Pembunuhan di Rumah Miring, Murder in The Crooked House – Apakah Grameds sedang mencari rekomendasi buku misteri detektif terbaik? Novel Pembunuhan di rumah Miring, Murder In The Crooked House bisa jadi referensi yang cocok untuk Grameds yang suka cerita detektif tetapi tetap menegangkan. Dari cerita detektif tersebut kita bisa belajar banyak hal.
Termasuk memecahkan teka-teki dan mempelajari strategi pemecahan masalah yang ada dalam cerita. Jika kamu penasaran dengan novel karya Soji Shimada ini, simak review berikut ini mulai dari informasi buku, sinopsis cerita, dan informasi tentang penulis:
Table of Contents
Informasi Buku
- Judul Buku : Pembunuhan di Rumah Miring
- Judul Asli : Murders in The Crooked House
- Pengarah : Soji Shimada
- Penerbit : GPU
- Tahun Terbit : Maret 2020
- Jumlah Halaman : 400
- Bahasa : Bahasa Indonesia
Pembunuhan di rumah Miring, Murder In The Crooked House adalah novel karya Soji Shimada, penulis terkenal Jepang. Jika Grameds sebelumnya pernah membaca The Tokyo Zodiac Murder, Kamu pasti tidak asing dengan namanya. Ya, karena buku ini ditulis oleh penulis yang sama. Jika Grameds memiliki tingkat imajinasi yang tinggi, buku ini akan menarik bagi Kamu.
Pembunuhan di rumah Miring, Murder In The Crooked House berbicara tentang pembunuhan berantai di sebuah ruangan tertutup di sebuah gedung yang unik. Pembaca akan dibuat asyik dengan pertanyaan “Bagaimana cara melakukannya?” Dan siap-siap terpesona dengan cerita misterinya untung menemukan jawaban atas apa yang terjadi dalam buku tersebut.
Sinopsis Buku
Kozaburo Hamamoto, seorang pengusaha kaya, membangun sebuah bangunan unik di sebuah pulau terpencil di Hokkaido, Jepang. Bangunan itu disebut “rumah miring”. Seperti tradisinya setiap tahun, Kozaburo mengundang kerabat untuk merayakan Natal. Meski sempat tegang, acara berjalan lancar karena kebanyakan orang tidak saling menyukai dan harus menahan diri karena alasan uang.
Acara Natal ini bukan hanya satu hari, jadi tamu harus menginap di mansion. Eiko, putra Kozaburo, dengan hati-hati merencanakan tata letak ruangan. Itu adalah malam yang panjang untuk tetap terjaga di mansion yang terlalu sepi. Namun, ketika salah satu tamu, Kumi, melihat seorang pria muncul di jendela, keheningan berubah menjadi jeritan.
Yang mengejutkan adalah bahwa kamar tempat Kumi menginap berada di atas, jadi tidak mungkin ada orang yang bisa mencapai jendela. Ketika orang-orang mendengar teriakan itu, mereka mendekati Kumi dan tentu saja, tidak percaya dengan cerita itu. Kemudian esok harinya, para tamu Kozaburo berkumpul di salah satu ruangan yang disebut Salon dalam buku ini.
Semua hadir kecuali Ueda, kerabat sopir yang hadir. Semua orang mengira Ueda masih tidur, tapi kecurigaan tumbuh dan akhirnya dia mencoba membuka pintu kamar Ueda. Ternyata Ueda ditemukan tewas. Salah satu tamu itu tewas di salah satu kamar yang terkunci dari dalam dengan kondisi rumah yang berlorong dan banyak lantai miring dengan tangga di lokasi yang tidak biasa dan ruangan yang penuh dengan topeng tengu dan boneka seukuran manusia.
Polisi akhirnya terlibat dalam kasus ini dan mencoba mencari jawaban tentang metode dan motif pembunuhan, tetapi sia-sia dan tidak ada cara yang jelas untuk melaporkannya. Detektif juga harus bermalam di sana. Tentu saja tidak mungkin untuk bolak-balik, jadi namanya juga ada di pulau itu. Dilakukan pemeriksaan silang, hasilnya tidak berhasil, dan malah terjadi pembunuhan lagi dan satu korban lagi berjatuhan.
Penyidik ??frustasi karena tidak bisa memecahkan misteri kasus tersebut. Polisi pusat akhirnya mengirim Kiyoshi Mitarai dan rekannya Kazumi Ishioka, seorang detektif yang terkenal karena mengungkap misteri kasus pembunuhan Tokyo Zodiac. Banyak hal tidak terduga yang mereka temukan dan banyak kejadian ganjal yang terus terjadi dalam kasus “Rumah Miring” tersebut.
Lalu bagaimana si pembunuh bisa melakukan kejahatannya dengan begitu bersih? Temukan jawabannya dengan membaca tuntas novel Pembunuhan di rumah Miring, Murder in The Crooked House ini yang bisa Kamu akses di www.gramedia.com berikut ini.
Review Pembunuhan di Rumah Miring, Murder In The Crooked House
Buku Pembunuhan di rumah Miring, Murder In The Crooked House adalah sekuel dari novel The Tokyo Zodiac Murders. Buku itu sendiri pertama kali diterbitkan pada tahun 1982, namun entah kenapa buku pertama dicetak ulang beberapa waktu lalu dan kemudian diterjemahkan. Kisah kriminal yang diciptakan penulis unik karena berisi sebuah gedung apartemen langka yang berfungsi sebagai TKP.
Penggambaran latar dan suasananya sangat detail, bahkan dengan ilustrasi baik TKP maupun bentuk rumahnya, sehingga memudahkan pembaca untuk membayangkan bagaimana cerita akan berkembang. Buku ini berlatar waktu empat tahun setelah pembunuhan zodiak terungkap. Dibandingkan dengan buku pertama, peran dan penampilan Kiyoshi dan Kazumi tidak terlalu banyak.
Mereka hanya muncul di kuartal terakhir cerita. Sebagai novel terjemahan, buku Pembunuhan di rumah Miring, Murder In The Crooked House ini memiliki bahasa yang rapi dan mudah dipahami. Sebagian besar cerita menggunakan perspektif pihak ketiga. Namun, ketika Kiyoshi dan Kazumi muncul, ada beberapa perubahan sudut pandang dari sudut pandang Kazumi ke orang pertama.
Hal tersebut mungkin akan agak membingungkan tetapi jika pembaca sudah terbiasa membaca cerita-cerita misteri mungkin tidak akan mengalami masalah. Sebenarnya penggunaan sudut pandang orang pertama dalam cerita kurang berpengaruh dan bisa dihilangkan. Tingkat suspensi dalam buku ini lumayan baik.
Artinya, membaca buku Pembunuhan di rumah Miring, Murder In The Crooked House akan cukup membuat pembaca gugup dan semakin tertarik dengan penyelesaian kasusnya. Cara dia terbunuh di sini sangat sempurna dan tak pernah terbayangkan. Jika Grameds menyukai cerita detektif seperti Conan dan Ichi Kaneda, maka Kamu harus mengetahui sinopsisnya karena ada kasus serupa.
Penjahatnya cukup mudah ditebak, tetapi tidak seperti pembunuhan Tokyo Zodiac dimana penjahat itu terungkap. Pembaca masih belum tahu siapa itu, tetapi motifnya sendiri ternyata sangat sentimental. Jika Grameds menyukai thriller, tentu cerita novel Pembunuhan di rumah Miring, Murder In The Crooked House ini sangat sayang untuk dilewatkan.
Perasaan membaca novel ini sedikit berbeda dengan Kasus Pembunuhan pada buku The Tokyo Zodiac Murders. Sejujurnya, butuh waktu lama untuk menyelesaikan buku ini. Dalam buku ini sangat mudah untuk menebak siapa yang membunuh siapa, dan siapa lagi yang membunuh orang lain, tetapi masalahnya adalah pertanyaan utama, Pembunuhan Zodiak Tokyo, mengapa, dan bagaimana.
Imajinasi pembaca mungkin tidak setinggi yang dibayangkan dalam otak untuk mengingat bangunan yang begitu kompleks. Juga, detektif terfavorit, Kiyoshi Mitarai, telah muncul di beberapa halaman terakhirnya. Meskipun membuat kesan negatif di paragraf sebelumnya, tetapi menjadi sangat bagus dan detail untuk mencerminkan konsep pembunuhan yang padat dalam buku seri ini.
Penulis sengaja meminta pembaca untuk menyelesaikan kasus tersebut dengan menggunakan petunjuk dan rencana novel. Jadi bisa dibilang novel ini sangat cocok untuk siapa saja yang suka menganalisis mengapa sebuah peristiwa bisa datang. Bangunan itu sendiri adalah elemen penting dan fokus dari novel ini, jadi lebih menarik lag jika pembaca benar-benar peduli dan memperhatikan bagaimana bangunan dan desainnya.
Secara penampilan,cover buku Pembunuhan di rumah Miring, Murder In The Crooked House memiliki konsep dengan pertimbangan yang lebih matang, jika dibandingkan dengan seri The Tokyo Zodiac Murders. Hal tersebut terlihat pada pemilihan warna biru, kuning, hitang yang dipadukan semakin memperkuat kesan dalam cerita novel ini. Selain itu blurred tulisannya juga tetap terlihat.
Dalam pembacaannya, karya Soji Shimada ini memang lebih cocok dikoleksi secara bersamaan semua seri nya agar semakin menyenangkan. Sebagai pembaca cerita detektif, Grameds mungkin sudah terbiasa dengan alur ceritanya bisa saja sangat lambat. Termasuk dalam seri novel Soji Shimada ini juga memiliki alur maju yang sedikit lambat.
Sebagai pembaca mungkin bisa merasa bosan dan ingin segera menemukan jawabannya. Namun, pembaca juga bisa dapat kesan detail dan menegangkan dengan mengikuti tiap adegan dalam novel ini. Penulis seolah-olah membuat pembaca terus bertanya, “bagaimana pelaku bisa melakukannya?” dengan berbagai rencana pembunuhan yang sempurna.
Ekspektasi pembaca dalam buku ini mungkin akan terus membandingkan dengan seri sebelumnya karena ada beberapa poin yang sangat berbeda dengan seri The Tokyo Zodiac Murders. Alih-alih terbayang kisah sebelumnya, pembaca juga bisa menikmati novel ini terlepas dari seri sebelumnya. Berdasarkan review novel Pembunuhan di rumah Miring, Murder In The Crooked House di atas, berikut ini kesimpulan dari kelebihan dan kekurangan novel Soji Shimada seri ini.
Kelebihan novel Pembunuhan di rumah Miring, Murder In The Crooked House
- Memiliki penokohan atau karakter tokoh yang mengesankan dalam cerita. Yakni karakter Mitarai-san dengan sifat gila yang berbeda dari seri sebelumnya, The Tokyo Zodiac Murder. Termasuk juga tokoh Ishioka-san yang memiliki karakter yang kuat meskipun intensitas kemunculannya dikurangi dalam novel ini.
- Kasus pembunuhan dalam novel Pembunuhan di rumah Miring, Murder In The Crooked House sangat bisa dinikmati, bahkan oleh pembaca yang mungkin belum terbiasa dengan cerita detektif misteri yang menegangkan.
- Pembaca dapat mengambil amanat atau makna dalam cerita novel ini dengan bijaksana, yakni sebuah rasa bersalah dan kesetiakawanan yang berlebihan bisa menjebak seseorang di lumpur yang dalam dan sekaligus berbahaya.
- Alur cerita yang sederhana membuat motif pembunuhan dalam cerita novel ini terasa ringan dan bisa jadi hiburan yang memberi motivasi lebih positif.
- Penulis berhasil menggambarkan ruang cerita dan kengerian setting tempat dengan baik sehingga membuat pembaca bisa sangat menikmati ceritanya.
- Memiliki gaya penulisan yang unik, di mana penulis Soji Shimada mengajak pembaca untuk sama-sama memecahkan misteri dalam gaya penulisannya.
- Memiliki jalan cerita yang jelas dibandingkan serial sebelumnya yang hanya fokus pada motif, petunjuk,dan skema pada kasus pembunuhannya.
Kekurangan novel Pembunuhan di rumah Miring, Murder In The Crooked House
- Dibandingkan seri sebelumnya, The Tokyo Zodiac Murders memiliki alur cerita yang lebih sadis dibandingkan dalam novel ini.
- Beberapa tokoh mengalami sedikit perubahan karakter dari serial sebelumnya, sehingga membuat pembaca lama atau yang sebelumnya sudah membaca The Tokyo Zodiac Murders cukup kebingungan dan perlu memahami karakter masing-masing tokoh kembali.
- Karena The Tokyo Zodiac Murders terkenal dan sangat meledak, membuat novel Pembunuhan di rumah Miring, Murder In The Crooked House ini dianggap mengalami penurunan.
Nah, berikut ini novel Soji Shimada yang berjudul The Tokyo Zodiac Murders jika Grameds penasaran dengan perbandingan kedua novel detektif misteri ini. Bahkan ada yang menganggap membaca novel Murders in The Crooked House: Pembunuhan di Rumah Miring tidak lengkap rasanya jika melewatkan serial pertamanya, The Tokyo Zodiac Murders. Berikut ini novel The Tokyo Zodiac Murders yang bisa kamu beli di gramedia.com.
Tentang Penulis Pembunuhan di rumah Miring, Murder in The Crooked House
Soji Shimada (?? ??) kelahiran 12 Oktober 1948 adalah seorang penulis misteri asal Jepang yang lahir di Kota Fukuyama, Prefektur Hiroshima. Soji Shimada lulus dari Sekolah Menengah Fukuyama di Kota Fukuyama, Prefektur Hiroshima, dan kemudian mengambil jurusan desain seni komersial di Universitas Seni Musashino.
Setelah menghabiskan bertahun-tahun sebagai sopir truk sampah, penulis lepas, dan musisi, ia membuat debut penulisan kriminalnya pada tahun 1981 ketika novelnya yang berjudul The Tokyo Zodiac Murders terpilih untuk jadi Edogawa Rampo Prize. Karyanya yang paling terkenal di Jepang adalah The Detective Mitarai Series dan seri The Detective Yoshiki Series.
Karyanya sering mencakup hukuman mati, teori Jepang, budaya Jepang, dan budaya internasional. Soji Shimada adalah pendukung kuat Amateur Honkaku (otentik, ortodox) sebagai penulis misteri. Mengikuti tren sekolah sosial novel kriminal yang dipimpin oleh Seicho Matsumoto, ia mempelopori genre misteri logika “Shin Honkaku”.
Soji Shimada telah menghasilkan penulis besar seperti Yukito Ayatsuji, Rintaro Norizuki, dan Shogo Utano, dan menghasilkan ledakan karya sastra bergenre misterius dari paruh kedua tahun 1980-an hingga saat ini. Sebagai ayah dari “Shin Honkaku”, Shimada kadang-kadang disebut “The Godfather of Shin Honkaku” atau “Dewa Rahasia”.
Humor misterinya, termasuk Soseki, London’s Mummy Murder, dan Let There Be Murder, menggabungkan trik misteri yang luar biasa serta unsur satir, kebingungan, pemuda, dan bagaimana cara bertahan hidup. Dalam beberapa tahun terakhir dia telah mengambil tantangan baru. Ini adalah serial anime yang disebut “Taiga Novels”yang bekerja sama dengan ilustrator terkenal Masamune Shirow.
Setelah dirilis pada Januari 2008, ia dan Shiro akan membuat 12 seri buku melalui penerbit Kodansha Box. Selain Box, Shimada juga aktif menulis kolom di majalah Shukan Shincho yang terkenal di Jepang. Dia juga mengawasi dua kompetisi novel misteri amatir yang baru didirikannya. Salah satunya adalah Penghargaan Misteri Fukuyama Kota Mawar untuk penulis amatir Jepang.
Selain itu, ada penghargaan Misteri Soji Shimada Taiwan yang disponsori oleh Perusahaan Penerbitan Mahkota. Tahun 2019 Soji Shimada resmi bergabung dengan grup kurasi penulis Jepang pemenang penghargaan Red Circle Authors.
Setelah membahas review novel Pembunuhan di rumah Miring, Murder In The Crooked House di atas, Grameds mungkin ingin membaca novel detektif misteri lainnya yang tidak kalah seru dengan novel Soji Shimada ini. Grameds bisa mendapatkan novel-vovel tersebut di gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Lala
- Novel Fantasi
- Novel Best Seller
- Novel Bahasa Inggris
- Novel Romantis
- Novel Fiksi
- Novel Non Fiksi
- Buku Hijrah Muslimah
- Rekomendasi Novel Terbaik
- Rekomendasi Novel Horor
- Rekomendasi Novel Remaja Terbaik
- Rekomendasi Novel Fantasi
- Rekomendasi Novel Fiksi
- Rekomendasi Novel Dewasa
- Rekomendasi Novel Pernikahan
- Rekomendasi Novel Romantis Korea
- Rekomendasi Novel Romantis Islami
- Rekomendasi Novel Sejarah
- Rekomendasi Novel Tentang Kehidupan
- Rekomendasi Novel Ringan Indonesia
- Rekomendasi Buku Yang Bagus Untuk Dibaca
- Rekomendasi Buku Bacaan Terbaru
- Rekomendasi Ensiklopedia Islam
- Rekomendasi Novel Tentang Persahabatan
- Urutan Buku Detective Galileo Series
- Review Novel 7 Tahun Kegelapan
- Review Novel Retak
- Review Novel 70 Mil
- Review Novel The Traveling Cat Chronicles
- Review Novel Bittersweet
- Review Novel Ezaquel
- Review Novel Aileen dan Regan
- Review Novel Althario
- Review Novel Another Seyra!
- Review Novel Phantera Leo
- Review Novel Shadow and Bone
- Review Novel Hyouka 6
- Review Novel Your Name Karya Makoto Shinkai
- Review Novel How Come? Karya Asabell Audida
- Review Novel Jakarta Sebelum Pagi
- Review Novel Reano
- Review Novel Lilin
- Review Novel All That is Lost Between Us
- Review Buku I See You Like a Flower
- Review Novel On Earth We're Briefly Gorgeous
- Review Novel Penance by Minato Kanae
- Review Novel Pembunuhan di Rumah Miring, Murder in The Crooked House
- Review Novel Memory Of Glass
- Review Novel Fantasteen Gone
- Review Novel Areksa
- Review Novel The Midnight Library
- Review Novel Dosenku Suamiku
- Review Novel 12 Cerita Glen Anggara
- Review Komik Hai Miiko