in

Review Novel Kwaidan: Kisah-Kisah dan Studi tentang Hal-Hal Aneh Karya Lafcadio Hearn

Kwaidan adalah istilah dalam bahasa Jepang yang diterjemahkan sebagai “cerita hantu” atau “kisah aneh,” kata kwaidan ini sering dikaitkan dengan cerita tradisional Jepang yang telah diceritakan dari satu generasi ke generasi secara turun temurun. Salah satu karya paling terkenal dalam genre kwaidan ini adalah Kwaidan: Kisah-Kisah dan Studi tentang Hal-Hal Aneh yang ditulis oleh oleh Lafcadio Hearn.

Buku ini terbagi menjadi dua bagian, bagian pertama berjudul “kwaidan” yang berisikan cerita hantu dan kisah-kisah yang aneh, sedangkan bagian kedua, yang isinya tidak terlalu banyak berjudul “studi tentang serangga”, berisikan esai-esai tentang kupu-kupu, nyamuk, dan semut. Semuanya ditulis dalam perspektif orang Jepang.

Lafcadio Hearn menulis buku ini pertama kali pada tahun 1904, kwaidan pada awalnya adalah upaya Hearn untuk memperkenalkan cerita rakyat tradisional Jepang kepada pembaca Barat yang sebagian besar pada saat itu belum terbiasa dengan sastra dan cerita-cerita dari Asia. Buku yang memiliki ketebalan 180 halaman ini, diterbitkan oleh Elex Media Komputindo pada 1 Maret 2020. Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai buku ini, kita kenalan dengan sosok Lafcadio Hearn dulu yuk!

 

Profil Lafcadio Hearn – Penulis Novel Kwaidan: Kisah-Kisah dan Studi tentang Hal-Hal Aneh

Holiday Sale

Patrick Lafcadio Hearn, yang juga dikenal dengan nama Jepangnya Koizumi Yakumo adalah seorang jurnalis, penulis cerita perjalanan, esai, dan novel yang lahir di Yunani dari seorang ayah yang berkebangsaan Irlandia. Kemudian, Ia memperoleh kewarganegaraan Jepang melalui proses naturalisasi pada tahun 1896 dan mengganti namanya menjadi Koizumi Yakumo. Nama keluarga “Koizumi” diambil dari nama keluarga istrinya yang merupakan anak dari seorang samurai di Shimane. Lafcadio sudah banyak menulis buku-buku tentang Jepang, khususnya legenda dan cerita hantu, seperti buku Kwaidan: Kisah-Kisah dan Studi tentang Hal-Hal Aneh ini.

Lafcadio Hearn mendapatkan namanya dari Pulau Lefkada di Kepulauan Ionia, Yunani, tempat kelahirannya. Ayahnya, Charles Bush Hearn, yaitu seorang dokter bedah dari King’s County, Irlandia, sedangkan ibunya, Rosa Antonia Cassimati, berasal dari Pulau Kythira di bagian selatan Kepulauan Ionia. Orang tua Hearn bertemu saat ayahnya bertugas di Kepulauan Ionia.

Selain menjadi penulis Hearn juga mengabdikan dirinya untuk menjadi guru di Jepang. Kepala sekolah tempatnya mengajar, Sentaro Nishida menganjurkannya untuk menikah. Kemudian Lafcadio diperkenalkan dengan Koizumi Setsuko, yang nantinya akan dinikahinya pada bulan Januari 1891. Koizumi Setsuko adalah putri dari Minato Koizumi, samurai bekas wilayah Han Matsue.

Pada bulan November tahun 1891, Lafcadio dan istrinya pindah ke Kumamoto, Kyushu untuk bekerja sebagai guru bahasa Inggris di Sekolah Lanjutan Atas. Setelah itu pada tahun yang sama juga, putra pertamanya lahir di Kumamoto, yang diberi nama Kazuo. Selagi menetap di Kumamoto selama tiga tahun, Hearn sudah menulis dan menyelesaikan buku yang berjudul Glimpses of Unfamiliar Japan.

Pada bulan Oktober 1894, Lafcadio dan istrinya kemudian pindah ke Kobe dan bekerja sebagai penulis editorial di harian berbahasa Inggris, Kobe Chronicle. Pada tahun 1896, berkat bantuan Basil Hall Chamberlain, Lafcadio diterima sebagai dosen bahasa Inggris di Universitas Kekaisaran Tokyo. Pada tahun yang sama juga, Lafcadio menjadi warga negara Jepang, dan ganti nama menjadi Koizumi Yakumo. Tahun berikutnya (1897), istrinya melahirkan putra kedua (Iwao), disusul putra ketiga (Kiyoshi) pada tahun 1899, dan seorang perempuan (Suzuko) pada tahun 1903.

 

Sinopsis Novel Kwaidan: Kisah-Kisah dan Studi tentang Hal-Hal Aneh

Hearn menulis pengantar edisi pertama pada 20 Januari 1904, tidak lama sebelum ia meninggal dunia. Dalam pengantar tersebut, Hearn menyatakan bahwa sebagian besar cerita dalam buku ini diterjemahkan dari teks-teks kuno berbahasa Jepang yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Salah satu cerita dalam buku ini yang berjudul Yuki Onna (Wanita Salju) diceritakan kepadanya oleh seorang petani di Provinsi Musashi, dan Hearn tidak yakin bahwa cerita ini telah ditulis sebelumnya dalam bahasa Jepang, lalu ada cerita tentang Riki-Baka (Riki Si Bodoh) yang merupakan pengalaman pribadinya.

 

Kelebihan dan Kekurangan Novel Kwaidan: Kisah-Kisah dan Studi tentang Hal-Hal Aneh

Pros & Cons

Pros
  • Buku ini bersifat universal, dapat dibaca oleh semua pembaca dari berbagai macam budaya.
  • Latar dan tema yang menarik.
  • Pembawaan narasi yang bagus dan rapi.
  • Terdapat ilustrasi menarik yang mendukung cerita dalam buku ini.
  • Wawasan penulis yang luas dan dalam tentang budaya Jepang.
Cons
  • Kualitas cerita yang tidak konsisten.

Kelebihan Novel Kwaidan: Kisah-Kisah dan Studi tentang Hal-Hal Aneh

Novel Kwaidan: Kisah-Kisah dan Studi tentang Hal-Hal Aneh karya Lafcadio Hearn ini memiliki beberapa kelebihan. Latar dan tema buku ini mengangkat cerita-cerita yang ada di Jepang, meskipun begitu buku ini tetap mudah dimengerti dan dapat dicerna oleh pembaca yang tidak begitu familiar dengan budaya Jepang. Ketakutan, kengerian, dan unsur-unsur kejutan dari buku ini bersifat universal sehingga pembaca dari berbagai budaya tetap dapat menikmati buku ini secara keseluruhan.

Narasi yang dibawakan oleh Lafcadio dalam buku ini juga dikemas dengan sangat bagus dan rapi sehingga membuat pembaca terkesan dan terlarut dalam cerita yang ada di dalam buku ini. Pembawaan narasi yang bagus dan didukung oleh gambar ilustrasi dari hantu dan makhluk-makhluk yang disebut di dalam buku ini memberikan pengalaman membaca yang baru bagi pembaca. Pembaca dapat memvisualisasikan langsung apa yang sedang dibahas di dalam buku ini, karena ada gambar ilustrasinya.

Selain itu, keunikan buku ini juga terletak pada sudut pandang penulis yang cukup dalam dan berbeda. Lafcadio Hearn atau Koizumi Yakumo sudah cukup lama tinggal dan menghabiskan waktunya di Jepang sehingga ia dapat memberikan perspektif yang unik tentang cerita-cerita hantu dan budaya yang ada di Jepang yang kemudian dituangkan ke dalam buku ini. Karya ini juga memainkan peran sebagai jendela yang memperkenalkan pembaca pada cerita dan budaya Jepang, sekaligus memberikan wawasan yang mendalam tentang keyakinan dan tradisi masyarakat Jepang.

Kekurangan Novel Kwaidan: Kisah-Kisah dan Studi tentang Hal-Hal Aneh

Meskipun novel Kwaidan: Kisah-Kisah dan Studi tentang Hal-Hal Aneh karya Lafcadio Hearn ini memiliki beberapa kelebihan, buku ini tetap tidak luput dari kekurangan. Meskipun penulisan dan pembawaan narasi dalam buku ini cukup bagus, akan tetapi cerita dalam buku ini terkesan seperti cerita yang diceritakan oleh orang lain yang mendengar juga dari orang lain, sehingga cerita ini terkesan kurang original. Ketidak-konsistenan dalam kualitas penceritaan terkadang pembaca merasa satu cerita sangat menarik, tetapi di sisi lain, beberapa cerita terasa tidak pas dan tidak begitu menarik. Hal ini dapat mengakibatkan pengalaman membaca yang tidak konsisten bagi pembaca.

Menarik sekali ya buku yang mengungkap budaya Jepang dan cara pikir masyarakat Jepang ini. Penasaran akan kengerian dan keanehan yang akan disajikan buku ini? Yuk langsung saja dapatkan novel Kwaidan: Kisah-Kisah dan Studi tentang Hal-Hal Aneh karya Lafcadio Hearn hanya di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi terlengkap untuk Anda. Selamat membaca!

Penulis: Gabriel

 

Rekomendasi Buku

Perhitungan Aneh Di Penginapan (Kumpulan Cerita Pendek Johann

Perhitungan Aneh Di Penginapan (Kumpulan Cerita Pendek Johann)

Dua tukang daging di daerah mereka membeli hewan mendatangi desa dan berpencar, satu ke kiri lewat Swan, yang satu ke kanan, dan mereka berkata, “Kita akan bertemu lagi di Swan, tetapi mereka tidak akan bertemu lagi. Karena satu dari mereka pergi dengan seorang petani ke kandangnya. Istri petani juga pergi ke sana, meski dia sedang mencuci di dapur, dan anak mereka memutuskan untuk mengikuti juga. Iblis memberikan wanita itu gagasan: Lihatlah sabuk penuh uang mencuat dari bawah tukang daging!” Wanita itu memberikan suaminya kedipan, dia memberikannya anggukan, dan mereka membunuh tukang daging yang malang di kandang dan dengan cepat menyembunyikan badannya di bawah jerami. Iblis memberikan gagasan ke wanita itu lagi: “Lihat siapa yang melihat!” Dia melihat sekitar dan melihat anak itu. Jadi karena terdorong oleh ketakutan, mereka kembali ke rumah itu dan mengunci pintunya selayaknya ada musuh di dekatnya. Lalu wanita itu, yang hatinya tidak hanya hitam selayaknya dosa tetapi lebih hitam dan panas daripada neraka, berkata, “Nak, lihatlah dirimu lagi! Masuklah ke dapur, katanya, “Aku akan membersihkanmu.”

The Tales of Beedle The Bard (Kisah-Kisah Beedle Si Juru Cerita)

The Tales of Beedle The Bard (Kisah-Kisah Beedle Si Juru Cerita)

Kisah-Kisah Beedle Si Juru Cerita (bahasa Inggris: The Tales of Beedle the Bard) merupakan sebuah buku cerita anak-anak penyihir yang disebutkan dalam Harry Potter and the Deathly Hallows. Setelah Penerbitan Deathly Hallows, Rowling mengarang dan menerbitkan edisi bertajuk yang sama dengan yang dipaparkan dalam Deathly Hallows; satu buku telah dilelang dengan harga £1.95 juta. Menurut wasiat dari Albus Dumbledore telah meninggalkan satu bukunya kepada Hermione Granger, Buku tersebut adalah cerita anak-anak yang sering diceritakan kepada anak-anak penyihir seperti Ron Weasley. Mengingat karakter Harry Potter dan Hermione Granger dibesarkan oleh Muggle. Mereka tidak tahu buku itu. Buku tersebut mempunyai salah satu kisah yaitu “The Tale of the Three Brothers” (Kisah Tiga Saudara). Di cerita tersebut terdapat simbol “Relikui Kematian”. Xenophilius Lovegood menerangkan bahwa Relikui Kematian itu merupakan hadiah dari Kematian kepada kakak beradik Peverell. Berisi lima dongeng menarik yang magis dan memikat, Kisah-Kisah Beedle Si Juru Cerita sudah berabad-abad jadi dongeng pengantar tidur favorit di keluarga penyihir. Buku yang aslinya dalam aksara rune ini diterjemahkan Hermione Granger, dengan catatan pelengkap dari Profesor Albus Dumbledore, yang digunakan atas seizin Arsip Hogwarts.

Power Of Mimpi: Kisah-Kisah Unik dan Gokil Dari Para Konglomerat Indonesia dan Luar Negeri

POWER OF MIMPI : KISAH-KISAH UNIK DAN GOKIL DARI PARA KONGLOMERAT INDONESIA DAN LUAR NEGERI

Buku POWER OF MIMPI : KISAH-KISAH UNIK DAN GOKIL DARI PARA KONGLOMERAT INDONESIA DAN LUAR NEGERI ini berisi kisah-kisah unik dan gokil dari para orang kaya Indonesia dan luar negeri. Bagaimana seorang tukang photo copy di Universitas Indonesia bisa menjadi pemilik bank, stasiun televisi dan pemegang saham mayoritas di Carrefour Indonesia?

Bagaimana perjuangan penjual donat hingga sukses bisnis properti? Seperti apa perjuangan produsen baterai handphone yang berevolusi menjadi produsen mobil? Intip juga perjuangan sales pembalut yang sukses jadi konglomerat Indonesia? Wow seorang siswi usia 15 tahun berpenghasilan Rp. 1,62 miliar.

Pembuat kerupuk yang sukses membuat ratusan perusahan? Mengapa banyak pengusaha yang berguguran dan apa solusinya agar tetap eksis? Tips berbisnis dengan teman? Ikuti juga perjuangan seorang office boy yang menjadi raja gula dunia? Seorang penjual permen menjadi raja bisnis telekomunikasi dunia? Pengepul besi tua di Sidoarjo menjadi raja baja dunia? Belajar bisnis dari best practice Indonesia dan luar negeri.

“Ada rumusan di Harvard Business School, kalau dapat nilai A jadi konsultan, nilai B manajer, nilai C malah jadi pemilik perusahaan. Jadi tidak usah terlalu bangga dapat nilai A”. -Jusuf Kalla.

“Jika kamu terlahir miskin, kamu tidak bersalah, namun jika kamu mati dalam keadaan miskin, kamu bersalah.” -Bill Gates.

 

Sumber:

  • https://www.goodreads.com/book/show/91540.Kwaidan
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Lafcadio_Hearn

Written by Adila V M

A half-time writer, a full-time dreamer.