Judul Dewa Angkara Murka mungkin terdengar seperti novel sejarah yang penuh dengan mitologi dan kisah dewa-dewa. Namun, ternyata buku ini justru mengangkat kisah berlatar kehidupan perkotaan dan merupakan adaptasi dari cerita populer di Wattpad. Ditulis oleh Aya Widjaja, novel ini sukses menarik perhatian banyak pembaca dengan jumlah tayangan yang mencapai 1,1 juta kali.
Kisah dalam novel ini berpusat pada Mosha, seorang perempuan yang harus menghadapi kenyataan pahit ketika mantan pacarnya menikah—dan yang lebih parah, mereka bekerja di kantor yang sama! Di tengah kebingungan dan rasa canggungnya, bosnya justru menawarkan solusi tak terduga: menjalin hubungan palsu dengannya. Bisa dibayangkan betapa rumitnya kehidupan Mosha setiap kali harus ke kantor, bukan?
Novel setebal 416 halaman ini diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada 3 Desember 2024. Sebelum menyelami cerita lebih dalam, ada baiknya kita mengenal lebih jauh tentang Aya Widjaja, sang penulis yang berhasil menciptakan kisah yang begitu menarik dan penuh emosi ini.
Table of Contents
Profil Aya Widjaja – Penulis Novel Dewa Angkara Murka
Aya Widjaja adalah seorang penulis yang gemar bereksperimen dengan berbagai genre dalam karyanya. Hingga kini, ia telah menerbitkan tujuh novel dengan tema yang beragam. Uniknya, Aya memiliki kebiasaan menghadirkan karakter dari novel sebelumnya sebagai cameo di cerita-cerita barunya. Jadi, jangan heran jika Anda menemukan tokoh lintas novel yang tiba-tiba muncul di bukunya—seolah dunia yang ia ciptakan saling terhubung.
Novel Dewa Angkara Murka menjadi karya ke-8 Aya setelah sejumlah novel yang telah lebih dulu diterbitkan, seperti Starstruck Syndrome (Bentang Belia), Failure Tale (Elexmedia), Editor’s Block (Storial Publishing), Monster Minister (KPG POP), Hellove (KataDepan), Alegori Valerie (Noura Publishing), dan Ghosting Writer (GPU). Setiap karyanya memiliki ciri khas tersendiri dan memperlihatkan kreativitasnya dalam mengeksplorasi cerita.
Saat ini, Aya tengah berusaha lebih konsisten dalam menyelesaikan naskah-naskahnya yang masih terbengkalai di berbagai platform. Sambil terus menulis, ia juga menantikan penerbitan novel terbarunya yang berjudul Cita Rasa untuk Jiwa yang Mati Rasa, yang akan segera terbit di Penerbit Buku Kompas. Bagi para penggemarnya, ini tentu menjadi kabar yang sangat dinantikan!
Sinopsis Novel Dewa Angkara Murka
Namanya Dewangkara Maheswara, tetapi para bawahannya lebih suka memanggilnya Dewa Angkara Murka. Bukan tanpa alasan—dia dikenal sebagai sosok yang mudah marah dan suka memerintah layaknya dewa. Apa pun yang diinginkannya harus segera terjadi, termasuk ketika ia “menetapkan” Mosha sebagai pasangannya agar batal dijodohkan. Awalnya, Mosha menolak mentah-mentah. Namun, hatinya mendidih begitu menerima undangan pernikahan dari Kyle—mantan pacarnya sekaligus rekan kerja.
Selama lima tahun menjalin hubungan, Kyle selalu berdalih tidak percaya pada komitmen. Ironisnya, tak lama setelah mereka putus, ia justru menikah. Sakit hati dan ingin membalas, Mosha akhirnya menerima tawaran gila dari Dewang. Lagipula, apa ada cara yang lebih memuaskan untuk membalas mantan selain datang ke pernikahannya dengan pasangan yang jauh lebih menawan?
“Kita nggak mungkin dikira settingan. Mana ada karyawan yang bisa nyuruh bosnya nemenin dia ke kondangan mantan?”
Kelebihan dan Kekurangan Novel Dewa Angkara Murka
Kelebihan Novel Dewa Angkara Murka
Salah satu daya tarik utama novel Dewa Angkara Murka adalah premisnya yang unik dan relevan dengan kehidupan anak muda masa kini. Kisah tentang mantan yang tiba-tiba menikah setelah sebelumnya menolak berkomitmen pasti bisa membuat banyak pembaca merasa relate. Ditambah lagi dengan unsur office romance yang menambah bumbu ketegangan dan rasa canggung di tempat kerja, cerita ini terasa dekat dengan keseharian pembaca. Konsep hubungan pura-pura antara bos dan karyawan juga menjadi elemen yang menarik karena memunculkan berbagai situasi tak terduga yang seru untuk diikuti.
Novel ini ditulis dari sudut pandang orang pertama, yaitu Mosha, sehingga terasa seperti membaca buku harian pribadinya. Hal ini menjadi poin plus yang membuat pembaca lebih mudah terhubung dengan emosi dan pemikiran sang tokoh utama. Kita bisa ikut merasakan kegundahan, kemarahan, hingga kebingungan Mosha menghadapi situasi pelik yang menimpanya. Gaya penulisan Aya Widjaja juga sangat asyik dan mengalir, sehingga pembaca tidak akan merasa bosan. Selain itu, novel ini diselingi humor yang segar dan dialog-dialog jenaka yang mampu membuat pembaca senyum-senyum sendiri, bahkan tertawa lepas. Banyak adegan epik yang bikin pembaca terheran-heran, seperti, “Kok bisa ya kepikiran bikin adegan begini?”
Latar cerita yang kuat dan mendetail juga menjadi salah satu keunggulan novel ini. Dengan setting kantor sebagai tempat utama, pembaca bisa dengan mudah membayangkan bagaimana suasana di lingkungan kerja Mosha dan bagaimana interaksi antar tokohnya berlangsung. Selain itu, interaksi Mosha dengan Dewang, rekan-rekan kerja, serta keluarganya terasa begitu realistis. Percakapan dan hubungan antar karakter digambarkan dengan sangat natural, sehingga pembaca bisa merasa seolah-olah sedang mengamati orang-orang di sekitar mereka. Saking realistisnya, bahkan kelakuan Kyle sebagai mantan yang menyebalkan bisa membuat pembaca geregetan dan ingin menendangnya ke tempat yang jauh!
Selain menghadirkan humor dan chemistry yang kuat antar tokoh, novel ini juga berhasil menyisipkan nuansa kehangatan keluarga yang menyentuh. Kehidupan Mosha bersama keluarganya digambarkan dengan sangat hidup, membuat pembaca merasakan kedekatan dan kasih sayang di antara mereka. Tak hanya itu, perkembangan karakter Mosha juga patut diapresiasi. Dari seorang perempuan yang merasa sakit hati dan penuh amarah, ia perlahan-lahan tumbuh menjadi sosok yang lebih kuat dan tahu apa yang sebenarnya diinginkan dalam hidupnya.
Konflik dalam novel ini tergolong sedang, tidak sampai membuat pembaca stres atau emosi berlebihan, tetapi tetap menimbulkan rasa penasaran yang tinggi. Masalah yang dihadirkan meliputi hubungan asmara, dinamika di tempat kerja, serta beberapa konflik keluarga yang cukup menarik untuk diikuti. Aya Widjaja berhasil membangun konflik dengan rapi dan memberikan penyelesaian yang memuaskan. Setiap peristiwa dalam novel ini mampu menggugah emosi pembaca—kadang bikin kesal, kadang bikin terharu, kadang juga bikin baper dengan percikan romansa antara Mosha dan Dewang.
Dengan gaya penceritaan yang ringan, alur yang mengalir, serta elemen humor dan romansa yang pas, Dewa Angkara Murka menjadi bacaan yang tepat untuk menemani waktu luang. Entah itu saat bersantai di rumah, di sela-sela liburan, atau bahkan saat perjalanan menuju dan pulang dari kantor, novel ini bisa menjadi pilihan hiburan yang mengasyikkan.
Kekurangan Novel Dewa Angkara Murka
Meskipun Dewa Angkara Murka memiliki banyak sekali kelebihannya, ada beberapa hal yang mungkin bisa diperbaiki agar pengalaman membaca semakin sempurna. Salah satunya adalah dari segi teknis penulisan. Masih terdapat beberapa bagian yang terasa kurang rapi, baik dalam struktur kalimat maupun detail kecil lainnya. Hal ini mungkin tidak terlalu mengganggu bagi pembaca yang fokus pada jalan cerita, tetapi bagi yang lebih memperhatikan aspek teknis, hal ini bisa sedikit mengurangi kenyamanan mereka saat membaca.
Selain itu, meskipun hubungan Mosha dan Dewang menjadi pusat cerita, kedalaman emosi di antara mereka terkadang terasa kurang kuat. Beberapa momen penting dalam perkembangan hubungan mereka terasa berjalan terlalu cepat tanpa eksplorasi yang lebih dalam. Akibatnya, chemistry antara keduanya kurang begitu terasa jika dibandingkan dengan interaksi mereka yang lebih banyak diisi dengan humor dan situasi konyol. Jika hubungan Mosha dan Dewang dibangun dengan lebih mendalam, novel ini pasti bisa memberikan dampak emosional yang lebih besar bagi pembaca.
Penutup
Dewa Angkara Murka menghadirkan kisah office romance yang seru, dipenuhi dengan humor segar dan konflik-konflik yang akan membuat pembaca merasa gemas sendiri. Alur ceritanya mengalir dengan begitu lancar, sementara karakter-karakter yang kuat dan menarik membuat pembaca semakin terhubung dengan kisah ini.
Buku ini menyajikan dinamika hubungan antara Mosha dan Dewang dengan cara yang unik, penuh kejutan, dan tentu saja, menghibur. Bagi kalian yang sedang mencari bacaan ringan tetapi tetap penuh makna, novel ini sangat layak untuk dimiliki. Tidak hanya menawarkan cerita yang seru, tapi juga bisa menjadi pelarian dari rutinitas harian.
Itulah sedikit sinopsis dan ulasan mengenai Dewa Angkara Murka karya Aya Widjaja. Jangan sampai ketinggalan, segera dapatkan buku ini dan koleksi novel MetroPop lainnya di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami berkomitmen untuk selalu memberikan informasi terbaru dan produk-produk terbaik untuk kalian. Yuk, bersama-sama kita #TumbuhBersama dengan Gramedia dan terus berinovasi dalam dunia literasi!
Penulis: Gabriela Estefania
Rekomendasi Buku
MetroPop: Sejuta Waktu untuk Mencintaimu
Hanya Andien Carissa Putri yang tahu bagaimana sakitnya ditinggal calon suami tepat di hari pernikahannya. Lelaki itu menghilang berbulan-bulan dan muncul sebagai tetangga bersama istrinya yang cantik dan sedang hamil muda! Saat Andien berusaha mempertahankan kewarasannya, Danish Adelard tiba-tiba muncul dan mengaku datang dari masa depan dengan segala ceritanya yang tidak masuk akal.
Sanggupkah Andien menghindar ketika Danish terus menawarkan sejuta waktu untuk mencintainya serta memulihkan setiap luka-lukanya? Mampukah Andien bertahan ketika dimensi waktu memisahkan mereka?
Metropop: Jakarta Rock ‘N’ Roll
Buku Metropop: Jakarta Rock ‘N’ Roll ini bergenre romansa. Menceritakan kisah cinta yang dialami Betari, Kunang, Arung, dan David. Buku ini hanya dapat dibaca oleh orang dewasa karena menceritakan kisah cinta yang dialami oleh orang dewasa. Tidak diperuntukkan untuk dibaca oleh anak-anak.
Jakarta merupakan kota sejuta kesempatan dan harapan, tempat para pemimpi menggantungkan segala cita. Betari berkhayal, suatu hari ia akan membangun gedung pertunjukan seni sekelas Broadway di Jakarta. Arung memiliki mimpi yang sama dan berjanji akan bersama-sama mewujudkannya. Sayangnya, mimpi kedua insan yang dilanda asmara itu seketika melebur ketika Kunang, istri Arung, menguak perselingkuhan mereka. Arung mencintai Betari tanpa mengurangi cintanya pada Kunang. Namun, ia akan kehilangan bila berusaha menggenggam keduanya secara bersamaan. Bagaimanapun hatinya tidak mampu memilih. Mencintai Arung tak membuat Betari rela menjadi yang kedua. Terlebih ketika David hadir menjanjikan cinta yang satu untuknya. Bersama David segalanya terasa lebih ringan dijalani, hingga kebenaran dari masa lalu mengguncang hubungan mereka. Apa yang terjadi pada hubungan David dan Betari? Simak kelanjutan ceritanya hanya di buku ini! Selamat membaca!
Metropop: Oh, My Baby Blue
Karier Kayla Natasha sebagai motivator remaja sedang menanjak. Dan, sedikiiit lagi, akan ada peluang tampil di acara talk show bergengsi bersama presenter ternama. Namun, Kayla tiba-tiba hamil. Dia sih pengin punya anak, tapi ya nggak harus sekarang juga. Waktunya nggak tepat. Kesibukannya sedang menggila. Bahkan ketika dia berusaha menampilkan citra perempuan tangguh yang tetap aktif selama kehamilan, morning sickness keparat menghajarnya sampai muntah-muntah dan ambruk di atas panggung. Segala rencana dan harapan Kayla ambyar di depan mata. Segala motivasi yang pernah dia sampaikan menguap begitu saja. Dan Kayla tidak tahu lagi, dengan cara apa dia mampu bangkit dari keterpurukan ini.
Novel ini mengemas berbagai permasalahan yang sering dihadapi oleh ibu-ibu masa kini, mulai dari insecure dengan perubahan bentuk tubuh, hingga masalah ekonomi keluarga. Penulis juga menyelipkan masalah kesehatan psikologis pasca melahirkan yang dialami sang ibu, seperti postpartum depression.
Sumber:
- https://www.wattpad.com/story/322823171-dewa-angkara-murka-end
- https://www.goodreads.com/book/show/222030298-dewa-angkara-murka
- Dunia Sophie
- Gadis Kretek
- Hidden Potential
- Kami (Bukan) Sarjana
- Kecerdasan Emosional
- Kukira Kau Obat Ternyata Patah Hati Terhebat
- Lima Sekawan: Rahasia Logam Ajaib
- MetroPop: Dewa Angkara Murka
- Pertanyaan-Pertanyaan untuk Tuhan
- Seni Menjadi Orang Tua Hebat
- The Art of Stoicism
- Teruslah Bodoh Jangan Pintar