Septimus Head Syren – Bagi para pecinta novel serial yang bertemakan fantasi dan melibatkan banyak sihir, Anda mungkin sudah mengetahui novel yang satu ini. Bagi yang belum, novel yang satu ini dapat menjadi pilihan yang tepat. Septimus Heap #5: Syren merupakan novel karya Angie Sage yang menjadi buku kelima dari serial novel Magykal Septimus Heap. Novel ini dirilis pertama kali pada bulan September 2009.
Dalam buku kelima seri Magykal ini, Septimus berakhir di sebuah pulau yang sangat menawan, yang merupakan salah satu dari tujuh pulau yang terletak di laut yang berkilauan. Dia terdampar di sana bersama Spit Fyre, naganya yang terluka parah, juga bersama Jenna dan Beetle.
Ada beberapa hal aneh tentang pulau itu, termasuk seorang gadis Magykal bernama Syrah, mercusuar berbentuk kucing yang telah kehilangan cahayanya, dan kehadiran makhluk menakutkan yang bernyanyi untuk Septimus.
Apakah Septimus bisa lolos dari panggilan yang terus-menerus? Masalah kemudian muncul untuk Lucy dan Wolf Boy, yang telah terjerat dengan beberapa pelaut jahat di laut, juga menimpa Milo Banda, ayah Jenna, yang menyimpan peti harta karun misterius di palka kapalnya.
Pendongeng karismatik Angie Sage melanjutkan perjalanan Magykal Septimus Heap dengan lebih banyak petualangan yang membuat tertawa terbahak-bahak, pesona dan mantra yang lebih mempesona, dan pemahaman yang semakin mendalam tentang kehidupan batin seorang pahlawan muda.
Penasaran akan gambaran lebih lanjut novel ini? Yuk simak artikel ini hingga selesai! Di bawah ini akan diuraikan ulasan novel Septimus Heap #5: Syren.
Table of Contents
Profil Angie Sage – Penulis Novel Septimus Heap #5: Syren
Angie Sage adalah seorang penulis sastra anak-anak Inggris kelahiran 20 Juni 1952. Menurut biografi penerbitnya, Sage dibesarkan di Lembah Thames, London, dan Kent. Angie Sage telah hobi menulis sejak dirinya masih kecil.
Dia pernah mengisahkan bagaimana ayahnya yang merupakan seorang penerbit membawa pulang buku kosong, kemudian dia akan menulis dan mengilustrasikan ceritanya sendiri di dalamnya. Ketika beranjak dewasa, Angie mulai mempelajari dunia kedokteran, tetapi akhirnya malah pindah ke Sekolah Seni di Leicester untuk mempelajari desain grafis dan ilustrasi.
Ia pun menggunakan keterampilan dari proses belajarnya ini untuk mulai membuat ilustrasi buku. Novel pertamanya adalah yang pertama dalam seri Septimus Heap: Magyk. Angie Sage telah menikah dan dikaruniai dua orang anak perempuan bernama Laurie dan Lois.
Serial novel Septimus Heap telah memiliki total tujuh novel, yaitu:
- Septimus Heap, Book One: Magyk (dirilis 2005)
- Septimus Heap, Book Two: Flyte (dirilis 2006)
- Septimus Heap, Book Three: Physik (dirilis 2007)
- Septimus Heap, Book Four: Queste (dirilis 2008)
- Septimus Heap, The Magykal Papers (dirilis 2009)
- Septimus Heap, Book Five: Syren (dirilis 2009)
- Septimus Heap, Book Six: Darke (dirilis 2011)
- Septimus Heap, Book Seven: Fyre (dirilis 2013)
Kepopuleran serial ini seperti tidak ada habisnya, maka itu Angie Sage membuat sekuel dari serial ini yang berjudul TodHunter Moon. Serial novel ini adalah trilogi, yang terdiri atas TodHunter Moon, Book One: PathFinder (dirilis 2014), TodHunter Moon, Book Two: SandRider (dirilis 13 Oktober 2015), dan TodHunter Moon, Book Three: StarChaser (dirilis 11 Oktober 2016).
Selain itu, Angie juga telah merilis serial novel lain yang berjudul Araminta Spook. Serial novel ini juga terdiri atas tujuh novel dengan daftar sebagai berikut.
- Araminta Spook, Book One: My Haunted House (dirilis 2006)
- Araminta Spook, Book Two: The Sword in the Grotto (dirilis 2006)
- Araminta Spook, Book Three: Frognapped (dirilis 2007)
- Araminta Spook, Book Four: Vampire Brat (dirilis 2007)
- Araminta Spook, Book Five: Ghostsitters (dirilis 2008)
- Araminta Spook, Book Six: Gargoyle Hall (dirilis 2014 in the UK)
- Araminta Spook, Book Seven: Skeleton Island (dirilis 2015 in the UK)
Selain novel, Angie Sage juga memiliki karya lain berupa board books, yaitu Alphabet Express (1998), Number Bus (1999), Rainbow Rocket (2000), Animals on Safari (2000), Noah’s Ark (2000), Alphabet Bus (2001), Learning Bus (2001), Farmyard Families (2001), dan Sea Life Sub (2002).
Sinopsis Novel Septimus Heap #5: Syren
Cerita berawal di mana Queste berakhir. Jenna, Nicko, Snorri, Ullr, dan Beetle berada di pelabuhan yang dikenal sebagai Trading Post, tempat Jenna bertemu dengan ayahnya, Milo Banda, yang akhirnya membujuk mereka untuk bermalam di kapalnya. Kembali ke The Castle, Septimus mendapat promosi menjadi Senior Apprentice oleh Marcia Overstrand, karena menjadi satu-satunya penyihir magang yang menyelesaikan Queste.
Hal ini memungkinkan dia untuk memulai petualangannya sendiri. Petualangan Septimus pun dimulai saat dia merencanakan penerbangan sederhana di atas naganya, Spit Fyre, untuk menjemput teman-temannya dari Trading Post. Pada sekitar waktu ini, Bibi Zelda mengirim Wolf Boy dari Marram Marshes. Dia memberinya ujian yang menantang untuk menjadi Keeper pria pertama.
Begitu Wolf Boy pergi, Zelda mengambil Safe Charm, yang tampak seperti botol emas kecil berbentuk buah pir. Dia perlu mengirimkannya ke Septimus, tetapi pada saat dia tiba, Septimus sudah pergi. Akibat campur aduk yang tidak menguntungkan, Safe Charm jatuh ke tangan Merrin Meredith yang mencurinya dengan keyakinan bahwa itu adalah parfum langka.
Ketika dia melepas tutupnya untuk mengendusnya, jinee keluar darinya. “Jim Knee” begitu dia dipanggil oleh Merrin, memulai petualangannya sendiri. Sementara itu, Wolf Boy menabrak Simon Heap di Pelabuhan. Dia sedang mencari tunangannya Lucy Gringe yang hilang. Wolf Boy mendekati House of the Port Witch Coven.
Di sana, dia membaca surat Zelda yang menyuruhnya memberi makan makhluk bernama Grim dan memotong ujung tentakelnya. Port Witch membawanya ke dalam dapurnya dan membangunkan Grim yang merupakan gurita raksasa. Para penyihir melahirkan tawanan Lucy untuk diberikan kepada Grim.
Dengan berpura-pura memberi makan Lucy ke Grim, Wolf Boy dan Lucy melarikan diri dari coven. Mereka dikejar oleh penyihir senior, Linda, tetapi mereka melarikan diri dengan naik langsung ke kapal yang berangkat. Saat terbang menuju Trading Post, Septimus melihat sekumpulan tujuh pulau di laut dan mendengar suara yang memanggilnya.
Ia mengabaikan suara itu, dan melanjutkan perjalanannya dan mencapai kapal Milo, The Cerys. Di sana, Milo menunjukkan kepada Jenna sebuah peti besar yang penuh dengan tabung timah kecil yang dia nyatakan dibawa khusus untuk keselamatan Jenna. Jenna yang bosan dengan keramahan Milo memutuskan untuk meninggalkan kapal dan terbang pulang bersama Septimus dan Beetle di Spit Fyre.
Namun, ketika terbang pulang, mereka terjebak dalam badai yang parah. Mereka mencoba menemukan Cattrokk Light, sebuah mercusuar di tengah lautan, dan jatuh ke pulau terdekat, karena ekor Spit Fyre tersambar petir. Septimus mencoba yang terbaik untuk menyembuhkan ekornya dengan Physik, tetapi usahanya gagal.
Lalu, apakah perjalanan mereka bisa kembali pulang atau tersesat di suatu pulau? Temukan akhir cerita dari novel ini dan dapatkan bukunya dengan klik gambar di bawah ini
Kelebihan dan Kekurangan Novel Septimus Heap #5: Syren
Kelebihan Novel Septimus Heap #5: Syren
Kualitas novel serial Septimus Heap tentunya tak perlu diragukan lagi, termasuk novel Syren ini yang merupakan novel kelima dalam serial ini. Angie Sage menawarkan petualangan baru yang lebih mencekam dalam novel Syren ini. Kisah ini dipenuhi dengan aksi yang tak ada hentinya, plot cerita yang kaya dan memukau, dan berbagai narasi yang tak terduga dan saling berhubungan.
Seperti pada novel-novel sebelumnya, Angie Sage memberikan detail yang luar biasa pada kisah ini. Mulai dari penggambaran latar yang menakjubkan, suasana yang seru dan menegangkan, serta pergerakan setiap tokohnya. Ditambah dengan selipan humor yang menyegarkan, petualangan Septimus dalam novel ini semakin asyik dan bisa membuat pembaca penasaran.
Maka dari itu, walaupun novel ini cukup tebal, tetapi pembaca bisa menikmatinya dengan santai, karena terbawa kisah yang seru. Tokoh-tokoh dalam novel ini juga semakin banyak, tetapi masing-masing mempunyai peran dan karakter sendiri yang memiliki daya tarik. Interaksi antartokoh juga seru untuk diikuti.
Angie Sage juga menyelipkan beberapa ilustrasi yang memberikan gambaran lebih jelas akan bagaimana dunia tempat tinggal Septimus. Ilustrasi ini membuat visual novel ini menjadi lebih kaya dan tidak membosankan. Kemudian, tampilan sampul novel ini juga sangat indah. Sampul novel ini menggambarkan log kapal Syrah yang digunakan sebagai jurnal, dengan botol bersegel Jim Knee tergeletak di atasnya.
Versi terjemahan novel ini juga mudah dimengerti. Secara keseluruhan, Syren adalah novel yang menyenangkan, dan menjadi kelanjutan yang brilian dari serial novel ini. Bagi kalian yang mengikuti serial Septimus Heap, novel ini wajib kalian dapatkan.
Kekurangan Novel Septimus Heap #5: Syren
Oleh karena novel ini merupakan bagian dari serial, Anda tidak bisa mulai membaca novel ini tanpa membaca keempat novel sebelumnya. Sebab, cerita novel ini tidak bisa berdiri sendiri.
Selain itu, kekurangan dari novel Septimus Heap #5: Syren ini didapati pada awal cerita. Beberapa pembaca menemukan bahwa alur dari awal novel hingga kira-kita pertengahan novel cukup lambat sehingga pembaca merasa jenuh.
Pesan Moral Novel Septimus Heap #5: Syren
Dari novel Septimus Heap #5: Syren ini, kita dapat belajar bahwa kadang kala, keindahan lebih gampang menjerumuskan orang asing ke dalam bahaya. Seperti keindahan nyanyian Syren yang ternyata merupakan pancingan untuk melancarkan aksi jahat. Begitu juga, kita seringkali tergoda oleh berbagai penawaran keuntungan yang melibatkan perilaku tidak baik.
Septimus Heap juga mengajarkan untuk menghargai kejujuran, meskipun kejujuran itu mungkin membawa kepada situasi yang sulit. Namun, kejujuran adalah suatu hal berharga yang menunjukkan keberanian, tidak egois, dan keinginan untuk berbuat baik.
Grameds, itu dia ulasan novel Septimus Heap #5: Syren karya Angie Sage. Bagi kalian yang penasaran akan petualangan Septimus dan kawan-kawan dalam menghadapi Syren, yuk langsung saja dapatkan novel ini hanya di Gramedia.com!
Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Gabriel
- Review Buku Melihat Api Bekerja
- Review Buku Tarian Bumi, Sinopsis Hingga Kelebihan dan Kekurangannya
- Review Novel Mismatch
- Review Buku Merasa Pintar Bodoh Saja Tak Punya
- Review Novel Septimus Heap #5: Syren Karya Angie Sage
- Review Novel Lotus In The Mud
- Review Novel Cormoran Strike Series
- Review Novel If I Karya Bella Anjani
- Review Novel Waru Karya Aji Fauzi, Rudi Utomo, dan Mahya Bil Qisti
- Review Novel Caraval #1
- Review Novel The Hobbit
- Review Novel The Haze Inside Karya Aiu Ahra
- Review Novel Finn Karya Honey Dee
- Review Novel Good Omens
- Review Novel Raden Mandasia Si Pencuri Daging
- Review Novel Hantu Di Rumah Kosg
- Review Novel Cinta dalam Angka Karya Hammad Rosyadi
- Review Novel Laiba dan Nasir
- Review Novel Notasi
- Review Novel Invitation Only
- Review Novel Elegi Haekal
- Review Novel Dia Aurora
- Review Novel Kite Runner
- Review Novel Diamond Gang The Mission
- Review Novel Amoxylove
- Review Novel Antidote
- Review Novel Jendral Jevano
- Review Novel The Codex
- Review Novel Matt dan Mou
- Review Novel Little Women
- Review Novel Metropop: Mencari Simetri
- Review Novel Surat dari Bapak
- Review Novel 00.00
- Review Novel The Manager
- Review Novel Marple: Twelve New Stories
- Review Novel Hitam 2045
- Review Novel Minimarket yang Merepotkan