Review Caraval #1 – Rekomendasi buku yang cocok dibaca ketika liburan atau memiliki waktu luang adalah buku-buku fiksi yang menyajikan petualangan seperti Caraval yang ditulis oleh Stephanie Garber.
Caraval #1 merupakan sebuah buku fiksi roman fantasi yang menyajikan kisah petualangan seru dan tentunya kisah cinta yang menggelitik. Buku satu ini mendapatkan rating yang cukup di Good Reads.
Beberapa pembaca juga turut memberikan apresiasi dan rating positif pada Stephani Garber yang berhasil menyajikan kisah cinta dengan bungkus fantasi yang menarik. Bumbu fantasi pada buku ini, membuat Caraval #1 tak membosankan.
Nah, Grameds sebelum membaca novel ini, tak ada salahnya kalau mengetahui review Caraval #1. Bagaimana review dan sinopsis dari buku ini? Simak lebih lanjut dalam artikel berikut ini!
Table of Contents
Tentang Buku Caraval #1
Judul Buku : Caraval #1
Penulis Buku : Stephanie Garber
Tanggal Terbit : 20 Juni 2022
ISBN : 9781250095268
Penerbit : Macmillan Us
Jumlah Halaman : 448
Cerita dari buku Caraval #1 ini dimulai ketika Scarlett yang berasal dari sebuah pulau menerima undangan untuk menghadiri Caraval setelah beberapa tahun ia mengirimkan surat pada Legend demi menunjukkan keinginan terbesarnya untuk dapat bertemu dengan Legend.
Alasan Scarlett mengirimkan surat pada Legend adalah karena ia dan adiknya yaitu Donatella, tumbuh dalam lingkungan yang penuh kekerasan, di mana ayah mereka sering kali menyiksa mereka secara fisik.
Ketika Scarlett akan menikah dengan Count, ia mendapatkan undangan untuk datang ke Caraval. Scarlett mengambil risiko untuk datang ke Caraval dan kembali tepat sebelum pernikahannya dengan Count.
Namun, keberuntungan tidak berpihak pada Scarlett. Ketika ia hendak pergi ke Caraval, adiknya Donatella yang sudah tiba di sana lebih dulu menghilang. Scarlett kemudian menyadari bahwa Caraval adalah sebuah permainan di mana ia harus menemukan Donatella.
Petualangan Scarlett di pulau magis Caraval pun akhirnya dimulai, ia menjelajahi toko-toko yang menjual barang-barang ajaib serta melihat lampu-lampu yang menyala dan mati dengan sendirinya.
Dalam petualangannya, Scarlett bertemu dengan Julian, seorang pelaut bengal dan tampan yang kemudian menjadi dilema bagi Scarlett karena ia tidak tahu apakah harus mempercayainya atau tidak.
Scarlett harus memecahkan lima petunjuk dalam waktu lima hari jika ingin memenangkan permainan Caraval tersebut dan menemukan adiknya. Jika berhasil, Scarlett akan diberikan satu keinginan oleh Legend.
Review Buku Caraval #1
Buku Caraval #1 ini dimulai dengan surat-surat yang ditujukan untuk Legend yang ditulis oleh Scarlett, tokoh utama dalam buku ini dan cerita diceritakan dari sudut pandangnya.
Lalu, siapakah sebenarnya Legend? Legend adalah pemimpin dari Caraval yaitu sebuah permainan atau dunia ajaib yang diadakan rutin setiap tahun. Untuk bisa mengikuti Caraval, seseorang harus mempunyai tiket yang diberikan oleh Legend sendiri. Karena Scarlett sangat menyukai cerita Caraval dari neneknya, sejak kecil ia selalu menulis surat kepada Legend agar ia dapat diundang ke Caraval.
Pada awalnya, surat-surat tersebut tidak pernah dibalas hingga pada 7 tahun kemudian saat Scarlett merasa lelah menunggu dan mengatakan bahwa ia tidak akan menulis lagi karena akan menikah.
Namun pada akhirnya, master Legend membalas suratnya dan mengundang Scarlett beserta adiknya yaitu Donatella atau Tella untuk bergabung dalam permainan Caraval tahun ini. Cerita kemudian menjadi semakin menarik ketika Tella menjadi target utama dalam permainan Caraval yang jika tidak ditemukan, ia akan hilang selamanya seperti debu. Apakah Scarlett mampu menyelamatkan adiknya? dan siapakah sebenarnya Legend?
Jika penasaran dan tidak sabar untuk mengetahui kelanjutan permainan dari Caraval lini, Grameds bisa langsung membeli dan membaca buku Caraval yang tersedia di gramedia.com
Caraval menyajikan kisah premis yang menarik. Tidak hanya tentang kisah cinta saja, tetapi juga ada bumbu sihir serta magis di dalamnya. Apabila membaca dari sinopsisnya, Grameds mungkin akan teringat dengan kisah Katniss pada film The Hunger Games.
Selain memiliki premis cerita yang mirip dengan The Hunger Games, kisah Caraval ini juga sedikit mirip dengan Alice in the Wonderland dengan bumbu magis kelam. Meskipun sedikit mirip, tetapi Stephanie Garber berhasil membuat buku Caraval lebih stand out.
Garber berhasil membangun dunia fantasi yang sempurna pada kisah Caraval. Ketika membaca buku ini, pembaca mungkin akan kebingungan dengan mana kisah nyata dan fantasi yang dialami oleh Scarlett.
Tentu tidaklah mudah untuk membayangkan sesuatu yang tidak nyata seperti dunia Caraval, terlebih lagi ini adalah sebuah hal yang besar dan penting yang menjadi plot utama dari buku satu ini.
Namun penjelasan yang sangat memukau tentang latar tempat membuat pembaca merasa seakan-akan berada di Caraval itu sendiri. Tempat yang digunakan untuk mengadakan Caraval dijelaskan dengan begitu indah dan penuh dengan unsur sihir yang menakjubkan.
Caraval tak hanya digambarkan indah saja. Meskipun keindahan yang dimilikinya tidak bisa dipungkiri, Caraval sebenarnya memiliki misteri yang menarik bagi pembaca. Selain mampu menggambarkan dunia Caraval dengan sangat baik, Stephanie Garber juga sangat terampil dalam menggambarkan ketakutan yang terjadi dengan sangat baik.
Pembaca diundang untuk ikut serta dan menyaksikan pertunjukan Caraval secara langsung. Alur ceritanya sangat cepat dan menegangkan, sehingga pembaca tidak akan merasa bosan karena selalu ada kejutan yang menanti.
Beberapa plot twist mungkin dapat ditebak, namun semakin dalam pembaca memahami Caraval, semakin sulit pula untuk membedakan antara ilusi dan kenyataan. Inilah yang membuat buku Caraval #1 ini sangat terkesan.
Selain konsep cerita yang bagus, alur cerita yang menarik, dan gaya penulisan yang baik, karakter-karakter dalam Caraval juga patut diacungi jempol. Caraval diceritakan dari sudut pandang orang ketiga dengan fokus pada tokoh Scarlett, saudara perempuan dari Tella.
Scarlett adalah tokoh yang baik hati dan agak naif, sehingga kadang membuat pembaca merasa kesal dengan tindakannya. Namun, karena ia sangat menyayangi Tella, ia mampu bermain dalam permainan Caraval.
Scarlett adalah tokoh utama dalam buku ini, ia digambarkan sebagai sosok wanita yang naif dan polos. Scarlett digambarkan sebagai anak dari korban kekerasan oleh sang ayah. Oleh karenanya, Scarlett tidak pernah pergi ke luar pulau tempat ia tinggal. Karena hal tersebutlah, Scarlett menjadi sosok yang naif serta polos sebab tidak pernah melihat dunia luar sebelumnya.
Garber menggambarkan Scarlett sebagai sosok yang sedikit plin-plan. Terkadang ia bisa menjadi sosok yang sangat berani dan pembangkang. Namun pada suatu waktu ia bisa menjadi sosok penurut, polos dan melankolis.
Karakter Scarlett sangatlah berbeda dengan Donatella Dagna sang adik yang menghilang dalam Caraval. Tella adalah sosok yang cerdik serta berani ketimbang kakaknya. Tella, di sisi lain, adalah tokoh yang ceria, baik hati, dan berani. Scarlett dan Tella digambarkan saling melengkapi satu sama lain sebagai saudara kandung yang serasi.
Tella tidak ingin seperti kakaknya yang ingin menikah dengan seseorang yang bahkan belum dikenal hanya untuk keluar dari pulau dan terbebas dari ayahnya yang posesif. Sebaliknya, Tella ingin benar-benar meninggalkan pulau kecil mereka karena dia merasa tidak aman di sana, terutama karena dia tidak tahu seperti apa pria yang akan dinikahi oleh Scarlett.
Namun sayangnya, karakter Tella dalam buku ini kurang dieksplorasi karena dia jarang muncul, hanya muncul di awal dan akhir cerita. Sebagian besar cerita lebih fokus pada Scarlett dan Julian.
Selain Scarlett dan Tella, ada juga Julian, seorang pelaut tampan dan misterius, Julian diceritakan saat itu sedang berkunjung ke pulau kecil yang dihuni oleh Scarlett yaitu Pulau Trisda. Pada awal buku Caraval, Garber menggambarkan sosok Julian sebagai sosok yang misterius, laki-laki yang mempesona dan berhasil menggaet hati Scarlett.
Namun sayangnya, tokoh Julian ini tidak pernah digambarkan secara nyata oleh Garber dan hanya ia gambarkan melalui sudut pandang Scarlett saja. Sehingga pembaca tidak dapat mengeksplorasi lebih lanjut tentang tokoh Julian ini sama seperti tokoh Tella yang hanya muncul sangat sedikit.
Selain itu, tokoh Julian terlihat sangat misterius, dan hal tersebut akan membuat Grameds mulai meragukannya di pertengahan cerita, apakah ia sebenarnya tokoh yang baik atau dalang di balik Caraval?
Julian cenderung digambarkan selalu menutupi dirinya dan tidak mengungkapkan rahasianya pada Scarlett. Hal ini berbeda dengan sikap Scarlett yang selalu terbuka pada Julian, karena ia adalah sosok yang membantu dirinya pada Caraval.
Ada satu misteri besar dalam cerita Caraval yang mungkin akan membuat pembaca bingung. Apakah misteri tersebut? Grameds bisa langsung membaca bukunya Caraval #1 ya!
Karakter keempat adalah Dante yang memiliki daya tarik kuat karena ia memiliki vibe yang lebih kuat daripada Julian dan lebih romantis. Sayangnya, karakter Dante tidak dieksplorasi dengan baik dalam cerita.
Kemudian karakter selanjutnya ada Governor Maecello Dagna yaitu ayah dari Scarlett dan Tella. Dia adalah karakter yang jahat, sebab ia selalu menyiksa kedua anaknya dan bersikap terlalu posesif.
Namun sayangnya, tidak dijelaskan alasan mengapa Dagna mampu dan tega berbuat jahat kepada sang anak. Satu-satunya penjelasan atas perilakunya adalah kepergian sang istri.
Terakhir ada Legend, tokoh Legend ini masih menjadi misteri dan tidak dijelaskan dalam buku Caraval #1, sehingga pembaca yang ingin mengetahui sosok Legend, bisa melanjutkan membaca series selanjutnya yaitu Caraval #2 dan Caraval #3 yang bisa Grambeds beli di gramedia.com
Ketika membaca buku ini, Grameds akan merasa tegang. Sebab Garber selalu menggambarkan Scarlett mengalami masalah di setiap masalah lainnya. Ketika ia harus menyelesaikan teka-teki, Scarlett akan menemui rintangan lain pada saat yang sama.
Salah satu rintangan yang dialami oleh Scarlett adalah kemunculan sang ayah ke Caraval. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa sang ayah adalah sosok posesif yang tidak pernah memperbolehkan Scarlett dan Tella pergi ke luar pulau.
Maka tentu saja, kedatangan sang ayah ini menjadi ancaman bagi Scarlett yang saat itu sedang berusaha menemukan sang adik di Caraval dengan Julian. Tak hanya itu saja, sang ayah rupanya tidak datang sendirian, ia datang bersama dengan calon suaminya, Count.
Sesuai dengan premis ceritanya, Garber banyak mengambil plot sisterhood di mana Scarlett berusaha mati-matian untuk menyelamatkan adik tercintanya. Namun di tengah itu semua, ia justru jatuh hati pada pemuda yang sejak awal membantu dirinya di Caraval yaitu Julian.
Hal ini membuat Scarlett bimbang, karena ia sangat ingin menemukan sangat adik, tetapi ia juga ingin terus bersama dengan Julian. Scarlett mungkin telah terbayang bahwa kebersamaannya dengan Julian akan segera berakhir ketika ia keluar dari Caraval dan berhasil menemukan Tella.
Lalu apakah Scarlett akan banyak menunda waktu memecahkan teka-teki Caraval agar bisa terus bersama Julian dan terjauh dari ayah yang kejam? Ataukah ia akan tetap teguh menyelamatkan adiknya yang diculik pada permainan Caraval ini?
Kelebihan dan Kekurangan Caraval #1
Caraval #1 oleh Stephanie Garber berhasil memukai banyak pembaca, buktinya novel satu ini mendapatkan rating 4 bintang dari 5 di laman Good Reads. Tentu saja rating tersebut karena kemampuan Garber dalam menyampaikan cerita Caraval dengan baik.
Garber berhasil menuangkan imajinasinya tentang Caraval dan bagaimana Pulau Trabis tempat Scarlett dan Tella tinggal dengan baik. Hal ini didukung pula dengan review dari beberapa pembaca yang menyebutkan bahwa mereka merasa ikut terjun dan merasakan bagaimana suasana di Caraval.
Tak hanya menyenangkan dan seru karena penuh dengan magis, tetapi juga menyeramkan dan menerkam karena Scarlett harus terjebak di sana hingga ia bisa menemukan Tella.
Selain itu, Garber juga berhasil membuat premis cerita menarik yang lain dari yang lain. Tak hanya kisah romansa ketika Scarlett jatuh cinta dengan Julian, tetapi juga misteri dan penuh petualangan.
Perjuangan Scarlett dalam memecahkan teka-teki Caraval demi menyelamatkan Tella disajikan cukup detail dan realistis, yaitu ketika tokoh utama tak selalu mujur tetapi juga sering tersandung serta tidak beruntung.
Garber cukup realistis menggambarkan perjuangan Scarlett di Caraval dengan tidak membuat Scarlett sebagai tokoh utama spesial. Ia juga memberikan banyak rintangan bagi Scarlett yang ingin memenangkan Caraval.
Tentu saja kisah Caraval tidak akan menarik apabila Garber tidak menggambarkan penokohan yang matang dan dalam. Ia jelas menggambarkan tokoh Scarlett seperti apa, bagaimana karakternya, bagaimana perasaannya dan lainnya.
Hal ini memudahkan pembaca untuk mengetahui bagaimana petualangan Scarlett di Caraval. Namun sayangnya, meskipun Garber membicarakan rinci tentang penokohan Scarlett, ia kurang mengeksplorasi tokoh lain seperti Julian, Tella, Dante dan lainnya. Hal ini membuat pembaca merasa penasaran dan terheran-heran.
Karena penggambaran tokoh yang kurang matang tersebut, pembaca akan bertanya-tanya bagaimana sifat tokoh A atau B dalam Caraval. Kekurangan lainnya adalah penggambaran perasaan tokoh Scarlett yang cukup unik yaitu dengan warna.
Tak seperti buku lainnya, Garber memilih menggambarkan perasaan Scarlett melalui warna-warna seperti hijau zamrud dan lainnya. Hal ini tentu akan membuat pembaca kesulitan memahami apa yang dirasakan oleh Scarlett sebenarnya dan apa yang dimaksud dengan perasaan hijau zamrud tersebut? Apakah sedih, senang atau bingung?
Demikianlah review dari buku Caraval #1 oleh Stephanie Garber. Jika Grameds ingin membaca buku ini, Grameds bisa segera membelinya di gramedia.com! Karena sebagai #SahabatTanpaBatas, gramedia.com selalu menyediakan buku menarik dan original untuk Grameds! Baca juga buku-buku Stephanie Garber yang lainnya di gramedia.com!
Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Rekomendasi buku Stephanie Garber Lainnya
Caraval #2: Legendary
Caraval #3: Finale
Penulis: Khansa
- Review Buku Melihat Api Bekerja
- Review Buku Tarian Bumi, Sinopsis Hingga Kelebihan dan Kekurangannya
- Review Novel Mismatch
- Review Buku Merasa Pintar Bodoh Saja Tak Punya
- Review Novel Septimus Heap #5: Syren Karya Angie Sage
- Review Novel Lotus In The Mud
- Review Novel Cormoran Strike Series
- Review Novel If I Karya Bella Anjani
- Review Novel Waru Karya Aji Fauzi, Rudi Utomo, dan Mahya Bil Qisti
- Review Novel Caraval #1
- Review Novel The Hobbit
- Review Novel The Haze Inside Karya Aiu Ahra
- Review Novel Finn Karya Honey Dee
- Review Novel Good Omens
- Review Novel Raden Mandasia Si Pencuri Daging
- Review Novel Hantu Di Rumah Kosg
- Review Novel Cinta dalam Angka Karya Hammad Rosyadi
- Review Novel Laiba dan Nasir
- Review Novel Notasi
- Review Novel Invitation Only
- Review Novel Elegi Haekal
- Review Novel Dia Aurora
- Review Novel Kite Runner
- Review Novel Diamond Gang The Mission
- Review Novel Amoxylove
- Review Novel Antidote
- Review Novel Jendral Jevano
- Review Novel The Codex
- Review Novel Matt dan Mou
- Review Novel Little Women
- Review Novel Metropop: Mencari Simetri
- Review Novel Surat dari Bapak
- Review Novel 00.00
- Review Novel The Manager
- Review Novel Marple: Twelve New Stories
- Review Novel Hitam 2045
- Review Novel Minimarket yang Merepotkan