My Hottest Duda – Dalam kehidupan ini, tak ada yang lebih menyakitkan daripada melihat orang yang kita cintai masih mencintai masa lalunya, ya, Grameds. Rasanya seperti terjebak di dalam pusaran emosi yang tak kunjung mereda. Hal itulah yang dialami Raya, tokoh utama dalam novel My Hottest Duda karya Sandi Maulana.
My Hottest Duda bukanlah sekadar sebuah novel tentang cinta yang rumit, melainkan juga sebuah cermin yang menghadirkan konflik yang nyata dalam hubungan manusia. Pembaca akan disuguhkan dengan gaya penulisan yang lugas, mengalir dengan lancar, dan mampu menggambarkan setiap lapisan emosi yang dialami oleh Raya.
Dengan alur cerita yang memikat dan penggalian emosi yang mendalam, novel My Hottest Duda mengajak pembaca untuk merasakan kebingungan, kecemburuan, dan perjuangan batin dalam menjaga pernikahan yang rumit. Yuk, kita sambut kisah yang penuh dengan ketegangan dan pertanyaan yang menggiring kita untuk memahami kompleksitas cinta dan pengorbanan dalam novel ini.
Biar Grameds semakin yakin untuk memiliki novel My Hottest Duda, Mari kita simak review-nya, Grameds!
Table of Contents
Mengenal Penulis My Hottest Duda, Sandi Maulana
Sandi Maulana, yang biasa dipanggil Sandi, adalah seorang penulis muda yang lahir di Bandung pada tanggal 11 Juli 1998. Sejak SMP, Sandi sudah memiliki hobi membaca dan ketertarikan dalam dunia literatur. Namun, baru pada waktu ia berada di kelas dua belas SMK, ia mulai berani mengekspresikan dirinya dalam menulis di platform Wattpad.
Dalam menulis, Sandi memiliki minat khusus pada genre roman dengan ending yang mengenaskan atau sad ending. Hal ini menunjukkan kecenderungannya untuk mengeksplorasi emosi kompleks dan situasi yang penuh tantangan dalam hubungan cinta. Sandi melihat bahwa bahkan dalam kesedihan dan kehilangan, terdapat keindahan dan pesan yang bisa dipetik.
Salah satu karya pertama Sandi yang diterbitkan secara mayor adalah novel My Ice Man. Melalui novel ini, Sandi berhasil menarik perhatian pembaca dengan gaya penulisan yang kuat dan alur cerita yang menggugah emosi. Dengan debutnya yang sukses, Sandi telah membuktikan bakatnya dalam menghadirkan kisah yang menghanyutkan dan menghadirkan pertanyaan-pertanyaan yang mendalam tentang cinta dan kehidupan.
Selain menulis, Sandi juga aktif dalam platform menulis dan membaca Wattpad. Di sana, pembaca dapat menemukan karya-karya lainnya yang mungkin belum diterbitkan secara mayor. Sandi senang berbagi cerita-cerita unik dan menarik dengan pembaca di platform tersebut.
Di luar kegiatan menulis, Sandi juga seorang penggemar berat aktor Korea Selatan, Park Seo Joon. Kecintaannya terhadap Park Seo Joon mungkin memberikan inspirasi dalam mengembangkan karakter dan emosi dalam karya-karya Sandi.
Jika Grameds ingin menghubungi Sandi Maulana, Grameds dapat mengikuti akun Instagram-nya @sandimaulanna atau mencarinya di Facebook dengan nama Sandi Maulana. Untuk membaca karya-karya Sandi, Grameds juga dapat mengunjungi profilnya di platform Wattpad dengan username @sandimlna.
Review Novel My Hottest Duda
My Hottest Duda, karya dari penulis muda Sandi Maulana, adalah sebuah novel yang mampu memikat pembaca dengan alur cerita yang penuh emosi dan konflik batin yang kompleks. Dari awal hingga akhir, buku ini berhasil menjalin ketegangan dan menjelajahi berbagai aspek penting dalam hubungan cinta dan pernikahan.
Kisah ini berfokus pada tokoh utama bernama Raya. Pada awalnya, Raya yakin bahwa hati suaminya, Bara, sepenuhnya miliknya. Mereka membangun hubungan yang erat dan pernikahan mereka terasa seperti impian yang menjadi kenyataan bagi Raya.
Namun, segalanya berubah ketika Raya mengetahui bahwa Bara masih dekat dengan mantan istrinya. Rasa sakit yang dialami Raya semakin mendalam ketika Bara dengan sengaja menyembunyikan hal tersebut darinya. Raya merasakan kebingungan dan kecemburuan, tetapi pada saat yang sama, dia merasa tidak berhak merasakan emosi tersebut. Dia harus berhadapan dengan fakta bahwa mantan istrinya masih ada di dalam hati Bara sebelum Raya menggantikannya.
Konflik batin yang dialami Raya menjadi pusat cerita yang menghantui pembaca. Pertanyaan-pertanyaan yang menggelitik terus merongrong akal sehat Raya. Apakah Raya berhak merasa kehilangan terhadap seseorang yang jelas masih memiliki ikatan yang kuat dengan dirinya? Apakah dia harus mengambil tindakan untuk memperjuangkan pernikahan mereka, ataukah ini pertanda bahwa mereka seharusnya berpisah?
Dalam My Hottest Duda, Sandi Maulana berhasil menghadirkan sebuah cerita yang menarik dan memikat. Alur cerita yang terbangun dengan baik dan mengalir dengan lancar sukses menjaga minat pembaca sepanjang perjalanan membaca.
Tak bisa dimungkiri, Sandi Maulana memiliki keahlian dalam membangun ketegangan dan mengeksplorasi kompleksitas emosi karakter utamanya. Pembaca dapat merasakan perasaan bingung, kecemburuan, dan kehancuran yang dirasakan oleh Raya. Hal ini membuat pembaca terhubung dengan tokoh utama secara emosional dan terus terlibat dalam cerita dalam novel My Hottest Duda.
Gaya penulisan Sandi Maulana juga patut diacungi jempol. Ia menggunakan bahasa yang lugas dan mengalir dengan baik, memudahkan pembaca untuk terlibat dalam cerita tanpa kesulitan memahami maksud yang ingin disampaikan. Deskripsi yang detail dan penggambaran karakter yang mendalam membuat pembaca benar-benar merasakan setiap emosi dan situasi yang dialami oleh Raya.
Novel My Hottest Duda memiliki jumlah halaman sebanyak 344 halaman, dengan dimensi yang nyaman (20 x 14 cm) dan berat yang ringan (275 gram). Ini membuat buku ini mudah dibawa dan dinikmati di mana saja. Kualitas fisik buku yang baik juga menambah pengalaman membaca yang menyenangkan.
Kesimpulannya, My Hottest Duda adalah sebuah karya yang menarik dan menggugah perasaan. Sandi Maulana dapat dikatakan berhasil menghadirkan kisah cinta yang penuh konflik dan emosi.
My Hottest Duda bisa mengajak pembaca untuk merenungkan tentang kompleksitas cinta dan pernikahan, serta memberikan pemahaman yang mendalam tentang perjuangan batin dalam hubungan yang rumit. Nah, jika Grameds mencari sebuah novel yang menghadirkan ketegangan emosional dan bisa mengajak Grameds mempertanyakan konsep cinta, My Hottest Duda adalah pilihan yang tepat, lho.
Jadi, biar Grameds nggak penasaran dengan konflik yang terjadi dalam novel My Hottest Duda, langsung dapatkan bukunya di gramedia.com, ya.
Kelebihan dan Kekurangan Novel My Hottest Duda
Kelebihan Novel My Hottest Duda
Salah satu kelebihan utama novel My Hottest Duda adalah alur ceritanya yang menarik dan mampu memikat pembaca sejak awal hingga akhir. Sandi Maulana berhasil menjaga ketegangan dan membangun suspense yang membuat pembaca ingin terus mengikuti perkembangan kisah Raya.
Selain itu, karakter Raya sebagai tokoh utama sangat kuat dan kompleks. Pembaca dapat merasakan dan terhubung dengan emosi yang dia alami. Karakter-karakter lainnya juga dibangun dengan baik dan memiliki lapisan emosional yang menarik. Ini memberikan dimensi tambahan pada cerita dan membuat novel My Hottest Duda jadi lebih menarik.
Novel ini juga bisa dikatakan mampu menggali dan menggambarkan emosi-emosi yang rumit dan mendalam. Sandi Maulana menggambarkan dengan baik konflik batin yang dialami Raya, seperti rasa cemburu, kebingungan, dan perjuangan dalam hubungan yang rumit. Ini memberikan kedalaman emosional pada cerita dan membuat pembaca terhubung secara emosional dengan karakter-karakternya.
Sandi Maulana memiliki gaya penulisan yang lugas, mengalir, dan mudah dipahami. Ini membuat novel My Hottest Duda dapat dinikmati oleh pembaca dari berbagai latar belakang, dan menjadi salah satu kelebihannya. Deskripsi yang detail dan penggambaran yang kuat membuat pembaca benar-benar terhanyut dalam cerita.
Kekurangan Novel My Hottest Duda
Beberapa pembaca mungkin merasa bahwa peningkatan konflik dalam cerita ini terjadi terlalu lambat. Hal ini dapat mengakibatkan beberapa bagian cerita terasa lambat atau kurang menarik bagi sebagian pembaca yang mencari ketegangan yang lebih cepat terbangun.
Meskipun novel My Hottest Duda memiliki beberapa kekurangan, kelebihan-kelebihannya–yakni alur cerita yang menarik, kompleksitas karakter, eksplorasi emosi yang mendalam, dan gaya penulisan yang lancar–membuat novel ini tetap layak dibaca. Novel ini adalah sebuah karya yang mampu membangkitkan emosi dan mempertanyakan konsep cinta dan pernikahan, dan akan menjadi daya tarik bagi Grameds yang menyukai cerita yang penuh dengan ketegangan emosional, lho.
Penutup
Jadi, tak diragukan lagi bahwa My Hottest Duda adalah sebuah novel yang tak boleh dilewatkan bagi Grameds yang suka dengan kisah cinta yang menggugah hati. Dengan alur cerita yang memikat, karakter-karakter yang kompleks, dan eksplorasi mendalam terhadap emosi manusia, novel ini akan membawa pembaca dalam perjalanan yang tak terlupakan.
Dari halaman pertama hingga akhir, kita akan merasakan kedalaman emosi yang dialami oleh tokoh utama, Raya, dan terhanyut dalam perjuangannya menjaga pernikahan yang rumit. Melalui gaya penulisannya yang lugas dan mengalir, Sandi Maulana mampu menghadirkan suasana yang begitu nyata dan membuat kita benar-benar terhubung dengan karakter-karakter di novel My Hottest Duda.
Saat membacanya, Grameds akan terdorong untuk merenung tentang kekuatan cinta dan pengorbanan yang mungkin diperlukan untuk mempertahankan hubungan yang rumit. My Hottest Duda mempersembahkan refleksi yang dalam tentang kompleksitas hubungan manusia, membuat kita bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya kita butuhkan dan apa yang layak kita perjuangkan dalam cinta.
Jika Grameds mencari sebuah novel yang mampu menggetarkan emosi, mempertanyakan konsep cinta, dan membawa kita melalui perjalanan batin yang mendalam, maka My Hottest Duda adalah pilihan yang tak boleh dilewatkan. Segera dapatkan novel ini, hanya di gramedia.com!
Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Nama penulis: Resna Anggria Putri
Rujukan:
- https://www.gramedia.com
- http://www.bukabuku.com/authors_corners/view/87525/sandi-maulana.html
- https://pixabay.com/photos/man-bow-tie-fashion-bow-tie-suit-642063/
- Review Buku #Berhentidikamu
- Review Buku 1984
- Review Buku Bagaimana Manusia Berpikir
- Review Buku Bilang Begini Maksudnya Begitu
- Review Buku China Rich Girlfriend
- Review Buku Dilan 1991
- Review Buku Family Constellation Karya Meilinda Sutanto
- Review Buku Fantastic Beasts And Where To Find Them
- Review Buku Filosofi Montessori
- Review Buku Ghosting Writer
- Review Buku I Am Sarahza
- Review Buku Intover: Sebuah Novel Penggugat Jiwa
- Review Buku Menemukan Bahagia dalam Hal-Hal Kecil
- Review Buku Misty Falls
- Review Buku Orang Pertama Tunggal
- Review Buku Pelukis di Atas Awan
- Review Buku Puisi dan Bulu Kuduk
- Review Buku Ramuan Penangkal Kiamat
- Review Buku Sepotong Senja Untuk Pacarku
- Review Buku The Strangers In The Lifeboat
- Review Komik Arakawa Under The Bridge
- Review Komik Chainsaw Man
- Review Komik Dr. Stone: Kisah Si Jenius Senku
- Review Komik Immortal Butterfly: Dark Urban Legend
- Review Komik Sakamoto Days Karya Yuto Suzuki
- Review Novel A Midsummer Night’s Dream
- Review Novel Aku, Kamu, dan Hujan
- Review Novel Aku Tak Membenci Hujan
- Review Novel Antara Fajar dan Senja
- Review Novel Awan-Awan di Atas Kepala Kita
- Review Novel Bilangan Fu
- Review Novel Broken Clouds
- Review Novel Bungo Stray Dogs 3 - Kisah Rahasia Berdirinya Biro Detektif
- Review Novel Cerita Ade Karya
- Review Novel City Lite: My Younger Brother
- Review Novel Crazy Rich Asian
- Review Novel Dijodohin Karya Ariniimandasari
- Review Novel Dora Bruder Karya Patrick Modiano
- Review Novel Dua Belas Pasang Mata
- Review Novel Emerald Pieces
- Review Novel Fairham Island #1: Rahasia Masa Lalu
- Review Novel Fairham Island #2: Rahasia Masa Kini
- Review Novel Jeffrey Don’t Throw Me Away
- Review Novel Greyfriars Bobby
- Review Novel Kerudung Merah Kirmizi
- Review Novel Kitalah yang Ada di Sini Sekarang
- Review Novel Love Scenario Karya Cantika Zhr
- Review Novel Melacak Jejak
- Review Novel Midnight Prince
- Review Novel Mirai Karya Mamoru Hosoda
- Review Novel My Hottest Duda
- Review Novel Laiqa: Berapa Jarak antara Luka dan Rumahmu
- Review Novel Pan's Labyrinth
- Review Novel Pangeran Rayhaan
- Review Novel Paper Umbrella
- Review Novel Peniru dan Pembunuhan Tanpa Jasad
- Review Novel Psychic Detective Yakumo 3
- Review Novel Psychic Detective Yakumo 4
- Review Novel Respati
- Review Novel Rainbirds Karya Clarissa Goenawan
- Review Novel Sehidup Sehati
- Review Novel Setan Setan Menggugat
- Review Novel Serangkai
- Review Novel Sketsa-Sketsa: Terima Kasih
- Review Novel Tangerine Green
- Review Novel Tangis di Rinai Gerimis
- Review Novel Tempurung Karya Oka Rusmini
- Review Novel The Borrowed (13.67)
- Review Novel The Confessions of The Sirens
- Review Novel The Good Daughter Karya Karin Slaughter
- Review Novel Untuk Dia yang Terlambat Gue Temukan
- Review Novel Ziarah (The Pilgrimage) Karya Paulo Coelho
- Review A Poem in My Mind
- Review Deep Water (Keheningan Fatal)
- Review Ospek Karya Ruth Hotmartua
- Review Petunjuk Menikmati Hidup dan Pekerjaan
- Review Rahasia-Rahasia Kecil Karya Anna Snoekstra
- Review Sadness & Other Things
- Secrets of Power Negotiating
- Review The Lucky Ones
- Unit 183 Karya Chikita