in

Review Novel Retak Azhara Natasya: Terbentur Tembok Kepercayaan

Novel Retak Azhara Natasya – Grameds yang menggemari novel-novel Indonesia pasti sudah tidak lagi asing dengan platform bernama Wattpad. Di sana, kita bisa membaca berbagai jenis karangan dalam berbagai genre kesukaan. Bisa dipastikan, kita tidak akan pernah kehabisan bahan bacaan di platform ini.

Yang menarik, banyak dari novel-novel asal Wattpad mampu tembus ke pasar buku fisik karena kesuksesannya di platform online ini. Di antara ratusan novel Wattpad yang berhasil memikat penerbit untuk mempublikasikan tulisan mereka secara cetak, salah satu yang tersukses datang dari pengarang Azhara Natasya dan novelnya berjudul Retak.

Di Wattpad, sang pengarang kali pertama mempublikasikan novel ini pada 20 April 2020, dan baru berakhir pada 17 Agustus 2020. Dalam rentang waktu hampir 3 bulan, Azhara secara konsisten berhasil menulis 48 part. Dan tidak perlu menunggu lama hingga akhirnya dia bisa melihat kesuksesan dari novelnya di platform tersebut.

Novel Retak karya Azhara Natasya sudah dibaca sebanyak 16,6 juta kali, serta mendapat 4,8 juta votes dari pengguna Wattpad. Tidak hanya itu, novel ini juga sempat berhasil menempati ranking 1 sebagai novel yang paling banyak dibaca di berbagai kategori.

Terhitung, novel Retak menempati posisi 1 dalam kategori “Love” dan “Popular”, masing-masing di tanggal 13 Oktober 2020 dan 8 November 2020. Selain itu, novel ini juga berhasil menempati ranking 2 dalam kategori “Keluarga” pada tanggal 6 Juli 2020 dan kategori “Agama” pada tanggal 2 Desember 2020.

Akhirnya, mimpi bagi banyak penulis Wattpad bisa terwujud. Memasuki awal tahun 2021, tepatnya tanggal 16 Februari, penerbit buku PENERBIT DREAM CATCHER menerbitkan novel Retak dalam bentuk fisik, dengan jumlah halaman sebanyak 400.

Profil Penulis Novel Retak Azhara Natasya

Seluruh kredit tentu wajib diberikan kepada sang penulis, yakni Azhara Natasya itu sendiri. Dia mampu meracik cerita berkelas dan penuh dengan emosi, sehingga novelnya banyak diminati oleh orang-orang, khususnya bagi kalangan dewasa muda.

Perempuan kelahiran 24 Desember ini memiliki rekam jejak yang cukup mentereng di Wattpad, lho! Ternyata tidak hanya novel Retak saja yang sudah dia garap di platform tersebut. Terhitung Azhara Natasya juga sudah menulis novel-novel lain yang mampu mengundang minat banyak pembaca.

Selain novel Retak, Azhara Natasya juga merupakan penulis novel My Sweet Doctor yang tidak kalah sukses dari novel Retak. Selain mendapatkan 12.9 juta pembaca dan juga 615 ribu votes, novel bergenre romance comedy ini juga berhasil mendapatkan peringkat 1 dalam kategori “SMA” selama 2 minggu berturut-turut, lho.

My Sweet Doctor juga merupakan novel pertama milik Azhara Natasya yang diterbitkan secara cetak. Lebih dari itu, novel berjumlah 57 part ini bahkan mendapatkan adaptasi serial dalam aplikasi streaming Genflix pada 12 November 2021 kemarin.

Selain My Sweet Doctor, Azhara Natasya juga menulis sejumlah novel lain di akun Wattpad pribadinya bernama @AzharaNatasya ini. Beberapa di antaranya yaitu Before You Leave, Om Sultan!, Untukmu, Syurgaku, dan Rewrite. Tulisan-tulisan miliknya cukup digemari oleh banyak pengguna Wattpad.

Natasya Azzahra merupakan sosok yang aktif menulis di dalam platform tersebut. Hingga saat ini, dirinya masih sering menulis dan mempromosikan karya tulisannya di akun media sosial pribadi. Novel terkini yang ditulis oleh perempuan yang satu ini pun berjudul Devananta.

Meskipun target pembacanya berupa kalangan remaja hingga dewasa muda, novel-novel buatan Natasa Azzahra tidak terpaku pada 1 genre saja. Setiap novel mengangkat tema dan topik yang berbeda. Dirinya juga tidak segan menggunakan formula baru ketika menulis judul baru.

Sinopsis Novel Retak karya Azhara Natasya

Novel Retak sendiri seperti yang Grameds sudah ketahui bukanlah karya pertama dari Azhara Natasya. Ini merupakan novel keempat yang dia tulis di platform Wattpad. Karya yang satu ini berbeda dengan novel My Sweet Doctor dan novel Rewrite, di mana keduanya memiliki genre romance comedy.

Karya Azhara Natasya kali ini memiliki nuansa yang cukup berat dibandingkan dengan novel-novel sebelumnya. Novel Retak membahas seputar keluarga, persahabatan, dan tentunya, drama percintaan. Tokoh utamanya bernama Gladys, remaja perempuan yang masih duduk di bangku SMA.

Dahulu, hidupnya penuh dengan kebahagiaan dan kehangatan di dalam lingkungan keluarganya. Namun, kehidupan Gladys berubah 180 derajat kala sang kakak meninggal. Tidak pernah lagi Gladys merasakan yang namanya lingkungan keluarga bahagia.

Lebih buruk, Gladys dianggap sebagai biang kerok kematian kakaknya tersebut. Ini membuatnya dikucilkan oleh seluruh anggota keluarganya. Tidak pernah lagi Gladys bisa merasakan dan melakukan hal-hal yang dahulu dia bisa rasakan dan lakukan bersama keluarganya tersebut.

Ketika Gladys mendapat nilai tertinggi di sekolah misalnya. Alih-alih mendapat pujian dari kedua orang tuanya, Gladys justru malah mendapat cacian dan amarah dari dua sosok yang seharusnya menjadi sumber motivasi dan kebahagiaannya.

Apa yang akan Grameds katakan dan lakukan jika diperlakukan seperti itu oleh orang tua sendiri? Mungkin kalian berpikir untuk membela diri dan meminta orang tua kalian untuk berhenti memperlakukan kalian dengan cara seperti itu. Tentu saja Gladys juga ingin melakukan hal tersebut.

Gladys tidak meminta apa-apa. Dirinya hanya berharap agar bisa bermanja-manjaan dengan sang papa, dan menjadi putri kebanggan sang mama. Namun, Gladys tidak bisa mengatakan hal tersebut kepada orang tuanya, terlebih setelah insiden yang melibatkan dirinya dan tewasnya sang kakak.

Sayangnya dunia ini tidak sebaik itu bagi remaja ini. Tidak hanya di rumahnya saja, Gladys juga harus menghadapi perundungan di sekolahnya. Kedua tempat yang dia harus hadapi hampir setiap hari, terasa seperti neraka dan perlahan itu membebani kehidupan sehari-harinya.

Lantas, apakah ada tempat di mana Gladys bisa menjadi sosok yang bebas dan tanpa beban? Rupanya, tempat tersebut rupanya berwujud laki-laki bernama Aldo, remaja populer di sekolah Gladys yang merupakan kapten ekstrakurikuler basket. Sepertinya tidak ada yang tidak mengenal laki-laki ini.

Keberadaan Aldo menjadi tempat pelarian bagi Gladys untuk berkeluh kesah, dan menjadi pendukung di dalam hidupnya. Lama kelamaan, rasa pertemanan di antara keduanya tumbuh menjadi rasa cinta antara satu sama lain. Sayangnya, keduanya terhalang tembok yang amat besar untuk mewujudkan hubungan lebih dari sekadar berteman.

Tembok besar bernama “perbedaan keyakinan” ini seharusnya bukan sesuatu yang tidak asing di telinga Grameds. Halangan ini menjadi sesuatu yang sudah menghambat atau bahkan merusak hubungan banyak pasangan. Dan Gladys serta Aldo tidak luput dari tembok besar ini.

Lantas, apa yang akan Gladys lakukan untuk menghadapi halangan ini? Akankah dirinya berusaha menerobos maju dan menghancurkan tembok tersebut demi cintanya kepada Aldo? Atau justru dirinya akan berputar arah karena lebih memilih keyakinannya yang sudah dianut sejak dini?

 

Kelebihan Novel Retak Karya Azhara Natasya

Dari sinopsis novel Retak karya Azhara Natasya ini, Grameds mungkin bisa menyimpulkan bahwa cerita yang tersaji di dalamnya memiliki kompleksitas. Terdapat banyak lapisan cerita yang ingin disampaikan penulis terhadap pembacanya. Dan semua tertuang ke dalam novel ini.

Pokok bahasan seperti masalah keluarga, cinta tapi beda agama, serta perundungan di sekolah, bukanlah sesuatu yang asing bagi Grameds. Dan novel Retak menunjukan sejumlah problematika dalam kehidupan sehari-hari, yang kali ini dialami oleh sosok gadis malang tersebut.

Kejadian yang menimpa Gladys bisa jadi menimpa sejumlah orang di sekitar kita. Meskipun belum tentu semua yang Gladys rasakan menimpa satu orang yang sama, tetapi kemungkinan bahwa peristiwa ini terjadi kepada orang-orang dekat tidak dapat dibilang tipis.

Malah, terkadang kita tidak tahu menahu apa yang dirasakan orang tersebut karena mereka menyembunyikan luka mereka dengan baik. Novel Retak seakan menjelaskan kepada pembacanya bahwa peristiwa di dalam karya fiksi ini nyata adanya, dan terkadang bisa terjadi kepada sosok yang amat dekat dengan kita.

Kita tidak lagi bisa berdiam diri dan bersikap masa bodoh terhadap lingkungan masing-masing. Ada kalanya orang tersebut berusaha untuk meminta tolong, namun tidak sanggup karena satu dan lain hal. Jika kita tidak dapat membantu, setidaknya cukup berbuat baik dan jangan memperkeruh keadaan sudah lebih dari cukup.

Sosok Gladys di buku ini dideskripsikan sebagai gadis remaja tangguh kendati peristiwa yang dia alami. Tentu ada kalanya dia menunjukan sisi lemahnya dihadapan orang yang dia percaya, yaitu Aldo dan dirinya sendiri. Namun, Gladys tetap berusaha melangkah maju dan menjalani hari-harinya seperti biasa.

Novel Retak menginspirasi pembacanya untuk tetap semangat menjalankan hidup kendati banyaknya rintangan di depan kita. Mungkin ada momen di mana Grameds ingin menyerah kepada nasib. Namun, patut diingat bahwa tidak ada tantangan dan kesulitan yang bersifat abadi.

Dan dari paragraf sebelumnya, Grameds dapat berharap akan hanyut terbawa dalam arus cerita novel ini. Akan ada arus deras yang membuat jantung kalian berdegup kencang. Tetapi, terdapat juga arus pelan yang akan membuat jantung Grameds berdegup secara perlahan, membuat kalian merasa tenang dan nyaman ketika membacanya.

Kekurangan Novel Retak Karya Azhara Natasya

Tentunya setiap karya memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Hal-hal positif yang sudah dituliskan pada sub-bab sebelumnya memang merupakan sesuatu yang bersifat objektif. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa terkadang objektivitas dapat dipengaruhi oleh pandangan pribadi.

Ini menyebabkan pandangan seseorang terhadap suatu karya, baik itu karya tulis, karya visual, maupun karya kriya, akan berbeda satu dengan lainnya. Dan tentunya tidak ada yang salah dengan perbedaan pendapat tersebut. Tiap orang bebas beropini terkait bagus atau tidaknya suatu karya.

Dalam novel Retak misalnya, di mana mungkin ada orang-orang yang menganggap banyaknya klise di dalam tulisan ini. Klise di dalam novel sendiri bukanlah sesuatu yang buruk dan harus dihindari. Klise yang baik justru akan membuat tulisan seseorang akan semakin menarik.

Namun, ada kalanya ketika sebuah novel terlalu banyak klise, cerita di dalamnya dapat lebih mudah diprediksi, sehingga terkadang menghilangkan elemen kejutan di dalamnya. Bagi Grameds yang sudah memiliki banyak pengalaman membaca novel seperti ini, seharusnya tidak sulit menebak alur dari cerita novel.

Selain itu, meskipun Azhara Natasya menawarkan sesuatu yang baru bagi pembaca setianya, cerita di dalam novel Retak bukanlah sesuatu yang tidak bisa ditemukan di dalam novel-novel lain. Ini lagi-lagi menyebabkan tidak sedikit pembaca yang merasa sudah sering melihat novel dengan formula seperti ini.

Jika Grameds menginginkan novel dengan alur unik dan belum pernah dilihat sebelumnya, novel Retak mungkin belum bisa memberi yang kalian inginkan. Meskipun begitu, novel ini tetap mampu menjadi bahan bacaan bagi Grameds yang menyukai membaca novel dengan tema berat.

Pesan Moral dalam Novel Retak Karya Azhara Natasya

Terlepas dari segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh novel ini, harus diakui bahwa novel Retak memiliki sejumlah pesan moral berharga di dalamnya. Dengan berbagai tema yang diangkat, Azhara Natasya berhasil menyampaikan harapannya bagi pembaca.

Memang tidak mudah untuk melepas sesuatu dari masa lalu. Namun, kenyataan pahitnya adalah bahwa hal-hal yang ada di masa lalu tidak akan bisa pergi ke masa kini. Tidak peduli seberapa besar keinginan manusia untuk memanggil sesuatu dari masa lalu tersebut dan membawanya ke masa kini.

Kita harus belajar melepas masa lalu, belajar hidup di masa kini, dan mulai menatap masa depan. Suatu saat akan tiba waktunya di mana seseorang harus merelakan masa lalu mereka. Mereka akan dipaksa untuk menghadapi kenyataan bahwa waktu akan terus bergerak, dan tidak ada yang bisa menghentikan itu.

Berdamai dengan masa lalu dan menerima keadaan, merupakan salah satu bentuk pengorbanan dari orang yang terluka. Novel Retak juga mengajarkan kita untuk siap berkorban demi mencapai tujuan dan keinginan kita, sekecil atau sebesar apapun keinginan tersebut.

Dan tentunya pengorbanan ini tidak hanya berlaku dalam ranah percintaan saja. Bentuk pengorbanan yang diceritakan di dalam novel ini juga bisa diaplikasikan dalam berbagai macam aspek dalam kehidupan sehari-hari. Hanya saja, apakah Grameds mampu berkorban demi keinginan masing-masing?

Dan seperti yang sudah dibahas, novel Retak juga mengingatkan kita untuk selalu berbuat baik kepada sesama, tanpa memandang bulu. Kita tidak pernah tahu apa yang seseorang alami dalam keseharian mereka. Lebih buruk, mereka juga belum tentu bisa menceritakan keadaan mereka karena alasan pribadi.

Sungguh tidak elok jika kita bersikap masa bodoh tanpa memperdulikan perasaan orang lain. Bukankah manusia tercipta untuk hidup berdampingan dan saling menolong satu sama lain? Setidaknya, dengan bersikap baik kepada sesama, kita tidak menambah beban yang tidak perlu terhadap orang tersebut.

Kesimpulan

Novel Retak karya Azhara Natasya menceritakan kehidupan gadis remaja bernama Gladys, yang harus menghadapi kucilan dari keluarga, serta rundungan dari teman-teman sekolahnya. Meskipun begitu, Gladys mampu menemukan setitik kebahagiaan dalam sosok kakak kelas bernama Aldo.

Meskipun begitu, bukan berarti semua masalah akan usai begitu saja. Kali ini Gladys dihadapkan dengan situasi di mana sang perempuan harus memilih antara kakak kelas yang dia cintai, atau kepercayaan yang dianut sejak kecil. Mana yang akan Gladys pilih?

Novel ini memiliki kedalaman dalam penceritaannya, dan terdapat berbagai lapisan yang disajikan oleh sang penulis. Meskipun terdapat sejumlah kekurangan, novel Retak juga mempunyai sejumlah pesan moral di dalamnya, yang tentunya dapat membuka mata Grameds.

Jika Gramed tertarik untuk membaca novel Retak karya Azhara Natasya, Grameds bisa mendapatkannya di gramedia.com. Selain itu, Grameds juga bisa menemukan novel-novel lain persembahan dari Gramedia #SahabatTanpaBatas. Dengan produk-produk terbaik Gramedia, kamu bisa memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Sevilla Nouval Evanda

Written by Ananda