in

Review Novel Kelab dalam Swalayan Karya Abi Ardianda

Kelab dalam Swalayan merupakan karya debut dari Abi Ardianda, penulis wanita asal Indonesia. Novel Kelab dalam Swalayan ini diterbitkan oleh Penerbit Baca pada bulan Juni 2021. Novel Kelab dalam Swalayan ini merupakan novel bergenre psychological thriller. Novel yang memiliki total 296 halaman ini akan mengangkat kisah mengenai tuntutan bagi kaum perempuan dalam masyarakat.

Kisah ini berpusat pada Sonja, wanita berusia 28 tahun yang akan segera menikah. Biarkan aku beritahu tentang beberapa hal mengenai penari telanjang yang tak sengaja aku temui setelah menghadiri bridal shower yang diatur oleh teman-temanku. Hal yang pertama, dia memiliki rambut berwarna merah dengan panjang sebahu.

Hal yang kedua, dia menawarkan semua hal yang tak berani kudambakan, yakni hasrat, kenekatan, hingga spontanitas. Hal yang terakhir, dia mengetahui segala rahasiaku yang tak pernah kusampaikan kepada siapa pun. Mulai dari perasaanku yang ragu terhadap calon suamiku, hingga mengenai teman di sekolah dasar yang aku sekap hingga tewas di dalam lemari. Saat berusaha menguak identitas wanita itu, aku juga mengungkap suatu rahasia gelap yang selama ini membungkus diriku dengan rapat.

Membaca blurb di atas saja sudah dapat tergambar bagaimana kisah ini mampu membuat kita bergidik ngeri ya, Grameds. Kisah Kelab dalam Swalayan ini pastinya akan menyajikan berbagai misteri yang gelap dan membuat kita penasaran akan kelanjutan dan jawaban akhirnya. Maka dari itu, Grameds perlu persiapkan diri untuk membaca novel bergenre psychological thriller ini. Sembari mempersiapkan diri, yuk simak sinopsis serta ulasan novel Kelab dalam Swalayan di bawah ini!

Sinopsis Novel Kelab dalam Swalayan

Holiday Sale

Pros & Cons

Pros
  • Premis kisah yang unik dan berani, dengan tokoh yang berprofesi sebagai penari telanjang dan latar di kelab malam.
  • Menyajikan misteri mengenai sosok misterius yang mengetahui rahasia paling gelap tokoh utama.
  • Mengangkat isu tentang tuntutan masyarakat terhadap seorang perempuan ke dalam sebuah cerita misteri.
  • Kisah ini menggunakan sudut pandang orang pertama, sehingga pembaca dapat menelusuri pikiran tokoh utama, karakternya, dan kehidupan masa lalunya.
  • Terbagi menjadi beberapa bab yang dapat berdiri sendiri, tetapi memiliki benang merah atau terkait satu sama lain.
  • Gaya bercerita yang mengalir dan detail.
  • Menyajikan selingan informasi menarik dan segar.
  • Menyajikan berbagai misteri dan konflik yang membuat pembaca penasaran.
  • Terdapat plot twist di akhir cerita yang mengungkap atau menjawab pertanyaan yang mungkin muncul di benak pembaca.
Cons
  • Selingan informasi yang disajikan terkadang malah menjadi mengganggu fokus cerita utama.
  • Masih adanya kesalahan penulisan yang membuat pembaca bingung.

Sonja adalah anak bungsu berusia 28 tahun yang sedang merasa ragu akan pernikahannya dengan lelaki bernama Nohan. Di keluarga Sonja, tak ada sosok laki-laki, karena sang ayah meninggal dunia ketika Sonja masih duduk di Sekolah Dasar. Dan sejak kepergian ayahnya itu, seperti sosok ayah memang ingin dihilangkan oleh ibunya.

Ibu Sonja bernama Diajeng Anjani, dia adalah perempuan berusia sekitar 60 tahun yang bekerja sebagai pengusaha jaringan kedai teh yang sudah memiliki reputasi nasional, bahkan sudah merambah ke pasar internasional. Kakak paling tua Sonja bernama Kemala Anjani. Kakak sulungnya itu adalah seorang dokter bedah yang masih melajang di usianya yang sudah mencapai 40-an. Sedangkan, kakak kedua Sonja bernama Irene Anjani, dia adalah sosok yang populer di media sosial dan seorang ibu dari seorang anak yang sudah menginjak Sekolah Menengah Pertama.

Kisah ini dimulai dengan menggambarkan situasi tokoh utama yang bernama Sonja. Sonja sedang dalam proses mempersiapkan pernikahannya dengan Nohan, seorang pria yang menurutnya sempurna secara fisik dan latar belakang pribadinya. Namun, Sonja merasa bahwa dirinya sendiri sebetulnya tidak sepenuhnya menginginkan pernikahan tersebut, tetapi ia juga tidak mampu melawan apa yang sudah menjadi takdir atau garis tangan seorang wanita.

Hubungannya dengan Nohan terasa dingin dan nyaris tidak memiliki adegan romantis layaknya sepasang kekasih. Sonja lebih fokus kepada pekerjaannya sebagai seorang fashion designer. Pada suatu hari, setelah Sonja merayakan bridal shower yang dibuat oleh teman-temannya, Sonja yang menemukan satu pintu dalam sebuah swalayan secara tidak sengaja. Di balik pintu itu terdapat kelab malam yang membutuhkan akses khusus.

Kelab malam itu berada di belakang sebuah swalayan. Sonja yang penasaran akan kelab malam itu akhirnya bisa masuk dengan cara menyogok penjaga swalayan. Di kelab itu, Sonja bertemu dengan Mega, seorang wanita yang bekerja sebagai penari telanjang. Mega adalah sosok wanita yang memiliki rambut berwarna merah dengan panjang sebahu.

Di mata Sonja, Mega adalah sosok yang bisa menawarkan segala hal yang tak berani dia dambakan, yakni hasrat, kenekatan, hingga spontanitas. Hal yang paling mengejutkan, Mega ternyata mengetahui segala rahasia Sonja yang tak pernah dia sampaikan kepada siapa pun.

Diawali dengan adanya hal-hal yang membuat Sonja penasaran dengan Mega, karena ia mengatakan bahwa dirinya sangat mengetahui tentang Sonja, lebih dari Sonja mengetahui tentang dirinya sendiri. Mulai dari perasaan Sonja yang ragu terhadap Nohan, calon suaminya, hingga mengenai teman di sekolah dasar yang dia sekap hingga tewas di dalam lemari. Saat berusaha menguak identitas wanita itu, Sonha juga mengungkap suatu rahasia gelap yang selama ini membungkus dirinya dengan rapat. Sebetulnya, siapa sosok penari telanjang ini? Dan, mengapa ada tempat seperti ini di belakang sebuah swalayan?

Kelebihan Novel Kelab dalam Swalayan

Sebagai salah satu novel best seller, novel Kelab dalam Swalayan ini memiliki sejumlah kelebihan. Kelebihan yang pertama, yakni dari premis kisah ini sendiri yang sangat unik dan dinilai berani. Abi Ardianda dianggap berani untuk mengangkat sebuah kisah yang tokohnya berprofesi sebagai penari telanjang, yang notabene merupakan profesi yang melanggar budaya dan norma masyarakat. Kemudian, latar dari kisah ini juga kelab malam, tempat yang dipandang negatif oleh mayoritas masyarakat.

Premis kisah ini sangat menarik, dengan menceritakan pertemuan tokoh utama dengan seorang penari telanjang yang ternyata mengetahui rahasia paling gelapnya. Kisah Kelab dalam Swalayan ini dikisahkan dengan menggunakan sudut pandang orang pertama, yakni Sonja. Maka dari itu, pembaca dapat mengenal karakter Sonja, mulai dari cara berpikirnya hingga sifatnya. Dengan penggunaan sudut pandang ini, pembaca merasa bisa menelusuri pikiran-pikiran Sonja, serta merasa dibawa untuk melihat masa kecil Sonja bersama keluarganya.

Novel Kelab dalam Swalayan ini dibagi menjadi beberapa bab yang akan menyajikan kisah-kisah yang tampak seperti sebuah potongan acak kehidupan Sonja. Setiap bab ini berdiri sendiri, tetapi akan terlihat benang merahnya setelah nanti mencapai bagian klimaks. Struktur penulisan kisah ini dinilai sangat rapi dan menarik.

Kemudian, Abi Ardianda juga menuliskan kisah ini secara detail yang dinilai melengkapi kisah ini. Mulai dari gaya hidup kaum kelas atas, pernak-pernik terkait teh, obrolan tentang luar angkasa, dan lain-lain sebagainya. Detail-detail ini juga menjadi sebuah informasi yang menarik, yang membuat kisah ini semakin berwarna dan dapat menjadi edukasi kepada pembaca.

Gaya bercerita Abi Ardianda juga dipuji, karena sangat mengalir. Ia juga pandai dalam memenggal setiap adegan sehingga menjadi pas dan membuat pembaca tak kebingungan untuk mengikuti alur kisah ini. Kemudian, pembaca juga memuji pemilihan diksi dan penyusunan kalimat yang dituliskan Abi Ardiansa. Gaya penulisan ini juga dinilai memiliki ciri khas.

Sebagai novel bergenre psychological thriller, novel Kelab dalam Swalayan ini menyajikan berbagai misteri yang menarik dan mampu membuat pembaca penasaran. Novel ini menyajikan berbagai konflik, termasuk juga konflik kejiwaan atau konflik dalam diri tokoh. Jadi, kisah ini benar-benar bisa membuat pembaca merasa tegang, ngeri, dan penasaran akan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Kemudian, hal menarik lain yang didapati pembaca dalam kisah Kelab dalam Swalayan ini adalah bagaimana Abi Ardianda menyajikan isu tentang tuntutan masyarakat terhadap seorang perempuan ke dalam sebuah cerita misteri. Abi Ardianda memberikan pesan tersirat bagaimana masyarakat menuntut perempuan baru dapat dianggap sebagai perempuan sejati bila dia sudah menikah, mengurus suami, dan memiliki anak.

Abi Ardianda juga menyajikan plot twist yang mengungkap atau menjawab pertanyaan yang mungkin muncul di benak pembaca dalam proses membaca. Secara keseluruhan, novel Kelab dalam Swalayan ini adalah novel misteri yang sangat segar, menarik, unik, dan menegangkan. Bagi kalian para penggemar kisah misteri, novel ini adalah pilihan yang tepat bagi kalian.

Kekurangan Novel Kelab dalam Swalayan

Selain memiliki kelebihan, novel Kelab dalam Swalayan ini juga memiliki kekurangan. Dalam kelebihan yang dituliskan di atas, telah dijelaskan bahwa novel ini menyajikan berbagai informasi menarik yang segar. Namun, sejumlah pembaca menemukan bahwa informasi tersebut terkadang malah menjadi mengganggu fokus cerita utama. Informasi ini juga membuat kesan untuk memenuhi cerita ini saja, karena tidak memiliki peran penting dalam alur kisah ini. Namun, ini terkait dengan preferensi masing-masing pembaca.

Kemudian, terkait dengan teknis penulisan dalam buku, pembaca masih menemukan adanya kesalahan dalam penulisan di beberapa bagian. Kesalahan ini terletak pada bagian yang tidak dituliskan dengan huruf miring, padahal bagian itu merupakan ungkapan suara yang keluar dari dalam pikiran Sonja, bukan percakapan yang Sonja ucapkan secara langsung. Hal ini cukup membingungkan pembaca.

Pesan Moral Novel Kelab dalam Swalayan

Melalui kisah Kelab dalam Swalayan ini, kita dapat belajar bahwa kita benar-benar tidak bisa menilai apapun dari tampilan luarnya. Seperti dalam kisah ini, swalayan yang terlihat sebagai tempat normal, ternyata memiliki tempat tersembunyi yang rahasia. Begitu juga dengan manusia, kita tidak bisa menilai seseorang dari penampilan luarnya saja.

Melalui kisah ini, kita juga dapat mengetahui bahwa kebenaran pasti akan menemukan jalannya untuk mengungkapkan dirinya. Seperti kata pepatah, sepintar-pintarnya seseorang menyembunyikan bangkai, baunya akan tercium juga suatu saat. Seperti Sonja yang menutup rahasia gelapnya, pada akhirnya akan terungkap juga.

Novel Kelab dalam Swalayan juga mengajarkan kita bahwa dunia ini dapat menjadi tempat yang sangat kejam bagi mereka yang hanya menggunakan perasaan. Sebab, dunia ini tidak dapat diprediksi dan tidak bisa dianggap terlalu personal. Semuanya harus selalu seimbang, antara perasaan dan juga logika.

Melalui kisah ini, para kaum lelaki juga dapat belajar untuk tidak menganggap perempuan sebagai objek. Begitu juga perempuan tidak boleh menganggap lelaki sebagai objek. Kita harus memperlakukan semua orang selayaknya manusia. Perlakukan orang lain seperti anda ingin diperlakukan.

Sekian artikel ulasan novel Kelab dalam Swalayan karya Abi Ardianda. Sebenarnya, siapa sosok Mega? Mengapa dia bisa mengetahui rahasia Sonja yang paling gelap? Mengapa bisa ada sebuah kelab malam di balik swalayan yang normal? Daripada penasaran dan menebak-nebak, yuk langsung saja dapatkan novel ini hanya di Gramedia.com. Selamat membaca!

Rating: 4.21

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy