in

Review Novel Lautan dan Dendamnya Karya Adib Izra Mirza

Rating: 3.68

 

Lautan dan Dendamnya adalah sebuah novel adaptasi dari Wattpad yang ditulis oleh Adib Izra Mirza dan diterbitkan oleh Penerbit Gramedia Pustaka Utama pada 14 Desember 2022, dengan ketebalan 364 halaman. Kisah Lautan dan Dendamnya ini pertama kali dipublikasi di akun Wattpad @adibisra sejak 2 Juli 2021. Per bulan September 2024, cerita ini sudah dibaca sebanyak 3,2 juta kali.

Lautan dan Dendamnya

button cek gramedia com

Apakah ada yang lebih kejam dibandingkan air laut yang dendam? Dibalut dengan kepedihan ujung semesta yang hanya diberi kepada orang-orang yang tidak beruntung. Pada waktu itu, tanggal 28 September 2018, keberuntungan bahkan tak mau lagi menyentuh sedikitpun perjalanan hidupnya. Bagi Zahra Dania Aviliana, kehidupan bagaikan surga, kain kafan bagaikan akhir dari semuanya. Segalanya dilupakan. Sebetulnya, Tuhan menciptakan manusia untuk apa?

Kisah yang populer di Wattpad dan menjadi buku best seller ini merupakan sebuah kisah fiksi yang dipastikan bisa membuat para pembacanya merasa sedih. Penasaran akan kelanjutan kisahnya? Yuk baca artikel ini sampai selesai untuk mendapatkan lebih banyak informasi tentang kisah ini. Selamat membaca, Grameds!

Sinopsis Novel Lautan dan Dendamnya

Holiday Sale

Jumat, 28 September 2018.

Di utara zamrud khatulistiwa, ketika matahari akan menenggelamkan dirinya, saat waktunya adzan Magrib dikumandangkan, pada waktu itulah kuasa Tuhan menumpahkan begitu banyak air laut ke atas dataran bumi, tsunami. Air laut yang terhempas menenggelamkan ribuan nyawa, menyeret penduduk Palu menemui duka, menarik banyak tubuh menembus angkasa.

Lautan dan Dendamnya

button cek gramedia com

Dia adalah Dania. Sebelum tsunami datang, Dania hanya pelajar SMA. Setelah tsunami, gadis belia itu harus memutar otak dan bergulat demi bertahan hidup sembari terus terbayang-bayang selama hidupnya. Teman sekolahnya yang bernama Althar menjadi sosok pendukung dan penolong baginya. Namun, kehadiran Althar saja belum cukup untuk Dania.

Pertanyaan tentang kuasa Tuhan dan pencarian akan kepingan hati yang hilang membuat gadis itu terombang-ambing dalam ombak kehidupan yang penuh cobaan. Seolah-olah keberuntungan tidak lagi ingin menyentuh bahkan sehelai pun perjalanan hidupnya, meninggalkannya dalam ketidakpastian yang tak berujung.

Ketika akhirnya Dania menyadari apa yang selama ini dia cari, apakah semua sudah terlambat?

Allahu Akbar… Allahu Akbar… Suara azan yang merdu menggema di udara, menyambut datangnya malam ketika bulan bersiap bertukar posisi dengan mentari. Masjid sederhana yang berdiri kokoh di pinggir pantai tampak gagah menyuarakan panggilan ibadah, diiringi oleh deru ombak yang ditiup angin.

Gema azan itu perlahan menyelinap masuk ke rumah-rumah penduduk di sekitar pantai. Beberapa orang mulai terbangun dari tidur mereka. Kepala-kepala keluarga sudah tampak berjalan menuju masjid, mengenakan kopiah hitam dan baju koko putih. Para ibu rumah tangga, yang sudah bangun sejak pagi, terlihat sibuk di dapur, berhadapan dengan alat-alat masak dan bahan-bahan makanan.

Suara azan itu juga memasuki sebuah rumah kayu sederhana yang berada di sudut desa. Seorang gadis berusia 17 tahun yang tinggal di rumah itu tersentak mendengar lantunan azan yang merdu. Dia duduk di atas ranjang rotannya, meluruskan kakinya, membiasakan matanya dengan cahaya pagi, kemudian bangkit dari tempat tidur, meninggalkan kamar.

Langkahnya terasa berat dan tersendat, dia berjalan perlahan menuju sumur yang terletak di belakang rumah. Gadis itu mengambil ember penimba hitam yang sudah terikat pada tali penggulung, bersiap untuk mengambil air dari dalam sumur.

Wushh…

Ember timba jatuh ke dalam sumur, dan gadis itu mulai menimba air sebanyak delapan kali. Setelahnya, air yang telah ditimba ia pindahkan ke dalam sebuah tong besar berwarna biru. Dengan tenaga yang masih sedikit terkumpul, dia mengangkat tong besar itu ke dalam kamar mandi kecil di dalam rumah. Tangannya yang gesit mengambil sehelai handuk yang tergantung di paku di sisi tembok. Lima menit, sepuluh menit, tidak butuh waktu lama baginya untuk mandi dan membersihkan diri.

Air sumur yang dingin terasa seperti es batu yang baru mencair beberapa menit. Tubuh gadis berusia 17 tahun itu menggigil hebat, disambut oleh embusan angin pagi yang masuk melalui celah-celah dinding rumahnya yang banyak bolong. Setelah mandi, dia segera kembali ke kamar, tangannya mengepal menahan dingin yang menusuk.

Dia mengambil dua mukena berwarna hijau tua dari atas lemari kayu di sebelah ranjang rotannya. Dengan tenang, gadis berusia 17 tahun itu mengenakan mukena tanpa banyak bicara, lalu mengangkat tangannya, bersiap menghadap Sang Pencipta semesta alam. Peduli apa dengan dunia yang seolah-olah begitu tidak adil, terutama terhadap dirinya sendiri? Baginya, selama manusia masih memiliki iman, tak mungkin seseorang bisa berpikir bahwa Tuhan itu tidak adil. Keyakinan ini tertanam begitu dalam di dalam nurani gadis berusia 17 tahun itu.

Kelebihan dan Kekurangan Novel Lautan dan Dendamnya

Lautan dan Dendamnya

button cek gramedia com

Pros & Cons

Pros
  • Perpaduan yang baik antara kisah romansa dengan religi.
  • Kesatuan berbagai elemen yang balance.
  • Cerita yang sangat mendetail sampai-sampai disangka berdasarkan kisah nyata.
  • Penggunaan diksi indah namun tetap mudah dimengerti.
  • Konflik yang realistis.
  • Karakter yang dibangun sangat baik dan dapat memberikan teladan bagi pembaca.
  • Memuat nilai-nilai agama. 
Cons
  • Tersegmentasi untuk pembaca Muslim. 

Kelebihan Novel Lautan dan Dendamnya

Lautan dan Dendamnya

button cek gramedia com

Novel ini ini menawarkan perpaduan yang baik antara kisah romansa remaja dan nuansa religi, menciptakan harmoni yang terasa begitu natural dan tidak dipaksakan. Alur cerita yang memadukan elemen romansa dengan nilai-nilai agama ini terasa seimbang, memberikan ruang bagi pembaca untuk menikmati perjalanan emosional tokoh utama tanpa melupakan makna spiritual yang mendalam. Cerita ini sangat detail hingga banyak pembaca menyangka kisah ini diangkat dari pengalaman nyata. Setiap adegan digambarkan dengan begitu hidup, seolah kita bisa merasakan kesedihan, kebahagiaan, dan kebingungan yang dialami oleh tokoh-tokohnya.

Penggunaan diksi yang indah tetapi tetap mudah dimengerti menjadi salah satu kekuatan besar dari novel ini. Pilihan kata-kata yang sederhana namun penuh makna, membuat pembaca dapat merenungi pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh penulis tanpa merasa terlalu terbebani oleh bahasa yang sulit. Konflik yang disajikan pun terasa realistis dan sangat relate dengan kehidupan banyak orang. Pertanyaan-pertanyaan besar tentang kehidupan, takdir, dan kuasa Tuhan yang dihadapi tokoh utama mengundang perenungan yang dalam bagi pembaca, terutama bagi mereka yang pernah mengalami kehilangan atau sedang dalam proses pencarian makna hidup.

Karakter dalam novel ini juga dibangun dengan sangat baik. Tokoh Dania, misalnya, menjadi contoh kuat tentang bagaimana seseorang bisa bangkit dari keterpurukan, meskipun dikelilingi oleh cobaan yang seolah tak ada habisnya. Karakternya tidak hanya relatable, tetapi juga menjadi teladan bagi pembaca, terutama dalam hal keteguhan iman dan ketabahan dalam menghadapi cobaan hidup. Kehadiran Althar sebagai tokoh pendukung juga memberikan warna tersendiri, mengajarkan kita tentang arti pentingnya dukungan dari orang terdekat saat menghadapi kesulitan.

Tidak hanya soal romansa dan pencarian diri, novel ini juga memuat nilai-nilai agama yang kuat. Pesan-pesan moral yang disisipkan dalam perjalanan hidup Dania memberikan banyak pelajaran berharga bagi pembaca. Nilai-nilai seperti keikhlasan, ketabahan, dan keyakinan terhadap kuasa Tuhan menjadi fondasi kuat dari novel ini.

Kekurangan Novel Lautan dan Dendamnya

Lautan dan Dendamnya

button cek gramedia com

Meskipun novel Lautan dan Dendamnya karya Adib Izra Mirza memiliki banyak sekali kelebihan, novel ini tetap tidak luput dari kekurangan. Kekurangan novel ini adalah tersegmentasinya cerita untuk pembaca muslim. Meskipun nilai-nilai agama yang disampaikan sangat kuat dan relevan bagi mereka yang memiliki latar belakang keislaman, hal ini bisa menjadi kurang menarik atau sulit dipahami oleh pembaca yang tidak familiar dengan konsep-konsep religi tersebut.

Pesan Moral Novel Lautan dan Dendamnya

Lautan dan Dendamnya

button cek gramedia com

Dania dengan tegas mempertanyakan makna keadilan Tuhan, “Apakah arti keadilan Tuhan yang sering dikatakan oleh mereka yang hidupnya nyaman dan tenang?, sedangkan mengikhlaskan kematian sudah menjadi rutinitas bagi kami untuk terus melanjutkan hidup?” Sebuah pertanyaan yang mungkin sering terlintas di hati mereka yang dihimpit oleh penderitaan. Ketika kematian menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari, bagaimana kita dapat memahami konsep keadilan ilahi?

Apakah Tuhan hanya adil bagi mereka yang hidup dalam kenyamanan, ataukah ada kebijaksanaan tersembunyi yang tak selalu tampak oleh mata manusia? Pernyataan Dania menggugah kita untuk merenungi bahwa mungkin keadilan Tuhan tidak diukur dari seberapa sedikit penderitaan yang kita alami, melainkan dari bagaimana kita mampu merangkul setiap cobaan dengan ikhlas, melanjutkan hidup di tengah-tengah kepedihan yang tak kunjung usai.

Althar, dengan perenungan mendalamnya, menyinggung tentang kesalahan mendasar manusia dalam melihat hidup dan mati “Dunia dijadikan surga kain kafan dianggap akhir dari segalanya. Semua insan terlupa. sebenarnya untuk apa Tuhan menciptakan manusia.” Bagi sebagian orang, dunia menjadi tempat bernaung yang penuh dengan kenyamanan, sementara kematian dianggap sebagai akhir dari segalanya. Namun, apa sebenarnya tujuan Tuhan menciptakan manusia? Pernyataan ini menggiring kita pada refleksi yang lebih dalam tentang makna keberadaan kita. Apakah hidup ini semata-mata untuk mengejar kebahagiaan duniawi?

“Lautan dan Dendamnya” membawa kita pada kesadaran bahwa keikhlasan adalah derajat tertinggi dalam mencinta. Cinta sejati tidak menuntut balasan, tidak meminta dunia untuk selalu sesuai dengan keinginan kita. Keikhlasan berarti melepaskan dengan tulus, tanpa dendam, tanpa amarah, bahkan ketika hati kita terluka. Cinta yang didasarkan pada keikhlasan melampaui segala batas, baik dalam hubungan antar manusia maupun dalam hubungan kita dengan Tuhan. Keikhlasan dalam mencinta adalah refleksi dari iman, bahwa kita percaya pada kebesaran Tuhan, bahkan ketika segala sesuatu tampak tidak adil atau tidak masuk akal.

Bagi Grameds yang ingin membaca buku Lautan dan Dendamnya karya Adib Izra Mirza, kalian bisa dapatkan hanya di Gramedia.com ya! Gramin juga sudah menyediakan rekomendasi buku-buku yang tak kalah seru di bawah ini. Yuk langsung saja dapatkan buku-buku terbaik hanya di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi dan produk terbaik untuk kamu.

Penulis: Gabriel

 

Rekomendasi Buku

Laut Bercerita

Laut Bercerita

button cek gramedia com

Buku Laut Bercerita menceritakan terkait perilaku kekejaman dan kebengisan yang dirasakan oleh kelompok aktivis mahasiswa di masa Orde Baru. Tidak hanya itu, novel ini pun merenungkan kembali akan hilangnya tiga belas aktivis, bahkan sampai saat ini belum juga ada yang mendapatkan petunjuknya. Buku ini juga bertutur tentang kisah keluarga yang kehilangan, sekumpulan sahabat yang merasakan kekosongan di dada, sekelompok orang yang gemar menyiksa dan lancar berkhianat, dan sejumlah keluarga yang mencari kejelasan makam anaknya.

Cerita dalam novel Laut Bercerita terbagi menjadi dua bagian dengan jarak waktu yang jauh berbeda.

Adapun bagian pertama diceritakan melalui sudut pandang tokoh bernama Biru Laut beserta para kawan sesama aktivisnya seraya menyelesaikan visi atau tujuan mereka. Sementara pada bagian kedua, kisahnya diambil dari sudut pandang Asmara Jati, adik dari Laut yang mempunyai tujuan atau visi yang cenderung berlainan dengan Laut. Buku ini ditulis dengan menggunakan bahasa yang sederhana, sehingga para pembaca dapat memahami isi dari buku ini. Buku ini dapat dibaca oleh semua kalangan masyarakat. Jadi tunggu apalagi? Segera miliki buku Laut Bercerita sekarang juga! Selamat membaca ya, Teman-teman!

Lelap dalam Lautan Bintang (To Sleep in A Sea of Stars #1)

Lelap dalam Lautan Bintang (To Sleep in a Sea of Stars#1)

button cek gramedia com

Kira Navárez, ahli xenologi dari Bumi, bermimpi tentang hidup di dunia baru. Namun, mimpi buruklah yang dialaminya. Di tengah pekerjaannya menjelajahi galaksi, meneliti planet tak berpenghuni yang mungkin memiliki tanda-tanda kehidupan, Kira menemukan relik alien. Awalnya dia senang, tapi penemuan itu membuat dunianya runtuh. Kehilangan orang-orang terkasih, menghadapi selubung “hidup” yang melekat di tubuhnya, bertemu alien yang tak terbayangkan, semua itu menjerumuskan Kira dalam pertempuran di antara bintang-bintang.

Pertempuran yang akan menentukan nasib umat manusia. Paolini mengisi universe ini dengan berbagai tokoh menarik serta realistis, dan bisa dibilang berhasil menghindari stereotipe orang jahat/baik, membuat kisahnya memiliki kedalaman emosi yang terasa nyata. ?Booklist, starred review

Ketika Lautan Menjadi Tinta

Ketika Lautan Menjadi Tinta: Membuka Pintu Rahmat dengan Membaca Al-Qur’an

button cek gramedia com

Betapa luasnya rahmat Allah yang diberikan kepada kita. Dan sebagai manusia, kita tidak memiliki kemampuan untuk menghitungnya. Seandainya lautan menjadi tinta pun, kita tidak akan bisa menuliskan semua rahmat dan karunia yang Allah berikan (QS. Al-Kahfi: 109). Buku ini ditulis untuk mengajak para pembaca membuka pintu rahmat Allah yang begitu luas itu, salah satunya dengan membaca Al-Qur’an.

Membaca Al-Qur’an menjadi sebuah ibadah yang akan mendatangkan pahala dan juga keberkahan. Dalam membaca Al-Qur’an, diniatkan semata-mata hanya ingin mendapatkan keridaan dari Allah. Buku ini adalah edisi revisi dari buku “Membuka Pintu Rahmat dengan Membaca Al-Qur’an”, ditulis oleh Gus Arifin, penulis buku-buku Islami yang laris secara nasional. Selamat membaca, semoga bermanfaat. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

 

Sumber:

https://www.wattpad.com/story/275781748-lautan-dan-dendamnya-telah-terbit

Written by Adila V M

A half-time writer, a full-time dreamer.