Daughter of the Deep – Pernahkah kamu penasaran, seperti apa dasar laut sesungguhnya? Dasar laut yang amat dalam jauh, dan belum pernah dijamah dunia. Apakah semenarik seperti dalam film animasi Finding Nemo, Luca dan lainnya? Atau ada sesuatu yang jauh lebih mengerikan dari laut tak berdasar?
Sebuah rasa penasaran yang mungkin pernah terbesit dari kita yang hanya tahu dasar laut dari sebatas pesisir pantai, ataupun terumbu karang. Dasar laut memang indah, tapi semua keindahannya juga setimpal dengan resiko yang sama besarnya.
Sebagai manusia kita hanya bisa menyelam dan mempelajari isi lautan dengan batasan, karena ada dasar laut bukanlah habitat kita sebagai makhluk darat. Tapi rasa ingin tahu kita seringkali membuat munculnya berbagai imajinasi tentang lautan lepas yang sering dituangkan dalam banyak karya, seperti novel fantasi.
Bagi mereka yang senang mengisi waktu dengan membaca novel-novel fantasi dengan petualangan yang seru dan menegangkan, tentu pernah membaca kisah petualangan terkenal seperti Percy Jackson and The Lightning Thief.
Sebuah mahakarya terkenal dari penulis Rick Riordan itu sudah mendunia sejak adaptasinya ke layar lebar pada 2010 lalu. Bagi para penggemar tulisan-tulisan Rick Riordan tentu sudah mulai terbiasa jika membaca berbagai alur yang dipenuhi mitologi.
Tapi kali ini Rick Riordan memberikan sentuhan baru pada novel petualangan terbarunya, Daughter of the Deep. Jika biasanya kita disuguhkan gambaran kisah yang berhubungan dengan Dewa-Dewa Yunani, kini saatnya kita berpetualang ke dasar lautan biru yang dalam dan menegangkan.
Mengambil nuansa yang berbeda, mungkin kali ini penulis ingin menciptakan universe baru dengan plot latar yang jauh berbeda dari karya-karyanya sebelumnya. Daughter of the Deep sendiri baru saja dirilis pada 5 Oktober 2021 lalu dan telah menduduki tangga New York Best Selling Book untuk kategori novel fantasi.
Hal ini tentu, menarik perhatian para penggemar yang sudah lama rindu akan karya-karya milik penulis sukses ini. Bagi yang belum pernah membaca tulisan Rick Riordan, mungkin buku Daughter of the Deep ini bisa menjadi jendela pembuka minat kamu terhadap kisah fantasi dari sang penulis.
Table of Contents
Profil Penulis Buku Daughter of the Deep
Rick Riordan sebagai nama di atas sampul buku Daughter of the Deep mungkin sudah tidak membuat para pecinta novel fantasi terkejut lagi. Pasalnya pria asal Amerika ini memang mulai terkenal sejak karyanya pada 2005 lalu Percy Jackson and The Lightning Thief.
Memiliki nama asli Richard Russell Riordan Jr, pria kelahiran Juni 1964 ini tidak pernah terbayangkan akan menjadi penulis besar di kemudian hari. Richard muda yang merupakan alumni dari University of Texas, Austin memulai karirnya sebagai guru Bahasa Inggris dan Ilmu Sosial di Presidio Hill School.
Kehidupannya sebagai guru dan ayah berjalan dengan baik. Dirinya menemukan minat dalam menulis dan mulai membuat buku Big Red Tequila dan Tres Navarre. Selain itu Rick Riordan juga ikut andil dalam menyunting Demigods and Monsters.
Namanya semakin dikenal sejak buku petualangannya Percy Jackson and The Lightning Thief (2005), Percy Jackson and The Olympians, The Sea of Monsters, The Heroes of Olympus, The Kane Chronicles, Magnus Chase and the Gods of Asgard.
Melihat dari rangkaian buku karyanya, Rick Riordan memang tampaknya sangat suka melakukan eksplorasi tentang kisah yang mengangkat mitologi Yunani dan dewa-dewa. Banyaknya karya Rick Riordan yang menarik membuat dirinya dianugerahi banyak penghargaan.
Memenangkan kategori Best First Novel dalam acara Shamus Award dan Best Paperback, untuk karya Big Red Tequila (1998). Kemudian pada 2008 mendapatkan penghargaan dari Mark Twain untuk The Lightning Thief, dan pada 2009 memenangkan kategori yang sama untuk The Sea of Monsters.
Sebenarnya masih banyak lagi penghargaan yang pernah didapat sang penulis dari semua karyanya hingga 2017 lalu. Buku Terbarunya Daughter of the Deep bisa kamu dapatkan di Gramedia.com!
Sinopsis Daughter of the Deep
Daughter of the Deep merupakan kisah petualangan fantasi remaja. Hampir sama seperti Percy Jackson and the Lightning Thief, yang mengambil karakter remaja sebagai tokoh utamanya. Dalam novel terbarunya kali ini Rick Riordan memilih karakter seorang anak remaja 15 tahun bernama Ana Dakkar.
Ana Dakkar yang masih 15 tahun, tinggal bersama kakak laki-lakinya bernama Dev yang berusia 17 tahun. Keduanya merupakan murid dari sebuah sekolah menengah kelautan bernama Harding-Pencroft, yang terletak di sebuah daerah di dekat tebing terpencil di California.
Dev yang juga menjadi kakak tingkatnya itu, seringkali berenang di pesisir laut bersama Ana. Dia ingat saat ibunya pernah memberikan Ana kalung mutiara yang indah untuk ulang tahunnya. Hal yang membuat Ana begitu bahagia dan semakin tertarik dengan segala hal yang berhubungan dengan laut.
Pada suatu hari, Ana dan teman-teman sekolahnya yang berjumlah 19 orang sedang berkumpul di dermaga. Hari ini kelas Ana dan anak-anak tingkat sembilan akan melakukan ujian di atas kapal Varuna yang terletak di dermaga San Alejandro.
Nama kapal Varuna sendiri memiliki makna yang berarti Dewa Laut dalam agama Hindu yang mana merupakan kapal pesiar besar. Selama uji coba, murid-murid diawasi oleh Dr. Theodosius Hewett yang juga seorang guru dalam pelajaran Ilmu Kelautan Teoritis.
Sesaat setelah meninggalkan sekolah, kapal berlayar dengan lancar. Namun kemudian Ana dan kawannya melihat ada torpedo yang datang dari dasar lautan dekat tebing sekolahnya. Torpedo itu disinyalir berasal dari sebuah kapal selam dibawah mereka.
Alhasil, semua bangunan termasuk gedung sekolah Ana pun runtuh berserakan. Dr. Hewett yang telah mengecek keadaan sekolah yang porak-poranda, kemudian berinisiatif untuk mengajak murid-muridnya kembali ke Varuna. Dia memberitahukan bahwa hal itu merupakan serangan dari sekolah rival mereka yakni Land Institute.
Dari sini Hewett pun menyusun rencana, dia memerintahkan seorang murid laki-laki bernama Gemini Twain untuk menjadi bodyguard Ana. Untuk berjaga-jaga jika sesuatu terjadi padanya. Sisanya membentuk rencana untuk bertahan dari serangan musuh.
Namun, Ana yang hampir diculik oleh pihak Land Institute kemudian mendapatkan bantuan dari seekor lumba-lumba hidung botol bernama Ana Socrates. Si penculik tadi rupanya adalah seorang murid di Land Institute yang bernama Caleb South. Dia mengaku bahwa sekolah mereka melakukan serangan karena menurut mereka Harding-Pencroft menyembunyikan sebuah warisan penjahat dan juga sebuah teknologi besar.
Dari sinilah Dr. Hewet terpaksa menceritakan semua rahasia yang telah ditutup rapat oleh para petinggi Harding-Pencroft. Kemudian kisah flashback tentang sejarah sekolah Harding-Pencroft dan para penemunya pun terkuak.
Yang mana hal tersebut rupanya menyangkut Ana Dekker. Melibatkan kakeknya, dan salah seorang temannya Ester Harding. Tidak hanya itu saja, bahkan uji coba hari itu pun bertujuan untuk memberikan pengenalan tentang sebuah teknologi besar yang dimiliki oleh Harding-Pencroft.
Dari situ, segala hal menjadi masuk akal. Mereka kemudian menyusun rencana untuk menuju Pulau Lincoln, sebuah pulau yang terpencil dan belum ada di peta. Dengan Ana yang mengambil alih komando demi menggantikan Dr. Hewet yang sakit, dia bersama murid lain memutar otak untuk menemukan navigasi yang tepat.
Sampai di Pulau Lincoln, ada begitu banyak hal yang baru bagi Ana. Dia menyadari bahwa rupanya ada peninggalan ilmiah yang begitu besar. Di Pulau Lincoln rupanya selama ini ada banyak hasil dari penemuan ilmiah leluhurnya yang berhasil. Begitu banyak spesimen yang merupakan hasil dari perkembangan genetika yang bahkan bisa membuat seekor orang utan seperti manusia dan bisa memasak.
Tidak hanya itu, Ana menemukan nautilus yang merupakan kapal selam peninggalan Kapten Nemo. Benda penuh sejarah yang kembali dibangkitkannya, untuk melakukan perjalanan dan petualangan dasar laut. Tapi rupanya tidak hanya sampai disana saja, permasalahan baru pun muncul dan menuntut Ana dan kawan-kawannya untuk sekali lagi bertahan.
Dalam situasi yang sulit, Ana bahkan harus menerima kenyataan tentang penghianatan. Yang meskipun berat, Ana tetap harus kembali pada rencana, dan menyelamatkan peninggalan leluhurnya sekali lagi di dasar laut.
Kisah dalam Daughter of the Deep ini akan menjadi sebuah petualangan yang seru bagi kamu yang suka kisah science-fiction tentang teknologi yang juga di balut dengan fantasi. Namun jika kamu lebih tertarik membaca kisah fantasi yang penuh dengan mitologi, maka kamu bisa mulai membaca beberapa seri novel lain karya Rick Riordan.
Rekomendasi Karya Rick Riordan dan Novel Fantasi Lainnya
1. Percy Jackson and the Lightning Thief
Bagaimana jadinya jika ternyata kamu merupakan keturunan Dewa dan memiliki darah yang sama dengan mereka yang selama ini hanya menjadi mitologi. Mungkin kamu akan sama terkejutnya dengan Percy Jackson, yang entah dari mana dirinya bisa memiliki sebuah kekuatan supernatural. Entah sejak kapan dia menyadari bahwa hidupnya berubah total.
Tapi betapa beruntungnya dia karena para sahabatnya justru membantu dirinya dalam memecahkan berbagai masalah yang aneh. Tentu kisah Percy Jackson ini terinspirasi dari berbagai mitologi Yunani, dan dipenuhi banyak makhluk mitologi yang mengisi sepanjang perjalanan percy dan sahabatnya. Penasaran seperti apa kisahnya?
2. Narnia: Magician’s Nephew
Tertarik membaca kisah petualangan yang menarik, mungkin kamu bisa membaca seri buku Narnia ini. Kendati bukunya yang sudah dirilis sejak 1955 lalu, tapi novel ini masih belum tergantikan di jajaran petualangan fantasi.
Kamu akan disuguhkan nuansa kerajaan pada masa lalu yang masih kental dengan ilmu sihir hanya dari balik lemari tua. Penasaran seperti apa kisahnya? Segera dapatkan bukunya di Gramedia.com.
3. Bumi
Ingin membaca kisah fantasi yang bukan terjemahan? Maka tidak mungkin kamu melewatkan novel karya Tere Liye ini. novel seri yang cukup panjang ini selalu menarik untuk kita ikuti.
Kisah petualangan di dunia paralel bersama Raib dan sahabat-sahabatnya. Untuk memulai membacanya, maka buku Bumi ini bisa menjadi bacaan pertama yang kamu miliki!
Alasan Mengapa Kamu Perlu Membaca Buku Daughter of the Deep
Jika kisah fantasi dan science-fiction adalah jenis bacaan yang kamu suka, maka kamu wajib mencoba membaca buku terbaru dari Rick Riordan ini. Terlepas dari genrenya yang menarik, berikut ini alasan kuat mengapa kamu patut memasukan buku ini dalam daftar baca kamu selanjutnya!
1. Plot yang Rapi
Rick Riordan seolah telah menyiapkan naskah Daughter of the Deep ini dengan seksama. Terbukti dari plot yang tertuang dengan rapi pada novel ini. Meskipun dalam novel ini memiliki sedikit flashback tentang sejarah sekolah Harding-Pencroft, tapi tidak membuat para pembaca bingung.
Selain itu, penulis juga membubuhkan banyak adegan yang membuat kisahnya menjadi tidak datar, melainkan penuh dengan kenaikan klimaks yang menarik. Tidak hanya itu saja, novel ini juga menjadi nafas baru bagi karya Rick Riordan lain, dengan mengangkat tema yang jauh berbeda.
Oleh karena itu sejumlah teori tentang laut dan kecerdasan buatan yang tertera dalam novel Daughter of the Deep ini tampak matang dan dipikirkan dengan baik.
2. Detail Karakter
Sebenarnya ada banyak karakter yang tertulis di sepanjang kisah perjalanan Ana Dekker dan kawan-kawannya ini. meskipun tidak semua memiliki penjelasan yang detail, tapi Rick Riordan tahu betul mana karakter yang perlu detail dan mana yang tidak.
Dari segi karakter Ana Dekker sendiri, kita bisa langsung tahu bahwa akan ada banyak penjelasan mendalam mengenai karakter ini. sama halnya dengan karakter Percy pada buku sebelumnya, tokoh Ana ini memiliki porsi yang paling besar.
Dengan pendekatan yang mulus, kita bisa mengenal bagaimana sosok Ana. Serta pembaca juga bisa memiliki ikatan emosi yang baik pada karakter Ana ini. Tidak hanya Ana saja, ada banyak karakter lain yang memiliki detail yang cukup sesuai porsinya.
Tidak ada yang terasa terlalu berlebihan. Mungkin saja hanya ada satu karakter yang seharusnya bisa dikembangkan dengan baik, yakni hubungan antara Ana dan Dev selaku kakak-adik. Yang pada beberapa hal masih bisa dibangun dengan lebih baik.
3. Action Sequence
Tidak melulu tentang sains dan teknologi kecerdasan buatan, pada kisah Daughter of the Deep ini juga tanpa diduga memiliki banyak adegan yang penuh aksi menegangkan. Seperti saat Ana Dakkar dan kawan-kawannya menaiki nautilus untuk melawan musuhnya.
Meskipun tidak sebanyak dalam novel yang memiliki genre aksi, tapi bisa dikatakan dalam novel ini beberapa adegan aksi yang cukup menyegarkan. Sehingga pembaca tidak bosan dalam mengikuti sepanjang kisah Ana Dakkar.
4. Mengandung Pesan Moral
Terlepas dari genrenya, novel ini juga dibalut dengan pesan yang baik. Dari petualangan Ana menemukan sejarah dirinya, kita bisa mengenal karakter-karakter yang ada pada Ana. Serta perkembangan sifat dan pendewasaan Ana sebagai gadis 15 tahun yang cenderung cepat.
Kisah petualangan Ana menunjukan sisi positif dirinya sebagai seorang gadis yang memiliki keberanian yang besar. Dia bahkan berani memutuskan untuk mengambil alih komando kapal saat Dr. Hewett sakit.
Hal tersebut juga didukung dari kepercayaan kawan-kawannya pada Ana, dan begitu pula sebaliknya, sehingga mereka mampu mencapai Pulau Lincoln. Dari sini kita bisa memahami bahwa pentingnya untuk saling percaya, baik pada orang lain maupun diri sendiri.
Jika sebuah kelompok memiliki kepercayaan yang kuat, keberanian, tekad maka semua akan mampu membentuk kerja sama tim yang baik dan juga kuat. Sama halnya dengan Ana dan kawan-kawan, dengan berjuang bersama mereka bisa meraih tujuan yang sebenarnya.
Kesimpulan
Sebagai bacaan yang bisa dinikmati semua umur, rasanya tidak berlebihan jika novel ini memang recomended untuk dibaca siapa saja. Meskipun mengangkat kisah tentang petualangan anak remaja, tapi adanya science-fiction yang detail dan jelas dan adegan aksi yang menarik, tidak akan membuat kita bosan.
Petualangan yang menarik, aksi yang menegangkan, drama yang mengharukan hingga scene lucu semuanya tertuang dengan rapi dan manis dalam satu bacaan. Maka dari itu, buku ini akan cocok untuk mencairkan harimu supaya tidak bosan!
Itulah review buku Daughter of the Deep yang tentunya menarik untuk dibaca. Grameds bisa mendapatkan buku Daughter of the Deep dan buku-buku bertema sama lainnya di gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Inka
- Review Novel Dia Angkasa
- Review Novel Aldara Karya Sherlyta
- Review Buku Orang-orang Biasa
- Review Novel Nuraga
- Review Novel The Prodigy
- Review Novel Serein
- Review Novel Once Upon A Time
- Review Novel Behind The Story
- Review Komik Atuy Galon
- Review Novel Sempiternal
- Review Novel Daddy Angry
- Review Novel Daddy Angry
- Review Daughter of the Deep
- Review Novel Santri Pilihan Bunda
- Review Novel Bumi Cinta
- Resensi Buku Sihir Mesir di Tanah Jawa
- Resensi Novel Laskar Pelangi
- Review Kastel Terpencil di dalam Cermin
- Rekomendasi Komik Attack On Titan
- Review Novel Magma
- Review Buku Saya Pamit Jilid 2
- Review Novel Ketua BEM dan His Secret Wife
- Review Novel Strong Girl
- Review Buku Jung's Map of the Soul
- Review Novel Elgara
- Review Buku Fihi Ma Fihi
- Review Buku The Power Of Habit Charles Duhigg
- Review Buku Kartun Fisika
- Review Novel Abighea
- Review Novel Incredible
- Review Novel Renata
- Review Novel Shaf