in

Review Novel Literature for Teens: The Second Fall

Novel Literature for Teens: The Second Fall adalah salah satu karya penulis Indonesia yang produktif menerbitkan karya sejak 2017, Dhea Safira. Novel ini menjadi novel karyanya yang ke-8, yang berhasil diterbitkan. Novel The Second Fall memiliki total 304 halaman yang diterbitkan oleh Penerbit Elex Media Komputindo pada 3 Agustus 2024.

Literature for Teens: The Second Fall

button cek gramedia com

Seperti yang sudah dituliskan di atas, novel The Second Fall ini masuk ke dalam lini Literature for Teens atau yang dikenal dengan sebutan LIT. Dhea Safira kembali menawarkan kisah cinta remaja yang pastinya bisa menghibur kalian dengan lika-liku perjalanan cinta dan konflik yang ada-ada saja!

Novel best seller ini sangat direkomendasikan bagi kamu yang ingin bacaan seru dan ringan. Di bawah ini, Gramin sudah rangkum informasi tentang novel ini, mulai dari profil Dhea Safira selaku penulisnya, sinopsis, juga ulasan kelebihan dan kekurangannya. Jangan lewatkan setiap informasi pada artikel ini ya, Grameds! Selamat membaca!

Profil Dhea Safira – Penulis Novel Literature for Teens: The Second Fall

Holiday Sale

Literature for Teens: The Second Fall

button cek gramedia com

Dhea Safira merupakan sosok penulis yang sangat mencintai kisah romansa. Saat ini, Dhea tengah beradaptasi dengan peran barunya sebagai seorang ibu, yang ia jalani berdampingan dengan peran lainnya sebagai istri dan seorang yang akrab ia sebut sebagai “umbi”. Dalam menghadapi berbagai peran ini, Dhea senantiasa bergantung kepada Allah, tak henti memanjatkan doa agar setiap langkah yang diambilnya diridhoi dan dimampukan untuk menjalankan peran-peran tersebut dengan sepenuh hati. Keberadaan Allah dalam hidupnya menjadi landasan utama yang menguatkan Dhea dalam menjalani setiap tahap kehidupan baru yang penuh dinamika ini.

Di dunia penulisan, Dhea Safira dikenal produktif dan konsisten menghasilkan karya. Sejak tahun 2017, ia berhasil menerbitkan novel setiap tahunnya, dengan beragam cerita yang memikat pembaca. Novel-novelnya sebelum The Second Fall antara lain Kiyomi Little Wish: #Heartthrob dan Color of Life pada 2017—novel yang ia tulis bersama Asih Mitra dan penulis lain. Kemudian disusul oleh Rooftop Romance dan Signy pada 2019, Lovemate pada 2020, Flower Path pada 2021, serta Say Out Love pada 2022. Karya-karyanya mendapat sambutan hangat, menjadikannya sebagai penulis yang karya-karyanya selalu dinantikan oleh para pembaca.

Bagi Grameds yang ingin mengenal Dhea Safira lebih dekat atau berinteraksi langsung dengannya, Dhea dapat dihubungi melalui berbagai platform media sosial yang ia gunakan secara aktif. Ia hadir di Instagram dengan akun @dheasafiira, di Wattpad dengan nama pengguna @dhea_safira, serta di Facebook dan Twitter masing-masing dengan nama pengguna @dhea.safira dan @dheasafiraa. Selain itu, Dhea juga berbagi cerita melalui blog pribadinya, dheastories.blogspot.co.id.

Sinopsis Novel Literature for Teens: The Second Fall

Literature for Teens: The Second Fall

button cek gramedia com

The Mighty Sachi, itu dia julukan Archi yang dibuat oleh Arvin. Sachi adalah siswi yang sangat bertekad keras untuk membuat ekskul tari tradisional yang ada di sekolahnya menjadi unggul seperti ekskul lainnya. Adapun perjuangan Sachi untuk memajukan ekskul yang terpinggirkan itu, membuatnya harus menghadapi dan melawan ekskul dance modern yang dipimpin oleh cucu pemilik sekolah bernama Tania. Itu berarti, Sachi akan menantang cucu pemilik sekolah.

Seolah perseteruan itu saja tidak cukup, Sachi juga dibuat pusing oleh Bagas, sang mantan kekasih yang ikut campur akan hubungannya dengan Arvin. Bagas memberikan peringatan bahwa Arvin bukan seseorang yang baik. Sachi sendiri belum bisa move on sepenuhnya dari Bagas, tetapi ia tetap merasa kesal dengan perkataan Bagas itu. Namun, di balik rasa kesal akan peringatan Bagas itu, ternyata memang ada rahasia yang disimpan Arvin. Dan Arvin berharap supaya Sachi tak akan pernah mengetahuinya.

Kelebihan dan Kekurangan Novel Literature for Teens: The Second Fall

Literature for Teens: The Second Fall

button cek gramedia com

Pros & Cons

Pros
  • Cerita yang relate dengan kehidupan remaja.
  • Tidak didominasi oleh kisah cinta saja.
  • Gaya bahasa mudah dimengerti.
  • Mengangkat isu budaya tradisional yang terlupakan.
  • Sarat akan makna.
Cons
  • Kurangnya kedalaman cerita.
  • Perkembangan karakter kurang terlihat.

Kelebihan Novel Literature for Teens: The Second Fall

Literature for Teens: The Second Fall

button cek gramedia com

Novel Literature for Teens: The Second Fall ini menawarkan kisah remaja yang ringan, tapi dipenuhi dengan konflik-konflik seru yang umum ditemui remaja. Maka dari itu, pastinya cerita ini bisa relate dengan kehidupan remaja sekarang, atau mengingatkan Grameds akan kenangan masa lalu di sekolah. Mulai dari konflik perseteruan antar kelompok di sekolah, juga percintaan yang rumit dengan masih dihantui mantan.

Meskipun ini adalah novel romansa, unsur percintaan dalam novel ini tidak terlalu mendominasi, yang menjadi kelebihan cerita ini juga. Kisah slice of life ini dinilai seimbang dengan gabungan cerita-cerita di dalamnya. Disajikan dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti, membuat pembaca bisa memahami cerita ini dengan mudah dan ikut terhanyut dalam cerita.

Kisah ini juga mengangkat isu budaya tradisional yang harus diperjuangan dalam zaman modern ini. Hal ini mengingatkan pembaca akan pentingnya melestarikan budaya negeri ini di tengah globalisasi yang kuat. Banyak pesan moral yang bisa didapatkan pembaca dari membaca novel teen literature yang satu ini. Jadi, novel ini direkomendasikan bukan hanya karena menghibur, tetapi juga sarat akan makna.

Kekurangan Novel Literature for Teens: The Second Fall

Literature for Teens: The Second Fall

button cek gramedia com

Novel Literature for Teens: The Second Fall secara umum berhasil memikat pembaca tanpa banyak kekurangan. Namun, beberapa pembaca merasa bahwa cerita yang ringan ini kurang mendalam, sehingga ada potensi untuk memperkaya alur dan menggali konflik yang lebih kompleks. Selain itu, karakter-karakter dalam cerita dinilai kurang berkembang secara signifikan, yang membuat sebagian pembaca merasa aspek ini bisa ditingkatkan untuk memberikan lebih banyak nuansa dalam perjalanan emosional tokoh-tokohnya.

Meski begitu, tanggapan ini tentunya bersifat subjektif, karena daya tarik novel ini justru terletak pada kesederhanaan dan hiburan yang ditawarkannya. The Second Fall tetap menjadi bacaan yang seru dan menyenangkan, terutama bagi pembaca yang menyukai cerita remaja yang ringan dan mudah diikuti. Secara keseluruhan, novel ini berhasil memberikan pengalaman membaca yang menghibur bagi para penikmat genre romansa remaja.

Pesan Moral Novel Literature for Teens: The Second Fall

Literature for Teens: The Second Fall

button cek gramedia com

Dari sosok Sachi, kita bisa belajar tentang kegigihan dalam memperjuangkan hal yang diinginkan. Sachi memiliki tekad kuat dalam memajukan ekskul tari tradisional yang kalah dengan modern dance, dan Ia tak segan menghadapi sosok yang lebih powerful dibandingkan dirinya. Adapun niat Sachi itu baik, untuk menjaga kelestarian budaya negeri ini yang memang perlahan sudah terlupakan. Hal ini menjadi pengingat bagi pembaca untuk turut bersama Sachi menjaga kelestarian budaya negeri tercinta kita.

Sachi memberikan teladan bahwa bukan hanya untuk memperjuangkan keinginan pribadinya dalam arti egois, tetapi demi kebaikan bersama, dan menjaga nilai budaya yang ada. Sikap Sachi ini bisa kita contoh dalam berbagai hal lainnya dalam kehidupan kita. Kita punya hak yang sama dengan mereka yang memiliki privilege dan power di belakang mereka. Jadi, jangan takut untuk memperjuangkan hak tersebut.

Kisah ini juga kembali mengingatkan kita bahwa rahasia tidak selamanya akan menjadi rahasia. Pada akhirnya, bau bangkai pasti akan tercium juga. Ini mengingatkan kita untuk senantiasa bersikap jujur, terutama kepada pasangan kita. Memang tidak semua hal harus diketahui oleh pasangan, ada juga privasi yang harus kita jaga untuk diri sendiri. Jika menemukan kasus seperti itu, hendaknya kita memberikan pengertian kepada pasangan tentang menjaga privasi masing-masing.

Grameds, itu dia ulasan novel Literature for Teens: The Second Fall karya Dhea Safira. Menarik sekali ya lika-liku perjuangan Sachi dan percintaannya yang rumit. Yuk langsung saja telusuri sendiri dengan mendapatkan novel Literature for Teens: The Second Fall ini hanya di Gramedia.com! Selain novel The Second Fall, Grameda juga bisa menemukan berbagai novel untuk remaja lainnya dalam lini Literatur for Teens di Gramedia.com. Di bawah ini, Gramin sudah siapkan beberapa rekomendasi novel best seller untuk kamu. Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap menyediakan informasi terbaik dan terlengkap untuk kamu. Selamat membaca!

Penulis: Gabriel

 

Rekomendasi Buku

Literature for Teens (LiT): Tujuh Hari untuk Keshia

Literature for Teens (LiT): Tujuh Hari untuk Keshia

button cek gramedia com

Sejak mantan pacarnya tahu-tahu saja kembali dan membawa seorang anak perempuan bernama Keshia yang katanya adalah anaknya, Sadewa tahu bila hidupnya akan kacau. Lalu benar saja, Sadewa tidak pernah akur dengan Keshia. Jika di rumah, keduanya selalu saja bertengkar. Entah itu meributkan tagihan listrik, cicilan yang nunggak berbulan-bulan, hutang beras di warung, dapur berantakan, atau bahkan cuma karena remote tv yang hilang.

Masalah sekecil apa pun sepertinya selalu dijadikan momok untuk keduanya adu mulut dan membuat rumah menjadi zona perang seketika. Keduanya tidak pernah memedulikan satu sama lain. Sadewa tidak pernah peduli dengan kehidupan Keshia, baik di rumah atau pun di sekolahnya. Sadewa tidak peduli dengan kelakuan putri tomboinya itu yang selalu saja berpura-pura kuat dan menganggap bisa mengatasi segalanya sendirian. Sementara Keshia, sama halnya dengan Sadewa, dia tidak pernah peduli dengan kelakuan ayahnya yang masih saja bersikap layaknya ABG itu.

Literature for Teens: A Librarian’s Diary

Literature for Teens: A Librarian`s Diary

button cek gramedia com

LIT: A Librarian`s Diary karya Athira Marsya novel yang cocok kamu baca, untuk memanggil memori romantis dalam hidupmu. Buku ini cocok untuk mu yang sedang mencari bahan bacaan, sebab membaca membuatmu dapat berpikir kritis, transformasi ilmu dan juga banyak hal di dalam buku.

Beberapa cuplikan dalam buku ini, alasan mengapa aku tidak setuju menjadi penjaga perpustakaan keluargaku: 1. Aku masih enam belas tahun. 2. Yang berarti, aku masih remaja dan seharusnya menikmati masa mudaku. 3. Namun, waktuku malah dihabiskan untuk mencatat nomor-nomor buku perpustakaan keluargaku sendiri! 4. Sepulang sekolah aku tidak bisa nongkrong dengan sahabatku. (Bisa sih, tapi di perpustakaan, dan bagiku itu sama sekali bukan nongkrong.) 5. Ini pekerjaan yang sangat membosankan, omong-omong. Tapi, tahu yang paling parah? Aku harus membiasakan diriku menghadapi cowok paling datar sedunia!

Literature for Teens: #Tentangdiaku

Literature for Teens: #Tentangdiaku

button cek gramedia com

Aku ketemu Damar di acara ospek kampus. Kesan pertama Damar di mataku nggak buruk, tapi nggak bagus-bagus banget juga sih. Dia bukan sosok cowok yang bisa menarik perhatianku begitu saja. Tapi dia punya cara sendiri supaya mataku meliriknya, dan diam-diam mulai memperhatikannya. Apa ya? Hem, mungkin karena sikap datarnya itu lho, yang entah kenapa malah bisa membuatku nyaman. Waktu ospek itu Damar cuma ngasih kantong kresek pas aku nyaris mau muntah karena dipaksa terus makan sama panitia ospek.

Dengan muka datarnya, Damar Cuma bilang, “Nih, kebetulan aku mengantongi kresek kecil. Muntahin aja ke sana makanannya. Entar aku yang buang.”

“Terus gimana kalau ketahuan?”

“Nggak akan. Entar aku yang buang. Mereka udah cape marah-marah ngelihat muka datar aku.”

Itu pertama kali aku berbincang dengannya. Dan sejak hari itu, aku baru menyadari kalau percakapan itu membuka jalan bagi dia untuk mewarnai hidupku.

Sumber:

https://www.goodreads.com/book/show/218123061-the-second-fall

Written by Adila V M

A half-time writer, a full-time dreamer.