in

Review Novel Creepy Case Club 6: Kasus Hantu Panggung Karya Rizal Iwan

Creepy Case Club 6: Kasus Hantu Panggung – Grameds, kembali lagi dalam artikel review buku best seller yang akan membahas lengkap isi buku populer yang ceritanya luar biasa! Kali ini, Gramin akan membahas salah satu buku bergenre horor yang menjadi penutup serial Creepy Case Club. Serial novel karya Rizal Iwan ini diakhiri dengan buku keenamnya.

Creepy Case Club 6: Kasus Hantu Panggung

button cek gramedia com

Berjudul Creepy Case Club 6: Kasus Hantu Panggung, novel ini kembali hadir menampilkan Namira, Vadi, dan Jani yang kini sudah berada di tingkat akhir sekolah dasar. Kali ini, mereka kembali menemukan sosok misterius di pementasan sekolah! Apakah mereka dapat mengungkap sosok itu?

Buku Creepy Case Club 6: Kasus Hantu Panggung ini diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia pada 27 November 2023. Informasi bocoran lebih lengkap isi novel Creepy Case Club 6: Kasus Hantu Panggung sudah Gramin tulis di bawah ini, Grameds. Sebelum masuk ke sinopsis dan ulasannya, kita kenali dulu profil Rizal Iwan. Simak seluruh bagian artikel ini sampai akhir ya, Grameds!

Profil Rizal Iwan – Penulis Novel Creepy Case Club 6: Kasus Hantu Panggung

Holiday Sale

Creepy Case Club 6: Kasus Hantu Panggung

button cek gramedia com

Grameds mungkin sudah tidak asing dengan nama Rizal Iwan, seorang seniman teater yang telah lama berkiprah di dunia seni peran. Rizal, yang berasal dari Palembang, sempat membawa nama Indonesia ke panggung internasional pada tahun 2017 ketika ia mendapatkan peran utama dalam drama Forgotten Kingdoms di Rorschach Theatre, Washington D.C., Amerika Serikat.

Selain berprestasi di luar negeri, Rizal juga aktif di komunitas teater multinasional Jakarta Players, yang mempertemukannya dengan seniman-seniman dari berbagai negara. Sebagai penggemar berat film animasi produksi Walt Disney, Rizal telah mengembangkan bakat aktingnya dalam berbagai genre drama, termasuk tema detektif. Salah satu karyanya yang sukses di Indonesia adalah drama berjudul An Inspector Calls, yang dipentaskan pada tahun 2013 di At America, Pacific Place Mall, Jakarta Selatan.

Namun, selain di dunia seni peran, Rizal sebenarnya memiliki pengalaman lebih lama dalam dunia kepenulisan. Sejak lulus dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) pada tahun 2002, ia menghabiskan sebagian besar karier awalnya sebagai copywriter di beberapa biro periklanan. Setelah lebih dari satu dekade meniti karier di bidang iklan, Rizal akhirnya memutuskan untuk beralih profesi menjadi penulis penuh waktu pada tahun 2014. Karyanya yang berupa cerita pendek, esai, dan resensi film telah diterbitkan di sejumlah media nasional, termasuk Now! Jakarta dan The Jakarta Post.

Tahun 2018 menjadi momen penting dalam karier Rizal Iwan sebagai penulis, ketika seorang teman menantangnya untuk membuat buku cerita anak. Tantangan tersebut menjadi titik awal bagi Rizal dalam menulis serial novel anak yang dikenal sebagai Creepy Case Club, yang diterbitkan oleh Penerbit Kiddo, lini penerbitan buku anak di bawah naungan Penerbit KPG. Serial ini mencakup enam buku, mulai dari Kasus Nyanyian Berhantu dan Kasus Si Anak Indigo (2018), Kasus Kutukan Congklak (2019), Kasus Pohon Pemanggil (2020), Kasus Jendela Siluman (2022), hingga buku terakhirnya, Kasus Hantu Panggung (2023).

Bagi Grameds yang ingin mengikuti lebih dekat karya dan aktivitas Rizal Iwan, bisa menghubunginya melalui media sosialnya di Facebook dengan nama Rizal Iwan atau Instagram di akun @rizaliwan. Melalui media sosial, Rizal kerap berbagi informasi seputar proyek-proyeknya, serta berinteraksi dengan para pembaca dan penggemarnya.

Sinopsis Novel Creepy Case Club 6: Kasus Hantu Panggung

Creepy Case Club 6: Kasus Hantu Panggung

button cek gramedia com

Seharusnya hanya ada 4 penari di panggung, tapi kenapa ada 5 orang penari ya? Kini Namira, Vedi, dan Jani sudah menginjak tingkat akhir masa Sekolah Dasar mereka. Ketika kelompok Jani sedang melakukan latihan tari untuk pentas acara perpisahan sekolah, mereka dikejutkan oleh adanya sosok misterius yang ikut menari dengan mereka. Dibantu dengan Dhana, mereka mencari identitas sosok yang ikut menari itu, dan apa alasannya menampakkan diri. Apakah ada kaitannya dengan tempat acara dilaksanakan yang merupakan gedung baru? Apakah penampakan ini menunjukkan kebenaran mitos-mitos mistis yang ada dalam dunia pertunjukan? Lalu, apakah Creepy Case Club bisa menemukan jawaban kasus ini sebelum mereka resmi berakhir sebagai anak SD?

Kelebihan dan Kekurangan Novel Creepy Case Club 6: Kasus Hantu Panggung

Creepy Case Club 6: Kasus Hantu Panggung

button cek gramedia com

Pros & Cons

Pros
  • Tema personal tentang kesenian.
  • Cerita penuh kedalaman dan menghipnotis pembaca.
  • Kisah ringan untuk anak-anak.
  • Menyampaikan pesan tentang kehidupan dan persahabatan.
  • Membuat bulu kuduk merinding.
Cons
  • Direkomendasikan untuk dibaca dengan seri novel sebelumnya.
  • Diperlukan pendampingan bagi anak yang membaca novel ini.

Kelebihan Novel Creepy Case Club 6: Kasus Hantu Panggung

Creepy Case Club 6: Kasus Hantu Panggung

button cek gramedia com

Novel Creepy Case Club 6: Kasus Hantu Panggung sama seperti novel-novel pada seri Creepy Case Club sebelumnya, memiliki tema tersendiri. Novel terakhir dari serial ini mengangkat tema yang personal, yakni tentang kesenian. Sebuah tema yang menarik dan pastinya membuat penasaran, karena banyak kisah-kisah horor yang sering terkait dengan kesenian, terutama seni tari.

Rizal Iwan lagi-lagi berhasil dalam menyampaikan cerita dengan kedalaman, sehingga membuat pembaca terhipnotis ketika membacanya hingga mencapai akhir buku. Kisah dalam buku ini begitu sederhana, tapi memiliki pesan yang baik. Tentunya kisah ini juga bisa dinikmati oleh segala usia dengan gaya bahasanya yang pas dan mudah dipahami dan tema yang universal.

Meskipun mengandung misteri yang bikin penasaran dan menjadi tanda tanya besar, Kasus Hantu Panggung ini menjadi kisah yang ringan dengan dihiasi karakternya khas anak-anak SD yang berperilaku baik dan kadang ada nakalnya. Pada novel ini, para karakter sudah mencapai tingkat akhir di sekolah dasar, sehingga Rizal Iwan juga menunjukkan perkembangan karakter yang menandakan tokoh kian beranjak dewasa. Bagi para pembaca yang telah mengikuti perjalanan para tokoh dari awal seri Creepy Case Club pastinya merasa senang melihat tokoh yang mereka kenal sejak “kecil” kini sudah bertumbuh.

Selain itu, persahabatan Namira, Vedi, Jani, dan Dhana sangat menyenangkan untuk diikuti. Mereka benar-benar menunjukkan persahabatan yang kokoh, yang menghadapi susah dan senang bersama. Mereka menunjukkan kesetiaan dan solidaritas tinggi yang menginspirasi para pembaca muda. Interaksi antartokoh dalam cerita ini porsinya pas dan tidak berlebihan.

Tentunya, sebagai sebuah novel bergenre horor, kisah ini juga berhasil membuat bulu kuduk pembaca berdiri dengan membayangkan sosok asing yang ikut menari-nari, bunyi gelang gemerincing, dan berbagai hal janggal yang terjadi di teater gedung baru. Namun, tak hanya menyeramkan, buku ini juga dijamin bisa menghangatkan hati pembaca.

Novel ini sangat wajib dimiliki oleh Grameds yang sudah mengoleksi seri Creepy Case Club. Ini adalah cerita yang universal, yang menyampaikan pesan tentang kehidupan dan persahabatan sejati. Dan tentunya, tentang mereka yang ada di dunia lain, berdampingan dengan manusia.

Kekurangan Novel Creepy Case Club 6: Kasus Hantu Panggung

Creepy Case Club 6: Kasus Hantu Panggung
button cek gramedia com

Buku Creepy Case Club 6: Kasus Hantu Panggung memang menawarkan banyak kelebihan dan sangat layak direkomendasikan. Namun, ada beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Sebagai bagian dari serial, buku ini mungkin kurang ideal jika dibaca sebagai buku pertama dalam seri ini, karena beberapa alur cerita atau karakter dapat lebih mudah dipahami jika pembaca sudah mengikuti dari awal. Oleh karena itu, Grameds disarankan untuk membaca buku-buku sebelumnya agar lebih memahami rangkaian kisah dan perkembangan karakter.

Selain itu, beberapa tindakan karakter dalam cerita ini mungkin kurang pantas untuk dijadikan contoh, terutama bagi pembaca anak-anak. Meskipun kisah ini menarik dan menghibur, terdapat beberapa perilaku yang sebaiknya tidak ditiru dalam kehidupan sehari-hari. Ini menjadikan buku ini lebih cocok dibaca dengan bimbingan atau pengawasan, terutama bagi pembaca muda yang masih berada pada tahap belajar mengenali perilaku yang baik dan kurang baik.

Dengan pendampingan orang tua atau guru, pembaca anak-anak dapat diajak berdiskusi mengenai mana perilaku yang positif dan mana yang sebaiknya dihindari. Hal ini akan membuat pengalaman membaca Creepy Case Club 6 menjadi lebih mendidik, karena anak-anak dapat memahami konteks tindakan karakter secara lebih baik, serta belajar membedakan antara yang patut dan tidak patut dicontoh dalam kehidupan nyata.

Penutup

Creepy Case Club 6: Kasus Hantu Panggung

button cek gramedia com

Novel Creepy Case Club 6: Kasus Hantu Panggung adalah sebuah kisah hangat yang mudah menyentuh hati. Cerita dalam novel ini ditulis dengan indah, menggambarkan kerinduan yang mendalam dan harapan-harapan yang pada akhirnya menjadi kenyataan. Novel ini sekaligus menjadi penutup yang manis bagi seri Creepy Case Club, menghadirkan akhir yang memuaskan bagi para pembacanya.

Nah, Grameds, itulah sekilas sinopsis, kelebihan, dan kekurangan dari novel Creepy Case Club 6: Kasus Hantu Panggung karya Rizal Iwan. Yuk, segera miliki novel ini hanya di Gramedia.com! Tidak hanya itu, kami juga telah menyiapkan rekomendasi novel-novel lain dalam seri Creepy Case Club yang pastinya tak kalah seru di bawah ini.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu siap memberikan pilihan buku terbaik dan informasi terkini untuk kamu. Dapatkan pengalaman membaca yang menyenangkan dan inspiratif hanya bersama kami!

Penulis: Gabriel

 

Rekomendasi novel

Creepy Case Club: Kasus Nyanyian Berhantu

Creepy Case Club 1: Kasus Nyanyian Berhantu

button cek gramedia com

Nyanyikan ketika sedang sendiri dan dia akan datang. Namira adalah gadis kecil yang tidak biasa. Baginya, hantu bukan untuk ditakuti dan ia justru bersimpati dengan tokoh-tokoh jahat dalam dongeng. Setelah tak sengaja menyanyikan sebuah lagu lama yang katanya dapat memanggil hantu, arwah seorang anak perempuan meneror Namira. Dibantu Vedi dan Jani, dua teman barunya, ia berusaha mengungkap misteri di balik lagu itu. Sebuah teka-teki yang membaut mereka mempertanyakan kembali arti baik dan jahat.

Creepy Case Club 3: Kasus Kutukan Congklak

Creepy Case Club 3: Kasus Kutukan Congklak

button cek gramedia com

Namira adalah gadis kecil yang tidak biasa. Baginya, hantu bukan untuk ditakuti dan ia justru bersimpati dengan tokoh-tokoh jahat dalam dongeng. Gara-gara itu pula, hari pertama Namira masuk sekolah menjadi pusat perhatian si Jani, anak cewek penggemar berat tokoh Princess. Sejak awal pertemuan mereka saling tak suka. Layaknya tokoh jahat, teman-teman Namira menyebutnya “Dukun Keriting”. Lain hal dengan Vedi teman baru Namira si kutu buku dari planet kuno yang tidak percaya hantu, menurutnya hantu itu adalah buah dari pikiran kita.

Namira, Vedi, dan Jani. Siapa juga yang bisa menduga, yang awalnya saling tak suka malah akhirnya bersahabat? Namira, Vedi, dan Jani, dari sini kita bisa belajar bahwa perbedaan bukan alasan untuk kita saling membenci. Lalu, bagaimana ya keseruan kisah mereka dalam mengungkap berbagai misteri?! Ikuti perjalanan mereka dalam seri Creepy Case Club.

Creepy Case Club 4: Kasus Pohon Pemanggil

Creepy Case Club 4: Kasus Pohon Pemanggil 2024

button cek gramedia com

Bila namamu dipanggil, jangan pernah menjawab. Saat liburan di desa kecil tempat ayah Vedi tinggal, Creepy Case Club berhadapan dengan misteri yang lama tak terpecahkan: hilangnya seorang anak di desa tersebut. Menurut takhayul setempat, ini ada hubungannya dengan pohon angker di dekat rumah ayah Vedi.

Vedi pun mulai diganggu oleh penampakan aneh, serta suara misterius yang memanggil-manggilnya dari arah pohon itu. Kenapa pohon itu memanggilnya? Apa yang akan terjadi bila ia menjawab? Apakah Creepy Case Club berani menyelidiki kasus menyeramkan ini? Dan, bisakah Vedi menuntaskan urusan yang belum selesai dengan ayahnya?

Sumber:

https://www.goodreads.com/book/show/202960062-creepy-case-club

Written by Adila V M

A half-time writer, a full-time dreamer.