Bagi para pengguna Wattpad, mungkin sudah tidak asing dengan judul novel Pacarku Presiden Mahasiswa. Novel Pacarku Presiden Mahasiswa ditulis oleh seorang gadis bernama Mairisa Elvia. Mairisa Elvia memulai karir kepenulisannya melalui platform Wattpad. Kisah Pacarku Presiden Mahasiswa ini juga pada awalnya dipublikasi oleh Mairisa Elvia sendiri, di akun Wattpad pribadinya yang bernama @Maisa_risa.
Kisah Pacarku Presiden Mahasiswa ini berhasil membuka gerbang bagi Mairisa Elvia untuk terjun lebih dalam di dunia kepenulisan. Kisah Pacarku Presiden Mahasiswa ini berhasil menarik hati sejumlah besar orang dan menjadi salah satu kisah yang sangat populer di Wattpad. Per bulan Juni 2022, kisah Pacarku Presiden Mahasiswa ini telah dibaca sebanyak 15,5 juta kali di platform Wattpad.
Maka dari itu, tidak heran kalau pihak penerbit kemudian juga tertarik untuk menerbitkan kisah Pacarku Presiden Mahasiswa ini menjadi sebuah novel. Novel Pacarku Presiden Mahasiswa kemudian berhasil diterbitkan pada bulan Desember 2020 oleh penerbit Black Swan Books. Novel Pacarku Presiden Mahasiswa ini juga berhasil sukses setelah diterbitkan dengan menjadi salah satu novel yang bisa anda temukan pada bagian buku best seller.
Novel Pacarku Presiden Mahasiswa mengisahkan tentang seorang lelaki bernama Pandu Emelio Jonathan yang merupakan seorang presiden mahasiswa kampus. Ia menjalin hubungan dengan seorang gadis bernama Airin Widyamadja yang memang satu-satunya, tetapi bukan segalanya. Namun, bagi Airin, Pandu adalah satu-satunya sekaligus juga segalanya.
Setelah menjalani hubungan romantis selama tiga tahun, Airin mulai merasa bahwa sikap Pandu berubah, karena prinsip, aktivitas, dan gaya hidup pacarnya itu yang selalu sibuk dengan kegiatan kampus. Sedangkan, bagi Pandu, Airin juga tidak ada kemajuan sama sekali. Airin ceroboh dan tidak memedulikan masa depan, Airin juga hanya ingin bersenang-senang.
Ada yang pernah mengatakan bahwa memulai lebih mudah daripada mempertahankan. Lantas setelah segala hal yang mereka lalui, apakah mereka akan bertahan? Atau mungkin berpisah termasuk bagian dari pilihan? Temukan jawabannya sendiri dengan mendapatkan novel Pacarku Presiden Mahasiswa.
Table of Contents
Sinopsis Novel Pacarku Presiden Mahasiswa
Hanya satu kata yang dapat diungkapkan oleh gadis bernama Airin, yaitu kata menyebalkan. Bagaimana tidak? Ayah, bunda, bahkan kedua abang kembarnya, tak ada satu pun yang membangunkannya. Pacarnya juga, mengapa tidak menjemputnya? Padahal kan mereka sekarang satu kampus. Menyebalkan sekali.
Gadis itu lantas bergegas memakai baju putih dan rok panjang berwarna hitam. Tak lupa ia mengikat rambutnya ke belakang sebfan asal. Airin kemudian memanggil seluruh anggota keluarganya dengan sedikit berteriak, sambil menuruni anak tangga. Airin kemudian bertanya kenapa tidak ada yang membangunkannya seraya menghentakkan kakinya dengan kesal.
Sang bunda hanya menjawab bahwa Airin lah yang susah untuk dibangunin. Lalu, Airin menanyakan keberadaan kedua kakak kembarnya. Sang bunda menjawab bahwa mereka berdua sudah berangkat ke kampus. Airin lantas semakin kesal mendengar jawaban bundanya. Bagaimana tidak, sudah tidak dibangunkan, kini ia juga ditinggal pergi. Padahal ia satu kampus dengan kedua abangnya.
Stellah hanya bisa menghela napasnya mendengar putrinya itu ngedumel. Ia lau menyarankan Airin untuk segera berangkat bersama Pak Adi saja. Airin kemudian berdecak kesal dan pamit kepada bundanya. Airin terpaksa berlari menuju ke tempat ospek berlangsung.
Airin masih kesal, karena memiliki dua abang dan pacar yang tidak ada gunanya sama sekali. “Lihat saja jika nanti sudah di rumah”, batin Airin. Airin sudah menebak bahwa ia akan didamprat oleh mereka. Mereka yang dimaksud Airin, yaitu senior yang sekarang sudah berdiri di hadapannya sambil menyuruh mahasiswa baru untuk berbaris di lapangan yang ada di dekat danau.
Kaki Airin masih gemetaran. Benar saja tebakan Airin, tiga senior menghampiri Airin dan memanggilnya. Sekujur tubuh Airin sekarang benar-benar lemas, matanya menutup serasa meremas rok panjang hitamnya. Mereka bertiga melipat tangan di depan dadanya dan membentak Airin untuk membuka matanya.
Mereka kemudian langsung bertanya alasan mengapa Airin bisa terlambat. Airin menjawab sambil gemetaran bahwa ia telat bangun. Ketiga senior itu tersenyum miring mendengar alasan Airin. Mereka kemudian mengatakan bahwa akan membantu Airin supaya tidak telat bangun lagi. Airin seketika mendongakkan kepalanya mendengar hal itu.
Apa maksud mereka? Jangan bilang mereka mau bully Airin? Namun, emang mahasiswa masih zaman mem-bully ya? Kemudian, tiba-tiba datang seorang lelaki jangkung, mata yang tajam, rahang yang tegas, dan gaya yang berwibawa. Lelaki itu menatap Airin dengan tajam.
Tatapan itu mengisyaratkan untuk meminta penjelasan setelah ini. Airin hanya bisa menunduk sambil meremas rok hitamnya. Airin merasa ditelanjangi. Salah satu senior itu kemudian menjelaskan bahwa Airin terlambat. Lalu, senior lain menanyakan siapa nama Airin.
Mendengar nama Widyamadja membuat para senior itu saling bertatapan, kecuali satu orang yang bernama Pandu. Mereka mengenali bahwa Airina adalah adik dari Farrel dan Raffael. Mereka kemudian berbincang tentang jurusan yang diambil Airin. Salah satu senior itu kemudian mengatakan bahwa Airin adalah adik tingkat dia dan Pandu. Airin memang sudah mengetahui bahwa lelaki yang bernama Pandu itu merupakan senior jurusannya.
Pandu kemudian menyuruh teman-temannya untuk mengurus Airin dan pamit, karena harus ke ruangan rektor. Ia kemudian langsung berlalu pergi dengan Alista. Airin kemudian meminta kepada seniornya yang sedang sibuk mengobrol itu untuk bergabung bersama teman-temannya.
Apakah ada mahasiswi lain seperti Airin? Gadis yang suka terlambat, tidak tau aturan, tidak bisa mengatur waktu, dan kebiasaan Airin yang tak bisa hilang, yaitu kecerobohannya sendiri. Seniornya itu kemudian berdecak pinggang dan meminta maaf, karena meskipun Airin adalah adiknya ketua Senat dan mantan presiden mahasiswa kampus ini, Airin tetap akan mendapat hukuman.
Kedua abang Airin, Farrel dan Raffael memang sangat terkenal di kampus. Farrel merupakan ketua Senat dan Raffael merupakan mantan presiden mahasiswa. Secara otomatis, marga Widyamadja sangat terkenal di kampus ini.
Airin dihukum untuk nyanyi di depan senior itu. Tentunya Airin menolak dan memohon untuk diberikan hukuman yang main saja. Sebab, Airin tidak bisa menyanyi, bahkan monyet saja tak akan mau mendengar suaranya. Senior itu kemudian menawarkan Airin untuk jalan jongkok sambil memegang kedua telinganya dan memutari teman-temannya yang berbaris di sana sebanyak dua putaran.
Airin hanya bisa menghela napasnya dengan pasrah, lalu melaksanakan hukumannya itu. Seketika semua orang yang ada di sana memerhatikan Airin dan menertawakannya. Airin pastinya sangat malu sekarang. Pada saat Airin sedang melaksanakan hukumannya itu, tiba-tiba ada yang memanggilnya.
Raffael, sang abang yang melihat Airin sekarang ingin tertawa lepas. Ia tidak ingin ketinggalan momen berharga itu. Raffael kemudian segera merogoh saku almamaternya dan mengeluarkan ponselnya. Ia kemudian memanggil Airin lagi dan segera memotretnya.
Raffael berhasil mengabadikan momen itu dan merasa sangat bangga dengan hasil karyanya. Airin sekarang sangat ingin mencakar muka bodoh abangnya itu. Farrel kemudian datang dan menatap kedua adiknya, yang satu terlihat sedang menahan tawa dan yang satunya lagi sedang berjongkok. Farrel kemudian menyuruh Airin untuk menyelesaikan hukumannya.
Airin seketika melotot, karena tak percaya dengan apa dikatakan Farrel. Bisa-bisanya mereka bertiga, termasuk Pandu bertingkah seolah tidak mengenalinya. Setelah menyelesaikan hukumannya, Airin berdiri dan sesekali memijat kakinya yang kini terasa kesemutan. Ia kemudian berbincang dengan Sarah, sahabat Airin dari SMP.
Mereka sama-sama memiliki cita-cita sebagai dokter. Maka dari itu, Airin dan Sarah belajar mati-matian supaya bisa lulus jurusan kedokteran di Universitas Indonesia. Bukan hanya cita-cita itu saja yang membuat Airin ingin sekali kuliah di jurusan kedokteran, tetapi juga pengaruh dari seseorang yang sekarang menjadi seniornya.
Ospek hari pertama hanya memperkenalkan setiap daerah kampus, mulai dari mengenalkan daerah tiap fakultas, perpustakaan, taman, dan fasilitas lainnya. Setelah selesai, seluruh maba pun diperbolehkan untuk pulang. Airin kemudian mengeluarkan ponsel dari sakunya, dengan niat menelpon abangnya. Namun, sebelum ia menekan kontak Farrel, seseorang lebih dahulu menelponnya.
Mata Airin langsung berbinar ketika melihat nama yang meneleponnya. Tidak pikir panjang Airin langsung menerima telpon itu. Ya, ia ditelpon oleh Pandu. Pandu menyuruh Airin untuk menemuinya di dekat danau.
Airin pun langsung berlari menuju danau. Di dekat danau, ia sudah melihat seorang lelaki sedang berdiri sambil melihat ke arah danau. Airin memanggil Pandu dan Pandu langsung menoleh. Pandu menatap Airin dengan tatapan sama seperti tadi pagi, dengan tatapan tajam.
Ia langsung mempertanyakan alasan Airin bisa terlambat tadi pagi. Mendengar pertanyaan itu, Airin langsung menundukkan kepalanya. Airin kemudian menjelaskan bahwa tak ada yang membangunkannya tadi pagi, makanya dia bisa telat. Pandu kemudian dengan tegas menyuruh Airin untuk belajar mandiri.
Setelah itu, Pandu meminta maaf kepada Airin, karena tidak bisa mengantarnya pulang. Namun, Pandu sudah menyuruh supir untuk mengantarnya. Pandu kemudian menjelaskan bahwa ia masih memiliki urusan di kampus. Airin pasrah dan hanya mengangguk.
Airin sudah mengerti urusan apa yang Pandu maksud. Urusan apalagi jika bukan urusan organisasinya, dari zaman SMA hingga sekarang Pandu selalu berurusan dengan yang namanya organisasi. Tidak hanya Pandu, tetapi kedua abangnya juga sama. Maka itu, mereka tidak memiliki banyak waktu untuk Airin. Apa organisasi itu lebih penting dibanding Airin?
Kelebihan Novel Pacarku Presiden Mahasiswa
Mairisa Elvia menuliskan kisah ini dengan bahasa sehari-hari sehingga mudah untuk dipahami oleh para pembaca. Pemilihan kata pada novel ini juga dinilai santai tapi sopan. Alur kisah Pacarku Presiden Mahasiswa ini juga tak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat, sehingga dinilai sangat mengalir.
Novel Pacarku Presiden Mahasiswa ini menyajikan konflik cerita yang menarik, yaitu konflik mengenai prioritas dalam sebuah hubungan. Pembaca akan menemukan kisah cinta yang baik-baik saja, tetapi di sisi lain memiliki konflik yang rumit. Pastinya, kisah ini akan seru untuk diikuti. Kisah cinta Airin dan Pandu ini juga dapat membuat para pembacanya merasakan berbagai emosi bersama dengan Airin.
Kisah Pacarku Presiden Mahasiswa ini juga dinilai relevan dengan pengalaman yang umum dialami masyarakat. Sebab, persoalan prioritas adalah masalah yang umum ditemukan atau dialami sendiri oleh para pembaca. Kisah ini kemudian dianggap relate dan para pembaca ingin terus lagi dan lagi untuk membaca kelanjutan kisah ini.
Kekurangan Novel Pacarku Presiden Mahasiswa
Mairisa Elvia menuliskan kisah ini dengan detail. Hal tersebut memang merupakan suatu hal yang baik, tetapi juga dinilai menjadi sebuah kekurangan. Sejumlah pembaca menemukan beberapa bagian cerita yang terlalu detail, padahal intinya sangat sederhana. Namun, hal ini terkait dengan preferensi tiap orang.
Pesan Moral Novel Pacarku Presiden Mahasiswa
Komunikasi adalah kunci dalam mempertahankan hubungan. Segala sesuatu yang dirasakan sebaiknya diungkapkan kepada pasangan. Supaya, masing-masing juga bisa mengetahui dan bisa menemukan solusi bersama. Hendaknya juga selalu membuka diri untuk menerima hal-hal yang tidak disukai oleh pasangan dan fokus kepada perkembangan hubungan.
Dalam berhubungan dengan orang lain, sebaiknya tidak fokus kepada kebutuhan diri saja. Namun, fokus juga kepada kebutuhan pasangan, seperti apakah dia ingin mengembangkan dirinya? Atau apa keinginannya? Jika memang hal tersebut adalah hal yang baik dan selama dirinya masih menyayangi anda, tidak ada salahnya untuk mencoba menerima apa adanya.
Gimana Grameds, penasaran akan kelanjutan hubungan Airin dan Pandu? Apakah Pandu akan lebih memilih organisasi atau Airin? Yuk segera dapatkan novel Pacarku Presiden Mahasiswa karya Mairisa Elvia ini hanya di Gramedia.com.
- Novel Fantasi
- Novel Best Seller
- Novel Bahasa Inggris
- Novel Romantis
- Novel Fiksi
- Novel Non Fiksi
- Rekomendasi Buku Hukum Pidana
- Rekomendasi Buku Tentang Manajemen
- Rekomendasi Buku Tentang Mental Health
- Rekomendasi Buku Tentang Wanita
- Rekomendasi Buku Tentang Zakat
- Rekomendasi Buku Karya Buya Hamka
- Review Novel Parable
- Review Novel Pacarku Presiden Mahasiswa
- Review Novel Juandara
- Review Girls in The Dark Akiyoshi Rikako
- Review Novel Laut Tengah
- Resensi Buku Berdamai Dengan Takdir
- Review Novel Izana
- Review Novel Kata by Rintik Sendu
- Review Novel Darka
- Review Novel Janshen
- Review Novel Alone
- Review Novel Harga Diri Sang Pengacara Tampan
- Review Novel Silent Demon
- Review Komik Frieren
- Review Komik Tintin
- Review Novel Unwanted Bond
- Review Novel Bara
- Review Novel Seperti Hujan Yang Jatuh Ke Bumi
- Review Novel The Name of The Game
- Review Novel Dear J
- Review Buku Grey dan Jingga The Twilight
- Review Novel The Grumpy
- Sinopsis Novel Pembunuhan di Kingfisher
- Review Buku Anne of Green Gables
- Review Buku Tiga dalam Kayu
- Review Buku Cinta yang Tak Biasa
- Review Novel Segi Tiga
- Review Novel The Woman in the Window
- Review Novel Starstuck Syndrome
- Review Novel Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik
- Review Novel Janur Ireng
- Review Novel Journal Of Terror
- Review Novel Keeping Up With The Kims
- Review Novel Modus
- Review Buku EXO Salah Gaul