Novel Crooked Kingdom merupakan novel bergenre fantasi yang diterbitkan pertama kali pada tahun 2016. Novel Crooked Kingdom merupakan novel yang ditulis oleh Leigh Bardugo, seorang novelis wanita ternama berdarah campuran Israel dan Amerika, yang populer karena sejumlah novelnya yang memperkenalkan universe Grisha.
Bagi kalian yang mengetahui dan mengikuti universe Grisha atau yang sering disebut menjadi Grishaverse, pastinya sudah tak asing lagi dengan novel Crooked Kingdom ini. Novel Crooked Kingdom menjadi novel urutan kelima dalam latar universe Grisha, dan novel ini merupakan novel yang terakhir yang menggenapi duologi novel Six of Crows.
Seperti seluruh novel karya Leigh Bardugo sebelumnya, novel Crooked Kingdom ini juga dapat menarik hati banyak orang dan akhirnya meraih kesuksesan. Kirkus Review menyebut novel ini sebagai novel yang gelap dan penuh dengan kekerasan, tapi di sisi lain sangat menyentuh hati.
Beberapa penghargaan yang diterima oleh novel Crooked Kingdom, yaitu menjadi nominasi dalam kategori Best Young Adult Fantasy & Science Fiction dari Goodreads Choice Awards pada tahun 2016, masuk ke dalam nominasi Best Young Adult Book oleh Locus Award pada tahun 2017. Masuk ke dalam daftar 30 Best Young Adult Books of 2016 dari Bustle, Young Adult Books of 2016 oleh Entertainment Weekly, The Best Books of 2016 kategori Young Adult oleh Paste, dan The Best Young Adult Books of 2016 oleh Pop Sugar.
Novel Crooked Kingdom memiliki latar yang terinspirasi dari suasana Eropa pada sekitar abad ke-19. Novel ini memiliki latar waktu beberapa hari setelah akhir cerita dalam novel sebelumnya, yaitu Six of Crows. Seperti novel Six of Crows, Leigh Bardugo bercerita menggunakan sudut pandang orang ketiga, yang diambil dari sudut pandang keenam tokoh utama dalam cerita ini.
Keenam tokoh tersebut, yakni Kaz Brekker sang penjahat kriminal dan pemimpin geng, Inej Ghafa sang akrobat Suli yang memiliki bakat menyelinap, Wylan Van Eck, putra dari pedagang besar yang berbakat untuk menghancurkan. Matthias Helvar, mantan pemburu penyihir Drüskelle dari Fjerda, Nina Zenik, Heartrender kuat sekaligus prajurit Angkatan Darat Kedua Ravka, dan Jesper Fahey, seorang penembak jitu Zemeni berkulit gelap yang kecanduan dengan judi.
Novel Crooked Kingdom ini akan menceritakan tentang kelanjutan perjalanan Kaz Brekker dan para krunya, atau yang disebut dengan nama The Crows. Dikisahkan mereka kembali ke Ketterdam. Mereka yang seharusnya pulang membawa banyak uang sebagai jutawan, tetapi malah ditipu habis-habisan dan akhirnya menjadi buronan yang diburu banyak orang.
Mereka hampir putus asa, karena kekurangan modal dan kehilangan sekutu yang dapat diandalkan. Situasi semakin rumit ketika mereka mendapat sejumlah orang yang diutus oleh berbagai negara dari seluruh penjuru dunia, kini menjejakkan kaki di Kota Ketterdam dengan misi mencari tahu mengenai ramuan rahasia yang konon sangat berharga.
Kejadian demi kejadian yang terus berlangsung selanjutnya menjadi lebih rumit. Inej sang siluman terpisah dari geng karena ditahan. Jesper kedatangan tamu yang tak terduga. Wylan membongkar kebenaran rahasia masa lalu yang tersembunyi di desa.
Nina kehilangan kekuatannya sebagai Grisha. Matthias mengalami pergulatan dalam batinnya sendiri, karena ia kehilangan apa yang dipercayainya. Kaz Brekker masih terus berjuang untuk melawan trauma masa kecilnya.
Musuh-musuh lama kembali menemui The Crows. Pertarungan demi pertarungan baru muncul, untuk adu siasat dengan si Tangan Kotor, Kaz, sekaligus menguji kesetiaan para kru. Perang akan terjadi di setiap tepat, termasuk gang sempit dan kanal yang berliku. Pada akhirnya, apakah Kaz dapat memenangkan pertarungan dan menjadi raja di kotanya sendiri?
Bagi kalian para penggemar Grishaverse, terutama yang sudah membaca novel pertama dari duologi novel Six of Crows ini, mari temukan jawaban atas pertanyaan tersebut dengan membaca selengkapnya cerita dalam novel Crooked Kingdom ini.
Table of Contents
Profil Leigh Bardugo – Penulis Novel Crooked Kingdom
Sumber foto: lithub.com
Leigh Bardugo merupakan seorang novelis wanita yang berusia 46 tahun, yang lahir pada tanggal 6 April 1975 di Yerusalem. Wanita berdarah campuran Israel dan Amerika ini dikenal karena karya novel dewasa mudanya, novel Grishaverse.
Leigh Bardugo menempuh pendidikan di Yale University dan berhasil lulus pada tahun 1997 dengan mendapatkan gelar sarjana literatur Inggris. Sebelum menjadi seorang penulis, Leigh Bardugo bekerja sebagai copywriter dan jurnalis, juga sebagai seorang make up artist dengan spesialis special effect.
Novel Grishaverse yang membuatnya populer memuat duologi Six of Crows, trilogi Shadow and Bone, dan duologi King of Scars. Novel pertamanya, yakni Shadow and Bone berhasil diterbitkan pada tahun 2012.
Novel Shadow and Bone berhasil meraih kesuksesan dengan menjadi nominasi di Romantic Times Book Award dan the South Carolina Children’s Book Award, disebut sebagai Indie Next List Book, serta mendapat review positif dari The New York Times.
Novel Shadow and Bone juga berhasil menempati posisi ke delapan The New York Times Best Seller List. Selain itu, buku ini juga berhasil diadaptasi menjadi series film yang kini telah tayang di Netflix.
Kedua novel yang melengkapi trilogi novel Shadow and Bone yang berjudul Siege and Storm dan Ruin and Rising berhasil diterbitkan pada tahun 2013 dan 2014. Trilogi novel Shadow and Bone didefinisikan Leigh Bardugo sebagai novel bergenre fantasi yang terinspirasi dari keadaan Rusia pada awal abad ke 19.
Kemudian, duologi Six of Crows, dengan dua novel yang berjudul Six of Crows dan Crooked Kingdom berhasil diterbitkan pada tahun 2015 dan 2016. Kedua novel ini memiliki latar universe yang sama dengan trilogi novel Shadow and Bone.
Duologi novel Six of Crows berhasil meraih kesuksesan juga, dengan dinobatkan sebagai novel internasional terbaik oleh German Fantasy Awards pada tahun 2018, New York Times Notable Book, dan ALA-YALSA Top Ten Pick pada tahun 2016.
Duologi novel King of Scars yang masih tergabung dalam universe Grisha, memiliki dua novel dengan judul King of Scars yang diterbitkan pada tahun 2019, dan Rule of Wolves yang terbit pada tahun 2020.
Terdapat berbagai karya lain dari Leigh Bardugo yang berada di luar universe Grisha, yakni The Language of Thorns, The Lives of Saints, Demon in the Wood, Ninth House, dan Wonder Woman: Wabringer.
Begitu banyak penghargaan yang didapat Leigh Bardugo karena seluruh karyanya yang mengagumkan. Hal ini juga menjadi pembuktian bahwa Leigh Bardugo merupakan seorang novelis yang sangat berbakat dan semua kualitas karyanya tidak perlu diragukan lagi.
Sinopsis Novel Crooked Kingdom
Seorang Grisha bernama Emil Retvenko diculik oleh seorang pria asal Shu Han yang memiliki sayap. Bermula di sebuah kasino perjudian bernama Club Cumulus, di mana Jesper dan Nina sedang berusaha membuat pengacara Jan Van Eck yang bernama Cornelis Smeet, agar tetap sibuk. Sementara Kaz Brekker dan Wylan Van Eck mencari dokumen properti Jan Van Eck di kantornya.
Kaz Brekker kemudian memiliki rencana juga untuk menculik istri muda Jan Van Eck yang sedang hamil, yaitu Alys. Ia berencana menukar Alys dengan Inej yang sedang ditawan. Sementara itu, ayah Jesper yang bernama Colm tiba di kota, karena bank menuntut Jesper untuk segera membayar hutangnya.
Ketika Jesper dan Wylan pergi menemui Colm, mereka diserang tetapi berhasil melarikan diri. Kaz melakukan negosiasi dengan ayah Jesper untuk memberikan mereka waktu selama tiga hari untuk mendapatkan uang, dan meminta dia juga untuk menunggu di sebuah hotel yang ada di kota.
Setelah itu, para kru berhasil menjalankan rencana penculikan Alys yang telah mereka susun, dan mereka berhasil menukar istri Jan Van Eck itu dengan Inej. Namun, selama perdagangan dilakukan, Nina, Jesper, dan Grisha lain yang di daerah sekitarnya diserang oleh tiga orang tentara dari Shu Han yang memiliki kemampuan super.
Mereka berhasil lolos setelah Nina menembak salah satu mata mereka, dan Wylan membakar yang lain. Para kru bertemu di tempat persembunyian mereka, dan Kaz mengungkapkan bahwa dia telah membeli saham di perusahaan gula. Kaz memiliki rencana untuk menyabotase gudang gula Jan Van Eck menggunakan kumbang kimia untuk menaikkan harga gula. Nina dan Inej kemudian membujuk Kaz untuk menyelundupkan Grisha yang tersisa di kota menggunakan salah satu kapal Jan Van Eck.
Sementara Kaz dan Wylan sedang berusaha mencuri segel yang mereka butuhkan dari rumah Jan Van Eck, Nina dan Inej menyusup ke gudang gula. Namun, mereka semua diserang, dan kemudian terungkap bahwa Pekka Rollins telah bersekutu dengan Jan Van Eck. Pekka Rollins juga menyerang tempat persembunyian yang digunakan Kaz untuk menyembunyikan Kuwei, yang mana sedang dijaga oleh Jesper dan Matthias.
Mereka semua melarikan diri dan bertemu di hotel tempat Colm menginap. Nina menunjukkan kepada kelompok itu kemampuan barunya yang aneh dan menakutkan. Kemampuan Nina memungkinkannya untuk untk mengendalikan mayat. Nina, Wylan, dan Kuwei menduga bahwa kemampuan itu bisa muncul, mungkin akibat dari penarikan jurda paremnya yang masih hidup.
Mereka juga akhirnya mengetahui bahwa Jan Van Eck telah mewakili semua geng di Barrel, meninggalkan mereka dengan sedikit sekutu, yaitu Anika dan Keeg, tetapi tidak ada cara untuk melarikan diri. Kaz menyusun rencana lain dan mengumumkan pelelangan untuk perjanjian Kuwei.
Dalam pelelangan, keluarga dari Fjerda, Ravka, Shu Han, dan Zemeni menawar Kuwei. Kaz menyamarkan Grisha dari kedutaan sebagai Council of Tides. Mereka mengklaim bahwa lelang itu bias karena Jan Van Eck mendanai delegasi Shu Han. Merchant Council percaya bahwa Jan Van Eck telah menipu mereka.
Uang itu, pada kenyataannya, disalurkan ke para Crows dengan menipu Merchant Council. Jan Van Eck pun akhirnya ditangkap dan reputasinya dihancurkan. Mereka berhasil memalsukan kematian Kuwei dan menyelundupkannya ke luar kota bersama orang-orang dari Ravka, di mana dia akan mencoba menemukan penangkal jurda parem.
Selama proses bekerja, Matthias ditembak oleh seorang drüskelle muda dan kemudian meninggal. Kaz kemudian menggertak Pekka Rollins untuk percaya bahwa dia telah mengubur putranya hidup-hidup. Pekka kemudian meninggalkan kota untuk mencari putranya. Dengan kepergian Jan Van Eck, Wylan mewarisi properti keluarganya. Jesper tinggal bersama Wylan dan membantunya menangani bisnis, dan dia juga setuju bahwa dia akan berlatih dengan seorang Fabrikator untuk mengembangkan kekuatannya sebagai Grisha.
Dalam bagian akhir, Kaz menemukan orang tua Inej dengan bantuan Sturmhond dan membawa mereka ke Ketterdam. Kaz Brekker diancam oleh Council of Tides yang sebenarnya. Inej mengancam Pekka keluar dari bisnisnya dalam langkah pertamanya melawan orang-orang yang aktif dalam perdagangan budak Ketterdam.
Kelebihan Novel Crooked Kingdom
Kepiawaian Leigh Bardugo dalam menuliskan cerita tentunya tak usah diragukan lagi. Lagi dan lagi, Leigh Bardugo mampu menarik hati para pembaca melalui pemaparan cerita novel Crooked Kingdom ini dengan menyajikan kisah petualangan Kaz Brekker dan krunya yang menegangkan.
Leigh Bardugo mengisahkan perjalanan petualangan The Crows yang kerap kali mendapatkan masalah besar, tetapi mereka selalu berjuang balik untuk mencari solusinya. Ditambah dengan penggambaran dunia dengan latar Eropa pada era abad ke-19, semakin menambah kekaguman para pembaca novel ini.
Leigh Bardugo juga melalui pembentukkan karakter tiap tokoh dalam cerita ini seolah mengangkat isu diversitas budaya dan ras. Masing-masing tokoh seolah menjadi representasi dari kelompok orang yang seringkali diberikan label sebagai minoritas di dunia nyata, seperti orang dengan kulit hitam, orang dengan kulit pucat, dan orang dengan tubuh berisi, dan sebagainya.
Leigh Bardugo juga membangun chemistry antar tokoh dengan sangat baik. Para pembaca novel Crooked Kingdom ini mampu merasakan secara emosional chemistry antar tokoh yang bersama-sama berjuang menjalani perannya dalam cerita yang penuh dengan konflik ini. Para pembaca dapat merasakan suasana kebersamaan para kru dan juga hubungan romansa yang ada di antara beberapa tokoh.
Melalui novel Crooked Kingdom ini, Leigh Bardugo menyajikan beberapa kejutan dengan menampilkan beberapa adegan nostalgia dari trilogi Grisha dan menghadirkan plot twist. Menjadi sebuah ciri khas Leigh Bardugo juga dengan menyelipkan sejumlah kutipan dan pesan yang baik dan menarik dalam setiap ceritanya.
Kekurangan Novel Crooked Kingdom
Oleh karena novel Crooked Kingdom ini merupakan novel lanjutan yang juga mengandung kelanjutan cerita dari novel sebelumnya, para pembaca yang akan mengerti cerita novel ini adalah mereka yang sebelumnya sudah membaca novel Six of Crows. Pada novel Crooked Kingdom ini juga pastinya terdapat sejumlah istilah Grishaverse, jadi yang cocok untuk membaca novel ini adalah mereka yang memang sudah mengikuti Grishaverse dari awal.
Dalam novel Crooked Kingdom ini dikisahkan perjuangan Kaz Brekker dalam menagih hutangnya ke Jan Van Eck. Dalam novel ini juga dikisahkan tentang pelelangan dengan istilah ekonomi seperti bursa, saham, dan sebagainya yang mungkin menjadi sebuah kendala bagi para pembaca yang memang tidak familiar dengan istilah seperti itu, untuk memahami cerita novel ini.
Pesan Moral Novel Crooked Kingdom
Terkadang, seorang yang tumbuh besar dengan status sosial yang terhormat, yang terlihat selalu menerapkan nilai-nilai yang teladan, ternyata memiliki sifat asli yang jahat. Sebaliknya, seorang yang tumbuh di jalanan, yang penampilannya tidak meyakinkan, ternyata adalah seorang yang baik hati. Maka itu, jangan menilai apalagi menghakimi seseorang hanya dari apa yang terlihat dari luar saja.
“Ketika seseorang berbuat salah, ketika kami membuat kekeliruan, kami tidak langsung meminta maaf. Namun, kami berjanji untuk memperbaikinya.”
Kutipan ini menjadi suatu kutipan yang mengajarkan kita bahwa minta maaf tanpa perbuatan adalah kosong. Seperti kata-kata tanpa makna. Kita seringkali mengucapkan maaf dengan mudah, tetapi apakah di dalam hati kita memiliki keinginan untuk memperbaikinya?
Bagi kalian para penggemar Grishaverse yang sudah menantikan kelanjutan petualangan The Crows, kalian bisa mendapatkan novel Crooked Kingdom karya Leigh Bardugo ini di www.gramedia.com.
- Novel Fantasi
- Novel Best Seller
- Novel Romantis
- Novel Fiksi
- Novel Non Fiksi
- Buku Tentang Perempuan
- Rekomendasi Novel Terbaik
- Rekomendasi Novel Horor
- Rekomendasi Novel Remaja Terbaik
- Rekomendasi Novel Fantasi
- Rekomendasi Novel Fiksi
- Rekomendasi Novel Dewasa
- Rekomendasi Novel Pernikahan
- Rekomendasi Novel Romantis Korea
- Rekomendasi Novel Romantis Islami
- Rekomendasi Novel Sejarah
- Rekomendasi Novel Tentang Kehidupan
- Review Novel Amba
- Review Novel Badai Pasti Berlalu
- Review Novel Catatan Harian Sang Pembunuh (Diary Of A Murderer)
- Review Novel Funiculi Funicula
- Review Novel Kita Pergi Hari Ini
- Review Novel Perempuan yang Menangis Kepada Bulan Hitam
- Review Novel Petualangan Jack dan Piggy Natal
- Review Novel The Architecture of Love
- Review Novel The Hunger Games
- Review Novel Samuel
- Review Novel One Of Us Is Next
- Review Novel Angkasa dan 56 Hari
- Review Novel Cantik Itu Luka
- Review Novel Dollagoot: Toko Penjual Mimpi
- Review Novel Guru Aini
- Review Novel Garis Waktu
- Review Novel The Star And I
- Resensi Novel Ruin and Rising
- Review Novel Crooked Kingdom
- Review Novel Six Of Crows
- Review Novel Kig Of Scars
- Review Novel Rules Of Wolves
- Review Novel Novel Botchan Natsume Soseki
- Review Novel Must Be a Happy Ending
- Review Novel Merindu Cahaya De Amstel
- Resensi Novel Teluk Alaska