan pembaca, cerita Cake Shop ini dituturkan dengan sederhana. Pembawaan yang sederhana dan mengalir inilah yang membuat tiap plotnya nyaman diikuti. Di sisi lain, penulisnya juga tidak menambahkan kosakata yang rumit sehingga keseluruhan narasinya mudah dipahami.

Cara penulis membawakan cerita dari sudut pandang Zora juga terkesan santai. Dalam beberapa bagian terasa sekali pola pikir perempuan yang tengah jatuh cinta. Pada titik ini, para pembaca yang pernah mengalami situasi serupa akan merasa terhubung dengan kisah Zora.

Selain gaya penceritaan yang khas sama anak muda, alurnya pun dibuat mengalir dari awal sampai akhir. Sebagai tambahan variasi, ada format chat yang ditampilkan pada beberapa bagian cerita, Grameds. Bagi sebagian pembaca, format ini akan membantu menghilangkan kesan monoton. Namun, sebagian pembaca yang lain mungkin akan merasa kurang cocok.

Hal ini kembali ke selera masing-masing, ya, Grameds. Namun, ada satu hal yang perlu diapresiasi, yaitu kedekatan Zora dan Zio yang akan mengingatkan kita sama masa muda. Zora digambarkan sebagai karakter yang memiliki insecure dan trust issue. Ya, tak heran karena dia sampai membuat akun palsu untuk mengikuti kegiatan Marelio.

Berbanding terbalik dengan Zora, Zio adalah laki-laki dengan karakter yang baik dan memenuhi kriteria boyfriend material. Nah, karakter Zio disebut-sebut mirip sama Jeno NCT, Grameds! Jadi, kalau kamu penggemar NCT, terutama NCT Dream yang menjadi salah satu unit Jeno, kamu akan merasa bahagia membaca novel ini.

Bagi fans K-Pop, novel yang diangkat dari cerita AU memang memiliki ruang tersendiri di hati. Salah satunya novel Cake Shop ini yang secara jelas membingkai sosok Jeno NCT ke dalam karakter Ezio Arcello. Sebagai karya alternatif yang mengubah dimensi idola menjadi dunia nyata, novel ini sukses menghadirkan sosok Zora sebagai cerminan fans perempuan.

Tentu saja, siapa yang tidak mau memiliki pacar seperti Zio? Sepanjang cerita, Zio tak hanya digambarkan memiliki karakter pacar idaman, tetapi bagaikan sahabat juga. Dari format chat yang ditampilkan di beberapa bagian, kita akan melihat betapa recehnya typing Zio.

Bagi kamu yang suka dengan humor anak muda, novel ini akan membuatmu tertawa sekaligus meringis melihat typing Zio yang lucu. Kedekatan Zio dan Zora yang diperlihatkan di dalam chat juga terkesan tidak dipaksakan. Hubungan romansa keduanya terjalin alami dan terasa dekat dengan kehidupan nyata.

Dari segi konflik, novel Cake Shop tidak menyajikan masalah yang rumit dan berat, Grameds. Konflik yang hadir seputar percintaan di usia dewasa muda yang dipenuhi tantangan dan perjuangan. Rasanya nyaman sekali melihat Zio memperjuangkan Zora, bahkan melindugi perempuan itu.

Interaksi dua tokoh yang intens ini dilengkapi dengan pembawaan karakter lain yang cukup menguras hati. Jadi, sebenarnya novel ini cukup ringan untuk dibaca dalam sekali duduk meski tebalnya melebihi 300 halaman, Grameds.

Nah, Grameds, poin eksternal yang menjadi kelebihan novel ini adalah sampulnya yang manis dan cerah. Meski begitu, cukup disayangkan sampul novel Cake Shop tidak menyertakan ilustrasi Zio dan Zora yang menjadi sorotan utama cerita.

Akan tetapi, hal ini kembali kepada preferensi masing-masing, ya. Nah, sekarang mari kita bahas apa kekurangan novel ini, yuk.

Kekurangan Novel Cake Shop Karya Nana S.

Cake Shop

button cek gramedia com

Kekurangan novel Cake Shop terletak pada format chat yang cukup mengusik kenyamanan saat membacanya. Sebagai peringatan, kekurangan ini mungkin dianggap biasa saja oleh sebagian pembaca, ya, Grameds.

Namun, format typing pada kolom chat terkadang kurang nyaman dibaca dan hanya cocok untuk sebagian kalangan. Di sisi lain, alur cerita Cake Shop sebenarnya dapat ditebak karena berasal dari premis yang umum.

Meski begitu, novel ini tetap layak dibaca selagi kamu mengisi waktu luang, Grameds. Kalau kamu cenderung menyukai kisah cinta monyet yang penuh obsesi, novel ini cocok untuk kamu. Di sisi lain, novel Cake Shop juga menyelipkan pesan moral yang relate sama remaja, orang dewasa muda, sampai orang dewasa, lho.

Pesan Moral Novel Cake Shop Karya Nana S.

Cake Shop

button cek gramedia com

Kita dapat memetik pesan moral dari sosok Zora, perempuan yang terobsesi sama sang gebetan. Di balik sikapnya yang suka stalking akun Instagram Marelio seperti kebanyakan anak muda pada umumnya, sebenarnya Zora juga menyimpan luka.

Zora mengalami masalah kepercayaan diri, seperti insecure. Perasaan rendah diri bisa timbul dari sikap yang tidak benar, yaitu membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Hmm, padahal setiap manusia diciptakan unik dan berbeda, ya. Tiap manusia memiliki peran masing-masing dalam kehidupan dan berhak merasa cukup dengan dirinya.

Rasanya tidak adil jika kita merasa tidak percaya diri atau membenci diri sendiri hanya karena melihat orang lain yang lebih beruntung. Nah, pesan moral inilah yang ingin disuarakan dalam novel Cake Shop, Grameds. Meski disampaikan dengan pembahasan yang tipis, tetapi pesannya tetap tersampaikan kepada pembaca.

Jadi, selagi membacanya, kamu tidak hanya dibuat gemas sama tingkah lucu Zio dan Zora, tetapi merenungkan tiap arti cinta, sahabat, masa muda, dan penerimaan diri saat dunia membuat kamu merasa tidak layak dicintai. Bagaimana? Kamu penasaran sama novel ini?

Grameds, kalau kamu tertarik dengan novel Cake Shop, langsung saja kunjungi situs gramedia atau toko buku, ya. Gramedia selalu setia menjadi #SahabatTanpaBatas yang akan memberikan buku-buku berkualitas dan asli dari penulis terbaik agar kamu dapat #LebihDenganMembaca.

Penulis: Gheani

 

Rekomendasi Novel Terkait

Arial vs Helvetica

TeenLit: Arial VS Helvetica

button cek gramedia com

Arial punya cara unik menganalogikan seseorang; dengan menggunakan karakteristik font style. Meski bernama Arial, dia sendiri ingin menjadi Helvetica yang disenangi dan menjadi favorit desainer. Omong-omong soal Helvetica, Arial cukup terkejut saat bertemu kembali dengan cewek pemilik nama itu. Setelah tiga tahun, Helvy masih saja mendendam atas kejadian saat mereka bertarung dalam final cerdas cermat Fisika. Cewek itu terlihat begitu serius, seperti merasa perlu membuktikan kemampuannya. Apalagi setelah kecelakaan yang menimpa dirinya dan mengakibatkan ayahnya meninggal dunia, Helvy menjadi sinis memandang kehidupan dan mimpi. Arial sendiri juga merasa perlu membuktikan kemampuannya dalam desain grafis patut dibanggakan. Agar pilihannya masuk jurusan multimedia yang menentang keinginan ayahnya yang seorang dokter dimaklumi. Selain pembuktian diri, lomba desain poster juga menjadi reuni bagi Arial dan Helvetica. Ajang itu membuka kelanjutan kisah keduanya. Kisah yang membuat mereka mempertanyakan kembali mimpi masing-masing. Nisa Rahmah lahir dan tinggal di Samarinda. Hobi membaca berbagai genre buku, terutama fiksi. Suka menulis sejak kecil. Jarang menulis sambil mendengarkan lagu. Senang mempelajari banyak hal dari sekitarnya. Suka IPA dan matematika. Gemar bermain dengan kucing-kucingnya. Dan suka bengong sendiri setiap malam.

A Little White Lie

Teenlit: A Little White Lie

button cek gramedia com

Ocha benci Adit! Meskipun cowok itu idola cewek satu sekolah, bagi Ocha, Adit nggak lebih dari perusak image dan pembawa sial. Sejak kenal Adit, Ocha berevolusi jadi cewek cengeng, malu-maluin, suka bohong, dan doyan melet. Pokoknya Ocha benci Adit. Titik. Tuhan seperti memberikan jalan untuk membalas dendam ketika tanpa sengaja Ocha menemukan apa yang bakal dianggap harta karun oleh cewek-cewek di sekolahnya: nomor handphone Adit, yang katanya susah banget dicari tahu itu. Awalnya Ocha berencana menjual informasi nomor handphone Adit ke teman-temannya. Tapi karena nggak tega, akhirnya Ocha cuma ngisengin Adit lewat SMS dengan nama samaran Ayu. Tapi bukannya sukses balas dendam, Ocha malah tambah pusing. Soalnya kebohongan kecil yang dia ciptakan itu menimbulkan masalah baru. Adit ternyata naksir Ayu! Bagaimana ya kelanjutan ceritanya? Segera cari tahu dengan membaca buku ini!

Perfect Mate

TeenLit: Perfect Mate

button cek gramedia com

Kesya tidak pernah menyangka kehidupannya yang biasa saja akan berubah drastis setelah mengenal Rafael. Dari cewek yang tidak menonjol menjadi cewek incaran dua cowok terkenal di sekolahnya. Perjalanan cinta Kesya sama sekali tidak mulus. Saat mulai jatuh cinta pada Rafael, Kesya harus berurusan dengan Windhy, sahabatnya, yang masih menyimpan dendam pada cowok itu. Seakan hidup Kesya belum cukup rumit, Farell muncul mewarnai hari-harinya. Sikap cowok itu dengan mudah menarik perhatiannya. Pada akhirnya, ia harus memilih: bersama orang yang ia cintai tapi mengorbankan persahabatannya atau mulai belajar mencintai orang lain…

Written by Adila V M

A half-time writer, a full-time dreamer.