in

Review Novel Hei, Intern! Karya Hamalem

Rating: 4.19

 

Hei, Intern! adalah sebuah novel yang menceritakan tentang tokoh utama, Ullie. Novel ini diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada 26 Agustus 2024 dengan jumlah halaman sebanyak 336 halaman. Cerita dalam novel kali ini akan berfokus pada pengalaman magang Ullie serta perkembangan hubungannya dengan tokoh yang lain yang ada dalam cerita ini.

Hei, Intern!

button cek gramedia com

Sejak magang menjadi Asisten Direktur yang galak dan suka berbuat semena-mena, Fabian Hidup Ullie langsung berubah seketika. Kuping Ullie sampai pengang karena cowok itu bolak-balik memanggilnya lewat pelantang. Tak peduli betapa kerasnya Ullie berusaha, hidupnya tetap bagai telur di ujung tanduk.

Sampai akhirnya Ullie bertekad untuk melawan penindasan Fabian. Meski harus datang paling awal, pulang paling akhir, mengerjakan tugas random, hingga mengurus kebutuhan pribadi Fabian, Ullie tidak akan menyerah! Sampai suatu ketika, Fabian mempunyai ide gila yang meminta Ullie agar menjadi pacar bohongannya dengan bonus tambahan. Menggiurkan sih… tapi bagaimana caranya agar tampak meyakinkan kalau dia sendiri benci banget sama Fabian?

Bagaimana Grameds sedikit spill cerita Hei, Intern! Diatas? Seru kan? Bagi kalian yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang cerita Ullie dan buku ini, Gramin sudah rangkumkan ulasan tentang buku ini secara menyeluruh untuk kalian, sebelum itu kita kenalan terlebih dahulu yuk dengan penulis buku ini, Hamalem!

Profil Hamalem – Penulis Novel Hei, Intern!

Hamelem Klansiwung adalah seorang penulis dengan impian sederhana: menciptakan karya-karya yang mampu menghibur dan menyentuh hati mereka yang sering menghadapi tantangan serta keresahan hidup sehari-hari. Berdomisili di Surabaya, Hamelem juga dikenal sebagai penyayang binatang, terutama dua kucing kesayangannya, Alfredo dan Alfonso, yang tak hanya menjadi teman sehari-hari, tetapi juga sumber kebahagiaan di rumahnya.

Karya-karya Hamelem dapat dinikmati di berbagai platform seperti Google Playbooks, Wattpad, dan GWP. Jika ingin mengenal lebih dekat atau sekadar menyapa, bisa menghubungi Hamelem melalui Instagram @hamalem_ atau email di hamalem.klansiwung@gmail.com.

Sinopsis Novel Hei, Intern!

Hei, Intern!

button cek gramedia com

Ketika memasuki ruang departemen, Ullie melangkah dengan hati-hati, berharap dalam hati bahwa dirinya yang tiba lebih dulu daripada Andrea, apalagi Bos Pulu-Pulu. Setiap kali hampir berpapasan dengan rekan satu departemen, Ullie segera mencari tempat untuk bersembunyi—di balik pilar, di samping dispenser, hingga di belakang lemari arsip. Upaya sembunyi-sembunyinya akhirnya membawanya sampai ke pintu pantry, yang berada dekat dengan meja kerjanya.

Ruang kerja Bos Pulu-Pulu terletak di ujung departemen, terlindung oleh dinding kaca tebal yang kedap suara serta tirai blind. Sulit memastikan apakah bosnya sudah berada di sana atau belum. Sementara itu, meja Andrea berada di posisi strategis, tepat di sebelah kanan ruangan dan di samping sofa besar untuk menerima tamu. Posisi itu memungkinkan Andrea untuk mengawasi setiap gerak-gerik karyawan.

“Ssst… Pat! Patrice,” bisik Ullie dari balik dinding pantry, sambil celingukan memperhatikan sekeliling. Jika ada yang memperhatikannya, mungkin Ullie tampak seperti maling ayam yang takut tertangkap basah.

Patrice, seniornya yang dua tahun lebih tua, mendekat dengan ekspresi wajah masam. “Lo dari mana aja, hah?”

“Pak Bian—eh, maksudnya, Bos Pulu-Pulu udah datang?”

Patrice menggeleng. Mendengar itu, Ullie menghela napas lega.

“Tapi Bu Andrea udah dari tadi,” tambah Patrice.

Deg. Rasanya seperti nyawa Ullie langsung melayang. Dan seolah keadaan belum cukup buruk, Andrea tiba-tiba muncul sambil membawa setumpuk berkas yang kemudian diletakkan tepat di meja Ullie.

Sebuah ide melintas di benak Ullie. Ia dengan cepat meninggalkan tasnya di pantry, mengambil ponselnya, dan mulai merapikan rambut yang berantakan karena helm. Setelah merasa penampilannya sudah cukup rapi, ia mengajak Patrice keluar dari tempat persembunyian.

Patrice memandang curiga, namun tetap mengikutinya seperti kerbau yang dicucuk hidung.

“Habis dari mana?” suara Andrea yang tajam langsung menyambut mereka.

Meski jantungnya berdetak cepat, Ullie berusaha tenang. “Dari toilet, Bu. Tadi perut saya mules banget. Saya datang kepagian,” jawab Ullie, sambil menepuk-nepuk perutnya, berusaha terlihat meyakinkan. Di belakangnya, Patrice hanya bisa menunduk sambil menahan tawa.

Andrea menurunkan kacamata, memandangi Ullie dari atas hingga bawah. Rambutnya yang diikat tinggi membuat wajahnya terlihat semakin tegang.

“Ini hasil riset tim dari Prancis,” kata Andrea, menunjuk tumpukan dokumen di meja Ullie. “Tolong terjemahkan dan buat ringkasan dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh Pak Bian,” tambahnya, suaranya terdengar agak serak, tidak seperti biasanya. “Dan sekalian buat juga ringkasan korespondensi dari tim-tim regional selama periode riset. Kirim ke saya dulu sebelum dicetak.”

Setelah memberikan instruksi, Andrea berlalu, meninggalkan jejak hawa dingin di sekitarnya.

Begitu Andrea pergi, Patrice menjitak kepala Ullie. “Sakit, Pat!” keluh Ullie. “Itu satu-satunya cara biar nggak kena semprot,” sambungnya sambil menyalakan komputer.

“Jangan diulang lagi!” Patrice memperingatkan.

Ullie mengangguk serius, lalu tiba-tiba melihat sosok yang dikenalnya dari kejauhan. “Pak Bian datang!”

Kelebihan dan Kekurangan Novel Hei, Intern!

Hei, Intern!

button cek gramedia com

Pros & Cons

Pros
  • Tema Romance-Comedy yang diangkat membuat buku ini menjadi menarik untuk diikuti.
  • Page Turner
  • Banyak adegan yang lucu dan tidak terprediksi.
  • Gaya bercerita yang unik.
  • Penokohan dan latar belakang tokoh yang jelas.
  • Latar belakang tempat yang mendetail.
  • Alur cerita yang mengalir.
  • Terdapat beberapa bahasa lain sebagai pelengkap.
  • Membahas tema yang banyak dan cukup relevan.
  • Interaksi antar tokoh dibuat dengan sangat 
Cons
  • Penggambaran suasana kurang mendetail.

Kelebihan Novel Hei, Intern!

Hei, Intern!

button cek gramedia com

Tema romance-comedy dalam Hei, Intern! menjadi salah satu kelebihan utama dari novel ini. Novel ini menyajikan kisah yang menghibur dengan bumbu komedi yang segar dan mengalir, menjadikannya sebuah page turner—buku yang sulit untuk diletakkan. Adegan-adegan yang tidak terduga, lucu, dan terkadang absurd, terutama dari tingkah laku Ullie, membuat cerita ini begitu menyenangkan untuk diikuti

Gaya bercerita yang penulis yang khas dan unik membuat pembaca sulit untuk melepaskan buku ini, lucu, manis dan bikin gregetan semua elemen ini ada ini ada di dalam Hei,Intern!.

Penokohan dalam novel ini juga kuat dan latar belakang karakternya jelas sehingga memberikan kedalaman pada cerita. Ullie, sebagai tokoh utama ditampilkan sebagai sosok yang bekerja keras demi impiannya, selain pekerja keras sosok Ullie juga digambarkan dengan tingkah laku yang kadang konyol sehingga membuat pembaca merasa dekat dan terhibur dengan kepribadiannya.

Selain itu, interaksi yang dibuat antar tokoh juga sangat natural dan mengalir, terutama antara Ullie dan rekan-rekan kerjanya seperti Patrice dan Benni. Hubungan mereka tidak hanya membawa kelucuan, tetapi juga menciptakan dinamika yang hangat dan relatable.

Latar belakang tempat yang ada dalam novel ini juga cukup mendetail, mengambil latar belakang di Surabaya, penulis berhasil menggambar kota Surabaya dengan sangat mendetail dan jelas. Bagi pembaca yang familiar dengan kota Surabaya, pasti akan timbul perasaan nostalgia saat mengikuti perjalanan tokoh di tempat-tempat tersebut. Yang menarik lagi, novel ini juga menggunakan beberapa bahasa seperti Batak, Prancis, Jawa, dan Jepang sehingga memperkaya dialog dan narasi yang di dalam cerita.Cerita di Hei, Intern! juga menyentuh banyak aspek kehidupan, mulai dari dinamika kantor, persahabatan, hingga keluarga. Tema-tema ini berhasil digabungkan dengan baik sehingga membuat novel ini terasa hangat, penuh tawa, dan juga menyentuh. Penulis berhasil membuat cerita yang relevan dengan pembaca, terutama dalam hal tekanan hidup dan keinginan untuk mencapai tujuan di usia tertentu, membuat novel ini menjadi terasa dekat dengan para pembacanya.

Kekurangan Novel Hei, Intern!

Hei, Intern!

button cek gramedia com

Salah satu kelemahan dalam novel Hei, Intern! adalah kurangnya deskripsi suasana yang mendetail, terutama saat karakter berada di lokasi-lokasi penting. Misalnya, ketika para tokoh pergi ke Paris, penulis tidak memberikan gambaran rinci mengenai apa yang dilihat atau dialami karakter sepanjang perjalanan. Akibatnya, momen yang seharusnya bisa hidup terasa datar karena minimnya deskripsi yang membantu pembaca membayangkan suasana tersebut.

Padahal, deskripsi lokasi dan atmosfer sangat penting untuk membantu pembaca lebih “masuk” ke dalam cerita. Tanpa detail-detail ini, beberapa adegan kehilangan daya tarik emosional dan terasa kurang hidup. Suasana yang lebih kaya dan mendalam akan memperkuat pengalaman pembaca, namun di beberapa bagian novel, kesempatan ini terlewatkan.

Pesan Moral Novel Hei, Intern!

Hei, Intern!

button cek gramedia com

Pesan Moral dalam Hei, Intern! ini cukup kuat dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Salah satu pesan utama yang muncul dalam novel ini adalah pentingnya komitmen dan rasa percaya dalam hubungan. Baik itu dalam konteks percintaan maupun hubungan keluarga, kedua hal ini menjadi fondasi yang kokoh agar hubungan tetap berjalan dengan baik dan lancar.

Novel ini juga mengajarkan kita bahwa kekayaan dan kekuasaan tidak bisa dijadikan alasan untuk memaksakan kehendak kita pada orang lain. Setiap orang berhak dihormati atas pilihan dan keinginan mereka sendiri, terlepas dari status atau materi yang mereka punya.

Selain itu, kehangatan hubungan keluarga juga menjadi sorotan yang manis dalam novel ini. Keluarga Ullie dan Fabian digambarkan sebagai keluarga yang solid, saling melindungi dan mendukung satu sama lain. Mereka menunjukkan bahwa keluarga bisa menjadi tameng yang kuat ketika salah satu anggota keluarga sedang berada dalam kesulitan. Dukungan keluarga ini tidak hanya menciptakan good vibes dalam cerita, tetapi juga menegaskan betapa pentingnya peran keluarga sebagai tempat perlindungan dan kekuatan dalam menghadapi masalah hidup.

Grameds, itu dia ulasan novel Hei, Intern! karya Hamalem. Jika kamu penggemar Romance-Comedy novel ini wajib masuk dalam daftar bacaanmu! Selengkapnya tentang kisah tumbal ini hanya bisa didapatkan dengan membaca buku Hei, Intern! karya Hamalem ini. Gramedia bisa dapatkan buku ini hanya di Gramedia.com ya! Gramin juga sudah menyediakan rekomendasi buku-buku yang juga bikin merinding di bawah ini. Yuk langsung saja check out buku-buku terbaik hanya di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi dan produk terbaik untuk kamu.

Penulis: Gabriel

 

Rekomendasi Buku Terkait

After All This Time

After All This Time

button cek gramedia com

Reputasi dan karier “Rara” Asra Najah sebagai kepala divisi civil engineering di perusahaan konstruksi multinasional berada di ujung tanduk. Dia dituding menjadi dalang membengkaknya anggaran proyek hingga ratusan miliar. Tak disangka, direktur operasional dari kantor pusat yang turun tangan mengatasi kekisruhan ini adalah Rahman Hartala, mantan dosennya yang dulu pernah dituding terlibat skandal pelecehan seksual dengan mahasiswi cantik di kampus. Sebelas tahun lalu, Rara pernah menjadi saksi kunci atas kasus memalukan itu. Kini, ketika kembali berhadapan langsung dengan Rahman Hartala, Rara merasa semuanya tak akan berjalan dengan mudah. Segala masa lalu dan perasaan yang terselubung berkelindan rumit dalam relasi profesional mereka. Rara dan Rahman harus saling menyelamatkan, atau hancur bersama.

CITYLITE: Progresnya Berapa Persen?

CITYLITE: Progresnya Berapa Persen?

button cek gramedia com

Sudah setahun April mengabdi di sebuah kantor konsultan yang bergerak di bidang konstruksi. Nyaman, minim persaingan, dan fleksibel. Suasana yang sulit dijumpai di lingkungan kerja kebanyakan. Namun, selalu ada harga yang harus dibayar. Seperti bobot pekerjaan yang bikin puyeng, deadline yang suka tiba-tiba, delegasi tugas tanpa instruksi detail, dan puluhan tender yang diikuti dalam waktu berdekatan.

Seakan semuanya belum cukup, rasanya kepalanya mau pecah saat sebuah pertanyaan muncul ketika dia sedang mengerjakan tugas lain yang juga mendesak. Seringnya, pertanyaan itu meluncur dari seorang manajer teknik bernama Dewangga Bayuzena, laki-laki yang entah kenapa selalu bikin jantung para staf ketar-ketir dengan satu pertanyaan kebanggaannya ini; “Progresnya berapa persen?”

Monster Minister

Monster Minister

button cek gramedia com

Kalita Yuma tidak tahan lagi dengan tuntutan target sang bos bertangan besi. Bukan hanya keringat, Kalita yang diperas sampai tiris, hubungannya dengan Ibram juga kandas lantaran jam kerja yang tak habis-habis. Menuruti nasihat ibunya, Kalita mengundurkan diri lalu melamar sebagai staf di Kementerian Penerangan Informasi. Penghasilannya memang terjun bebas, tapi setidaknya hidupnya lebih tenang. Sampai kabar bahwa Aldrich Avery Sharga, mantan bosnya itu, masuk kabinet sebagai Menteri Penerangan Informasi—alias akan menjadi bos Kalita lagi!

Sementara semua orang menyambut kehadiran menteri muda tampan itu bak angin segar, Kalita malah mual dan buru-buru sebar CV supaya bisa segera angkat kaki dari Kempinfo. Kerjaan baru tak kunjung didapat, Kalita malah ditarik menjadi sekretaris pribadi Pak Menteri! Kalau semua terserah Kalita, dia jelas tidak mau menderita untuk kedua kalinya. Namun, tanggungan sebagai sandwich generation membuat Kalita tidak siap menjadi pengangguran. Jadi, mau bagaimana lagi? Kalita terpaksa mengulang kisah yang sama. Akankah kali ini akhirnya berbeda?

 

Sumber:

  • https://www.goodreads.com/book/show/217178160-hei-intern
  • https://www.wattpad.com/1461927043-hei-intern-01-bos-pulu-pulu/page/2

Written by Adila V M

A half-time writer, a full-time dreamer.