Review Novel Paracosm D’arte Karya Rachma Nindyasari

Rating: 4.22

 

Hai Grameds para pecinta novel! Pada artikel ini, Gramin sudah merangkum ulasan salah satu novel yang paling laris di toko buku, nih! Mungkin beberapa dari Grameds sudah ada yang menunggu-nunggu novel ini untuk diterbitkan sejak dari versi Wattpad.

Paracosm D’arte adalah sebuah novel adaptasi dari Wattpad yang ditulis oleh Rachma Nindyasari dan diterbitkan oleh Penerbit m&c! pada 16 Maret 2024. Dengan ketebalan 360 halaman, novel ini akan mengangkat kisah romansa yang dibalut dengan latar perusahaan dan bisnis. Jadi, pastinya relate untuk para young adult.

Kisah Paracosm D’arte ini pertama kali dipublikasi di akun Wattpad @aranindy pada 3 Juli 2022. Kisah ini menarik banyak pembaca, yang dibuktikan dengan sudah dibaca sebanyak 137 ribu kali di platform membaca tersebut. Jadi, tak heran ya jika kisah ini dilirik oleh penerbit dan akhirnya bisa dicetak menjadi novel, serta terpajang di rak buku best seller.

Di bawah ini, Gramin sudah menyiapkan bocoran lebih banyak tentang buku ini, mulai dari profil penulisnya, sinopsis, kelebihan & kekurangan, serta pesan moralnya. Selanjutnya, yuk kita kenalan dengan Rachma Nindyasari, penulis kisah Paracosm D’arte.

Profil Rachma Nindyasari – Penulis Novel Paracosm D’arte

Rachma Nindyasari dikenal dengan gaya penulisannya yang ringan dan mudah dipahami, namun tetap penuh dengan makna dan pesan moral. Dia sering mengangkat tema-tema yang bisa dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari, seperti persahabatan, cinta, dan keluarga.

Rachma Nindyasari merupakan panutan bagi para penulis muda di Indonesia. Dia menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan ketekunan, impian untuk menjadi seorang penulis yang sukses dapat tercapai.

Sinopsis Novel Paracosm D’arte

The Clients

Di dalam salah satu private lounge hotel bintang lima bernama Saveur, lagu yang berjudul Love not War terus mengalun dari pengeras suara. Dengan dominasi warna tulip merah dan coklat belanda, jendela-jendela kaca yang tinggi, serta lampu gantung di langit-langit ruangan, lounge bergaya klasik Eropa itu terlihat cukup ramai malam ini. Ada sekitar 50 orang yang berpakaian modis dan elegan menghadiri pesta pribadi yang sedang diadakan oleh salah satu anggota keluarga Giharto, keluarga besar yang bergerak di bisnis batu bara.

“So, dalam rangka apa lo tiba-tiba ngajak kita semua ke sini?” Tanya Jena, wanita dengan kulit coklat eksotis berambut pendek, sambil melihat ke arah wanita bergaun merah yang sedang duduk dan dikelilingi oleh tamu undangan lainnya.

Cassy Giharto, penyelenggara pesta, melirik sekilas ke arah Jena yang duduk di seberangnya. Dengan gerakan anggun, ia memutar-mutar gelas Bordeaux* di tangan kanannya, menikmati seluruh perhatian yang kini terpusat padanya.

(*Jenis gelas tinggi yang digunakan untuk red wine, ciri khasnya memiliki tangkai panjang dengan mangkuk lebar.)

“Pagi ini, gue dapet undangan yang sangat istimewa. A very prestigious invitation dan gue yakin kalian semua pasti bakalan kaget.”

Jena langsung mengeluarkan dengusan. “Good grief, you’re so extra. Jadi lo ngajak kita ngumpul cuma karena mau pamer?” tanyanya dengan nada tak percaya. “Emang undangan seistimewa apa yang lo dapet?”

Nada meremehkan itu sama sekali tidak membuat Cassy kesal. Dia justru meresponsnya dengan seringai tipis, “undangan yang sangat prestisius”. Setelah meletakkan gelas di atas meja, tangannya mengambil sesuatu dari tas kecil silver yang sedang berada di pangkuannya. Perlahan-lahan ia melayangkan pandangan ke sekitar, sebelum akhirnya berhenti pada Jena. “From The Capital.”

Suasana seketika menjadi sunyi senyap. Bahkan orang-orang yang duduk agak jauh dan sibuk mengobrol sendiri pun spontan mengatupkan mulut. Puluhan pasang mata terpaku pada Cassy, hampir tidak ada yang dapat berkedip, ketika dia mengangkat sebuah amplop hitam. Ekspresi iri, kaget, dan terperangah terlihat di wajah mereka. Terlihat sebuah emblem putih berukiran unik di tengah amplop persegi tersebut dengan tulisan tegak bersambung “TC” dan tagline yang bertuliskan “Very Private Exclusive Service by BG” tertulis di bagian bawah amplop itu.

The Capital adalah sebuah perusahaan jasa yang didirikan oleh keluarga Bastaraja yang bergerak di bidang transportasi, pendidikan, hingga manajemen acara. Berbeda dari perusahaan biasa, tidak semua orang bisa menjadi klien dari The Capital. Untuk bisa menggunakan jasa perusahaan swasta tersebut, mereka harus mendapatkan undangan khusus dari The Capital dengan syarat-syarat tertentu. Paracosm D’arte, atau lebih dikenal sebagai Parade, merupakan salah satu departemen aktif di The Capital. Tugas mereka melayani para klien dalam urusan penyelenggaraan acara formal maupun non-formal.

Kelebihan dan Kekurangan Novel Paracosm D’arte

Kelebihan Novel Paracosm D’arte

Paracosm D’arte karya Rachma Nindyasari menyajikan banyak kelebihan yang menjadikannya menarik dan memikat bagi pembaca. Dimulai dari pemilihan tema persaingan di antara para penyelenggara event kelas atas, cerita ini berhasil menghadirkan intrik dan ketegangan yang berhasil membuat rasa penasaran pembaca terus bergejolak.

Persaingan ini juga memberikan latar belakang cerita yang eksklusif dan glamor sehingga menambah daya tarik tersendiri karena tema seperti ini jarang ditemukan cerita-cerita lainnya. Pastinya, pembaca juga bisa menjadi termotivasi berkat ambisi dan hasil kerja para tokoh dalam cerita ini.

Selain itu, cerita ini juga memiliki unsur romantis, meskipun unsur romansa dalam buku ini tidak terlalu banyak, Rachma berhasil mengemas unsur romansa ini dengan sangat baik dan tidak berlebihan. Hubungan antar karakter dalam cerita ini juga dibangun dengan sangat baik melalui chemistry yang kuat dan dialog yang natural.

Pengembangan karakter utama dalam buku ini juga terlihat sangat jelas dan berhasil memberikan kedalaman yang unik pada cerita. Tidak hanya itu, cerita ini juga penuh dengan plot twist seru yang tak terduga, membuat pembaca terus berlarut dalam cerita ini sampai akhir.

Kekurangan Novel Paracosm D’arte

Meskipun buku Paracosm D’arte karya Rachma Nindyasari memiliki banyak kelebihan, buku ini tetap tidak luput dari kekurangan. Judul yang tidak mudah diingat, meskipun judul buku ini terbilang cukup unik. Hal ini tetap menjadi kekurangan karena beberapa pembaca mungkin merasa judul buku ini tidak familiar, sulit untuk diucapkan dan dihafalkan.

Selain itu, layout buku ini juga berhimpitan. Penataan teks yang berhimpitan dapat membuat pembaca merasa tidak nyaman saat membaca dan mengurangi pengalaman membaca yang seharusnya menyenangkan.

Terakhir, banyak sekali penggunaan istilah dan kalimat dalam bahasa Inggris serta penulisan miring yang tidak diperlukan, untuk pembaca yang memahami bahasa Inggris, mungkin penggunaan bahasa Inggris dalam buku ini tidak menjadi suatu masalah, tetapi untuk pembaca yang tidak paham bahasa inggris hal ini bisa menjadi masalah karena mengganggu mereka dalam mengikuti alur cerita. Penggunaan italic yang banyak dan berlebihan juga mungkin dapat membuat beberapa pembaca merasa tidak nyaman bahkan terganggu.

Pesan Moral Novel Paracosm D’arte

Novel Paracosm D’arte ini mengajarkan beberapa pesan moral yang berharga. Salah satunya adalah pentingnya kerendahan hati. Sikap Jena yang meremehkan dan merendahkan Cassy di awal mengajarkan kita bahwa dengan merendahkan orang lain atau berpikir negatif tentang motivasi orang lain tidak selalu membawa hasil yang baik dan malah bisa merugikan kita sendiri. Oleh karena itu penting sekali bagi kita untuk selalu rendah hati, mengontrol emosi dan tidak gampang mengkonfrontasi orang lain, karena hal itu mungkin malah dapat merugikan kita atau mempermalukan kita.

Selain itu, bagaimana sikap kita menghadapi persaingan. Persaingan yang baik tentunya persaingan yang sehat tanpa merendahkan salah satu pihak. Persaingan dapat menjadi motivasi untuk berkembang menjadi lebih baik. Jadi, jangan sampai dibutakan oleh rasa iri dan melahirkan persaingan yang tidak sehat dalam hal apapun itu. Bersikaplah sewajarnya, milikilah ambisi yang cukup, dan jangan serakah.

Bagi Grameds yang ingin membaca buku Paracosm D’arte karya Rachma Nindyasari, kalian bisa dapatkan hanya di Gramedia.com ya! Gramin juga sudah menyediakan rekomendasi buku-buku yang tak kalah seru di bawah ini. Yuk langsung saja dapatkan buku-buku terbaik hanya di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi dan produk terbaik untuk kamu.

Penulis: Gabriel

 

Rekomendasi Buku

Mariposa

Novel Mariposa ini mengisahkan mengenai perjuangan dari Acha yang ingin mendapatkan cinta dari seorang Iqbal. Acha tidak pernah merasakan gentar di dalam usahanya untuk meruntuhkan dingin dan kokohnya tembok pertahanan hati dari seorang Iqbal yang memang belum pernah disinggahi perempuan manapun. Sikap dingin dan penolakan yang ditunjukkan berkali-kali oleh Iqbal kepada Acha pun tak lantas membuat gadis tersebut akhirnya menyerah. Hal itu dikarenakan bagi Acha, selama Iqbal masih berwujud manusia dan selama Iqbal tidak berubah menjadi sapi terbang, Acha akan terus berjuang.

Siapkan hati yang mandiri untuk membaca cerita Acha dan Iqbal ini. Hati-hati jantung Anda, mohon selalu dijaga. Serangan baper (bawa perasaan) akan terus menyerang tanpa henti! Novel ini juga memiliki cover seperti di filmnya. Kisah romantis komedi remaja yang siap memanjakan hari indah Anda semua. Jangan lupa selalu bahagia!

Galaksi Kejora

Novel ini bercerita tentang Galaksi Aldebaran, murid laki-laki paling Berpengaruh di SMA Ganesha. Ravispa adalah nama geng yang dipimpin oleh Galaksi. Ia sering terlihat menggunakan tongkat baseball di pundak kanan dan bandana di dahinya.

Ini juga cerita tentang Kejora Ayodhya, perempuan paling berprestasi, pintar, dan teladan milik SMA Ganesha. Mulanya Galaksi dan Kejora berpacaran, namun terjadi sesuatu di tengah jalinan hubungan asmara mereka, membuat Galaksi tak lagi mempercayainya. Rasa sayang itu kini berubah menjadi benci.

Tapi, apakah Kejora akan berhenti mempertahankan hubungan mereka atau justru Galaksi yang memilih pergi? Atau akankah Galaksi berbalik arah kembali kepada Kejora ketika ia tahu penyebab Kejora mengkhianatinya?

Aldara

Dara berjalan mondar-mandir sambil menggigiti kukunya. Pandangan matanya tertuju kepada benda kecil yang sedang dipegang olehnya. Setelah beberapa menit, hasil yang ditunggunya itu mulai terlihat. Seketika melihat hasil itu, tubuh Dara jatuh ke lantai.

Tangan kiri Dara membekap mulutnya sendiri supaya suara isak tangisnya tak terdengar begitu jelas keluar ruangan. Sorot mata Dara memancarkan jelas memancarkan rasa takut. Bahunya bergetar dengan hebat diiringi isak tangisnya yang semakin menjadi-jadi. Test pack yang menunjukkan dua garis merah yang ada di tangannya dilemparkan begitu saja ke lantai. Memang, akhir-akhir ini Dara merasa mual yang berlebihan, porsi makannya juga kian bertambah. Dara menangis di dalam keheningan malam. Ia sangat yakin bahwa kedua orang tuanya yang gila kerja itu pasti akan lembur. Perasaan takut yang berlebihan mulai menggerogoti dirinya. Bahkan, kepalanya sampai merasa pusing akibat banyaknya pertanyaan yang muncul di kepalanya.

Sumber:

• https://www.wattpad.com/story/285219012-paracosm-d%27arte-terbit
• https://www.goodreads.com/book/show/210231073-paracosm-d-arte