in

Review Novel Melbourne Wedding Marathon Karya Almira Bastari (Edisi Revisi)

Melbourne Wedding Marathon – Dalam budaya Indonesia, status menikah adalah hal yang penting bagi seorang wanita. Akibatnya, setiap wanita yang sudah tak kunjung menikah meski sudah cukup umur, sering dianggap sebagai wanita “pemilih”, “tidak laku”, hingga “jual mahal”.

Di sisi lain, ada juga wanita yang memang menunda pernikahan untuk mengejar cita-cita, membahagiakan diri sendiri dan orang tua, atau alasan lain. Umumnya wanita ini cenderung lebih independen, mandiri, kuat, dan berdikari.

Sayangnya, masyarakat tidak selalu menerima wanita seperti ini, terutama laki-laki. Pada akhirnya, semua wanita seolah harus menahan diri mereka untuk tetap biasa saja agar tak dipandang terlalu “tinggi” dan mengakhiri tuntutan segera menikah dari lingkungannya.

Novel Melbourne Wedding Marathon karya Almira Bastari mengangkat kisah cinta yang rumit sekaligus konyol antara wanita mandiri dengan laki-laki sukses dan arogan. Bagaimana perjalanan cinta mereka? Simak review novel Melbourne Wedding Marathon di artikel ini, ya!

Profil Penulis Melbourne Wedding Marathon

Holiday Sale

Almira Bastari merupakan salah satu penulis yang dianggap beruntung karena karir menulisnya yang mulus. Setiap yang dia tulis selalu habis diserbu penggemarnya. Namun ternyata Almira butuh waktu lama untuk sampai ke posisinya saat ini.

Memendam cita-cita menjadi penulis sejak kelas 3 SD, Almira selalu ingin melihat bukunya terpampang di toko buku seluruh Indonesia. Bahkan setelah mendapatkan gelar Maser dari University of Melbourne dan bekerja sebagai Analis Keuangan, dia tidak pernah berhenti berusaha mengirimkan naskah ke penerbit.

Selama 9 tahun, Almira terus mengirimkan naskah karyanya ke penerbit dan selalu berujung penolakan. Siapa sangka, keajaiban akhirnya datang saat dia menulis di platform Wattpad. Tak butuh waktu lama untuk cerita di Wattpad Almira dilirik oleh penerbit.

Melbourne Wedding Marathon menjadi karya pertama Almira yang terbit dalam bentuk novel. Disusul dengan Resign!, Ganjil Genap, dan Home Sweet Loan. Semua novel karya Almira ini selalu laris manis di pasaran.

Pada saat Resign! terbit di tahun 2018 lalu, dalam waktu beberapa menit, novel ini sudah laku sebanyak 800 eksemplar. Begitu juga dengan Home Sweet Loan yang laku terjual 1.000 eksemplar di tahap pre-order pertama.

Almira Bastari sukses menjadi penulis favorit banyak orang dengan tulisan-tulisan bergenre romantis komedi (romcom)-nya.

Sinopsis Novel Melbourne Wedding Marathon

Judul: Melbourne Wedding Marathon
Penulis: Almira Bastari
Editor: Cicilia Prima
Desain cover: Dyndha Hanjani P
Penata isi: Putri Widia Novita
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Juli 2017
Tebal: 218 halaman
ISBN: 978-602-452-111-0

Melbourne Wedding Marathon menceritakan tentang Sydney Deyanira yang tak kunjung mendapatkan pasangan meskipun sudah menginjak usia 26 tahun. Ditambah lagi, sahabat yang sempat menjadi pacarnya, Rafka, memilih perempuan lain. Sydney yang patah hati kemudian memutuskan untuk bergaul seperlunya saja dengan sahabat dan teman satu apartemennya di Melbourne.

Suatu hari, Rod, pemilik restoran tempat Sydney sering bermain piano, menawarkan pekerjaan sebagai koki di rumah Anantha. Mendengar di rumah Anantha ada piano Steinway, Sydney pun menerima tawaran tersebut.

Tak lama kemudian, mantan kekasih Anantha, Danisha, datang dan menantang bos Sydney untuk datang ke pernikahan teman-teman mereka sebagai bukti bahwa dia sudah move on. Kedatangan Danisha ini merubah hubungan bos-tukang masak antara Anantha dengan Sydney.

Sydney yang merasa kesepian dan tidak pernah berpacaran sebelumnya, menyetujui tawaran ini agar bisa merasakan punya pacar meskipun palsu. Sydney dan Anantha lalu menulis sebuah kontrak di atas kertas dan hubungan palsu di antara mereka pun dimulai.

Dalam hubungan ini, Sydney hanya perlu melakukan “marathon undangan” bersama Anantha. Dengan begitu, Anantha bisa menunjukkan pada mantannya bahwa dia juga bisa move on.

Hari terus berganti, kedekatan keduanya mulai berpindah dari tempat kondangan ke tempat makan, jalan-jalan, dan kegiatan lainnya. Sayangnya, status sosial yang berbeda membuat Sydney rendah diri.

Sydney mulai kewalahan mengikuti kehidupan Anantha yang lebih tinggi darinya. Perlahan-lahan dia pun mundur dan menghilang dari kehidupan Anantha. Sebaliknya, Anantha yang mulai terbiasa dengan sosok Sydney mulai mencari tahu apa yang membuat dia mau lebih dekat dengan Sydney? Apakah dia mulai menaruh hati pada Sydney dan menganggap wanita itu sebagai kekasih aslinya?

Review Novel Melbourne Wedding Marathon

Seperti judulnya, novel pertama Almira Bastari ini, menyoroti perjalanan Sydney marathon kondangan sejak menerima tawaran menjadi kekasih palsu Anantha. Secara keseluruhan, novel ini cukup bisa memberikan gambaran tentang pernikahan.

Dengan begitu, pembaca dapat membayangkan kehidupan manusia dewasa di tengah budaya yang menganggap pernikahan sebagai sesuatu yang sangat penting. Selain itu, novel ini secara implisit mengajarkan bahwa menikah bukan sekadar perlombaan untuk melihat siapa pemenangnya.

It’s okay to be slow. Paling tidak, jangan memaksakan diri untuk menikah jika memang belum benar-benar siap. Apalagi kalau menikah hanya untuk menghindari zina, takut ketuaan, atau takut tak mendapatkan jodoh.

Dari segi penulisan, novel ini termasuk bacaan yang ringan dan bisa diselesaikan dengan sekali duduk. Sangat cocok buat kamu yang membutuhkan hiburan dari hubungan romantis yang too good to be true seperti Cinderella. Ditambah, kamu juga bisa membayangkan bagaimana kehidupan orang Indonesia di Melbourne sana.

Almira memang penulis yang handal dalam membangun latar tempat dalam ceritanya. Pembaca akan merasa diajak mengenal kota Melbourne dari dekat. Pengalaman Almira kuliah di Melbourne memberikan andil besar dalam hal ini. Jadi siap-siap saja, kamu akan menemukan banyak tempat menarik yang digambarkan dengan sangat baik.

Selain itu, penggambaran setiap tokoh juga sangat detail. Mulai dari nama tokoh yang dipikirkan secara baik-baik sehingga pembaca akan mudah membayangkan seperti apa perawakan si pemilik nama. Apalagi Almira mencantumkan gambaran sekilas dari beberapa tokoh di sampul belakang bukunya.

Saat membaca novel ini, kamu akan mengetahui bagaimana cerdas dan perfeksionisnya seorang Sydney, Rafka yang menyebalkan dan bikin emosi, Detira si penengah konflik, Clara yang childish, Danisha si wanita yang tak pernah mau rugi, hingga Anantha yang arogan dan posesif tapi lucu saat cemburu. Karakter dan sifat setiap tokoh tergambar kuat.

Hal lain yang menarik dari novel ini adalah penyampaian emosi para tokoh yang epik. Jadi meskipun bahasanya ringan, namun setiap emosi yang dirasakan tokoh bisa dirasakan dengan baik oleh pembaca dan ikut larut di dalamnya.

Bagi sebagian pembaca, cerita ini mungkin sangat klise dan bisa dengan mudah ditebak sejak di seperempat bagian awal. Namun dinamika cerita dan semua drama di dalam hubungan Sydney dan Anantha akan terlalu sulit untuk dilewatkan begitu saja.

Kesimpulannya, kombinasi antara kisah yang ringan, alur cerita yang apik, dan penggambaran detail yang bagus, membuat Novel Melbourne Wedding Marathon menjadi cerita yang menyenangkan untuk dibaca.

Terlebih, cerita ini secara jelas menggambarkan bahwa wanita yang cerdas dan kuat tetap membutuhkan cinta yang pantas bagi dirinya.

Kelebihan dan Kekurangan

 

Pros & Cons

Pros
  • Alurnya cepat, setting tempatnya jelas, gaya penulisannya ringan sehingga pembaca bisa menikmati cerita sambil menambah wawasan tentang kota Melbourne.
  • Karena ceritanya bisa dinikmati dan agak lucu, novel ini cocok dibaca ketika kamu sedang mengalami reading slump.
  • Premis yang klise disajikan secara ringan, asyik, dan renyah sehingga menyenangkan untuk dibaca.
Cons
  • Ada beberapa bagian dalam kisah cinta Anantha dan Sydney yang terlalu cepat sehingga sebagian pembaca mungkin akan kebingungan.
  • Ada kekurangan dari teknis penulisan seperti typo dan kalimat yang agak rancu.
  • Sebagian pembaca mungkin akan kebingungan membedakan waktu dan kondisi di beberapa bagian.

 

Di situs Goodreads, Melbourne Wedding Marathon mendapatkan rating 3,74 dari 1.252 pembacanya. Rating tersebut menunjukkan bahwa novel ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang cukup seimbang. Maka dari itu, mari kita bahas lebih jauh lagi.

Salah satu kelebihan yang cukup menonjol dari novel Melbourne Wedding Marathon terletak pada alur, setting tempat, dan gaya penulisan. Bermain di genre romantis komedi (romcom) sebenarnya jadi tantangan tersendiri karena penulis harus mampu membangun cerita yang seru dan menghibur dengan teknis penulisan yang baik dan benar.

Almira membuktikan kepiawaiannya dalam hal ini. Terbukti dari caranya mengemas cerita yang too good to be true dan mudah ditebak menjadi cerita yang bisa dinikmati oleh siapa saja.

Selain itu, percakapan antara tokoh terasa mengalir dan natural, apalagi dilengkapi dengan celetukan serta humor ringan. Pembaca akan dibuat tertawa, jengkel, dan emosi dari percakapan para tokohnya. Ini juga membuat interaksi antara Sydney dan Anantha terasa dinamikanya.

Lalu, untuk setting tempat di Melbourne, Almira memanfaatkan pengalaman hidupnya di kota ini dengan sangat baik. Karena itu, penggambaran setiap tempat yang ada dalam cerita terasa nyata dan sangat mudah dibayangkan.

Bahkan, kalau Grameds belum pernah pergi ke Melbourne, kamu tidak akan kesulitan untuk “masuk” ke dalam cerita. Ini membuktikan bahwa Almira memang paham mengenai seluk beluk kota Melbourne.

Dengan gaya penulisan seperti ini, cerita yang klise pun menjadi lebih asik dan sangat bisa dinikmati. Meskipun bisa ditebak kemana arah perkembangan ceritanya dan tidak banyak twist yang mengejutkan, tetapi pembaca tidak akan merasa bosan membaca novel ini dari awal sampai ke akhir.

Semua kelebihan ini pada akhirnya menjadikan novel Melbourne Wedding Marathon sebagai bacaan yang dapat membantu kamu keluar dari reading slump. Atau bisa juga dijadikan sebagai selingan saat kamu bosan dengan genre tertentu.

Nah Grameds, itulah beberapa kelebihan dari novel pertama Almira Bastari. Sekarang, mari kita lanjutkan dengan pembahasan mengenai kekurangannya.

Tak bisa dimungkiri, chapter yang melibatkan Anantha terasa lebih seru dan hidup karena banyak adegan romantis yang bisa bikin sebagian pembaca keranjingan. Namun sayangnya, di beberapa bagian, perkembangan hubungan Anantha dan Sydney tidak terlalu jelas.

Akibatnya, pembaca yang mungkin akan kesulitan mengikutinya. Semacam ada kekosongan antara hubungan dua tokoh utama ini. Seakan-akan hubungan mereka “loncat” dari orang asing menjadi dua manusia saling jatuh cinta.

Kemudian dari teknik penulisan, kekurangannya ada beberapa kalimat yang sedikit rancu, flashback yang kurang detail, penulisan nama tokoh yang tertukar, dan typo. Kalau Grameds membaca terbitan edisi pertama novel ini, jumlah typo-nya lumayan mengganggu. Sedangkan di edisi revisi, jumlahnya sudah berkurang jadi.

Kekurangan yang terakhir dari novel Melbourne Wedding Marathon ini adalah ambiguitas waktu dan kondisi di beberapa bagian. Ambiguitas di sini muncul karena penggambaran setting yang kurang lengkap. Misalnya waktu siang dan malam yang tidak disebutkan, bahkan ada juga yang ditulis siang malam.

Hal ini juga berlaku untuk kondisi dan lokasi. Di beberapa bagian, lokasi tidak terlalu jelas sehingga pembaca mungkin akan kebingungan membedakan lokasinya. Soalnya cerita bisa tiba-tiba berpindah lokasi. Akibatnya, imajinasi pembaca akan sedikit terganggu.

Namun semua kekurangan ini masih bisa dimaafkan atau “diabaikan” karena bahasanya enak dibaca dan ceritanya mengalir. Jadi ya minimal kamu tidak akan merasa kesal pada kekurangan novel ini.

Itulah ulasan tentang review novel Melbourne Wedding Marathon. Nah, untuk kamu yang ingin membaca novel ini, maka bisa mendapatkannya di gramedia.com.

Jika masih ingin membaca novel karya Almira Bastari yang lain, maka kamu bisa mendapatkannya juga di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Gilang Oktaviana Putra

Rekomendasi Novel Almira Bastari Lainnya

Resign!

Hampir sama dengan novel Melbourne Wedding Marathon, Resign! juga mengusung tema romance-comedy yang renyah dan seru. Ketika dirilis, selama masa pre-order cetakan pertamanya, Resign! laku terjual 800 eksemplar dalam waktu beberapa menit saja.

Setelah itu, Resign! harus dicetak ulang hingga empat kali dalam waktu sebulan karena euforia pembaca yang tidak pernah surut.

Novel kedua Almira ini mengajak Grameds masuk ke dalam kehidupan geng kacung kampret a.k.a geng cungpret. Menariknya, geng ini tidak berisi manusia yang saling sikut untuk mengejar posisi tinggi. Mereka justru saling sikut untuk resign dari kantor karena bosnya yang gila kerja.

Sayang sekali, resign ternyata bukan hal yang mudah dilakukan, terlebih jika yang dihadapi adalah bos cerdas. Akhirnya setiap usaha cungpret untuk resign pun harus kena jegal sang bos.

Ganjil Genap

 

Ganjil Genap adalah novel yang terinspirasi dari peraturan ganjil genap di jakarta. Menceritakan tentang Gala, seorang perempuan berusia 29 tahun yang mendadak jomblo setelah diputuskan oleh pacar yang sudah menemaninya selama 13 tahun.

Gala yang tidak mau menikah lebih dari 30 tahun, mendapatkan dorongan lain dari adiknya minta nikah duluan. Karena itu, Nandi, Sydney, dan Detira berusaha menjodohkan sahabatnya.

Proses pencarian jodoh Gala sangat menarik untuk diikuti karena dia akan bertemu dengan berbagai macam laki-laki. Mulai dari laki-laki biasa hingga pangeran dari negeri sebelah.

Home Sweet Loan

Yang terakhir ada Home Sweet Loan yang dirilis di tahun 2022 dengan tema besar tentang kesulitan generasi muda zaman sekarang membeli rumah karena gaji tidak sesuai dengan harga properti.

Kegelisahan ini dialami oleh empat tokoh utama yang bernama Kaluna, Danan, Kamamiya, dan Tanisha. Mereka merupakan sahabat karib yang bekerja di satu perusahaan namun dengan jabatan dan latar belakang yang berbeda.

Novel ini menarik untuk diikuti karena ceritanya sangat realistis dan kehidupan empat tokoh utamanya sangat mewakili karakter generasi mudah masa kini. Ada yang tersiksa sebagai sandwich generation, ada yang menyesal karena nikah muda, ada yang hidup dengan mengikuti ekspektasi orang lain, ada juga yang hanya tahu bersenang-senang karena sudah mapan sejak lahir.

Perjalanan Kaluna, Danan, Kamamiya, dan Tanisha saat mencari rumah baru juga diwarnai dengan lika-liku yang tidak mudah. Pada akhirnya, mereka menemukan tujuan hidup yang baru dan juga rumah untuk “pulang”.

 

Rujukan:

  • https://www.anamerya.com/2018/04/review-novel-melbourne-wedding-marathon.html
  • https://mybooklicious.blogspot.com/2018/04/review-melbourne-wedding-marathon.html
  • https://amel-englitdiary.blogspot.com/2019/08/book-review-melbourne-wedding-marathon.html
  • https://hot.detik.com/spotlight/d-5963806/almira-bastari-ratu-romcom-yang-sukses-lewat-resign-hingga-home-sweet-loan
  • https://www.kompasiana.com/rdinarays7476/636ecec56292e95367547154/maraton-membaca-melbourne-wedding-marathon?page=all#section1
  • https://www.instagram.com/p/BrmXLF5hQej/
  • https://www.instagram.com/p/CFKGqiaJf9f/
  • http://www.ketimpukbuku.com/2018/04/quote-melbourne-wedding-marathon-almira.html
  • https://www.gramedia.com/blog/perjalanan-karir-almira-bastari-penulis-buku-best-seller-dari-wattpad/
  • https://buku.kompas.com/read/1284/3-rekomendasi-novel-remaja-karya-almira-bastari-yang-harus-kamu-baca

 

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy