in

Review Novel Mengenang Kenang Karya Ari Keling

Mengenang Kenang merupakan buku solo ke-11 yang ditulis oleh Ari Keling, novelis, script writer, ghost writer, dan editor asal Indonesia. Novel Mengenang Kenang pertama kali diterbitkan pada bulan Oktober 2017 oleh Panas Dalam Publishing.

Buku dengan total 207 halaman ini terbagi menjadi 6 bab yang memiliki cerita yang berbeda-beda. Seperti yang terlihat dalam judulnya, buku ini akan menyajikan narasi-narasi yang mampu membuat anda mengenang sebuah kenangan. Kisah di dalam buku ini akan menyeret anda menemui berbagai kenangan yang tersimpan di dalam memori anda. Entah kenangan suatu momen atau kenangan bersama seseorang tercinta.

Ada seseorang yang berlari, tetapi yang dikejar hanya kehampaan. Ada seseorang yang menanti, tetapi tidak ada yang datang kembali. Ada seseorang yang menunggu, tetapi tidak tahu apa atau siapa yang dia tunggu. Ada seseorang yang rindu, tetapi tidak pernah sampai ke tempat tujuannya. Ada seseorang yang berusaha mendekati cinta, tetapi tidak pernah mampu mendapatkannya. Ada seseorang yang berharap kepada harapan yang tidak diharapkan.

Ada seseorang yang baru saja membaca tulisan ini, yang mungkin sedang mengalami keenam hal tadi. Apakah anda siap untuk menyelami pojok kenangan anda hingga bagian paling dalam? Sembari mempersiapkan diri anda, yuk baca dulu artikel ulasan novel Mengenang Kenang ini hingga selesai!

Profil Ari Keling – Penulis Novel Mengenang Kenang

Holiday Sale

Sumber foto: Instagram @ari.keling

Ari Keling merupakan novelis, script writer, ghost writer, dan editor asal Indonesia. Ari Keling adalah seseorang yang terkadang tidak menyukai keramaian, tetapi pada lain waktu, ia tidak mau sendirian. Selain membaca dan menulis, Ari Keling juga suka menciptakan lagu, menonton film, mendaki gunung, dan traveling dengan gaya backpacker.

Hingga saat ini, Ari Keling sudah menerbitkan sekitar 24 buku dalam versi cetak maupun digital dengan genre yang bermacam-macam. Namun, nama Ari Keling sebagai penulis cukup identik dengan genre misteri dan horror. Nama Ari Keling sebagai seorang penulis sudah diakui dalam skala nasional. Hal ini dibuktikan dengan dirinya yang berhasil memenangkan berbagai kompetisi.

Salah satu pencapaian terbarunya, yaitu menjadi pemenang dalam kompetisi Falcon Script Hunt 2020. Ia memenangkan kompetisi itu melalui karyanya yang berjudul “Jangan Ambil Surgaku”. Kemenangannya itu, akan membawa karyanya itu segera diadaptasi menjadi sebuah film layar lebar produksi Falcon. Selain itu, Ari Keling juga pernah mendapatkan penghargaan lainnya.

Melalui karyanya yang berjudul Ibumu, Ibumu, Ibumu Ari Keling berhasil menjadi juara pertama dalam Kontes Novel Islami Cabaca Ngabubuwrite 2020. Kemudian, novelnya yang berjudul Mitomania: Sudut Pandang berhasil menjadi juara harapan kategori novel remaja di Kompetisi Menulis Indiva 2019. Kemudian, novelnya yang berjudul Alas Lali Jiwo berhasil menjadi pemenang dalam kategori karakter unik Kompetisi Novela Urban Legend 2020 yang diselenggarakan oleh Storial.co.

Sosok Ari Keling juga cukup populer di dunia maya, karena ia aktif memberikan update kehidupan dan karya-karyanya melalui media sosial. Jadi, bagi kalian yang ingin mengenal sosok Ari Keling lebih dalam, atau ingin mendapatkan informasi atas karya terbarunya, kalian bisa mengikutinya di akun Instagram @ari.keling, atau di akun Twitter @AriKeling.

Sinopsis Novel Mengenang Kenang

“Sebab cinta tidak hanya soal memiliki.”

Ada seseorang yang berlari, tetapi yang dikejar hanya kehampaan. Ada seseorang yang menanti, tetapi tidak ada yang datang kembali. Ada seseorang yang menunggu, tetapi tidak tahu apa atau siapa yang dia tunggu. Ada seseorang yang rindu, tetapi tidak pernah sampai ke tempat tujuannya. Ada seseorang yang berusaha mendekati cinta, tetapi tidak pernah mampu mendapatkannya. Ada seseorang yang berharap kepada harapan yang tidak diharapkan.

Ada seseorang yang baru saja membaca tulisan ini, yang mungkin sedang mengalami keenam hal tadi. Terkadang kita suka lupa bahwa mencintai juga ada batasnya. Aku kira hanya aku yang dapat merasakan sakit akibat mencintai dia yang kini bukan milikku lagi. Ternyata ahh ….

“Sudahlah, sudahi ikatan ini. Kita terlalu sering saling melukai satu sama lain. Sudahi saja sakitnya. Supaya tidak perlu lagi ada emosi diri. Kita harus meredam dan melepaskan semuanya. Hentikan, hentikan semua ini tanpa pertengkaran”

“Kita pernah membuat rencana untuk masa yang akan datang. Segalanya tampak sangat menyenangkan. Kita terus berharap rencana itu akan terjadi. Di dalam hati kita, kita yakin bahwa semuanya itu bukan hanya sekedar mimpi. Dan, kita terus berjalan maju, tidak mudah untuk menyerah.

“Hingga pada suatu waktu, aku tersandung dan terkadang kamu terpeleset kemungkinan yang sulit. Ternyata, jalan tak semulus dan semudah seperti yang selalu kita kira. Terdapat rintangan yang menghalangi langkah kita; masalah yang mencoba menerpa dan menghentikan jalan kita. Lalu, kita berpegangan erat dan saling menguatkan. Namun, itu tidak cukup, karena masalah yang datang selalu lebih hebat.”

“Kita sibuk untuk menyeka peluh, karena kita sedang memikul rindu, dan tidak mampu merajut temu. Sementara kita, tidak sampai hati kalau menguburnya dalam sendu.”

“Tidak ada yang lebih menyakitkan daripada merindukan orang yang tidak merindukan kita. Benar, tidak ada yang lebih pilu daripada merindukan orang yang mungkin tidak lagi merindukan diri ini. Sebab, sedekat apapun kita dengan seseorang, kebenaran hatinya tidak bisa kita ketahui.”

Kelebihan Novel Mengenang Kenang

Seperti yang telah dijelaskan di atas, di dalam novel Mengenang Kenang ini, anda tidak akan hanya menemukan satu cerita saja, tetapi anda akan menemukan banyak cerita yang mungkin saja salah satunya pernah anda alami. Novel Mengenang Kenang ini terbagi menjadi 6 bab cerita yang berbeda-beda dan dapat berdiri sendiri, sehingga para pembaca tidak perlu takut untuk melupakan telah sampai mana anda membacanya.

Novel Mengenang Kenang ini memang menyajikan kisah yang mampu menyeret pembaca kepada berbagai kenangan yang tersimpan dalam memori mereka. Entah kenangan apa itu jenisnya. Hampir seluruh cerita yang disajikan dalam novel ini sangat relate dengan kenangan pembaca, hingga membuat mereka berpikir bahwa cerita ini adalah memorinya. Melalui kenangan yang digali kembali ini, pembaca tentunya akan banyak merenung di kala menikmati membaca novel ini.

Novel Mengenang Kenang ini berhasil untuk membuat pembacanya tidak berhenti mengenang memorinya. Mulai dari halaman pertama sampai akhir, seperti kejar-kejaran dengan kenangan masa lalu. Pada akhirnya, pembaca akan kalah dalam pengejaran itu, dan berhasil meneteskan air hangat dari ujung mata.

Gaya penulisan Ari Keling juga sangat mendukung isi buku ini yang sangat dalam. Ari Keling menggunakan bahasa yang lembut dan memikat. Kalimat-kalimat yang dituliskannya sangat mampu menguras perasaan, karena setiap kalimatnya disampaikan dengan kata-kata yang indah dan bersahaja. Ari Keling banyak menggunakan kalimat berima dan pilihan kata yang jarang ditemukan.

Gaya penulisan ini memberikan kesan kepada pembaca, seolah sedang membaca rangkaian puisi yang ditulis dengan sangat indah. Ari Keling juga selalu memberikan kutipan indah di akhir setiap tulisannya, yang tentunya sangat quotable. Kutipan-kutipan yang mampu menyentuh hati, atau bahkan memberikan pukulan yang cukup keras untuk menyadarkan pembaca.

Selain dari isi, sampul novel Mengenang Kenang ini juga dikagumi. Sebab, sampul novel ini menggambarkan seorang laki-laki yang Sedang duduk termenung, dan di belakangnya ada seorang perempuan yang berdiri jauh di belakangnya, tetapi tidak memandang ke arah lelaki itu. Ilustrasi di sampul novel ini dinilai sangat menggambarkan bahwa novel ini isinya sedih. Lalu, warna sampul novel ini adalah ungu. Warna yang tidak umum untuk digunakan dalam sebuah novel, tetapi menjadi warna yang menyatu dengan ilustrasi yang sendu itu.

Secara keseluruhan, novel Mengenang Kenang ini adalah novel yang cocok untuk anda yang suka merasa galau atau bahkan sedang ingin galau. Novel ini mampu mengundang memori lama anda, mengundang perasaan yang dulu pernah ada, seperti bagaimana rasanya sakit hati, ditinggalkan, dikhianati, diselingkuhi, dan lain sebagainya. Selain itu, novel ini juga bisa memberikan ide untuk kode ke gebetan atau mantan, melalui berbagai kutipan yang tersebar di dalamnya. Lalu, tentu saja novel ini dapat menjadi sebuah bahan belajar untuk memahami pengalaman pahit yang menjadi bagian dari proses kehidupan.

Kekurangan Novel Mengenang Kenang

Selain kelebihan, novel Mengenang Kenang ini juga memiliki kekurangan. Kekurangan pada novel ini terletak pada pilihan jenis huruf yang digunakan, di mana beberapa pembaca merasa kurang nyaman dengan pilihan jenis huruf utama yang digunakan dalam novel ini. Selain itu, margin di awal paragraf dinilai terlalu menjorok ke luar. Namun, ini terkait dengan opini dan preferensi masing-masing orang.

Pesan Moral Novel Mengenang Kenang

Melalui kisah ini, kita dapat belajar bahwa cinta bukan hanya soal memiliki. Kita terkadang terlalu terpaku dengan pernyataan umum bahwa cinta itu harus memiliki, jika mencintai maka harus mengusahakan untuk mendapatkannya. Padahal, cinta adalah sebuah perasaan yang seharusnya tidak menuntut dan tidak memaksa. Seperti mencintai mereka yang sudah berbeda dunia, atau seperti mencintai Sang Pencipta. Cinta memang tidak harus memiliki.

Melalui novel ini, kita diajak untuk menyelami masa lalu. Hal yang mungkin dianggap seperti mencari-cari penyakit saja, tetapi ternyata bisa menimbulkan efek positif bagi diri anda. Dengan mengenang suatu memori, anda bisa mengulas kembali apa yang dulu sebenarnya terjadi. Anda bisa belajar dari memori, supaya memori tersebut tidak akan terjadi lagi, ataupun untuk membuat memori baru yang lebih indah.

Dengan mengenang sebuah kenangan, anda bisa mengenal diri anda menjadi lebih baik. Anda juga bisa belajar untuk mengembangkan dan mengubah diri anda menjadi pribadi yang lebih baik. Jangan takut mengenang kenang. Mari kita mengenang kenang bersama.

Nah, itu dia Grameds ulasan novel Mengenang Kenang karya Ari Keling. Dari artikel di atas saja, sudah kelihatan ya bahwa novel ini mampu membuat kalian terbawa perasaan, bahkan sampai membuat anda menangis. Tenang saja, tidak usah takut akan kenangan anda sendiri. Seperti yang baru dijelaskan di atas, yuk jadikan kenangan anda sebagai bahan pembelajaran untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Bagi anda yang sudah siap untuk menyelami kenangan masa lalu hingga yang paling dalam, anda bisa mendapatkan novel Mengenang Kenang ini hanya di Gramedia.com. Bagi anda yang sedang mencari novel lain atau buku jenis lain, anda juga bisa mendapatkannya di Gramedia.com lho. Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi yang terlengkap dan terbaru bagi anda.

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy