in

Review Novel Kisah Misteri Enola Holmes: Kasus Hilangnya Sang Marquess Karya Nancy Springer

The Enola Holmes Mysteries merupakan novel serial fiksi dewasa muda yang merupakan novel detektif karya penulis asal Amerika, Nancy Springer. Kisah serial ini dibintangi oleh Enola Holmes yang tak lain merupakan adik bungsu perempuan dari kakak beradik detektif yang sangat populer, Mycroft dan Sherlock Holmes. Enola Holmes diketahui masih berusia 14 tahun, usianya terpaut sangat jauh dengan sang kakak, yakni dua puluh tahun lebih muda. Novel serial The Enola Holmes Mysteries terdiri atas delapan novel yang ditulis dari tahun 2006 hingga 2022.

Kedelapan judul novel itu, yakni The Case of the Missing Marquess atau Kasus Hilangnya Sang Marquess (2006), The Case of the Left-Handed Lady atau Misteri Nona Bertangan Kidal (2007), The Case of the Bizarre Bouquets atau Misteri Buket Bunga Kematian (2008), The Case of the Peculiar Pink Fan (2008), The Case of the Cryptic Crinoline (2009), The Case of the Gypsy Goodbye (2010), Enola Holmes and the Black Barouche (2021), dan Enola Holmes and the Elegant Escapade (2022). Artikel ini akan membahas ulasan kisah pertama yang mengawali serial ini, yakni An Enola Holmes Mystery: The Case of the Missing Marquess.

Novel ini telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Penerbit m&c! pada bulan Maret 2020 dengan judul “Kisah Misteri Enola Holmes: Kasus Hilangnya Sang Marquess”. Novel ini berhasil dinominasikan untuk Penghargaan Edgar untuk Misteri Remaja Terbaik pada tahun 2007. Novel pertama serial Enola Holmes ini juga mendapatkan berbagai pujian oleh karena pengenalan tokoh utama yang merupakan detektif wanita, yang masih remaja.

Karen MacPherson dalam Pittsburgh Post-Gazette menyebut Enola Holmes sebagai pahlawan wanita yang sangat menarik. Kemudian, dalam ulasan untuk novel pertama serial Enola Holmes ini, Children’s Book and Play Review juga menyetujui pernyataan tersebut dengan menyebut Enola sebagai karakter yang cerdas dan menawan. Ulasan tersebut juga memuji novel ini, karena alurnya yang bergerak cepat dan menegangkan, serta integrasinya dengan budaya Victoria.

Di novel pertama ini, kita akan mengikuti kisah petualangan Enola Holmes untuk mencari sang ibunda. Ketika hari ulang tahun Enola, ibunya menghilang dan meninggalkan sejumlah petunjuk baginya, yang perlu ia pecahkan. Enola pun langsung menghubungi kedua kakak detektifnya, Mycroft dan Sherlock Holmes untuk membantunya memecahkan petunjuk itu.

Namun, kedua kakaknya itu malah berniat untuk memasukkan Enola ke sekolah asrama, karena menganggap dirinya merepotkan mereka. Oleh karena ia tak setuju dengan rencana kedua kakaknya, Enola pun kabur dari asrama dan memutuskan untuk memecahkan kasus itu dan mencari ibunya seorang diri. Apakah Enola Holmes mampu menemukan sang ibu?

Profil Nancy Springer – Penulis Novel Kisah Misteri Enola Holmes: Kasus Hilangnya Sang Marquess

Holiday Sale

Sumber gambar: penguinrandomhouse.com

Nancy Springer adalah wanita asal Montclair, New Jersey, kelahiran 5 Juli 1948. Nancy Springer lahir di dari pasangan Harry E. dan Helen Connor. Orang tua Nancy Springer pernah memiliki sebuah motel, di mana Nancy juga membantu untuk mengelola bisnis tersebut. Ia pindah ke Gettysburg, Pennsylvania bersama keluarganya saat masih berusia tiga belas tahun.

Selama masa kecilnya, Nancy Springer banyak membaca tentang Raja Arthur dan Meja Bundarnya, kisah Robin Hood, dan juga sering membaca secara berulang kisah Sherlock Holmes. Nancy Springer dibesarkan untuk berbicara dengan tata bahasa yang baik, dan fasih dengan sastra Victoria. Kedua kakak laki-laki Nancy Springer telah meninggalkan keluarganya sejak mereka mulai masuk kuliah. Ibu Nancy adalah seorang seniman profesional, yang melukis potret hewan peliharaan menggunakan cat minyak. Nancy Springer masih berusia 14 tahun saat kesehatan ibunya mulai memburuk akibat kanker, menopause, dan tahap awal Alzheimer.

Nancy Springer tinggal di Pennsylvania selama empat puluh enam tahun. Ia memiliki dua anak, yakni Jonathan Paul (lahir tahun 1974) dan Nora Lynn (lahir tahun 1978), dari suami pertamanya Joel Springer, seorang menteri dan fotografer seni rupa. Nancy Springer dan Joel Springer bercerai pada tahun 1996. Tak lama setelah itu, pada tahun 1999, Nancy bertemu dengan suami keduanya, Jaime Fernando Pinto, ketika dia bekerja di penampungan hewan. Pada tahun 2007, Nancy dan keluarganya pindah ke Bonifay, salah satu daerah terpencil di Florida. Daerah itu adalah tempat yang kondusif untuk menjalankan hobinya, yakni mengamati burung, menunggang kuda, memancing, dan kecintaannya pada penerbangan.

Nama Nancy Springer dikenal sebagai seorang penulis fantasi, sastra dewasa muda, misteri, dan fiksi ilmiah. Hingga saat ini, Nancy Springer sudah menghasilkan lebih dari lima puluh buku selama karir menulisnya yang telah berlangsung hampir empat dekade. Nancy Springer banyak menulis serial novel. Beberapa contohnya, yaitu serial Books of Isle and Vale yang terdiri atas The White Hart (1979), The Book of Suns (1977), The Silver Sun (1980), The Sable Moon (1981), The Black Beast (1982), dan The Golden Swan (1983).

Lalu, serial Sea King yang terdiri atas Madbond (1987), Mindbond (1987), dan Godbond (1988). Serial Tales of Rowan Hood, yang terdiri atas Rowan Hood: Outlaw Girl of Sherwood Forest (2001), Lionclaw (2002), Outlaw Princess of Sherwood (2003), Wild Boy (2004), Rowan Hood Returns (2005). Kemudian, serial The Enola Holmes Mysteries yang terdiri atas The Case of the Missing Marquess (2006), The Case of the Left-Handed Lady (2007), The Case of the Bizarre Bouquets (2008), The Case of the Peculiar Pink Fan (2008), The Case of the Cryptic Crinoline (2009), The Case of the Gypsy Goodbye (2010), Enola Holmes and the Black Barouche (2021), dan Enola Holmes and the Elegant Escapade (2022).

Selain novel serial, Nancy Springer juga telah menulis banyak novel edisi tunggal, seperti Wings of Flame (1985), Chains of Gold (1986), A Horse to Love (1987), The Hex Witch of Seldom (1988), Not on a White Horse (1988), Apocalypse (1989), They’re All Named Wildfire (1989), Red Wizard (1990). Kemudian, Colt (1991), Damnbanna (1992), The Friendship Song (1992), The Great Pony Hassle (1993), Toughing It (1994), The Blind God is Watching (1994), Larque on the Wing (1994), The Boy on a Black Horse (1994), Metal Angel (1994). Looking for Jamie Bridger (1996), Fair Peril (1996), Secret Star (1997), I Am Mordred (1998), Sky Rider (1999), Plumage (2000), Separate Sisters (2001), I am Morgan le Fay (2001). Lalu, Needy Creek (2001), Blood Trail (2003), Dusssie (2007), Somebody (2009), Possessing Jessie (2010), Dark Lie (2012), My Sister’s Stalker (2012), Drawn into Darkness (2013), The Oddling Prince (2018), dan Grandghost (2018).

Nancy Springer tentunya telah diakui sebagai salah satu penulis paling produktif, populer, dan selalu menghasilkan karya best seller. Nancy Springer telah mendapatkan berbagai penghargaan atas karya-karyanya. Beberapa di antaranya, yakni Mythopoeic Fantasy Award for Adult Literature Best Novel nominee (1982) untuk novel The Sable Moon, World Fantasy Best Short Story nominee (1987) untuk cerita pendek The Boy Who Plaited Manes, Hugo Best Short Story nominee (1987) untuk cerpen The Boy Who Plaited Manes, dan Nebula Best Short Story nominee (1987) cerpen The Boy Who Plaited Manes.

Kemudian, Tiptree Award (1995) untuk novel Larque on the Wing, Edgar Award for Best Young Adult Mystery (1995) unfuk novel Toughing It, Edgar Award for Best Juvenile Mystery (1996) untuk novel Looking for Jamie Bridger, Mythopoeic Fantasy Award for Adult Literature Best Novel nominee (1997) untuk novel Fair Peril, Carolyn W. Field Award (1999) untuk novel I am Mordred. Edgar Award for Best Juvenile Mystery nominee (2007) untuk novel The Case of the Missing Marquess: An Enola Holmes Mystery, dan Edgar Award for Best Juvenile Mystery nominee (2010) untuk novel The Case of the Cryptic Crinoline: An Enola Holmes Mystery.

Sinopsis Novel Kisah Misteri Enola Holmes: Kasus Hilangnya Sang Marquess

Pros & Cons

Pros
  • Novel ini menjadi novel pembuka serial yang baik, karena memaparkan karakter penting dan latar belakang tokoh dengan lengkap.
  • Karakter utama yang menarik hati dan dapat menjadi teladan.
  • Misteri yang disajikan dipaparkan dengan baik dan mampu membuat pembaca penasaran akan hasil akhirnya.
  • Penggambaran yang detail akan latar cerita.
Cons
  • Kasus yang tertulis di judul baru dipaparkan pada pertengahan cerita, sehingga fokus utama cerita dipertanyakan.

Perkenalkan, Enola Holmes, gadis remaja yang menjadi detektif. Dia juga merupakan adik perempuan dari detektif ternama, Mycroft dan Sherlock Holmes. Ketika Enola Holmes menemukan bahwa ibunya telah menghilang, dia dengan cepat memulai perjalanan ke London untuk mencarinya. Namun, tidak ada yang bisa mempersiapkannya untuk menghadapi apa yang menanti.

Sebab, ketika dia tiba, dia mendapati dirinya terlibat dalam penculikan seorang marquess muda, melarikan diri dari penjahat pembunuh, dan mencoba menghindari kakak laki-lakinya yang cerdik. Semuanya ia lalui sembari mencoba mengumpulkan petunjuk tentang hilangnya ibunya yang aneh. Di tengah semua kekacauan itu, apakah Enola Holmes dapat memecahkan kode petunjuk yang ditinggalkan sang ibu? Apakah dia dapat menemukan ibunya?

Kisah ini dimulai ketika Enola Holmes bangun di pagi hari, tepat pada hari ulang tahunnya yang ke-14. Namun, di pagi itu, ia menemukan bahwa ibunya menghilang. Saat kedua kakak laki-lakinya, Mycroft dan Sherlock Holmes tiba di tempat kejadian, mereka tidak percaya kepada kemampuan adik perempuannya untuk menjaga dirinya sendiri atau sekadar untuk berpikir secara rasional. Maka itu, mereka memutuskan bahwa Enola harus menempuh pendidikan di sekolah asrama.

Enola tidak menyukai ide kedua kakaknya itu. Maka itu ia memutuskan untuk kabur dari asrama dan mencari ibunya. Ia mengandalkan petunjuk yang ditinggalkan oleh ibunya untuk mencarinya. Enola pun melakukan penyamaran yang cerdik, memanfaatkan pakaian wanita yang mengerikan, yakni korset, dan mencari tempat persembunyian, uang, dan hal-hal penting lainnya. Sepanjang perjalanannya, itu, Enola malah menemukan kasus Marquess yang hilang.

Itu adalah seorang anak lelaki berusia 12 tahun dari keluarga bergengsi yang dilaporkan telah diculik, tetapi Enola melihat cukup melalui perspektifnya sendiri untuk menyadari bahwa dia mungkin juga melarikan diri. Ketika Enola melakukan perjalanan ke London, dia berpapasan dengan Marquess. Mereka berdua sama-sama mereka menanggung kesulitan, ancaman, pertemuan hampir mati dengan orang jahat, dan pelarian yang mendebarkan.

Kelebihan Novel Kisah Misteri Enola Holmes: Kasus Hilangnya Sang Marquess

Kelebihan novel Kisah Misteri Enola Holmes: Kasus Hilangnya Sang Marquess ini, yakni dari narasi kisahnya sendiri yang memperkenalkan karakter-karakter yang memiliki peran penting dalam petualangan Enola Holmes ini. Buku pertama serial novel ini menyajikan konflik keluarga Holmes sebagai konflik utamanya. Hal ini dinilai tepat, karena novel ini adalah novel pembuka yang memang memperkenalkan latar belakang keluarga Enola Holmes.

Nancy Springer juga dinilai berhasil membangun karakter utama yang menarik dan membuat pembaca simpati. Karakter Enola dinilai sangat menarik, dengan keberanian, memiliki keterampilan dan wawasan yang luas, dan cerdik. Karakter Enola Holmes ini mampu membuat pembaca jatuh cinta, dan juga dapat menjadi teladan yang baik.

Kemudian, Nancy Springer dinilai berhasil dalam menyajikan misteri dalam kisah ini. Petunjuk-petunjuk yang diberikan dinilai memiliki porsi yang pas, dan perjalanan dalam menguak jawaban atas misteri tersebut juga dieksekusi dengan baik. Misteri ini dapat membuat pembaca merasa terus penasaran akan hasil akhirnya.

Selain itu, Nancy Springer juga sangat detail dalam menggambarkan latar tempat, suasana, dan waktu, serta gaya berpakaian pada zaman Victoria. Penggambaran yang sangat detail ini menjadi nilai tambah, karena pembaca menjadi dapat mengimajinasikan kisah ini dengan mudah. Secara keseluruhan, novel Kisah Misteri Enola Holmes: Kasus Hilangnya Sang Marquess ini adalah bacaan yang singkat, segar, dan penuh misteri.

Kekurangan Novel Kisah Misteri Enola Holmes: Kasus Hilangnya Sang Marquess

Kekurangan novel ini terletak pada penempatan kasus yang menjadi judul novel ini, yakni kasus hilangnya sang marquess tak benar-benar terungkap hingga bagian pertengahan buku. Hal ini membuat sejumlah pembaca mempertanyakan akan fokus dari kisah ini, karena membuat kesan seperti judulnya tidak sesuai dengan tema utama dari cerita ini.

Pesan Moral Novel Kisah Misteri Enola Holmes: Kasus Hilangnya Sang Marquess

Melalui kisah ini, kita dapat belajar dari sosok Enola Holmes yang berani, kuat, dan memiliki keinginan untuk memperjuangkan hal yang menurutnya benar, meskipun banyak kendala, bahkan banyak orang yang menentangnya. Enola Holmes menunjukkan bahwa ia percaya kepada dirinya sendiri, bahwa ia mampu, meskipun sang kakak menganggapnya tidak memiliki kemampuan untuk hidup sendiri.

Dari kisah ini juga, kita dapat belajar untuk tidak menilai apapun dalam batasan gender. Seperti sosok Mycroft dsn Sherlock Holmes yang menganggap adik perempuannya tidak cukup mandiri dan tidak cukup pintar untuk bertahan hidup. Bahkan, mereka menganggapnya merepotkan. Semua gender adalah setara.

Nah, itu dia Grameds ulasan novel Kisah Misteri Enola Holmes: Kasus Hilangnya Sang Marquess karya Nancy Springer. Apakah Enola Holmes dapat menemukan sang ibu? Apakah sang Marquess diculik atau memang sengaja melarikan diri? Yuk temukan jawabannya sendiri hanya dengan mendapatkan novel ini di Gramedia.com.

Rating: 3,80

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy