Apakah kalian pernah mendengar tentang sosok hantu yang disebut sebagai pocong? Sosok yang konon katanya merupakan wujud dari arwah penasaran yang ketika dimakamkan, tali pocongnya lupa dibuka. Sosok ini dikenal sebagai salah satu sosok hantu yang dapat mengganggu, meneror, bahkan mencelakai manusia. Sosok ini juga dikenal sangat menyeramkan, dan sering menampakan dirinya di berbagai daerah di Indonesia.
Bagi kalian para penggemar cerita horor, terutama yang tertarik untuk mengetahui bagaimana proses hingga terbentuk sosok pocong, novel ini direkomendasikan untuk anda. Novel Pocong Gundul merupakan karya dari tim Kisah Tanah Jawa, kelompok yang kerap menelusuri berbagai kejadian mistis di tanah Jawa. Novel Pocong Gundul sendiri menjadi salah satu novel yang tergabung dalam seri novel kedua karya tim Kisah Tanah Jawa. Novel Pocong Gundul dirilis bersamaan dengan dua buku lainnya yang berjudul “Bank Gaib” dan “Unit Gaib Darurat” pada Desember 2019, oleh Penerbit Gagasmedia.
Pocong Gundul menjadi salah satu buku yang akan mengungkapkan sosok yang sebelumnya telah diceritakan dalam novel berjudul Jagat Lelembut, novel seri pertama karya Kisah Tanah Jawa. Sosok yang menyeramkan dan fenomenal ini dikisahkan sampai pernah membuat sejumlah pembaca merasa mual ketika melihat gambarannya. Sebab, memang seluruh karya yang diterbitkan oleh Kisah Tanah Jawa dikenal dapat memancarkan suatu energi melalui tulisan atau gambar ilustrasi yang disertakannya.
Novel Pocong Gundul ini akan mengungkap kisah sang pocong gundul dari semasa hidup, hingga akhirnya menjadi sosok yang menyeramkan. Sosok pocong gundul itu bernama Walisdi. Semasa hidupnya, Walisdi merupakan seorang dukun yang dikenal sakti dan mengabdi kepada iblis. Ia membuat sebuah perjanjian dengan sosok gaib yang membuat dirinya tidak akan melepaskan ikat tali pocong di tubuhnya, kecuali tali pocong bagian kepala.
Perjanjian gaib ini membuat korin dari sosok ini pun bergentayangan. Sosok korin ini digambarkan memiliki wajah yang hanya berupa tengkorak yang gundul. Maka dari itu, sosok ini disebut sebagai pocong gundul. Novel ini akan mengungkap secara lengkap kisah kehidupan pocong gundul ini, yang bersumber dari mereka yang pernah menjadi korban Walisdi, hingga pengakuan dari Walisdi sendiri.
Wah, dari penjelasan di atas saja sudah bikin bulu kuduk merinding ya, Grameds. Apakah kalian jadi penasaran akan kisah asal-usul sosok pocong gundul ini? Bagi kalian yang penasaran, kalian perlu mempersiapkan diri dulu untuk membaca kisah yang menyeramkan ini. Supaya Grameds bisa mengetahui gambaran besar tentang novel Pocong Gundul ini, baca artikel ulasan novel ini hingga selesai, ya!
Table of Contents
Profil Kisah Tanah Jawa – Penulis Novel Pocong Gundul
Kisah Tanah Jawa atau yang sering disingkat sebagai KTJ merupakan suatu kelompok yang memiliki misi untuk melakukan penyelidikan terhadap sejarah, mitos yang berkembang di masyarakat, dan cerita-cerita mistis yang ada dan terjadi di tanah Jawa. Kelompok ini pada mulanya hanya ingin berbagi hasil penyelidikan yang telah mereka lakukan dengan membuat video yang sederhana. Namun, tanpa disangka, antusiasme masyarakat Indonesia terhadap video yang dibuat oleh Kisah Tanah Jawa ini sangat besar. Maka dari itu, Kisah Tanah Jawa saat ini berkembang menjadi salah satu kreator konten paling populer dalam segmen misteri di Indonesia.
Kisah Tanah Jawa dibentuk di Yogyakarta, pada tahun 2018. Pada tahun yang sama, tim Kisah Tanah Jawa memulai karirnya di platform YouTube. Pada mulanya, tim Kisah Tanah Jawa memiliki anggota, yakni Hari Kurniawan (Om Hao), Dienan Silmy, Bonaventura D. Genta, Mada Zidan, Monggo sebagai videographer, dan Sketsa Day.
Hari Kurniawan merupakan pria kelahiran Jombang, Jawa Timur yang diketahui tinggal Yogyakarta. Hari Kurniawan dikenal sebagai praktisi atau ahli retrokognisi seperti penjelajah waktu. Hari Kurniawan lebih dikenal dengan nama panggilan “Om Hao”. Nama Om Hao mulai populer dikenal masyarakat luas setelah dirinya diundang oleh sejumlah kreator konten lain, dan juga ke dalam beberapa acara di stasiun televisi swasta. Om Hao diketahui telah menerbitkan beberapa buku, seperti Jogja Hidden Story, Djawa Hidden Story, dan Keluarga Tak Kasat Mata.
Anggota Kisah Tanah Jawa selanjutnya, yakni Bonaventura D. Genta. Genta diketahui menulis kisah Keluarga Tak Kasat Mata bersama dengan Om Hao yang diterbitkan pada tahun 2016. Namun, Genta diketahui telah memutuskan keluar dari tim Kisah Tanah Jawa pada awal tahun 2021.
Kemudian, ada Mada Zidan. Mada Zidan memulai karirnya sebagai seorang penulis. Ia merupakan salah satu penulis dibalik karya novel yang berjudul Jogja Hidden Story, yang diterbitkan pada 2016. Mada Zidan bergabung dengan Om Hao dan Bonaventura D. Genta untuk menyusun sebuah seri buku yang berjudul “Kisah Tanah Jawa”.
Saat ini, total anggota tim Kisah Tanah Jawa diketahui mencapai 11 orang, dengan posisi di berbagai lini yang dapat berubah-ubah. Kisah Tanah Jawa hingga saat ini masih memproduksi video penelusuran yang ditayangkan secara rutin di platform Youtube. Kisah Tanah Jawa dikenal selalu merepresentasikan hasil penelusuran dengan rapi dan nyata. Sebab, mereka benar-benar terjun sendiri ke lapangan, untuk menyelidiki berbagai misteri, dengan kemampuan spesial yang dimiliki oleh Om Hao.
Konten Kisah Tanah Jawa juga tidak hanya membahas dari sisi klenik, tetapi juga memberikan penjelasan lebih lanjut dari sisi sejarah, bahkan Om Hao juga terkadang membahas kasus tersebut dengan sudut pandang dari sisi ilmu sipil. Jadi, konten yang Kisah Tanah Jawa buat bukan sekedar konten horor biasa, tetapi memuat banyak pengajaran di dalamnya.
Selain sebagai kreator konten di YouTube, kisah Tanah Jawa juga telah melahirkan 2 seri novel yang terdiri atas 5 novel. Seri yang pertama terdiri atas 2 novel, yakni Kisah Tanah Jawa dan Jagat Lelembut. Kemudian, seri novel yang kedua terdiri atas 3 novel, yakni Pocong Gundul, Bank Gaib, dan Unit Gaib Darurat.
Sinopsis Novel Pocong Gundul
Novel Pocong Gundul akan membahas sebuah fenomena yang sempat terkenal di daerah Jawa. Ini adalah kisah tentang sosok yang sangat menakutkan, yang mengganggu kehidupan manusia yang berada di sekitarnya. Ini adalah kisah tentang pocong yang bernama Walisdi. Semasa hidupnya, Walisdi menyandang profesi sebagai dukun ilmu hitam yang mandraguna. Dia memiliki kekuatan magis yang luar biasa, maka dari itu namanya dikenal oleh masyarakat sekitar.
Kekuatannya yang luar biasa itu telah dibuktikan oleh para “pasien” yang meminta bantuan jasanya. Segala hal yang dilakukan oleh Walisdi selalu mujarab atau berhasil memuaskan para pasiennya. Baik itu teluh, pengasihan, pelet, dan lain sebagainya. Masyarakat sekitar sering menyebutnya sebagai dukun sakti.
Sebelum Walisdi meninggal dunia, dia sempat menyampaikan pesan kepada istrinya bahwa dia tak ingin tali pocongnya dilepas semua. Ia hanya ingin tali pocong bagian kepala saja yang dilepas. Hal ini dilakukannya, karena ia telah membuat sebuah perjanjian dengan sosok gaib banaswati.
Akibat semasa hidupnya yang selalu berkutat dengan ilmu hitam dan dunia gaib, ketika Walisdi meninggal, ia seperti membawa suatu energi yang memberinya sebuah kekuatan atau energi yang begitu kuat. Maka itu, meskipun Walisdi telah meninggal, ia dapat berinteraksi, juga mengganggu manusia. Ia dikenal sebagai sosok gaib yang energinya paling kuat.
Walisdi.
Walisdi.
Walisdi.
Sebut nama itu tiga kali sambil memejamkan mata. Itu adalah cara yang paling mudah untuk memanggil sosok Pocong Gundul. Ia bisa datang ketika kita memikirkannya.
Kelebihan Novel Pocong Gundul
Sebagai salah satu karya yang ditulis Kisah Tanah Jawa, kualitas novel Pocong Gundul ini tak perlu diragukan lagi. Novel Pocong Gundul memiliki sejumlah kelebihan. Kelebihan yang pertama, dari premis kisah ini sendiri yang bukan hanya menceritakan tentang sosok pocong gundul yang meneror manusia, tetapi juga menyajikan sejarah kehidupan yang membentuk sosok tersebut.
Kemudian, latar kisah pocong gundul ini dekat dengan mitos yang berkembang di masyarakat, yang kemudian dapat membuat pembaca merasa familiar dan bisa membayangkan kisah ini secara lebih nyata. Sosok pocong gundul ini dikenal mendiami sebuah sekolah yang angker, karena katanya sekolah itu dahulu adalah kuburan. Latar yang familiar dengan masyarakat ini semakin memperjelas imajinasi pembaca dalam memvisualisasikan kisah ini.
Kemudian, tim Kisah Tanah Jawa juga memberikan ilustrasi yang mendukung kisah ini menjadi semakin menyeramkan. Ilustrasi sosok yang tidak enak untuk dilihat karena menyeramkan ini dapat membuat pembaca terbayang-bayang dan merinding. Ini menjadi sebuah kelebihan, karena ilustrasi ini mampu menyampaikan gambaran yang sangat jelas kepada pembaca.
Seperti yang telah dijelaskan dalam bagian profil Kisah Tanah Jawa, tim KTJ dikenal selalu menyajikan pembelajaran dibalik konten yang dibuatnya. Termasuk juga dalam novel ini, tim KTH menyajikan sejumlah informasi yang dapat menambah pengetahuan pembaca. Di dalam novel ini, tidak hanya diceritakan tentang pocong gundul saja, tetapi diceritakan juga tentang sosok-sosok lain yang tingkatannya berada di bawah pocong gundul itu.
Seluruh sosok itu dibahas satu per satu. Selain mengulik sosok mistis lain, kisah ini juga menjelaskan langkah demi langkah bagaimana proses untuk dapat menjadi pocong. Hal ini menjadi sebuah pembelajaran baru bagi pembaca yang beragama non muslim.
Secara keseluruhan, novel Pocong Gundul ini menyajikan kisah yang penuh dengan kengerian, sangat tragis, tetapi dapat dinikmati. Sebab, narasi kisah ini tidak seluruhnya menyeramkan. Kisah ini juga masih memiliki unsur komedi di dalamnya. Maka itu, novel Pocong Gundul ini dinilai sebagai novel horor yang menghibur.
Kekurangan Novel Pocong Gundul
Selain kelebihan, novel Pocong Gundul ini juga memiliki kekurangan. Kekurangan pada novel ini terletak pada masih didapatkannya sejumlah kesalahan penulisan. Selain itu, novel ini menggunakan diksi yang puitis dan berima. Hal ini dinilai kurang cocok untuk kisah seperti ini.
Pesan Moral Novel Pocong Gundul
Melalui kisah Pocong Gundul ini, kita dapat mengetahui bahwa sejatinya, tak ada manusia yang dilahirkan jahat. Semua manusia itu pada awalnya baik, hanya saja pengalaman hidup mereka menempa mereka secara berbeda. Seperti Walisdi yang pada awalnya merupakan sosok yang polos, tetapi sedari kecil diperlakukan secara tidak baik. Maka itu, ia tumbuh dengan membawa dendam, dan akhirnya menjadi sosok yang jahat.
Hal ini mengajarkan kita untuk hendaknya selalu berbuat baik kepada sesama, siapa pun itu. Sebab, segala sesuatu yang kita lakukan dapat memberikan pengaruh kepada orang-orang sekitar. Terutama kepada orang tua, hendaknya dapat membimbing dan memperlakukan anak, supaya dapat tumbuh menjadi pribadi yang baik.
Nah, itu dia Grameds ulasan novel Pocong Gundul karya Kisah Tanah Jawa. Gimana? Apakah kalian sudah siap mengenal sosok Walisdi sang pocong gundul? Bagi kalian yang sudah siap, yuk langsung saja dapatkan novel ini hanya di Gramedia.com. Selamat membaca!
Rating: 4,02
- Review Novel My Youth
- Review Novel Membunuh Commendatore
- Review Novel Misteri Pasukan Cambyses
- Review Novel Some Kind of Summer
- Review Novel Tales of Mystery and Terror
- Review Novel Hujan Bulan Juni
- Review Novel The Woman in Cabin 10
- Review Buku Jalan Panjang untuk Pulang
- Review Novel Sewu Dino
- Review Novel Kisah Misteri Enola Holmes: Misteri Buket Bunga Kematian
- Review Novel Kisah Misteri Enola Holmes: Misteri Nona Bertangan Kidal
- Review Novel Novel Kisah Misteri Enola Holmes: Kasus Hilangnya Sang Marquess
- Review Novel Ranjat Kembang
- Review Novel Urban Thriller: Playing Victim
- Review Novel The Dead Returns
- Review Novel And The There Were None (Lalu Semuanya Lenyap)
- Review Novel Kelab dalam Swalayan
- Review Novel Pocong Gundul
- Review Murder At Shijinso
- Review Novel Karavansara
- Review Novel A Thousand Splendid Suns
- Review Buku The Joy Of Missing Out
- Review Buku Limitless
- Review Novel Midnight Restaurant
- Review Buku Mengapa Luka Tidak Memaafkan Pisau
- Review Novel Pembunuhan di Nihonbashi
- Review Novel Pertempuran Lain Dropadi
- Review Buku Sepotong Hati di Angkringan