Pembunuhan di Kingfisher – Sebuah Novel dari Sophie Hannah berjudul pembunuhan di Kingfisher, bercerita mengenai Hercule Poirot yang pada suatu hari berada di dalam bus mewah dari London ke Kingfisher Hill Estates.
Richard Devonport juga meminta bantuan Poirot untuk membuktikan bahwa tunangannya, Helen, tidak bersalah dalam suatu kasus yaitu pembunuhan kakaknya, Frank Devonport. Meski demikian terdapat syarat-syarat aneh yang menyertai permintaan tersebut.
Poirot di perjalanannya juga merahasiakan alasan kunjungannya ke Kingfisher Hill dari anggota keluarga Devonport serta penumpang lain. Di dalam bus, kemudian seorang wanita melompat berdiri dan meminta bus berhenti.
Ia bersikeras bahwa dirinya akan dibunuh jika duduk di kursinya. Pergantian tempat duduk pun terus dilakukan, dan sisa perjalanan berlanjut tanpa masalah. Namun, Poirot kemudian mendapat firasat buruk yang pada akhirnya terbukti ketika sesosok mayat ditemukan di rumah keluarga Devonport.
Dengan pesan yang merujuk pada “kursi yang seharusnya tidak kau duduki.” Lalu apakah pembunuhan baru ini dan insiden aneh dari dalam bus merupakan petunjuk untuk menguak misteri pembunuhan Frank Devonport, buku ini akan menceritakan bagaimana Poirot menemukan pembunuh yang sebenarnya demi menyelamatkan seorang wanita tak bersalah dari tiang gantungan?
Table of Contents
Tentang Penulis Buku Pembunuhan di Kingfisher, Sophie Hannah
Sophie Hannah lahir pada 1971, adalah seorang penyair dan novelis Inggris. Dari tahun 1997 hingga 1999 ia juga merupakan Fellow Commoner in Creative Arts di Trinity College, Cambridge sementara pada 1999 dan 2001 menjadi peneliti junior di Wolfson College, Oxford kemudian tinggal bersama suami dan dua anaknya di Cambridge.
Hannah sendiri menerbitkan buku puisi pertamanya, The Hero and the Girl Next Door dalam usia 24 tahun. Gaya penulisannya sendiri sering dibandingkan dengan syair ringan Wendy Cope juga surealisme Lewis Carroll.
Subjek puisinya sendiri cenderung ke arah pribadi, serta menggunakan skema rima klasik dengan humor, kecerdasan, dan kehangatan yang rendah hati. Ia juga telah menerbitkan lima koleksi puisi sebelumnya dengan Carcanet Press. Pada tahun 2004, ia juga dinobatkan sebagai salah satu penyair Generasi Berikutnya.
Hannah telah menulis buku untuk anak-anak, dia juga lebih dikenal karena novel-novel kriminal psikologisnya. Novel pertamanya berjudul Little Face, yang diterbitkan pada tahun 2006 dan telah terjual lebih dari 100.000 eksemplar.
Tahukah Kamu Novelnya pada tahun 2008 The Point of Rescue yang diproduksi untuk TV sebagai drama dua bagian Case Sensitive dan telah ditayangkan pada 2 dan 3 Mei 2011 di jaringan ITV Inggris.
Film ini juga dibintangi Olivia Williams dalam peran utama DS Charlie Zailer dan Darren Boyd sebagai DC Simon Waterhouse. Pertunjukan pertamanya sendiri memiliki 5,4 juta penonton. Sebuah cerita dua bagian kedua kemudian berdasarkan The Other Half Lives yang ditampilkan pada 12 dan 13 Juli 2012.
Sophie Hannah juga sebagai pembaca serta penggemar novel Agatha Christie, Hercule Poirot sendiri sudah mati. Dalam novelnya yang berjudul “Tirai” dan diterbitkan pertama kali pada tahun 1975, Hercule Poirot kemudian mati setelah menyelesaikan salah satu misteri pembunuhan terberatnya.
Kematian salah satu detektif fiktif ini sendiri sangat mengejutkan dunia nyata, dan dinilai sangat penting untuk dikabarkan sehingga surat kabar New York Times membuat obituary pada halaman depannya, “Hercule Poirot Is Dead”. Inilah pertama kalinya sebuah karakter novel ditandai dengan obituari khusus di surat kabar terkenal.
Novel-novel karya Sophie Hannah sendiri mengambil karakter tokoh yang telah mati, namun ditulis oleh penulis yang berbeda. Salah satu novelnya adalah “The Monogram Murders”. Yang menghidupkan Kembali Hercule Poirot dan dihidupkan kembali pertama kali pada tahun 2014 di Inggris.
Oleh Sophie Hannah, novel berjudul “The Monogram Murders” ini kemudian mengambil latar tahun 1929. Hercule Poirot sendiri digambarkan saat ia masih berusia setengah baya, atau sedikit lebih muda dibandingkan usianya yang digambarkan dalam “Tirai”.
Karenanya novel ini juga bukan merupakan kelanjutan dari Tirai, usia Poirot yang digambarkan belum tua tidak terlalu dipermasalahkan.
Novel-Novel Karya Sophie Hannah Lainnya
Tahukah kamu Novel kriminal karya Hannah terbit lebih dari 90 tahun semenjak Christie memperkenalkan Poirot pada novel perdananya The Mysterious Affair at Styles pada 1920. Christie sendiri meninggal pada tahun 1976.
Menurut cucunya Dia mengatakan bahwa ide buku Poirot baru ini sebagian didorong oleh keinginan untuk menarik perhatian orang pada kerja luar biasa yang dilakukan neneknya, terutama kepada khalayak yang lebih muda.
Pembunuhan Monogram, The Monogram Murders
Hercule Poirot ingin menikmati makan malam yang tenang di sebuah kedai kopi di London, namun acaranya terganggu ketika seorang wanita muda mendatanginya. Wanita itu ketakutan karena akan dibunuh, tetapi dia meminta Poirot untuk tidak mencari dan menghukum pembunuhnya.
Dia bersikeras bahwa setelah ia mati, keadilan harus ditegakkan. Setelah malam itu, Poirot kemudian mengetahui terdapat tiga tamu yang dibunuh pada sebuah hotel mewah di London, serta sebuah manset dimasukkan ke dalam mulut masing-masing korban.
Apakah peristiwa ini kemudian berkaitan juga dengan wanita-wanita yang ketakutan itu? Sementara Poirot juga berusaha keras dalam menyatukan keping-keping teka-teki yang aneh ini, si pembunuh juga mempersiapkan kamar lain di hotel, untuk korban selanjutnya.MIliki bukunya, beli sekarang klik di sini.
Misteri Tiga Perempat, The Mystery of Three Quarters
Mrs. Sylvia Rule seringkali muncul secara misterius di depan rumah Hercule Poirot sambil marah-marah. Ia juga ingin mengetahui mengapa Poirot mengirim surat yang menuduhnya bertanggung jawab atas pembunuhan Barnabas Pandy padahal ia belum pernah bertemu dengan pria itu.
Namun, Poirot juga belum pernah mendengar nama Barnabas Pandy serta tak pernah mengirimkan surat apa pun kepada Mrs. Sylvia Rule. Tak hanya Mrs. Sylvia Rule, tiga orang lainnya kemudian datang menemui Poirot serta menyatakan bahwa mereka juga menerima surat dari Poirot yang isinya menuduh mereka sebagai pembunuh Barnabas Pandy.
Mengapa ada orang yang memalsukan nama Poirot kemudian mengirim surat-surat tersebut? Siapa gerangan pengirimnya dan mengapa? Hal yang lebih penting lagi, adalah sesungguhnya siapa sebenarnya Barnabas Pandy? Apakah ia kemudian masih sudah tewas atau hidup? Dan jika sudah tewas, apakah ia dibunuh?
Dengan bantuan Edward Catchpool, polisi Scotland Yard, Poirot pun juga mulai mengerahkan sel-sel untuk menguak teka-teki rumit yang melibatkan rahasia, skandal, serta berbagai kejahatan di masa lalu. Miliki buku ini, klik di sini.
Closed Casket
“Apa yang sesungguhya hendak aku sampaikan ini akan membuatmu kaget…” Melalui ucapan itu, Lady Athelinda Playford sebagai salah satu penulis buku anak-anak yang paling dicintai serta membuat kaget pengacara yang dipercaya melakukan pengurusan pada surat-surat wasiatnya.
Ketika para tamu kemudian berdatangan ke pesta di rumah megahnya, Lady Playford juga memutuskan mencoret anaknya dari surat wasiat serta tidak mewariskan sepeser pun. Harta kekayaannya kemudian diberikan kepada orang lain: orang invalid yang hidupnya tinggal beberapa minggu lagi.
Di antara para tamu Lady Playford terdapat dua orang asing: Hercule Poirot, sang detektif Belgia yang sangat terkenal, serta Inspektur Edward Catchpool dari Scotland Yard. Keduanya tidak mengetahui mengapa mereka diundang hingga Poirot mulai bertanya-tanya mengapa Lady Playford sedang menunggu terjadinya pembunuhan.
Tapi mengapa dia tampaknya begitu ingin memancing-mancing si pembunuh? Dan ketika hal itu benar-benar terjadi, walaupun Poirot sudah berusaha keras mencegahnya, kenapa identitas si korban terasa tidak masuk akal?
Merupakan buku kedua Hercule Poirot versi Sophie Hannah yang diterbitkan di Indonesia setelah sebelumnya menerbitkan buku The Monogram Murder. Poirot di sini juga berbeda dengan Poirot versi Agatha Christie. Hal yang menarik dari buku ini, ada pada plotnya dimana penyebutannya juga seperti pada “Keset di Kloset.”
Pada buku ini Sophie Hannah menulis dengan cara yang klasik, rasa Golden Age. Kasusnya sendiri terjadi di Irlandia pada sebuah pedesaan indah bernama Lillieoak. Tempat yang akan langsung membuatmu mengingat Styles, di sebuah kota kecil yang sangat terkenal di novel perdana Agatha Christie, “Mysterious Affair at Styles.”
Premisnya juga dibuat mirip yaitu mengenai warisan. Lady Playford sebagai seorang Nyonya Besar Lillie Oak juga mengundang anak-anak yang tinggal di Inggris, pengacara, beserta para saksi untuk datang ke rumahnya, untuk kemudian mendengarkan wasiat barunya. Bahwa harta warisan yang seharusnya diwariskan pada kedua anaknya kemudian diubah menjadi sepenuhnya jatuh pada sang sekretaris.
Pada titik inilah kemudian kedua anak dan menantu Lady Playford mengamuk, dengan sumpah serapah. Mereka juga menunjukkan kebencian pada si sekretaris Joseph Scotcher. Dari bab ke bab awal cerita hingga akhirnya masuk ke dalam kasus kematian Joseph Scotcher, begitu panjang.
Ada banyak drama di awal cerita yang sesungguhnya dapat dipotong. Saksi mata dari kasus ini adalah Sophie Bourlet, perawat dari Joseph Scotcher yang katanya sekarat. Di sinilah Poirot kemudian ditemani oleh seorang Inspektur Polisi bernama Catchpool yang mulai melakukan penyelidikan. Begitu banyak spekulasi yang beredar dari bab ke bab, hingga akhirnya terungkaplah masa lalu kelam dari si korban sendiri, Joseph Scotcher.
Buku-Buku Dengan Tema Serupa Lainnya
Karya Agatha Christie: Kumpulan Kisah Terbaik Miss Marple
Jane Marple, atau Miss Marple, memiliki tempat tersendiri di hati para penggemar Agatha Christie. Dia tinggal di St. Mary Mead dengan pengamatan jeli terhadap gerak-gerik semua orang di sekitarnya. Rasa ingin tahunya yang besar memberinya analisis tajam yang sering kali membantu, dan beberapa kali justru mempermalukan, para polisi.
Kemunculannya yang pertama adalah dalam novel The Murder at the Vicarage (Pembunuhan di Wisma Pendeta) dan seketika ketajaman analisisnya menjadikannya tokoh yang digemari semua orang. Ketiga judul berikut:
- The Murder at the Vicarage (Pembunuhan di Wisma Pendeta)
- A Murder is Announced (Iklan pembunuhan)
- A Caribbean Mystery (Misteri Karibia) merupakan judul-judul kasus Miss Marple yang terpilih sebagai favorit pembaca Agatha Christie.
Ketiga kasus tersebut memang tidak berkaitan, namun Agatha Christie selalu berhasil menghadirkan kejutan-kejutan yang jauh di luar dugaan dalam setiap penyelesaiannya.
Black Showman Dan Pembunuhan Di Kota Tak Bernama
Pembunuhan bisa terjadi di mana saja, termasuk di sebuah kota kecil, terpencil, dan nyaris terlupakan di tengah pandemi Covid-19. Seorang mantan guru SMP ditemukan tewas tercekik di halaman rumahnya sendiri. Polisi tidak tahu apakah ini pembunuhan berencana, pembunuhan tak disengaja, atau aksi pencurian yang berakhir dengan pembunuhan.
Korban adalah guru yang disegani. Setelah pensiun pun, mantan murid-muridnya sering menghubunginya untuk meminta bantuan atau nasihat. Jadi, tentu saja para mantan muridnya, yang pulang ke kota itu demi menghadiri reuni, termasuk dalam daftar orang-orang yang dicurigai. Polisi kebingungan, dan si pembunuh lega karena identitasnya tidak akan pernah ketahuan.
Namun, ia tidak menyangka bahwa putri korban akan muncul bersama pamannya—seorang mantan pesulap eksentrik—dan ikut menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi dan mencari tahu siapa yang membunuh Kamio Eiichi.
Kecamuk Darah (Troubled Blood)
Detektif Partikelir Cormoran Strike sedang mengunjungi kerabatnya di Cornwall saat seorang wanita menghampiri dan meminta Strike menemukan ibunya, Margot Bamborough, yang lenyap tanpa jejak pada 1974. Strike belum pernah menangani kasus lama, terlebih yang sudah berusia empat puluh tahun.
Kendati kecil kemungkinan misteri itu akan terpecahkan, rasa ingin tahu Strike terusik, dan dia menerima pekerjaan tersebut – menambah jumlah kasus yang ditangani bersama Robin Ellacott, partner di biro detektifnya. Robin sendiri sedang terlibat proses perceraian yang sengit, sembari sibuk menampik perhatian pria yang tak diinginkan dan berupaya menyangkal perasaan-perasaannya terhadap Strike.
Selama menyelidiki hilangnya Margot Bambrough, Strike dan Robin berhadapan dengan perkara rumit yang melibatkan kartu tarot, pembunuh berantai psikopat, serta saksi-saksi yang tak dapat dipercaya. Selain itu, mereka juga mendapati bahwa kasus yang sudah empat puluh tahun berlalu pun masih dapat mengancam nyawa.
Kecamuk Darah adalah novel Strike dan Robin yang kelima. Kisah dengan liku-liku menakjubkan ini adalah yang paling seru dan memuaskan sejauh ini. Robert Galbraith adalah nama alias J.K. Rowling, pengarang serial Harry Potter dan The Casual Vacancy.
Journal Of Terror -Kembar-
Namaku Prana. Aku bisa melihat penghuni dunia seberang melalui mata saudara kembarku yang sudah mati. Tanpa pernah kuduga, kemampuan ini telah mengantarkanku ke depan gerbang petualangan menuju dunia kegelapan. Ini adalah catatan harianku. Kumpulan kisah-kisah berhantu yang kurangkum dalam sebuah jurnal. Jurnal penuh misteri. Jurnal penuh teror.
Demikian resensi buku Pembunuhan di Kingfisher dan buku-buku lain dengan tema serupa yang bisa Grameds dapatkan di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik untuk Grameds.
Penulis: Sofyan
Baca juga:
- Novel Fantasi
- Novel Best Seller
- Novel Bahasa Inggris
- Novel Romantis
- Novel Fiksi
- Novel Non Fiksi
- Rekomendasi Buku Hukum Pidana
- Rekomendasi Buku Tentang Manajemen
- Rekomendasi Buku Tentang Mental Health
- Rekomendasi Buku Tentang Wanita
- Rekomendasi Buku Tentang Zakat
- Rekomendasi Buku Karya Buya Hamka
- Review Novel Parable
- Review Novel Pacarku Presiden Mahasiswa
- Review Novel Juandara
- Review Girls in The Dark Akiyoshi Rikako
- Review Novel Laut Tengah
- Resensi Buku Berdamai Dengan Takdir
- Review Novel Izana
- Review Novel Kata by Rintik Sendu
- Review Novel Darka
- Review Novel Janshen
- Review Novel Alone
- Review Novel Harga Diri Sang Pengacara Tampan
- Review Novel Silent Demon
- Review Komik Frieren
- Review Komik Tintin
- Review Novel Unwanted Bond
- Review Novel Bara
- Review Novel Seperti Hujan Yang Jatuh Ke Bumi
- Review Novel The Name of The Game
- Review Novel Dear J
- Review Buku Grey dan Jingga The Twilight
- Review Novel The Grumpy
- Sinopsis Novel Pembunuhan di Kingfisher
- Review Buku Anne of Green Gables
- Review Buku Tiga dalam Kayu
- Review Buku Cinta yang Tak Biasa
- Review Novel Segi Tiga
- Review Novel The Woman in the Window
- Review Novel Starstuck Syndrome
- Review Novel Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik
- Review Novel Janur Ireng
- Review Novel Journal Of Terror
- Review Novel Keeping Up With The Kims
- Review Novel Modus
- Review Buku EXO Salah Gaul