Review Novel Galaksi – Saat masih duduk di bangku SMA, mungkin banyak dari kita yang pernah melihat atau tahu akan keberadaan sebuah geng di sekolah tersebut. Ini bukan fenomena baru atau janggal, karena kehadiran sebuah geng di sekolah sudah menjadi rahasia umum.
Banyak di antara murid-murid SMA yang memutuskan untuk membentuk dan bergabung dengan sebuah geng agar merasa diterima dan diakui oleh lingkungannya.
Kehadiran geng ini sendiri sebenarnya tidaklah salah jika bisa mengarahkan atau membentuk pribadi kaum remaja ke arah yang lebih baik lagi. Namun, kenyataannya, masih banyak eksistensi dari geng anak remaja di sekolah ini yang merugikan, baik bagi anggotanya maupun orang-orang di sekitarnya. Kebanyakan anggota geng SMA berisikan anak-anak yang dicap nakal dan biang onar.
Mereka biasanya membentuk sebuah kelompok agar terlihat superior dan berkuasa, sehingga bisa ditakuti dan dihormati oleh teman-teman satu sekolahnya. Namun, dibalik itu semua, kehadiran sebuah geng remaja juga bisa memupuk solidaritas yang kuat antar sesama anggotanya. Asalkan geng tersebut mampu memberikan sesuatu yang bermakna dan positif baik bagi anggota maupun orang-orang di sekitarnya.
Akan tetapi, sekali lagi, kehadiran geng remaja di sekolah justru kebanyakan malah membuat masalah dengan tingkah laku para anggotanya yang labil. Mereka kerap melakukan perundungan, bolos sekolah, hingga tawuran dengan geng dari sekolah lain. Ini menjadi sinyal yang berbahaya bagi masa depan remaja jika dibiarkan begitu saja.
Diperlukan edukasi serta bimbingan dari pihak sekolah, jika mereka tahu ada murid-murid yang tergabung dalam sebuah geng. Atau, mungkin, pihak sekolah bisa membubarkan geng tersebut alih-alih mempertahankannya.
Meskipun ada hal positif yang bisa didapat remaja dari sebuah kelompok atau geng, tapi faktanya malah banyak remaja yang terjerat masalah akibat bergabung dalam sebuah geng.
Daripada membentuk geng yang hanya sekadar untuk kumpul-kumpul atau nongkrong saja, akan lebih baik jika para remaja mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolahnya.
Banyak pilihan kegiatan ekstrakurikuler yang biasanya dapat diikuti remaja di sekolah masing-masing. Salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang paling banyak diminati dan cukup terkenal adalah paskibra.
Paskibra atau Pasukan Pengibar Bendera merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang akan memberikan banyak sekali manfaat bagi kepribadian kaum remaja. Beberapa manfaat yang bisa para remaja dapatkan dari kegiatan paskibra adalah menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air, meningkatkan kedisiplinan, hingga melatih kekuatan fisik.
Manfaat-manfaat tersebut terasa jauh lebih berarti jika dibandingkan dengan perkumpulan geng sekolah yang biasanya hanya nongkrong dan kumpul-kumpul belaka.
Menjadi anggota paskibra juga bisa berpeluang untuk membanggakan orangtua dan sekolah, jika bisa terpilih sebagai pasukan pengibar bendera saat Dirgahayu Republik Indonesia.
Bayangkan betapa kaya dan besarnya pengalaman yang akan dirasakan oleh para remaja jika mengikuti kegiatan paskibra. Selain memperluas jaringan pertemanan, mereka juga akan menyerap berbagai ilmu yang akan semakin meningkatkan kepribadian mereka menjadi jauh lebih baik lagi.
Jadi sebenarnya ada pilihan yang beragam bagi remaja untuk memilih kelompok yang tepat bagi mereka untuk berkumpul bersama teman-teman.
Menjadi anggota sebuah geng sebetulnya tidak salah juga, asalkan kegiatan di dalamnya tidak merugikan orang lain dan diri sendiri. Sedangkan menjadi seorang paskibra pun memiliki manfaat dan dampak yang positif bagi kepribadian remaja.
Perpaduan antara anggota geng sekolah dan anggota paskibra mampu diolah menjadi sebuah cerita fiksi yang menarik oleh Poppi Pertiwi. Di mana Poppi bisa melihat peluang dari kedua hal tersebut yang bisa berpotensi menjadi sebuah cerita remaja yang akan digemari. Galaksi merupakan karya fiksi yang memadukan unsur bad boy dari anggota geng sekolah dan good girl dari anggota paskibra.
Table of Contents
Profil Penulis Novel Galaksi
Ni Wayan Poppi Pertiwi lahir di Denpasar Bali pada tanggal 15 April 2000. Poppi mengenyam pendidikan di SMK Teknologi Informasi dan Komunikasi TI Bali Global, jurusan Multimedia.
Wattpad adalah wadah atau media tempat Poppi menulis dan mengembangkan berbagai ide yang ada di kepalanya. Galaksi merupakan karya perdana dari seorang Poppi Pertiwi yang terbit pada tahun 2018.
Galaksi sendiri menjadi salah satu novel remaja paling populer di Indonesia dan telah dibaca sebanyak 37,6 juta kali di Wattpad. Tidak hanya itu, menurut kabar yang beredar, novel Galaksi juga sudah memasuki cetakan kedelapan dan telah terjual sebanyak 26.500 eksemplar.
Pencapaian Poppi tidak hanya sampai disitu, karena pada tahun yang sama novel Galaksi juga mendapat kontrak film dari Rapi Film.
Poppi juga termasuk penulis muda yang cukup produktif, karena di saat merampungkan Galaksi, ia juga tengah menulis novel lainnya, yaitu Mozachiko. Tidak aneh memang jika karya-karya Poppi selalu digemari oleh para remaja, karena Poppi mampu melihat peluang dan selera yang diinginkan oleh kaum remaja.
Persaingan cerita fiksi remaja bisa dibilang cukup ketat, dan untuk mendapatkan atensi dari pembaca diperlukan kejelian akan apa yang remaja inginkan mengenai sebuah cerita fiksi dan Poppi berhasil memuaskan itu semua.
Ide tentang romansa antara bad boy dengan good girl memang bukan formula baru yang segar, tapi Poppi bisa mengolah tema yang usang dan pasaran ini menjadi sebuah cerita fiksi yang dapat menghipnotis pembacanya.
Kemampuan dan bakat Poppi dalam menulis menunjukkan jika ia memiliki ciri khas yang membuat tulisannya selalu dinanti-nantikan oleh pembaca. Novel Galaksi memberikan sebuah cerita fiksi yang tidak hanya menarik, tapi juga ringan dan sederhana untuk dinikmati, khususnya untuk kaum remaja.
Galaksi seakan bisa memotret atau menangkap tokoh fiksi yang diinginkan oleh para remaja melalui kehadiran ketua geng Ravispa dan anggota paskibra sekolah. Mungkin banyak dari sebagian remaja yang merasa jika cerita dalam novel Galaksi ini sangat dekat dengan mereka.
Sehingga tidak heran jika novel Galaksi ini mampu meledak di pasaran, karena sudah mampu menyentuh kehidupan remaja dengan baik.
Galaksi seakan dapat menjadi pilihan yang tepat di antara berbagai novel remaja yang ada saat ini. Selera pasar yang berhasil dipuaskan dalam novel Galaksi menunjukkan betapa mudahnya remaja berhasil tercuri perhatiannya lewat novel ini.
Berbagai isu menarik seputar dunia remaja seakan dikupas tuntas dalam novel Galaksi sehingga memeriahkan setiap jalinan ceritanya. Cerita tentang remaja dan pengalaman kasmaran mereka memang tidak akan pernah luput atau bosan untuk dibahas setiap kalinya.
Selain menarik dari segi cerita, novel Galaksi juga memiliki cover buku yang tidak kalah mencuri perhatian saat melihatnya. Cover buku yang didominasi dengan warna putih ini memperlihatkan ilustrasi kepala burung elang yang dibuat dengan aksen menarik beserta sayapnya. Ilustrasi yang terlihat unik ini sendiri merupakan lambang dari geng Ravispa yang juga menjadi hidangan utama dalam jalan ceritanya.
Sinopsis dan Review Novel Galaksi
Novel Galaksi bercerita tentang dua orang remaja bernama Galaksi Aldebaran dan Kejora Ayodhya. Galaksi Aldebaran merupakan ketua geng Ravispa yang beranggotakan murid-murid nakal dan biang onar di SMA Ganesha. Sedangkan Kejora Ayodhya adalah seorang siswi SMA Ganesha yang merupakan anggota paskibra SMA Ganesha.
Ravispa sendiri adalah geng sekolah yang kerap membuat masalah, seperti bolos saat jam pelajaran berlangsung, hingga berkelahi jika ada salah satu anggotanya yang diusik. Ravispa memiliki markas atau basecamp di sebuah warung pojok atau biasa disebut warjok. Semboyan dari Ravispa adalah Solidaritas Tanpa Batas, yang di mana mereka akan membela dan melindungi sesama anggota.
Tanpa kehadiran Ravispa, Galaksi bukanlah siapa-siapa. Ravispa merupakan darah, daging, dan keluarga bagi Galaksi di dalam hidupnya. Namun, pertemuan Galaksi dengan Kejora, gadis anggota paskibra, membuat segalanya berubah. Pertemuan mereka berawal dari Galaksi yang menyelamatkan Kejora dari ulah Avegar, geng SMA Kencana, yang kerap berselisih dengan Ravispa.
Sejak saat itu, Avegar mulai menggunakan Kejora sebagai umpan untuk memancing keributan dengan Ravispa, khususnya dengan Galaksi. Kini, Kejora telah menjadi titik lemah dalam diri Galaksi.
Kejora yang selalu menjadi sasaran atau incaran dari Avegar menumbuhkan perasaan ingin melindungi dari Galaksi yang semakin mendekatkan Galaksi dan Kejora.
Kedekatan mereka yang semakin intens dan kuat pada akhirnya menumbuhkan rasa suka dari dalam diri Galaksi. Hubungan yang terjalin diantara mereka membuat Galaksi menjadi jauh lebih terbuka terhadap Kejora mengenai kehidupannya.
Galaksi memang dikenal sebagai anak yang nakal, keras, dingin, dan pemberontak. Akan tetapi, di balik semua kelakuannya tersebut ada sesuatu yang melatarbelakanginya.
Galaksi merupakan salah satu anak korban broken home, di mana kedua orangtua Galaksi sudah berpisah sejak lama. Galaksi juga kerap menerima perlakuan pilih kasih dari orangtuanya, kakak Galaksi jauh lebih dibanggakan daripada dirinya.
Maka, tidak mengherankan jika Galaksi sering menunjukkan sikap yang keras, bahkan terhadap Kejora sekalipun.
Permasalahan yang muncul dalam hubungan antara Galaksi dan Kejora di antaranya adalah banyak yang tidak suka akan hubungan mereka, bahkan Kejora sampai mendapatkan ancaman untuk menjauhi Galaksi.
Kejora sendiri sempat merasa takut dan ragu akan hubungannya dengan Galaksi melihat dampak dan reaksi yang ia rasakan. Akan tetapi, dibalik sikap Galaksi yang dingin dan keras, ia kerap menunjukkan perilaku yang bertanggung jawab terhadap apapun.
Semua kisah di masa putih abu-abu berhasil dihadirkan dalam novel Galaksi ini. Banyak lika-liku, naik-turun, hingga romansa yang mewarnai setiap langkah dari hubungan antara Galaksi dan Kejora.
Kedua tokohnya dihadapkan pada permasalahan yang pada umumnya seringkali dihadapi oleh para remaja, sehingga akan banyak pembaca remaja yang merasa relate dengan jalan ceritanya.
Kelebihan Novel Galaksi
Novel Galaksi mampu membangun suasana masa putih abu-abu yang penuh dengan lika-liku dan asmara dengan baik dan cukup terasa. Kesederhanaan dari tema ceritanya mampu mengajak pembaca untuk dengan mudah masuk dan meresapi setiap keping ceritanya. Kesederhanaan yang ditampilkan dalam novel Galaksi seakan bisa menyihir pembaca remaja untuk menyimak hingga akhir cerita.
Kemampuan Poppi Pertiwi dalam mengolah kata dan kalimat juga menjadi daya pikat yang bisa menjerat pembaca. Setiap kepingan cerita seakan mampu menghadirkan rasa tanya dan penasaran akan kelanjutan kisah Galaksi dan Kejora. Lika-liku yang dihadirkan dalam hubungan Galaksi dan Kejora juga dapat membawa pembaca dalam kisah asmara yang bikin geregetan.
Kehadiran geng Ravispa menjadi suatu magnet tersendiri bagi pembaca, khususnya remaja wanita, yang berisikan berbagai karakter yang berbeda-beda. Gejolak dan konflik yang dihadapi oleh Ravispa pun seakan mampu membawa sebuah pengalaman membaca yang asyik dan menyenangkan. Gaya bercerita Poppi Pertiwi yang sederhana dan ringan akan membawa pembaca untuk langsung menikmati sajian ceritanya.
Tidak bisa dipungkiri popularitas novel Galaksi yang meledak, baik ketika masih di wattpad hingga sudah berbentuk buku fisik, dapat menjadi nilai tambah lainnya. Banyak sekali remaja yang menikmati cerita Galaksi akibat Poppi Pertiwi dapat melihat selera pasar fiksi remaja yang ada saat ini. Sebuah cerita remaja yang terbilang klise, tapi apa mau dikata jika banyak yang suka dan banyak remaja yang menikmatinya.
Kekurangan Novel Galaksi
Sayangnya novel ini terlalu banyak menunjukkan sisi negatif dari geng Ravispa, di mana mereka seringkali baku hantam hanya karena hal sepele. Dan hampir di setiap bagian cerita selalu ada perkelahian yang dilakukan oleh geng Ravispa ini.
Adegan perkelahian yang terlalu banyak ini cukup mengganggu, karena pasar novel Galaksi untuk kaum remaja, akan lebih pas jika adegan seperti ini diminimalisir.
Banyak juga hal-hal yang terasa aneh dan janggal yang terjadi di novel Galaksi ini, sehingga mengurangi esensi dari jalan ceritanya. Contohnya, seperti selama bertahun-tahun geng Ravispa ini sudah bikin onar di lingkungan sekolah, tapi mengapa pihak sekolah tidak pernah mengambil tindakan tegas.
Apalagi Ravispa justru malah menunjukkan eksistensi mereka secara terang-terangan, tanpa takut kena tegur pihak sekolah.
Satu hal lagi yang paling membuat resah dari novel Galaksi adalah budaya perundungan atau senioritas yang tampak mengintimidasi. Adegan merundung yang dilakukan oleh geng Ravispa amat sangat disayangkan, karena bisa semakin membenarkan tindakan ini, khususnya jika ditangkap oleh remaja.
Padahal, geng Ravispa bisa diperlihatkan sebagai sebuah geng sekolah yang bisa melakukan hal-hal positif ketimbang bikin onar.
Terakhir, kekurangan yang ada dalam novel Galaksi adalah penggunaan beberapa kalimat yang terasa tidak efektif. Jatuhnya hanya terkesan seperti menunda-nunda jalan ceritanya, tanpa ada esensi apapun. Selain itu cukup banyak typo yang bertebaran, sehingga sangat mengganggu selama proses membaca.
Pesan Moral Novel Galaksi
Pesan moral yang bisa diambil dari novel Galaksi ini adalah solidaritas yang diperlihatkan oleh geng Ravispa. Meskipun cara mereka salah, tapi masih ada sisi baik yang bisa diperlihatkan. Solidaritas yang kuat dalam geng Ravispa bisa menjadi contoh untuk memperkuat hubungan pertemanan agar dapat menjadi semakin solid.
Tidak hanya diperuntukkan untuk pembaca remaja, novel Galaksi juga bisa dibaca oleh orang dewasa. Walaupun, mungkin rasa yang akan timbul berbeda, tapi tidak ada salahnya jika orang dewasa pun ingin mencicipi novel Galaksi ini.
Satu hal yang patut diapresiasi dari seorang Poppi Pertiwi adalah konsistensinya dalam menulis cerita. Meskipun novel Galaksi terasa klise dan mudah ditebak, tapi Poppi Pertiwi mampu memantik atensi pembaca remaja.
Bagi yang ingin juga membaca dan memiliki novel Galaksi ini, kamu bisa membeli dan mendapatkannya di Gramedia.com. Cara mudah dan praktis untuk membeli dan mendapatkan buku-buku yang kamu mau tanpa harus keluar rumah. Tinggal pesan, bayar, dan tunggu di rumah.
Selain Novel Galaksi karya Poppi Pertiwi, Grameds juga bisa membaca dan mendapatkan novel-novel menarik lainnya di Gramedia seperti rekomendasi di bawah ini.
- Novel Fantasi
- Novel Best Seller
- Novel Romantis
- Novel Fiksi
- Novel Non Fiksi
- Buku Tentang Perempuan
- Rekomendasi Novel Terbaik
- Rekomendasi Novel Horor
- Rekomendasi Novel Remaja Terbaik
- Rekomendasi Novel Fantasi
- Rekomendasi Novel Fiksi
- Rekomendasi Novel Dewasa
- Rekomendasi Novel Pernikahan
- Rekomendasi Novel Romantis Korea
- Rekomendasi Novel Romantis Islami
- Rekomendasi Novel Sejarah
- Rekomendasi Novel Tere Liye Terbaik
- Review Novel Norwegian Wood
- Review Novel Scarlet Letter
- Review Novel Ruin And Rising
- Review Novel kekasih Di Musim Gugur
- Review Novel Who Moved My Cheese
- Review Novel Koleksi Kasus Sherlock Holmes
- Review Novel Penelusuran Benang Merah
- Review Novel Rapijali 1,2,3
- Review Novel Di Tanah Lada
- Review Novel Wuthering Height Emily Bronte
- Review Novel Galaxy
- Review Iklas Paling Serius
- Review Buku Tentang Semua Yang Ada di Bumi
- Review Novel The Good Son
- Review Novel The Fall Of Gondolin
- Review Novel I Want To Eat Your Pancreas
- Review Novel Galaksi
- Review Novel Summer in Seoul
- Review Novel Spring in London
- Review Novel Winter in Tokyo
- Review Novel Dari Jendela SMP
- Review Novel The Death Cure
- Review Novel Shadow And Bone