in

Review Novel Miss Marple’s Final Cases (Kasus-Kasus Terakhir Miss Marple)

pexels.com

Miss Marple’s Final Cases (Kasus-Kasus Terakhir Miss Marple) Ketika mendengar nama Agatha Christie, hampir banyak orang sudah bukan hal yang baru lagi. Bagi mereka yang mencintai novel-novel terjemahan, tentu sering pula bersinggungan dengan buku-buku milik Agatha. Apalagi ketika melihat atau membaca novel-novel yang penuh dengan misteri atau teka-teki, sulit rasanya kalau tidak mengukir nama Agatha Christie.

Oleh sebab itu, nama Agatha Christie bisa dibilang sudah menjadi legend dalam dunia sastra, khususnya dalam hal novel. Bahkan, hingga kini masih sering kita temui beberapa buku terbarunya hingga buku yang telah di republish atau bahkan sudah diterjemahkan ke dalam bahasa negara lain.

Agatha Christie sebagai penulis kenamaan yang terkenal dalam membuat novel misteri ini masih terus konsisten dalam membagikan imajinasinya tentang teka-teki pembunuhan, detektif hingga misteri. Tentunya, hal ini menjadi hal baik bagi para pecinta novel misteri yang tidak akan kehabisan pasokan koleksi novel misteri Agatha Christie.

Meskipun novelnya tidak setebal seperti novel miliki Stephen King, tetapi banyak pembaca setia Agatha Christie yang merasa novel miliknya memiliki porsi yang pas. Sebab, Agatha Christie juga dikenal sebagai penulis yang menuliskan kisahnya yang padat dalam halaman-halaman pendeknya.

Banyak pula dari novel Agatha Christie yang tersusun dalam cerita pendek berseri yang mungkin masih memiliki kaitan dengan kisah-kisah dalam novel terdahulunya.

Agatha Christie sangat terkenal dengan caranya memunculkan karakter-karakter lama dalam novel terbarunya ini, seolah-olah selalu menemukan cara yang make sense, sehingga kisahnya tidak terasa monoton dan selalu menarik untuk dibaca.

Bagi kamu yang sudah pernah membaca beberapa novel milik Agatha Christie juga langsung bisa menebak beberapa karakter kesayangannya yang akan muncul pada novel lain. Salah satu karakter yang tanpa diduga menjadi tokoh kecintaan Agatha Christie yakni Miss Marple.

Dari novel-novel sebelumnya pembaca mungkin tak akan pernah menyadari bahwa rupanya Miss Marple ini memiliki porsi yang besar dalam kisah di novel mendatang. Dari beberapa novel Agatha Christie yang memunculkan karakter Miss Marple ini (hanya sekilas), akhirnya sang penulis memberikan panggung khusus untuknya.

https://www.gramedia.com/products/the-amazing-traveling-bukan-sekadar-jalan-jalan?utm_source=bestseller&utm_medium=bestsellerbuku&utm_campaign=seo&utm_content=BestSellerRekomendasi

Novel berjudul Miss Marple’s Final Cases and Two Other Stories (Kasus-Kasus Terakhir Miss Marple dan Dua Cerita Lainnya) ini pertama kali diterbitkan pada 1979. Cetakan pertamanya diterbitkan oleh penerbit Collins Crime Club, yang juga menjadi buku terakhir Agatha Christie yang berada dibawah naungannya.

Buku penutup kerjasamanya dengan Collins Crime Club ini ditulis setebal 140 halaman yang rilis di Inggris. Dalam novel ini berisi tentang kumpulan cerita pendek yang berhubungan dengan Miss Marple, serta 8 kisah yang sebelumnya tidak dirilis di Amerika. Pada 2010 lalu, terdapat audiobook tentang kisah Miss Marple ini yang akhirnya dirilis disana.

Bagi kamu yang masih ragu untuk membeli novel Miss Marple’s Final nad Two Other Stories (Kasus-Kasus Terakhir Miss Marple dan Dua Cerita Lainnya), maka bisa simak ulasan tentang novel tersebut dalam artikel ini.

Profil Penulis

Holiday Sale

AGATHA CHRISTIE (1891-1976). English writer.

Sebelum masuk pada pembahasan tentang ulasan novel Miss Marple’s Final nad Two Other Stories (Kasus-Kasus Terakhir Miss Marple dan Dua Cerita Lainnya), kita perlu mengetahui siapa itu Agatha Christie.

Dame Agatha Mary Clarissa Christie atau dikenal dengan Agatha Christie lahir pada tanggal 15 September 1890 di Torquay, Britania Raya dan ia meninggal dunia pada tahun 1976.

Banyak karyanya yang sudah melegenda karena konsistensinya dalam menuliskan kisah kriminal misteri dan ia memiliki sekitar 60 novel detektif. Oleh sebab itu, ketika mendengar namanya saja, banyak orang yang sudah tidak heran lagi karena sudah membayangkan rangkaian kisah kriminal misteri.

https://www.gramedia.com/products/the-amazing-traveling-bukan-sekadar-jalan-jalan?utm_source=bestseller&utm_medium=bestsellerbuku&utm_campaign=seo&utm_content=BestSellerRekomendasi

Agatha Christie memulai debut penulisnya sekitar tahun 1920 dengan judul Misteri di Styles dengan memperkenalkan kita (sebagai pembaca) pada sosok detektif kesayangan Agatha, yaitu Hercule Poirot. Apakah kamu pernah membaca novel tersebut?

Dari banyaknya kisah misteri miliki Agatha Christie, sebenarnya dirinya memiliki novel dengan genre yang bertolak belakang atau berbeda dari novel-novel lainnya, yakni genre roman. Muncul dengan karya drama roman dengan nama Mary Westmacott, membuat publik sulit mengenali sosok Agatha Christie disana.

Tidak hanya novel fiksi kejahatan dan drama roman saja, Agatha Christie juga beberapa kali menuliskan puisi dan skrip untuk sebuah drama.

Perempuan yang lahir di Torquay ini mengenyam pendidikan dari rumah sejak lama. Sebagai anak bungsu dari tiga bersaudara Agatha Christie mendapatkan pendidikan dari saudara-saudaranya. Namun, rasa ingin tahunya yang tinggi sejak kecil serta kegemarannya dalam membaca buku membuat Agatha Christie sudah bisa baca tulis sejak usia 8 tahun.

Kecintaannya pada banyak buku juga membuat dirinya mampu membaca berbagai macam buku dari banyak penulis, seperti Mary Louisa Molesworth, Edith Nesbit, dan masih banyak penulis lainnya. Agatha Christie juga sudah mulai menunjukkan minat dan bakatnya yang besar dalam bidang sastra sejak kecil. Bahkan, ia pernah memenangkan lomba puisi saat dirinya masih kecil.

Menariknya, Agatha Christie ini memang tertarik dalam kisah-kisah kriminal dan misteri walaupun pada umumnya, para perempuan lebih suka dengan kisah roman percintaan. Maka dari itu, tidak heran ketika kini sebagian besar karyanya juga mengusung tema yang serupa (kriminal dan misteri).

Karya-karya Agatha Christie sebagian besar sudah memiliki terjemahan versi bahasa Indonesia, sehingga kita dapat terus menikmati kisah kriminal dan teka-teki misteri miliknya. Sebut saja beberapa novel terkenalnya seperti Pembunuhan di Styles (The Mysterious Affair at Styles), Murderer on the Orient Express, Death on the Nile dan masih banyak lagi. Semua novel terbaik milik penulis Agatha Christie bisa kamu dapatkan di Gramedia.com

Mengulas Novel Miss Marple’s Final Cases (Kasus-Kasus Terakhir Miss Marple)

https://www.gramedia.com/products/the-amazing-traveling-bukan-sekadar-jalan-jalan?utm_source=bestseller&utm_medium=bestsellerbuku&utm_campaign=seo&utm_content=BestSellerRekomendasi

Novel Kasus-Kasus Terakhir Miss Marple atau yang dalam versi aslinya Miss Marple’s Final Cases and Two Other Stories ini merupakan kumpulan cerita pendek yang digabungkan oleh penulis menjadi sebuah novel.

Karakter Miss Marple ini sendiri sebenarnya pertama diperkenalkan pada novel yang dirilis tahun 1930 yakni dalam judul ‘The Murder at the Vicarage’ (Pembunuhan di Rumah Pendeta). Bagi mereka yang mengikuti kisah-kisah dari Agatha Christie, mungkin akan menemukan keunikan dari karakter Miss Marple yang berbanding terbalik dengan karakter kesayangan Agatha Christie, Hercule Poirot.

Tokoh Miss Marple ini adalah seorang wanita tua yang pada awalnya tampak sederhana dan biasa-biasa saja. Namun, entah bagaimana dia selalu bersinggungan dengan peristiwa pembunuhan yang mendorongnya untuk ikut serta dalam mencari tahu pelaku pembunuhan tersebut.

Dari bagian pertama novel saja, penulis sudah menceritakan tentang investigasi yang dilakukan oleh Miss Marple. Tokoh utama ini, sebenarnya hanya menggunakan sudut pandang dan insting dirinya saja ketika menginvestigasi suatu peristiwa. Namun, rupanya karena insting yang sangat kuat itulah, Miss Marple yang merupakan seorang wanita tua bisa dengan benar menyelesaikan investigasi dan ia pun menjadi terkenal.

Pembawaan wanita tua yang tampak tenang ini selalu bisa mengecoh para pembaca. Hal ini karena dalam pikirannya, ia bisa menyusun berbagai rencana taktis dengan cepat dan tepat, sehingga banyak misteri yang terungkap karena rencana Miss Marple.

Miss Marple’s Final Cases pertama terbit pada tahun 1979 yang mana merupakan salah satu dari beberapa novel terakhir milik Agatha Christie. Novel ini berisi tentang kumpulan 8 kisah pendek yang dibawakan secara ringan, tapi tetap bisa mengulik rasa penasaran kita.

Berikut ini beberapa kisah pendek yang bisa kamu temukan dalam novel Miss Marple’s Final nad Two Other Stories (Kasus-Kasus Terakhir Miss Marple dan Dua Cerita Lainnya).

1. Perlindungan

Dalam awal novel ini, bab pertama berjudul ‘Perlindungan’ yang ceritanya mengambil latar kisah sebuah gereja. Gereja tersebut merupakan tempat Mrs. Harmon tinggal dan mengabdikan dirinya sebagai orang yang mengurus keperluan gereja. Mrs. Harmon adalah istri dari pendeta di gereja tersebut, keduanya menghabiskan hari-hari disana.

Sama dengan hari sebelumnya, kegiatan Mrs. Harmon atau yang juga kerap disapa Bunch ini adalah mengurus gereja. Namun, ada satu hal yang janggal di gereja tersebut pagi ini adalah ketika seorang pria asing tergeletak di lantai dingin gereja dengan luka tembak yang berdarah-darah.

Mengetahui hal tersebut Bunch sontak meminta bantuan kepada dokter di desa tersebut dan juga melaporkannya pada polisi setempat. Namun, pada akhirnya pria itu meninggal ditempat setelah mendapatkan pengobatan. Berdasarkan hasil investigasi kepolisian menyatakan bahwa dia mungkin menjadi korban percobaan pembunuhan atau percobaan bunuh diri.

Dari kejadian tersebut, mendorong Bunch untuk menceritakannya pada Miss Marple. Dia juga menceritakan bahwa sebelum meninggal pribadi mengucapkan kata ‘santuary’ yang membuat Bunch semakin penasaran. Namun, Miss Marple hanya mendengarkan dengan tenang. Bahkan, dirinya sempat mempersiapkan beberapa keperluan rumah, kemudian mengajak Bunch untuk berjalan-jalan.

Bunch yang masih dirundung rasa penasaran pun terus menceritakan dengan runtut, tetapi Miss Marple seperti hanya bersikap biasa saja. Meskipun begitu, dalam benaknya Miss Marple sedang mencerna semua kejadian dan mulai memikirkan kemungkinan-kemungkinan.

Meski sulit untuk ditebak, tapi Miss Marple sebenarnya memiliki pemikiran yang cukup cepat, dan insting tajam. Lalu, apakah Bunch bisa menemukan jawabannya bersama Miss Marple?

2. Lelucon yang Aneh

Tidak semua kasus yang ditangani oleh Miss Marple adalah kasus pembunuhan. Kali ini, menceritakan tentang kisah Miss Marple yang dimintai pertolongan untuk memecahkan sebuah teka-teki aneh dari mendiang Mathew Stroud.

Beliau adalah paman dari pasangan muda Charmian Stroud dan Edward Rossiter. Sang paman pernah berkata bahwa dia akan menjamin kehidupan pasangan tersebut nyaman dan bahagia selamanya. Namun, rupanya diluar dugaan mereka, sepeninggal Mathew, kedua pasangan ini hanya diberikan satu rumah tinggal sebagai warisannya.

Dari sana Charmian yang mengira mungkin perkataan Mathew dulu hanyalah sebuah lelucon, kemudian terbesit sebuat teori lain bahwa mungkin saja ada sebuah teka-teki tersembunyi dibalik ucapan sang paman. Sebab, dia yakin pamannya itu memiliki harta yang berlimpah yang disembunyikannya.

Lantas, mungkinkah Miss Marple bisa membantu keduanya untuk memecahkan teka-teki Mathew? Benarkah lelucon Mathew itu bisa menjadi sebuah hint besar?

https://www.gramedia.com/products/the-amazing-traveling-bukan-sekadar-jalan-jalan?utm_source=bestseller&utm_medium=bestsellerbuku&utm_campaign=seo&utm_content=BestSellerRekomendasi

3. Pembunuhan dengan Pita Pengukur

Sesuai judulnya kita mungkin sudah bisa menebak siapakah pelaku pembunuhan kali ini, sama halnya dengan Miss Marple, api tidak dengan warga desa yang sulit mengetahui siapa pelaku pembunuhan itu. Pada hari kejadian, para warga desa dikejutkan dengan kematian seorang nyonya pemilik rumah kaya.

Jasadnya yang ditemukan oleh pembantu di rumah itu tergeletak kaku usai kedatangan seorang penjahit baju langganannya. Namun, entah bagaimana warga percaya bahwa yang membunuh nyonya adalah suaminya sendiri yakni Mr. Spenlow.

Miss Marple yang tidak percaya menyampaikan sesuatu yang membuat pihak kepolisian bingung karena pernyataan yang berbanding terbalik dengan orang-orang. Namun, jauh dalam benaknya (Miss Marple) yakin bahwa kematian nyonya ada hubungannya dengan si penjahit itu, sebab dia menemukan pita pengukur yang aneh.

4. Kasus Si Penjaga Rumah

Harry Laxston adalah pemuda yang terkenal nakal di desa, setelah tumbuh besar disana dia pun pindah dari desa tersebut. Namun, setelah bertahun-tahun tanpa diduga Harry kembali datang ke kampung halamannya, kali ini bersama seorang wanita muda yang kini menjadi istrinya, Louise.

Kedatangannya yang tidak hanya sekadar kunjungan, melainkan memutuskan tinggal lagi disana rupanya membuat masyarakat dipenuhi rasa ingin tahu tentang kehidupan baru Harry. Bersama sang istri yang kaya dia membeli sebuah rumah tua yang lama tak dihuni dan memutuskan untuk melakukan renovasi.

Tapi kejanggalan mulai dirasakan, terutama oleh Louise ketika dia sering melihat seorang wanita yang ketus. Wanita itu adalah istri dari penjaga rumah tersebut. Meskipun, mantan penjaga rumah alias suaminya sudah meninggal, entah mengapa wanita itu terang-terangan tidak suka dengan keputusan Harry dan Louise merenovasi rumah.

Meskipun tidak nyaman dengan sikap wanita ini, tapi mereka mencoba untuk tidak terlalu ambil pusing. Hingga pada suatu hari, Louise yang jatuh dari kuda pun meninggal. Setelah melalui diagnosa dokter desa yang menyatakan bahwa itu adalah hal wajar, tidak bagi Miss Marple.

Bagi Miss Marple ada yang janggal dari kematian Louise ini. Seperti biasa, dengan insting tajamnya Miss Marple diam-diam mencari tahu kenyataan yang sesungguhnya dibalik kematian Louise.

5. Kasus Pelayan yang Sempurna

Mau tak mau Miss Marple harus terlibat dalam sebuah kasus pencurian untuk membersihkan nama baik Gladys. Seorang pelayan yang teladan, baik dan jujur yang harus kehilangan pekerjaannya karena tuduhan mencuri bros mewah milik majikannya.

Miss Marple yang yakin Gladys bukanlah pelakunya pun semakin curiga ketika ada pelayan baru yang bekerja di flat Miss Emily Skinner dan Miss Lavina Skinner. Sudah banyak yang tahu tentang kiprah pelayan baru di flat skinner itu, bahwa rumornya dia merupakan pelayan sempurna yang baik dan sangat sopan.

Untuk itu, Miss Marple merasa harus melihatnya sendiri, sehingga dirinya memutuskan untuk mampir ke flat Skinner bersaudara tersebut. Dirinya juga mengakui bahwa tidak ada yang cacat dari perilaku pelayan baru mereka.

Hingga pada suatu hari yang damai, seluruh penghuni flat dihebohkan atas kehilangan semua barang berharga mereka. Tidak hanya satu atau dua saja, melainkan hampir semua, bersamaan dengan menghilangnya pelayan tersebut.

Para penghuni lantas menyalahkan pelayan baru Skinner bersaudara atas tindakan pencurian ini, begitu pula polisi yang memiliki dugaan serupa. Namun, Miss Marple memiliki pemikiran yang lain bahwa mungkin saja bukan para pelayan ini yang sebenarnya mencuri, baik itu sekarang atau ketika Gladys masih disana.

Dari beberapa kisah pendek di atas mana yang paling membuat kamu semakin penasaran? Masih ada banyak lagi cerita pendek yang disuguhkan dengan rapi oleh Agatha Christie dalam novel Kasus-Kasus Terakhir Miss Marple ini.

Sama halnya dengan novel Agatha Christie lainnya, novel ini juga terus menuangkan tema yang sama serta karakterisasi tokoh utama yakni Miss Marple yang konsisten. Hal ini juga membuat gambaran kita terhadap karakter Miss Marple menjadi lebih jelas lagi.

Konsistensi penulis dalam memberikan tema yang senada dan alur yang memacu adrenalin rasanya layak untuk mendapatkan apresiasi, terutama bagi para pecinta kisah crime-thriller ini. Bagi para pecinta kisah serupa kamu bisa juga menemukan novel menarik lainnya di Gramedia.com.

Kamu bisa membaca buku-buku lain milik Agatha, atau penulis lainnya seperti Stephen King, Keigo Higashino serta penulis berbakat lainnya!

https://www.gramedia.com/products/the-amazing-traveling-bukan-sekadar-jalan-jalan?utm_source=bestseller&utm_medium=bestsellerbuku&utm_campaign=seo&utm_content=BestSellerRekomendasi

Kesimpulan

Membaca buku-buku Agatha Christie terutama buku Kasus-kasus Terakhir Miss Marple ini walaupun sebagian besar memiliki tema pembunuhan dan kriminalitas, sebenarnya juga bisa menjadi pengingat untuk kita supaya terus berhati-hati dalam bersikap, bertutur kata dan membawa diri.

Kendati kebanyakan adalah kisah fiksi, tapi sebuah karya juga sebenarnya bisa jadi cerminan dari dunia nyata. Atau setidaknya pernah ada beberapa peristiwa nyata yang akhirnya mengilhami para penulis berbakat untuk membuat serangkaian kisah fiksi lain.

Meskipun kisahnya banyak mengambil latar setting era lampau, tidak menutup kemungkinan pula di era modern ini bisa terjadi sejumlah peristiwa serupa. Oleh karena itu, selain untuk hiburan semata, buku fiksi kriminal dan thriller semacam karya Agatha Christie ini setidaknya mengajak kita untuk selalu ingat caranya menghargai sesama, dan menjalani kehidupan untuk sebaik-baiknya.

Penulis: Inka

BACA JUGA:

  1. Daftar Novel Agatha Christie Terbaik yang Wajib Dibaca
  2. Sinopsis Novel Pembunuhan di Kingfisher
  3. 10 Fakta Menarik Penulis Best Seller Agatha Christie
  4. Rekomendasi Novel Misteri yang Patut Dibaca
  5. Review Novel Pembunuhan di Rumah Miring Murder in The Crooked House

Written by Ananda