Flawed karya Cecelia Ahern bukan sekadar novel biasa. Kalau kamu menyukai kisah distopia yang penuh intrik, penghakiman moral, dan perlawanan terhadap sistem yang tidak adil, novel ini adalah bacaan yang tepat untukmu!
Cerita ini akan mengajak kamu menyelami dunia di mana masyarakat dikendalikan oleh aturan moral yang ketat, dan siapa saja yang dianggap “cacat” atau tidak sempurna akan diasingkan. Tokoh utama, Celestine, berjuang melawan ketidakadilan ini dan mempertaruhkan segalanya untuk membela apa yang dia yakini benar.
Bersiaplah untuk petualangan emosional yang memaksa kita untuk memikirkan ulang standar moral dan penghakiman yang ada di sekitar kita. Apakah kamu siap untuk ikut dalam perjalanan yang penuh konflik ini? Buka halaman pertama novel Flawed dan temukan bagaimana Celestine menemukan keberaniannya sendiri di tengah sistem yang menindas!
Namun, sebelum kamu menyimak lebih dalam tentang novel ini, mari berkenalan dulu dengan si penulis, Grameds!
Table of Contents
Profil Cecelia Ahern, Penulis Dibalik Flawed
Cecelia Ahern adalah seorang novelis ternama dari Irlandia yang lahir di Dublin pada 30 September 1981. Sebagai putri dari Bertie Ahern, mantan Perdana Menteri Irlandia, Cecelia tumbuh dalam lingkungan yang kaya akan pengalaman dan wawasan. Ia menempuh pendidikan di Griffith College Dublin, dengan fokus pada bidang jurnalistik dan komunikasi massa. Sebelum mendalami dunia penulisan, ia sempat mengejar ketertarikan lain, termasuk menjadi anggota grup musik Shimma, yang bahkan berlaga di babak final nasional Eurovision pada tahun 2000.
Bakat menulis Cecelia mencuat ketika pada usia 21 tahun ia menyelesaikan novel debutnya, P.S. I Love You. Novel tersebut diterbitkan pada tahun 2004 dan langsung meraih sukses besar di kancah internasional, bahkan menduduki daftar buku terlaris di berbagai negara. Popularitas buku ini semakin meningkat setelah diadaptasi menjadi film dengan pemeran utama Hilary Swank dan Gerard Butler, yang memperkenalkan karya Cecelia kepada audiens yang lebih luas.
Setelah sukses besar dengan P.S. I Love You, Cecelia melanjutkan karier menulisnya dengan beberapa novel lain yang juga mendapat sambutan hangat, seperti Where Rainbows End (yang dikenal dengan judul Love, Rosie di Amerika Serikat). Buku ini juga diangkat ke layar lebar dan dibintangi oleh Lily Collins serta Sam Claflin, semakin memperkuat reputasi Cecelia sebagai penulis berbakat.
Dengan gaya bercerita yang menyentuh dan kerap menyelipkan elemen realisme magis, karya-karya Cecelia berhasil menarik perhatian pembaca dari berbagai belahan dunia. Hingga saat ini, buku-bukunya telah diterjemahkan ke dalam puluhan bahasa dan dijual di lebih dari 46 negara, dengan total lebih dari 13 juta eksemplar. Karya-karya Cecelia yang mengeksplorasi tema cinta, takdir, dan kehidupan ini, seperti If You Could See Me Now dan Thanks for the Memories, juga tengah dalam proses untuk diadaptasi menjadi film.
Selain berkarya di dunia sastra, Cecelia juga merambah ke industri televisi. Ia merupakan salah satu kreator sitkom Amerika, Samantha Who?, yang semakin memperluas pengaruhnya di dunia hiburan. Dedikasi dan kreativitas Cecelia diakui baik secara kritis maupun komersial, menjadikannya sosok yang dihormati dalam fiksi modern asal Irlandia.
Kini, Cecelia menetap di Dublin bersama suaminya dan dua anaknya, Robin dan Sonny. Meskipun telah meraih kesuksesan besar, ia tetap rendah hati dan sering kali mendapatkan inspirasi dari kehidupan sehari-hari serta pengalaman pribadi. Komitmennya untuk menciptakan karya yang dapat menyentuh hati pembaca dari berbagai latar belakang terus memikat audiens global, menjadikannya sebagai salah satu penulis terkemuka dalam dunia sastra kontemporer.
Sinopsis Novel Flawed Karya Cecelia Ahern
Novel Flawed karya Cecelia Ahern adalah sebuah cerita yang membawa pembaca ke dalam dunia fiksi distopia di mana masyarakat hidup di bawah pengawasan ketat moralitas yang dikendalikan oleh Pengadilan Guild. Novel ini mengajak pembaca untuk mempertanyakan batas-batas etika dan penghakiman sosial melalui perjalanan seorang remaja bernama Celestine North.
Dirilis pertama kali pada tahun 2016, Flawed segera menarik perhatian dengan tema moralitas, penghakiman, dan tekanan sosial yang relevan bagi pembaca muda dan dewasa. Bagi banyak pembaca, cerita ini menghadirkan kritik tajam terhadap masyarakat yang kaku dalam menilai benar atau salah, yang hanya berdasarkan aturan ketat tanpa mempertimbangkan sisi kemanusiaan.
Cerita Flawed berpusat pada Celestine North, seorang remaja yang hidup di dunia di mana kesempurnaan dianggap sebagai standar mutlak. Dalam dunia Celestine, siapa pun yang dianggap “cacat moral” oleh Pengadilan Guild akan diberi cap sebagai “Flawed,” tanda sosial yang menempel permanen pada hidupnya. Status Flawed atau “Tercela” berarti seseorang telah gagal dalam menjalankan moralitas dan etika yang ditetapkan oleh masyarakat. Mereka yang dicap ini mengalami diskriminasi hebat—dilarang berinteraksi secara bebas dan ditolak hak-hak dasarnya.
Celestine sendiri adalah gadis yang semula hidup mengikuti aturan dengan setia. Namun, ketika dia memutuskan untuk membantu seorang pria tua yang merupakan seorang Flawed, hidupnya berubah drastis. Tindakannya yang dianggap melanggar aturan menyebabkan dirinya dicap sebagai orang tercela. Akhirnya sejak saat itu, dia mulai merasakan kerasnya perlakuan dan stigma yang diterima oleh para Flawed dalam masyarakat.
Celestine pun mulai meragukan keadilan yang diterapkan oleh Guild dan bergulat dengan perasaan ingin melawan sistem yang menindas. Namun, perjuangannya melawan Guild tidaklah mudah, karena dia menghadapi tekanan dari berbagai pihak yang ingin mempertahankan status quo demi kepentingan pribadi.
Kelebihan dan Kekurangan Novel Flawed Karya Cecelia Ahern
Kelebihan Novel Flawed Karya Cecelia Ahern
Novel ini sering dibandingkan dengan karya terkenal lainnya, seperti The Hate U Give yang membahas diskriminasi rasial di Amerika Serikat. Namun, Flawed membawa pembaca pada isu diskriminasi yang lebih universal, yaitu diskriminasi berdasarkan “cacat moral”.
Dalam dunia Celestine, masyarakat dikendalikan oleh aturan moral yang ketat, dan individu atau kelompok tertentu merasa memiliki hak untuk menilai moralitas orang lain. Fenomena ini sangat relevan dengan konsep “polisi moral” di dunia nyata, di mana sebagian orang merasa memiliki wewenang untuk menentukan apa yang benar atau salah bagi orang lain.
Salah satu hal yang membuat Flawed begitu menarik adalah kemiripan dengan realitas saat ini, di mana penghakiman sosial sering terjadi secara sepihak, baik secara langsung maupun melalui media sosial. Ahern dengan cerdas mengeksplorasi bagaimana penghakiman dan diskriminasi dapat mengakibatkan penderitaan mendalam bagi korban, yang dalam kasus ini adalah mereka yang dicap sebagai Flawed. Novel ini juga menyoroti bagaimana kekuasaan bisa disalahgunakan ketika aturan moral dijadikan alat oleh pihak berwenang untuk mencapai kepentingan pribadi, sebuah refleksi tajam atas dunia yang sering kali tidak adil.
Selain isu moral, Flawed juga sukses dalam menggambarkan perkembangan karakter. Celestine sebagai karakter utama digambarkan sangat manusiawi. Di awal cerita, dia adalah seorang yang patuh dan percaya penuh pada sistem Guild, tetapi pengalamannya sebagai Flawed membuka matanya pada ketidakadilan yang sebelumnya tidak pernah dia lihat. Konflik batin dan perkembangan Celestine menjadi tokoh pemberani yang mempertanyakan sistem menambah kekuatan pada alur cerita.
Selain Celestine, beberapa karakter pendukung juga memiliki daya tarik tersendiri, seperti adiknya, Juniper, dan seorang pria misterius bernama Carrick yang memiliki hubungan spesial dengan Celestine.
Meskipun kemunculan mereka terbatas, kehadiran karakter-karakter ini memberikan lapisan emosi yang membuat cerita semakin hidup. Hubungan antara Celestine dan orang-orang di sekitarnya menjadi salah satu bagian yang disukai pembaca, meskipun terkadang ada beberapa kekurangan dalam pengembangan karakter pendukung yang membuat mereka terasa kurang mendalam.
Novel ini memiliki tema yang mendalam tentang moralitas dan ketidakadilan sosial, yang disampaikan dengan alur cerita yang menarik dan mampu menggugah perasaan pembaca. Ahern sukses mengeksplorasi berbagai emosi yang dialami Celestine, dari rasa takut, marah, hingga keberanian, yang digambarkan dengan kuat dan penuh emosi.
Kritik terhadap sistem penghakiman moral yang ada dalam novel ini dapat dikaitkan dengan realitas di dunia nyata, sehingga novel ini memberikan wawasan baru tentang betapa bahayanya penghakiman sepihak.
Kekurangan Novel Flawed Karya Cecelia Ahern
Beberapa pembaca mungkin akan merasa bahwa latar belakang sistem Guild kurang dijelaskan dengan rinci, sehingga terkadang terasa kurang masuk akal. Hal ini selaras dengan ending yang kurang memenuhi harapan, meskipun tetap memberikan keinginan untuk membaca sekuelnya, yaitu Perfect.
Selain itu, beberapa karakter pendukung, seperti Carrick dan Juniper mungkin tidak mendapat pengembangan yang memadai. Alhasil, karakternya terasa kurang mendalam dan hanya berfungsi sebagai pelengkap cerita.
Pesan Moral dalam Novel Flawed Karya Cecelia Ahern
Novel Flawed karya Cecelia Ahern menyampaikan pesan moral yang kuat tentang pentingnya keberanian untuk melawan ketidakadilan dan mempertanyakan standar moral masyarakat. Melalui karakter utama, Celestine North, yang mendapat label “Flawed” karena berani menolong seorang yang dicap cacat moral, Ahern mengeksplorasi bagaimana masyarakat seringkali menilai individu secara hitam-putih tanpa mempertimbangkan kompleksitas manusia.
Novel ini mengajak pembaca untuk berpikir kritis tentang sistem sosial dan etika yang kaku serta tentang bagaimana kesalahan tidak selamanya menggambarkan siapa diri seseorang sepenuhnya. Pesannya jelas: penting untuk memiliki empati, menerima ketidaksempurnaan, dan memahami bahwa keputusan moral tidak selalu sesederhana benar atau salah.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, Flawed adalah novel yang memberikan pandangan menarik tentang konsep moralitas dan penghakiman sosial yang sering kali tidak adil. Dalam dunia yang semakin kritis dan penuh tekanan sosial, novel ini mengajak pembaca untuk berpikir lebih dalam tentang bagaimana sebaiknya kita memandang dan memperlakukan orang lain.
Melalui karakter Celestine, Cecelia Ahern berhasil menghadirkan kisah perjuangan yang menginspirasi, terutama bagi mereka yang pernah merasakan ketidakadilan atau diskriminasi dalam hidupnya.
Meskipun memiliki beberapa kekurangan dalam alur dan pengembangan karakter, Flawed tetap menjadi rekomendasi yang kuat untuk para pecinta novel distopia yang ingin mencari cerita penuh emosi dan refleksi sosial.
Novel ini bukan hanya menghibur tetapi juga mengajak kita untuk mempertanyakan dan menilai ulang konsep moralitas yang ada dalam masyarakat. Bagi pembaca yang ingin menikmati novel Flawed, sekuel Perfect adalah kelanjutan cerita yang patut dinantikan untuk mengetahui lebih jauh perjalanan Celestine melawan ketidakadilan yang ada. Jangan lupa beli buku ini, ya, Grameds! Gramedia selalu setia menjadi #SahabatTanpaBatas agar kamu bisa #LebihDenganMembaca.
Penulis: Gheani
Rekomendasi Novel Karya Cecelia Ahern
The Book of Tomorrow
Tamara Goodwin selalu hidup untuk saat ini, tidak pernah memikirkan apa yang terjadi besok. Sampai suatu ketika, perpustakaan keliling mampir ke desanya yang kecil, membawa buku misterius bersampul kulit dengan kunci emas. Di halaman-halaman buku itu, Tamara menemukan halhal yang mengejutkan dan mengguncang hidupnya. Inilah kisah tentang bagaimana esok hari dapat mengubah apa yang terjadi hari ini…
Where Rainbows End
Mulai dari anak-anak nakal sampai menjelma remaja pemberontak, Rosie dan Alex selalu bersama. Sayangnya, di tengah-tengah serunya masa remaja, mereka harus berpisah. Alex dan keluarganya pindah ke Amerika. Rosie benar-benar tersesat tanpa Alex. Namun, pada malam sebelum dia berangkat untuk bersama kembali dengan Alex, Rosie mendapat kabar yang akan mengubah hidupnya selamanya, dan menahannya di tanah kelahirannya, Irlandia. Meski demikian, ikatan batin mereka terbukti sanggup melewati suka-duka kehidupan masing-masing. Tetapi, keduanya tidak siap menghadapi perubahan lain yang terjadi di antara mereka: Cinta.
Thanks for the Memories
What happens when what if becomes a reality for two strangers whose lives are at a crossroads. That’s the question haunting Joyce Conway these days. Recovering from a terrible accident and with her marriage in pieces, Joyce is suddenly plagued by an overwhelming sense of d?©j?† vu that makes her feel as if the life she’s living is not her own. During the day she has vivid memories of things she’s never seen‚Äîsuch as cobblestoned Parisian streets she’s never visited‚Äîand at night she dreams of a little girl she’s sure she’s never met. Joyce is convinced she’s lost her mind . . . until a series of coincidences leads her on a journey to meet the one person who may hold the answer she needs. That’s the pitch that finally persuades Justin Hitchcock to donate blood‚Äîthe first thing to come straight from his heart in a long time. Restless and lonely, Justin chased his ex-wife and daughter from Chicago to London, and now he’s in Dublin, guest-lecturing to bored college students. When he receives a basket of muffins with a thank-you note attached, he’s sure someone’s playing a joke on him, but then the presents keep coming. Intrigued, Justin is determined to solve the mystery‚Äîa quest that will change his life forever. is a heartwarming story of hope, love, and second chances‚ÄîCecelia Ahern’s most magical novel yet.
- 1984
- 23:59 : Sebuah Novel
- Alucard
- Adat, Kelas, dan Indigenitas
- Apa yang Harus Dilakukan Ketika Doa Anda Tampak Tak Dijawab
- Apa yang Mengendalikan Kehidupanmu?
- Approximating The Distance Between Two People
- Babel: Pertumpahan Darah Sejarah Gelap Revolusi
- Bandung Menjelang Pagi
- Buddha 3: Dewadatta
- Creepy Case Club 6: Kasus Hantu Panggung
- Dulu, Kini, dan Nanti
- Festival Hujan
- Flawed
- Gabriel and Zoe
- Gentayangan
- Going Offline: Menemukan Jati Diri di Dunia Penuh Distraksi
- Hukum Perseroan Terbatas
- Impressed
- Inyik Balang
- Janji Untuk Ayah
- Kalung Setengah Hati
- Kendalikan Uangmu: Yuk, Jadi Financial Planner untuk Diri Sendiri!
- Literature for Teens: The Second Fall
- Leadership Mastery
- Make Time: Cara Fokus pada Hal-Hal Penting Setiap Hari
- Mata di Tanah Melus
- Me and Mr. Old
- Merebah Riuh
- Misadventures Season
- Misteri Perpustakaan yang Hilang
- Momo
- My Big Book of Adventures
- Nak, Kamu Gapapa, Kan?
- Perempuan-Perempuan Kelu
- Perjalanan Mustahil Samiam dari Lisboa
- Rampok Memori dan Bintang Sambit (We Could be Heroes)
- Relung Rasa Raisa
- Rembulan Cerminan Hatiku (Moon Represents My Heart)
- Rewrite the Stars
- Sang Penyelaras Nada
- Sempurna (Perfect)
- Seni Memenangkan Apa Pun ala Sun Tzu
- Teach Like Finland
- The Boy, the Mole, the Fox and the Horse
- The Night Country
- The Punk
- The Star Diaries
- The Way of Peace
- This is Amiko
- We Free the Stars: Melepas Bintang