Lara Rasa – Hai, Grameds! Apa target hidupmu sudah tercapai semua? Pernakah kamu membayangkan jika rencana yang sudah kamu susun ternyata belum ada satu pun yang terlaksana ketika usiamu bahkan sudah mau hampir kepala tiga?
Hal itu terjadi pada Alara, sosok perempuan yang sudah matang tersebut memiliki banyak mimpi, namun belum ada satu pun yang bisa ia raih. Alara adalah kisah yang diciptakan oleh penulis bernama Nureesh Vhalega dalam novel terbarunya yang berjudul “Lara Rasa”.
Mengambil latar belakang orang dewasa dengan kehidupan yang rumit dan kompleks, novel ini banyak menawarkan permasalahan pribadi yang seringnya relate dengan kehidupan kita saat ini. Bagi generasi sandwich, kisah hidup Alara masuk dalam kategori Quarter Life Crisis –di mana seseorang dalam rentang usia 18 hingga 30 tahun masih merasa bingung, khawatir, dan belum memiliki arah yang baik dan mapan karena banyak ketidakpastian yang terjadi dalam hidupnya.
Begitu pun dengan Alara, banyak tuntutan dan harapan yang ada di pundaknya yang malah membuat Alara mempertanyakan setiap keputusan yang selama ini diambilnya. Tokoh Alara dinilai cukup banyak mewakili kaum milenial yang hidup di kota-kota besar.
Nah, sobat grameds. Apakah kamu semakin penasaran dengan kehidupan Alara yang rumit? Bagaimana kemudian Alara berusaha bangkit dari semua permasalahan yang hadir di hidupnya? Biar kamu tidak ketinggalan dan semakin yakin untuk memiliki novel ini, yuk dibaca sinopsis dan review singkat novel “Lara Rasa” berikut ini:
Table of Contents
Sinopsis Novel Lara Rasa
“Nggak peduli apa kata orang, jangan menyalahkan diri terlalu lama. setiap manusia pasti pernah ngelakuin kesalahan, karena di hari kita berhenti bikin kesalahan, berarti kita berhenti hidup.” – halaman 147
Lara Rasa adalah sebuah novel yang menceritakan tentang Alara, seorang perempuan yang berusia 28 tahun dan belum memiliki apa-apa dalam masa pencapaiannya tersebut. Alara belum memiliki pekerjaan tetap, kondisi finansial yang memprihatinkan, dan target memiliki rumah sekaligus menikah sebelum berumur 30 tahun. Semua itu sulit dari jangkauan Alara.
Alara malah memperumit hidupnya sendiri dengan bekerja di perusahaan rintisan yang membuatnya seakan kerja rodi, terlibat dengan drama percintaan yang videonya viral, hingga bertengkar hebat dengan orang tuanya.
Semua berawal ketika Alara memutuskan untuk pindah dari kantor lamanya ke kantor baru demi mengejar ketertinggalannya dan berusaha memenuhi impiannya. Alara kemudian bekerja di perusahaan rintisan sebagai Project Manager, namun ternyata pekerjaan barunya tidak menjanjikan kestabilan yang diinginkan Alara.
Setelah dua minggu bekerja di kantor baru, hasrat Alara untuk resign semakin menggebu-gebu. Karena manajemen perusahaannya masih sangat berantakan, pekerjaan rangkap untuk Alara, lembur yang tiada henti, dan belum ada rekan kantor yang klik dengan Alara.
Namun, apa yang bisa dilakukan oleh Alara mengingat mimpinya belum ada satu pun yang terpenuhi dan dia masih harus membantu orang tuanya. Keinginan Alara untuk memiliki rumah sendiri pun karena kelakuan orang tuanya yang sangat toxic, mereka tidak hidup harmonis yang bahkan disebut oleh Alara ingin keluar dari neraka tempat tinggalnya.
Lalu, suatu hari, ketika Alara menghadiri undangan pernikahan temannya, Alara bertemu dengan sahabatnya yang bernama Putra. Sahabat SMA-nya yang sudah lama hilang kontak dengan Alara setelah lulus. Ternyata Putra masih menyimpan perasaan untuk Alara, dan sejak itu mereka berdua kembali dekat dan tak lama kemudian mereka menjalin hubungan.
Putra digambarkan sebagai laki-laki yang ramah, penyayang, penuh perhatian, memiliki karir yang sukses dan juga memiliki wajah yang tampan hingga muncul masalah besar yang super rumit dan mengguncang hubungan Alara dan Putra.
Putra bekerja dengan mantan Alara yang membuat hubungannya dengan kandas bahkan hingga terjadi sebuah insiden yang membuat nama baik Alara tercemar. Tak hanya sampai di situ, setelah insiden tersebut, Alara diusir dari rumahnya sendiri. Sang ibu yang ingin Alara tolong justru malah membuatnya kecewa karena masih membela sang ayah yang sudah menyakitinya.
Bukan Alara namanya kalau ia langsung menyerah. Alara kemudian bangkit dan menerima saran dari temannya untuk mengikuti tes CPNS. Alara pergi ke psikolog untuk menyembuhkan luka hatinya dan perlahan-lahan ia bisa berdamai dengan hidupnya dan bisa bergerak ke arah yang ia mau.
Alara tidak sendirian dalam proses bangkitnya tersebut, ia ditemani oleh Ansel yang sudah Alara anggap sebagai adiknya sendiri. Ansel sangat mewarnai hari-hari Alara, dan Ansel inilah seorang rekan kerja yang mulai klik dengan Alara di kantor barunya.
Ansel digambarkan sebagai sosok yang gentleman, omongannya yang bisa dipegang, setia, dan bisa menunggu sampai Alara mau menerimanya. Ansel mengungkapkan perasaannya kepada Alara dan membuat Alara untuk lebih siap dalam memaknai kebahagiaan dengan cara baru dan yakin untuk memilih keputusan baik yang ia buat.
Review Novel Lara Rasa
“Umur sudah mau kepala tiga tapi belum punya apa-apa.” Inilah yang menjadi premis novel menjadi menarik. Nureesh Vhalega menyajikan konflik yang akan membuat pembaca merasa terhubung dengan kisah tokoh utama, Alara –yang dekat dengan kehidupan sehari-hari banyak orang, khususnya kehidupan di kota metropolitan.
Alara adalah perempuan yang usianya hampir menginjak angka 30 tahun, dengan segala beban dan pikiran yang ada pada Alara dan usia yang mau kepala tiga tentu siapa yang tidak mengamini untuk sudah memiliki kehidupan yang nyaman dan damai. Punya rumah, pekerjaan tetap, dan kondisi ekonomi yang stabil, bahkan bisa ditambah dengan sudah memiliki keluarga kecil yang harmonis.
Namun, hal itu tidak terjadi pada Alara. Justru banyak masalah dalam hidup Alara dengan kondisi usia mendekati 30 tersebut. Semua belum Alara dapatkan, novel ini dinilai akan sangat relate dengan generasi sandwich dengan segudang masalah pekerjaan, orang tua yang toxic abis hingga masalah dalam hubungan asmara.
Di sinilah letak menariknya novel karya Vhalega ini, penulis berhasil membuat pembaca merasakan hal yang sama dengan Alara. Kehidupan yang tidak mudah dan bagaimana cara Alara bangkit dari semua itu.
Gaya penulisan ala anak-anak kota sehari-hari membuat novel ini juga menarik sehingga pembaca akan dengan mudah mengikuti alur yang disajikan oleh penulis dan akan hanyut dalam cerita yang ketebalannya tidak sampai 250 halaman ini.
Meskipun, beberapa pembaca merasa novel ini kurang tebal karena setiap bagian satu selesai dan beralih ke bagian lain terasa begitu tiba-tiba dengan plot yang berbeda sehingga pembaca merasa “kok ini bagiannya beda”, hal itu tentunya tidak mengurangi nilai dari novel “Lara Rasa” ini karena masih masih banyak hal yang bisa pembaca pelajari dari kisah Alara.
Novel ini banyak mengandung pesan moral, Vhalega seakan mengajak pembaca untuk lebih mencintai diri sendiri, berusaha berdamai dengan diri sendiri, dan belajar menerima semua kehendak di luar kendali kita.
Terakhir, novel ini juga mengajarkan tentang bagaimana kita bisa menumbuhkan rasa percaya diri dan untuk tidak menuntut orang lain seperti apa yang kita inginkan.
Itulah review singkat dari novel Lara Rasa, biar kamu merasakan keseruan dari novelnya dapatkan segera di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Melani Wulandari
Sumber:
- https://www.goodreads.com/book/show/123001571-lara-rasa?from_search=true&from_srp=true&qid=0xBBovDFtE&rank=1
Rekomendasi Novel
Home Sweet Loan Karya Almira Bestari
Empat orang yang berteman sejak SMA bekerja di perusahaan yang sama meski beda nasib. Di usia 31 tahun, mereka berburu rumah idaman yang minimal nyerempet Jakarta. Kaluna, pegawai Bagian Umum, yang gajinya tak pernah menyentuh dua digit.
Gadis ini bekerja sampingan sebagai model bibir, bermimpi membeli rumah demi keluar dari situasi tiga kepala keluarga yang bertumpuk di bawah satu atap. Di tengah perjuangannya menabung, Kaluna dirongrong oleh kekasihnya untuk pesta pernikahan mewah.
Selain itu, ada juga masalah hutang keluarganya. Masalah-masalah ini menjadikan Kaluna merasa menjadi rakyat jelata saja tidak cukup membuat kepalanya mumet luar biasa. Tanisha, ibu satu anak yang menjalani Long Distance Marriage, mencari rumah murah dekat MRT yang juga bisa menampung mertuanya.
Kamamiya, yang berambisi menjadi selebgram, mencari apartemen cantik untuk diunggah ke media sosial demi memenuhi gengsinya agar bisa menikah dengan pria kaya. Danan, anak tunggal tanpa beban yang akhirnya berpikir untuk berhenti hura-hura, dan membeli aset agar bisa pensiun dengan tenang. Apakah keempat sahabat ini berhasil menemukan rumah yang mampu mereka cicil? Dan apakah Kaluna bisa membentuk keluarga yang ia impikan?
Luka Cita Karya Valerie Patkar
Untuk mereka yang berhasil menggapai cita-cita, tetapi masih terluka karenanya. Lukacita bercerita tentang para pemimpi yang dikhianati cita-cita mereka sendiri. Ada seorang pendiri perusahaan startup idealis bernama Javier dan seorang mantan atlet catur penakut bernama Utara. Saat mereka hampir menyerah untuk memperjuangkan apa yang mereka cita-citakan selama ini, mereka bertemu untuk belajar memaafkan keadaan.
Javier dan Utara yang struggling dalam menjalani kehidupannya untuk mencapai apa yang mereka impian. Javier adalah seorang founder sebuah perusahaan startup yang diberi nama Pengantara, sedangkan Utara adalah atlet catur yang memilih untuk keluar dari permainan papan kesukaannya itu.
Pertemuan keduanya kemudian menyadarkan tentang hidup dan cita-cita mereka, meskipun Javier dan Utara sadar bahwa tidak akan mudah untuk menghadapi masalah-masalah yang akan ada di depan sana.
Tidak hanya menjadikan kisah romance, novel ini adalah paket lengkap yang juga menyajikan tentang self improvement, nilai kekeluargaan, dan friendship. Kisah di dalam novel “Luka Cita” banyak mengandung makna yang mendalam.
- Review Buku 21 Pelajaran untuk Abad 21
- Review Buku Bukan Maksudku Tak Menghargai Diri
- Review Buku Centerpiece
- Review Buku Every Day is A Sunny Day When I am with You
- Review Buku Girls Karya Minato Kanae
- Review Buku Good Is Not Enough
- Review Buku Habit is Power
- Review Buku In A Blue Moon
- Review Buku Magyk: Septimus Heap Book 1
- Review Buku Memberi Ruang
- Review Buku Nonversation
- Review Buku Novus Ordo Seclorum
- Review Buku Penyeret Babi
- Review Buku Sehidup Sesurga
- Review Buku Self Driving
- Review Buku Seni Bersikap Bodo Amat
- Review Buku Septimus Heap: Flyte
- Review Buku Septimus Heap III: Physik
- Review Buku Septimus Heap, Book Four: Queste
- Review Buku The Diamond Within You
- Review Buku Tuhan, Aku Ingin Tetap Hidup
- Review Buku Who Are You?
- Review Novel Antologi Bulan Desember
- Review Novel Bui Karya Alan Th
- Review Novel Bungkam Suara Karya JS Khairen
- Review Novel Gravitasi Matahari
- Review Novel Happiness Battle
- Review Novel His Dark Materials 1: The Golden Compass
- Review Novel His Dark Materials #3: The Amber Spyglass
- Review Novel Jaga Mayit
- Review Novel Kisah yang Pilu untuk Kita yang Ragu
- Review Novel Kita dan Kata Karya Jein
- Review Novel KKN di Desa Penari
- Review Novel Lara Rasa
- Review Novel Larung
- Review Novel Little House on the Big Woods
- Review Novel Polisi Kenangan (The Memory Police)
- Review Novel Rahasia Chimneys
- Review Novel Take a Trip Down Memory Lane
- Review Novel The Girl Who Fell Beneath The Sea
- Review Novel The Sexy Secret
- Review Novel Where The Crawdads Sing