in

Review Novel One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) Karya Agatha Christie

Grameds pastinya sudah tidak asing lagi dengan penulis legendaris yang satu ini. Karya-karyanya yang penuh misteri selalu sukses membuat pembacanya penasaran. Novel One, Two, Buckle My Shoe yang akan dibahas pada artikel ini menjadi salah satunya. Novel fiksi karya Agatha Christie ini pertama kali diterbitkan di Inggris oleh Collins Crime Club pada November 1940. Kemudian, di Amerika Serikat oleh Dodd, Mead and Company pada Februari 1941.

Novel ini kembali menampilkan detektif Belgia Hercule Poirot dan Inspektur Kepala Japp. Novel ini menjadi tempat terakhir Japp untuk tampil. Alur kisah novel ini mengikuti detektif Poirot yang menyelidiki kematian dokter giginya, juga orang lain. Robert Barnard pada tahun 1990 mengatakan misteri pembunuhan konvensional ini dipertahankan dengan cara yang memperdaya dan licik.

One, Two, Buckle My Shoe      button cek gramedia com

Novel ini sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dengan judul One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya). Dengan total 280 halaman, novel ini diterbitkan oleh Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Cetakan terbaru novel ini terbit pada 24 September 2017. Yuk kita kenali lebih lanjut tentang novel ini dengan membaca artikel ini hingga selesai!

 

Profil Agatha Christie – Penulis Novel One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya)

Holiday Sale

Dame Agatha Mary Clarissa Christie, Lady Mallowan, DBE (née Miller) adalah seorang penulis asal Inggris yang populer berkat 66 novel detektif dan 14 kumpulan cerita pendeknya, terutama yang mengisahkan tentang detektif fiksi Hercule Poirot dan Miss Marple. Agatha Christie juga menerbitkan novel roman dengan nama samaran Mary Westmacott, dan kadang diterbitkan dengan nama Agatha Christie Mallowan.

Ia juga menulis drama yang paling lama tayang di dunia, yakni misteri pembunuhan The Mousetrap, yang dipentaskan di West End of London sejak tahun 1952. Agatha Christie menjadi penulis selama “Zaman Keemasan Fiksi Detektif”, dan Agatha Christie dijuluki “Ratu Kejahatan”. Pada tahun 1971, Agatha Christie diangkat menjadi Dame (DBE) oleh Ratu Elizabeth II atas kontribusinya pada sastra. Guinness World Records juga mencatat Christie sebagai penulis fiksi terlaris sepanjang masa, dengan penjualan novelnya yang mencapai dua miliar eksemplar.

Menurut Index Translationum UNESCO, Agatha Christie tetap menjadi penulis individu yang karyanya paling banyak diterjemahkan. Novelnya yang berjudul And Then There Were None menjadi salah satu buku terlaris sepanjang masa, dengan terjual sekitar 100 juta eksemplar. Drama panggung Agatha Christie yang berjudul The Mousetrap, sukses memegang rekor dunia untuk penayangan awal terlama. Drama ini ditampilkan pertama kali di Teater Ambassadors di West End pada 25 November 1952, dan pada 2018, sudah diadakan lebih dari 27.500 pertunjukan. Pertunjukan itu sempat  ditutup sementara pada tahun 2020 karena lockdown COVID-19 di London, dan dibuka kembali pada tahun 2021.

 

Sinopsis Novel One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya)

One, Two, Buckle My Shoe      button cek gramedia com

Hercule Poirot mengunjungi dokter giginya, Dr Morley, untuk memeriksakan giginya. Selama kunjungan tersebut, Morley menyebutkan bahwa sekretarisnya sedang pergi, dan ketidakhadirannya merupakan ketidaknyamanan yang besar. Saat Poirot meninggalkan kantor, dia bertemu dengan mantan aktris Mabelle Sainsbury Seale ketika dia keluar dari taksi. Dia mengambil gesper sepatu yang hilang untuknya.

Kemudian pada hari itu, Inspektur Japp memberi tahu Poirot bahwa Dr Morley ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala dan pistol di genggamannya. Di sela waktu pengangkatan Poirot dan kematian Dr Morley, Ia diketahui sudah menangani tiga pasien. Pasien pertama, Mabelle, pemodal terkemuka Alistair Blunt. Kemudian ada Amberiotis, sang pria Yunani. Terakhir, ada Howard Raikes, seorang aktivis sayap kiri Amerika yang ingin menikahi keponakan Blunt, Jane Olivera; Ia diketahui meninggalkan kantor tanpa bertemu Dr Reilly, pasangan Morley.

Pada hari yang sama, tubuh Amberiotis ditemukan tak bernyawa akibat overdosis obat bius. Polisi menyimpulkan Morley secara tidak sengaja menyuntikkan obat bius berlebih, dan bunuh diri setelah menyadari kesalahannya itu. Namun, Poirot tak menerima pandangan itu. Belakangan, Gladys Nevill, sekretaris Morley, mengungkap bahwa telegram yang memikatnya ternyata berisi kebohongan. Poirot ingat bahwa Morley tak menyukai pacar Gladys yang bernama Frank Carter. Dan ia percaya bahwa Carter yang mengirimkan telegram tersebut.

Mabelle menghilang setelah berbicara dengan polisi. Sebulan kemudian, mayat yang cacat parah ditemukan di apartemen Nyonya Albert Chapman, seorang wanita yang juga menghilang. Poirot memperhatikan kusamnya sepatu yang melengkung di tubuhnya, yang mengenakan pakaian seperti milik Mabelle. Namun, catatan gigi mengungkapkan bahwa jenazah tersebut adalah milik Nyonya Chapman.

Kasus demi kasus kembali bermunculan. Poirot harus segera mengungkap pelakunya sebelum ada korban lagi yang berjatuhan. Bagaimana cara Poirot menyelidiki kasus yang tumpang tindih ini? Yuk selidiki bersama-sama.

 

Kelebihan dan Kekurangan Novel One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya)

One, Two, Buckle My Shoe      button cek gramedia com

Pros & Cons

Pros
  • Menyajikan misteri yang tak terduga.
  • Narasi yang ditampilkan sederhana, tapi memuat ketegangan yang intens.
  • Penggambaran latar belakang dan adegan secara detail.
  • Terjemahan nyaman untuk dibaca.
Cons
  • Alur cerita ini dinilai cukup lambat.
  • Bagian akhir melelahkan pembaca karena menuntut spekulasi.

Kelebihan Novel One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya)

One, Two, Buckle My Shoe      button cek gramedia com

Novel One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) karya Agatha Christie ini tentunya memiliki banyak kelebihan yang membuatnya bertahan sebagai karya terlaris selama 74 tahun lamanya. Dari segi premis cerita, tentunya novel karya Dame Christie tak perlu diragukan lagi. Karya yang menampilkan Hercule Poirot selalu berhasil menyajikan misteri yang tak terduga.

Agatha Christie sukses membangun narasi yang sangat sederhana, tetapi menampilkan ketegangan yang tidak kunjung mereda. Hal ini membuat pembaca terus merasa intens dan penasaran, dan akhirnya terkejut akan twist yang diberikan. Tentunya, pelaku dan motifnya tidak mudah untuk ditebak.

Penggambaran latar belakang dan detail setiap kejadian juga diramu dengan apik oleh penulis legendaris ini. Pembaca bisa menikmati dan tentunya dengan mudah mengimajinasikan kejadian demi kejadian yang berlangsung selama cerita berjalan.

Kelebihan berikutnya, terjemahan novel ini dalam Bahasa Indonesia juga dinilai nyaman untuk dibaca. Narasi dan pemilihan katanya dinilai pas sehingga mudah untuk dimengerti. Secara keseluruhan, novel ini sangat direkomendasikan bagi kamu para pecinta misteri, terutama yang mengikuti perjalanan Hercule Poirot.

Kekurangan Novel One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya)

One, Two, Buckle My Shoe      button cek gramedia com

Novel One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) karya Agatha Christie ini memang memiliki banyak kelebihan. Namun, buku ini masih memiliki kekurangan. Alur perjalanan misteri ini cukup lambat dengan berbagai detail di dalamnya, jadi beberapa pembaca merasa membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan novel detektif yang satu ini

Lalu, kekurangan lain terletak pada bagian penutup yang menuntut pembaca untuk berspekulasi mengenai konspirasi yang melibatkan agen rahasia, dan berujung pada konflik pribadi. Hal ini dinilai melelahkan, bahkan membuat kesal sejumlah pembaca. Ditambahkan lagi dengan percakapan para tokoh yang pada akhirnya hanya berfungsi sebagai pengisi bagian kosong saja. Sejumlah pembaca menilai buku ini seharusnya bisa lebih tipis.

 

Penutup

One, Two, Buckle My Shoe      button cek gramedia com

Nah Grameds, itu dia sinopsis dan ulasan dari novel One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya) karya Agatha Christie. Penasaran akan pelaku pembunuhan berantai sang dokter gigi dan pasien-pasiennya? Bisakah Hercule Poirot memecahkan misteri ini? Daripada penasaran, yuk langsung saja dapatkan buku ini hanya di Gramedia.com!

Oh iya, selain novel One, Two, Buckle My Shoe (Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya), kamu juga bisa mendapatkan banyak karya Agatha Christie lainnya di Gramedia.com dan toko Gramedia terdekat! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi dan produk terbaik untuk kamu.

Penulis: Gabriel

 

Rekomendasi Buku

The Best of Miss Marple

The Best Of Miss Marple        button cek gramedia com

Jane Marple, atau Miss Marple, memiliki tempat tersendiri di hati para penggemar Agatha Christie. Dia tinggal di St. Mary Mead dengan pengamatan jeli terhadap gerak-gerik semua orang di sekitarnya. Rasa ingin tahunya yang besar memberinya analisis tajam yang sering kali membantu, dan beberapa kali justru mempermalukan, para polisi. Kemunculannya yang pertama adalah dalam novel The Murder at the Vicarage (Pembunuhan di Wisma Pendeta) dan seketika ketajaman analisisnya menjadikannya tokoh yang digemari semua orang.

Ketiga judul berikut:

The Murder at the Vicarage (Pembunuhan di Wisma Pendeta)

A Murder is Announced (Iklan pembunuhan)

A Caribbean Mystery (Misteri Karibia)

Merupakan judul-judul kasus Miss Marple yang terpilih sebagai favorit pembaca Agatha Christie. Ketiga kasus tersebut memang tidak berkaitan, namun Agatha Christie selalu berhasil menghadirkan kejutan-kejutan yang jauh di luar dugaan dalam setiap penyelesaiannya.

 

Kumpulan Kisah Terbaik Hercule Poirot (The Best of Hercule Poirot)

Kumpulan Kisah Terbaik Hercule Poirot (The Best Of Hercule Poirot)

button cek gramedia com

Membaca novel fiksi menjadi cara yang baik untuk mengingat informasi jangka panjang. Ini kelihatannya terjadi karena ketika membaca tentang suatu situasi atau perasaan rasanya seolah-olah kita merasakannya sendiri. Orang yang rajin membaca bisa lebih tertidur nyenyak dan tingkat depresi rendah. Karya Agatha Christie: Kumpulan Kisah Terbaik Hercule Poirot (The Best Of Hercule Poirot) adalah salah satunya.

Penggemar Agatha Christie pasti mengenal Hercule Poirot. Kecerdasan dan kejelian analisis Poirot sebagai detektif swasta memikat para pembaca di seluruh dunia sejak kemunculannya pertama kali dalam The Mysterious Affair at Styles (Misteri di Styles). Semua itu ditambah penampilan Poirot yang selalu rapi dan sempurna dengan ciri khas kumis kaku, menjadikannya tokoh yang paling dicintai para penggemar kisah kriminal.

 

Hercule Poirot and The Greenshore Folly – Hercule Poirot dan Pesta Pembunuhan

Hercule Poirot and The Greenshore Folly - Hercule Poirot dan Pesta Pembunuhan  button cek gramedia com

Sebuah pesta menjadi kisruh karena ada permainan yang tidak berlangsung dengan semestinya. Hercule Poirot diundang atas permintaan Mrs. Ariadne Oliver. Akan ada permainan pembunuhan di sana––tetapi ketika terjadi pembunuhan sungguhan, mau tak mau Poirot turun tangan untuk menyelidikinya.

Pada tahun 1954 Agatha Christie menulis novela ini untuk disumbangkan ke acara pengumpulan dana di gereja setempat. Tetapi setelah menyelesaikannya, dia memutuskan untuk mengembangkan cerita ini menjadi novel utuh, Dead Man’s Folly, yang diterbitkan dua tahun kemudian. Setelah 60 tahun, barulah novela ini akhirnya diterbitkan.

Sumber:

  • https://en.m.wikipedia.org/wiki/One,_Two,_Buckle_My_Shoe_(novel)
  • https://www.goodreads.com/book/show/16312.One_Two_Buckle_My_Shoe

Written by Adila V M

A half-time writer, a full-time dreamer.