Invitation Only merupakan novel kedua karya penulis ternama, Cecilia Wang. Sama seperti novel pertamanya, kisah ini pertama kali dipublikasi di akun Wattpad penulis yang bernama @cecilwang. Hingga saat ini, per bulan April 2023, kisah ini sudah dibaca sebanyak 2.9 juta kali di Wattpad.
Novel ini memiliki genre romansa yang mengisahkan tentang Bendara Raden Mas Thackeray Agnibrata, yang harusnya dipanggil Agnibrata, tetapi Gia lebih suka memanggilnya dengan panggilan Tackie atau si cupu. Padahal, Tackie siap menduduki kerajaan, karena dirinya merupakan sang putra mahkota dari kerajaan di Indonesia. Sedangkan, Gia Tjahrir lebih dikenal sebagai sosok perempuan nakal, karena suka meniduri laki-laki yang lewat di depannya.
Namun, Gia merupakan cucu dari salah satu mantan wakil presiden. Kisah ini dimulai ketika Gia berkencan dengan Michael, lelaki yang telah memiliki pacar. Sedangkan, Tackie malah dijodohkan dengan Annanta, putri seorang pejabat kementerian yang juga merupakan Miss Indonesia. Namun, Tackie ternyata menyimpan perasaan untuk Gia, karena ia sering menghabiskan waktu berdua dengannya.
Mulai dari mengerjakan tugas bersama, sampai rela menjadi seorang pesuruh bagi Gia. Selain itu, ada banyak kejadian lain yang mendorong hubungan Gia dan Tackie semakin intens. Bagaimana kelanjutan kisah asmara Gia dan Tackie? Apakah mereka berdua ditakdirkan untuk menjalani hidup bersama? Temukan jawabannya dengan mendapatkan novel Invitation Only ini hanya di Gramedia.com!
Table of Contents
Profil Cecilia Wang – Penulis Novel Invitation Only
Cecillia Wangsadinata atau yang kerap dipanggil Cecil Wang merupakan salah satu penulis yang masih terbilang sangat muda dan sangat berbakat. Cecilia merupakan lulusan tahun 2016 dari Universitas Pelita Harapan, jurusan Hubungan Internasional.
Cecilia Wang kemudian melanjutkan studi pascasarjana (S2) di University of Edinburgh Law School, United Kingdom, dan berhasil lulus akselerasi selama 2 tahun studi saja, pada tahun 2020. Saat ini Cecilia Wang bekerja di perusahaan Siden, yang berlokasi di New York, Amerika Serikat, sebagai content manager.
Perjalanan Cecilia Wang sebagai seorang penulis tidak lah mudah. Karya tulisan Cecilia Wang diketahui pernah ditolak sebanyak 15 kali oleh sejumlah penerbit, termasuk yang menjadi penerbit karyanya sekarang. Namun, Cecilia Wang pantang menyerah dan melakukan berbagai usaha,
Suatu waktu, ia pun menemukan Wattpad, website yang memungkinkan untuk mempublikasikan karya secara gratis, dan dapat menjangkau banyak orang. Tanpa pikir panjang, Cecilia Wang pun langsung mempublikasikan karya novel yang telah ditulisnya.
Tak pernah ia sangka, bahwa platform digital gratis itu dapat membuka pintu bagi karir kepenulisannya. Novel pertama Cecilia Wang yang berjudul Inevitably in Love berhasil dibaca oleh 1,8 juta orang, dan mendapatkan respon yang positif dari banyak orang.
Kisah Inevitably in Love ini pun kemudian dikenal. Termasuk beberapa pihak penerbit, yang akhirnya menawarkan untuk menerbitkan naskah cerita Inevitably in Love ini. Dari sejumlah penerbit yang mengejarnya, Cecilia Wang memilih Bukune sebagai penerbit karyanya.
Cecilia Wang diketahui terus menjalin kerja sama dengan penerbit Bukune, dan seluruh karya Cecilia sampai saat ini diterbitkan oleh Bukune. Novel Inevitably in Love yang menjadi novel debut Cecilia Wang berhasil laris manis di pasaran.
Setelah kesuksesan novel ini, Bukune kemudian membawa Cecilia Wang ke MD Entertainment untuk dikenalkan dengan kepala kreatif MD Entertainment. Kunjungan Bukune dan Cecilia Wang ke MD Entertainment adalah untuk membahas kesepakatan, agar karya tulis Cecilia dapat diadaptasi menjadi sebuah film.
Pembahasan ini cukup memakan waktu yang lama, yakni hampir 6 bulan lamanya. Pada akhirnya, kedua pihak, Cecilia dan Manoj Punjabi sepakat untuk mengadaptasi 6 buku menjadi film.
Sejumlah karya yang telah ditulis oleh Cecilia Wang, yaitu Inevitably In Love (2015), Invitation Only (2016), Evermore (2017), The Sentimental Things (2018), Sentimental Reasons (2018), Some Kind (2019), Lumiere Blanche (2019), It Only Happens When I Dance With You (2020), I’ve Told Every Little Star (2020), dan Play Pretend (2020).
Sinopsis Novel Invitation Only
“Aku ingin memanggilmu, ‘Garwaku'”
“Artinya apa, Tackie?”
“Belahan jiwaku, Gia.”
Tackie adalah teman dekat sekaligus sopir dan ajudan seorang Gia. Tackie selalu menjadi tempat Gia menyampaikan unek-uneknya kepada siapapun itu. Untuk sekarang, ia menyampaikan kekesalannya kepada Safira yang mengatainya akibat suka tidur dengan banyak lelaki.
Gia menyampaikan bahwa dia boleh melakukan apapun sesuka hatinya, dan jika ada orang yang tidak suka, orang itu berarti sirik karena tidak mampu seperti dia. Tackie hanya bisa bergumam dan sama sekali tidak memerhatikan perkataan Gia. Tackie pun membenarkan posisi kacamata tebalnya, kemudian kembali mengetik jawaban soal-soal tugas Gia yang harus dikumpulkan satu jam lagi.
Sedangkan, Gia terlihat santai dan kembali sibuk dengan ponselnya. Lagi-lagi, Gia Nicolette Tjahrir merengek kepada Tackie seperti anak tujuh tahun. Tackie tentunya sudah sangat biasa dengan rengekan Gia. Gia masih menyampaikan kekesalannya, kareena Safira mengadu ke mama Gia kalau Gia pernah tidur dengan Michael. Lalu, Gia meminta bantuan Tackie untuk menindas Safira.
Namun, Tackie malah mengatakan bahwa Gia berisik, lalu ia mengingatkan Gia bahwa dirinya sedang mengerjakan paper Kimia milik Gia yang harus dikumpulkan ke ruangan Profesor Frans satu jam lagi. Ditambah lagi, paper itu harus di-print. “Ah udah gampang,” jawab Gia menyepelekan mata kuliah Bio-Chemistry Level A yang sebenarnya sangat sulit.
Kemudian, Gia berkata, “Profesor Frans kalau lihat gue…”. Tackie segera memotong kata-kata Gia dan berkata,
“Kalau dia lihat lo, lo dianggap cewek manja yang lahir dari orang tua yang sangat kaya raya, dan terkenal suka tidur sama semua cowok yang lewat di hadapannya.”Â
Perkataan itu membuat Gia merasa bahwa Tackie jahat. Namun, Tackie tidak merasa bersalah, karena perkataan itu untuk membuat Gia sadar. Kemudian, Gia mengalihkan topik dengan bertanya nama panjang calon tunangan Tackie. Kemudian, ia menggoda Tackie dengan mengatakan bahwa nanti Tackie akan menjadi raja, dan menertawakannya tanpa henti. “Seorang Tackie menjadi raja, dapetin cewek aja gak bisa”, kata Gia meledek sahabatnya itu.
Lelaki yang mempunyai nama panjang Bendara Raden Mas Thackeray Agnibrata hanya terdiam karena sama sekali tak peduli dengan kata-kata yang Gia ucapkan, karena baginya wanita itu benar-benar hanya bisa mengganggunya saja. Gia yang belum puas menggoda Tackie menyuruhnya untuk menjawab.
Lagi-lagi, Tackie menyuruh Gia diam dan bertanya, Gia mau lulus apa engga? Gia malah menjawab bahwa dia tidak terlalu ingin lulus, karena bosan sekolah kedokteran. Sebab, Gia sebenarnya ingin sekolah fashion, tetapi akibat sang kakak, Maximillian Tjahrir sudah terlanjur membuat standar yang terlalu tinggi bagi semua anggota keluarganya, Gia harus mengikuti standar itu.
Jawaban Gia selalu saja asal-asalan. Lalu, Gia malah mengajak Tackie makan, dan berkata bahwa kali ini dia akan mentraktir. Perempuan ini sama sekali tidak peduli dengan tugasnya yang belum selesai. “Lo mau ngulang kelas Profesor Frans lagi?”, tanya Tackie sambil memperbaiki posisi kacamata tebalnya lagi dan lanjut mengetik paragraf demi paragraf.
Entah mengapa, ia masih tahan berteman dengan Gia yang terkenal bodoh dan hanya peduli dengan penampilannya saja. Mungkin, karena Tackie sudah terlanjur merasa nyaman. Mungkin juga karena Gia Nicolette Tjahrir sama sekali tak menganggapnya sebagai pangeran mahkota.
Ini adalah kisah tentang seorang Gia Nicolette Tjahrir, perempuan bergaya liar dengan latar belakang dari keluarga terpandang, yang sedang menjalani semester akhir di Fakultas Kedokteran. Ini juga kisah tentang Bendara Raden Mas Thackarey Agnibrata, teman kuliah Gia yang penampilannya tidak menggambarkan segala gelar dalam namanya, juga posisinya sebagai pangeran mahkota.
Persahabatan Gia dan Tackie berjalan dengan baik, hingga Tackie harus dijodohkan dengan Annanta, seorang berdarah biru kerajaan, sekaligus pemenang kontes kecantikan. Pada suatu waktu, Annanta masuk ke sekolah kedokteran yang sama dengan Gia dan Tackie. Ia ketahuan berbicara dengan pengagumnya tentang perjodohannya dengan Thackarey Agnibrata, yang menurut mereka tak spesial, walaupun Tackie adalah seorang pangeran.
Dalam percakapan itu, Annanta menyatakan bahwa dirinya tidak suka, apalagi jatuh cinta dengan Tackie. Sebab, Tackie terlihat biasa saja, bahkan kadang hampir terlihat jelek. Gia mendengar percakapan Annanta dengan teman-temannya itu, dan ia tidak terima atas perkataan mereka tentang sahabatnya.
Gia pun berniat mengubah penampilan Tackie yang biasa saja, menjadi seorang pangeran yang bisa menarik perhatian para wanita. Rencana itu benar-benar direalisasikan oleh Gia. Tackie yang tadinya tidak tertarik dengan rencana Gia, malah memberikan ide gila yang membuat mereka menumbuhkan rasa saling menginginkan satu sama lain.
Ide gila apa yang mereka rencanakan? Yakin kamu nggak penasaran? Yuk segera dapatkan bukunya dengan klik gambar buku di bawah ini.
Kelebihan dan Kekurangan Novel Invitation Only
Kelebihan Novel Invitation Only
Karya-karya Cecilia Wang tidak perlu lagi diragukan kualitasnya, termasuk novel Invitation Only ini yang menawarkan cerita romansa yang menggemaskan. Premis cerita ini menjadi menarik, karena mengangkat kisah cinta yang berawal dari persahabatan. Kisah cinta yang banyak dialami masyarakat, termasuk para pembaca.
Novel ini berhasil mengajak pembaca untuk masuk ke dalam dunia Tackie dan Gia yang diliputi kehidupan modern sekaligus kehidupan kerajaan yang tidak tersentuh. Latar yang digambarkan oleh Cecilia Wang akan kehidupan mereka ini dinilai seimbang dan realistis. Kemudian, premis yang menarik ini didukung oleh berbagai konflik yang dihadirkan dari chapter ke chapter.
Penggambaran setiap konflik yang diangkat itu sangat mendetail, mulai dari masalah sederhana perkuliahan, tentang trauma, pernikahan, juga kekuasaan. Konflik-konflik yang diangkat merupakan masalah yang dekat dengan pembaca. Jadi, pembaca bisa dengan mudah membayangkan setiap adegannya.
Cerita yang menarik, ditambah dengan masalah yang kompleks digambarkan lebih banyak melalui bentuk percakapan dibandingkan narasi, yang dinilai sangat menghibur. Konflik yang tidak ada habisnya juga berhasil menampar pembaca untuk berpikir secara realistis akan cara menghadapi masalah di dunia nyata. Konflik-konflik yang ditampilkan seolah mengingatkan bahwa dalam kehidupan, kebahagiaan tidak bisa diraih tanpa pengorbanan.
Selain itu, Cecilia Wang juga berhasil membangun karakter tokoh yang realistis, dengan tidak menekankan hanya pada kelebihan saja, tetapi juga menggambarkan dengan jelas kekurangan tokoh sebagai seorang manusia. Terutama, karakteristik Gia yang benar bisa ditemukan hidup dalam masyarakat sekitar pembaca.
Dari sikap Gia di bagian akhir cerita juga menyelipkan pesan dari penulis untuk para perempuan di zaman ini. Bagi perempuan yang bergaya nakal, dikenal sebagai perempuan yang liar, sesungguhnya memiliki kesempatan untuk bisa menjadi sosok yang berpikiran terbuka dan dewasa.
Kelebihan selanjutnya, novel Invitation Only ini memiliki tampilan sampul yang sangat menarik. Pada versi hard cover terbitan pertama, penempatan huruf yang tidak biasa, dipadu dengan warna pink yang kalem, mampu menampilkan kecantikan dalam kesederhanaan. Pada tampilan sampul terbaru, desainnya juga masih sederhana dengan berfokus pada berbagai jenis tulisan, serta perpaduan warna pink, cream, dan hitam yang menenangkan.
Secara menyeluruh, novel Invitation Only ini berhasil membuat para pembacanya terbawa perasaan, senyum-senyum sendiri, dan gemas akan interaksi Tackie dengan Gia. Ini adalah kisah cinta idaman, tetapi tetap realistis.
Kekurangan Novel Invitation Only
Selain memiliki kelebihan, novel Invitation Only ini juga masih memiliki kekurangan. Kekurangan pada novel ini terletak pada beberapa kesalahan penulisan yang cukup mengganggu pembaca. Kemudian, ada beberapa kalimat dalam novel ini yang dinilai kurang pas.
Lalu, jika karakter Gia dinilai sangat realistis, karakter Tackie malah dinilai kurang realistis. Sebab, Tackie digambarkan sebagai seorang lelaki yang sangat kaku, tetapi dominan dan karismatik.
Sejumlah bagian cerita ini berlatar belakang di kerajaan, sehingga ada beberapa bagian yang menggunakan istilah Bahasa Indonesia baku, yang mungkin tidak dimengerti oleh pembaca. Bagian ini memberikan kesan seperti membaca naskah teater atau hasil terjemahan kasar.
Novel Invitation Only ini dikategorikan sebagai novel untuk dewasa, karena terdapat adegan dewasa di dalamnya. Maka dari itu, dibutuhkan kebijaksanaan dari pembaca ketika membaca adegan ini.
Pesan Moral Novel Invitation Only
Dari kisah Invitation Only, kita diingatkan bahwa untuk mendapatkan kebahagiaan, kita perlu melakukan banyak pengorbanan. Baik itu berkorban waktu, tenaga, biaya, atau bahkan perasaan. Kisah ini mengingatkan bahwa hidup tidak semudah itu untuk memberikan begitu saja kebahagiaan.
Dari kisah ini juga, kita dapat belajar bahwa mencintai sesungguhnya tidak memerlukan alasan. Sebab, rasa cinta juga tidak bisa dideskripsikan dengan jelas. Cinta adalah sebuah perasaan yang kompleks dan luar biasa, serta sangat subjektif.
Nah, itu dia Grameds ulasan novel Invitation Only karya Cecilia Wang. Penasaran akan kelanjutan kisah cinta Gia dan Tackie yang menggemaskan? Yuk langsung saja dapatkan novel ini hanya di Gramedia.com. Selamat membaca!
Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Rating: 4.31
Penulis: Gabriel
- Review Buku Melihat Api Bekerja
- Review Buku Tarian Bumi, Sinopsis Hingga Kelebihan dan Kekurangannya
- Review Novel Mismatch
- Review Buku Merasa Pintar Bodoh Saja Tak Punya
- Review Novel Septimus Heap #5: Syren Karya Angie Sage
- Review Novel Lotus In The Mud
- Review Novel Cormoran Strike Series
- Review Novel If I Karya Bella Anjani
- Review Novel Waru Karya Aji Fauzi, Rudi Utomo, dan Mahya Bil Qisti
- Review Novel Caraval #1
- Review Novel The Hobbit
- Review Novel The Haze Inside Karya Aiu Ahra
- Review Novel Finn Karya Honey Dee
- Review Novel Good Omens
- Review Novel Raden Mandasia Si Pencuri Daging
- Review Novel Hantu Di Rumah Kosg
- Review Novel Cinta dalam Angka Karya Hammad Rosyadi
- Review Novel Laiba dan Nasir
- Review Novel Notasi
- Review Novel Invitation Only
- Review Novel Elegi Haekal
- Review Novel Dia Aurora
- Review Novel Kite Runner
- Review Novel Diamond Gang The Mission
- Review Novel Amoxylove
- Review Novel Antidote
- Review Novel Jendral Jevano
- Review Novel The Codex
- Review Novel Matt dan Mou
- Review Novel Little Women
- Review Novel Metropop: Mencari Simetri
- Review Novel Surat dari Bapak
- Review Novel 00.00
- Review Novel The Manager
- Review Novel Marple: Twelve New Stories
- Review Novel Hitam 2045
- Review Novel Minimarket yang Merepotkan