in

Review Novel Serein Karya Ameylia Falensia

Bagi kalian para pengguna Wattpad mungkin sudah tidak asing dengan nama Ameylia Falensia atau yang memiliki akun bernama ameysiaa. Mungkin dari kalian juga sudah tidak asing ketika melihat judul cerita “Serein”. Novel Serein merupakan novel yang ditulis oleh Anugrah Ameylia Falensia, penulis asal Makassar yang dikenal karena populer di platform Wattpad.

Hal ini dapat dipastikan ketika melihat jumlah pengikut akun Wattpad Ameylia Falensia sendiri yang telah memiliki total 423 ribu followers. Kisah Serein sendiri yang pada awalnya dipublikasi di akun Wattpad pribadinya, telah dibaca sebanyak 18,2 juta kali per hari ini, bulan Juni 2022. Maka dari itu, tak heran jika kisah ini kemudian dilirik oleh pihak penerbit untuk diterbitkan menjadi sebuah novel.

Kisah Serein dilirik oleh pihak penerbit ketika telah dibaca lebih dari 12 juta kali di Wattpad, dan akhirnya diterbitkan menjadi novel pada bulan Juni 2021 oleh penerbit Coconut Books. Novel Serein bergenre romantis, yang memuat kisah percintaan remaja, tetapi dibumbui oleh isu yang marak ditemukan di kalangan remaja juga.

Kisah Serein ini berpusat pada seorang gadis bernama Ocha Tuleshova yang baru saja masuk Sekolah Menengah Atas (SMA). Ocha mengambil jurusan IPA di SMA Crinay Jaya atau yang dikenal dengan sebutan SMA CriYa. Ocha adalah anak bungsu dari 3 bersaudara.

Ocha adalah gadis berparas cantik, tetapi wajah cantiknya itu tampak tidak memberikan keuntungan baginya. Tidak memberikan keuntungan dalam arti dirinya tidak terbebas dari penindasan teman-teman di sekolahnya. Ya, Ocha kerap kali ditindas, bahkan disebut sebagai gadis bullyable.

Ocha memiliki seorang kekasih yang juga menjadi teman yang selalu ada di sampingnya. Kekasih Ocha bernama Langit. Langit sangat mencintai Ocha sejak pandangan pertama, bahkan juga tergila-gila dengannya.

Namun, semesta tampaknya tidak berpihak pada Ocha. Segalanya hal yang ia miliki seperti direbut dari dirinya. Ocha bagaikan definisi dari manusia yang hidup tetapi dimatikan, bertahan tetapi disisihkan, berjuang tetapi dipatahkan.

Bagi kalian para penggemar kisah percintaan remaja, novel Serein ini dapat menjadi salah satu pilihan yang cocok bagi kalian. Yuk segera dapatkan hanya di Gramedia.com.

Sinopsis Novel Serein

Holiday Sale

Ocha Tuleshova adalah gadis berparas cantik yang baru saja masuk Sekolah Menengah Atas. Ocha mengambil jurusan IPA di SMA Crinay Jaya atau uang dikenal dengan sebutan SMA CriYa. Ocha merupakan anak bungsu yang memiliki 2 orang kakak.

Kakak yang pertama adalah laki-laki yang bernama Cakrawala. Sedangkan, kakak keduanya adalah perempuan yang bernama Violet. Ocha juga memiliki seorang kekasih bernama Langit.

Siapa yang tidak kenal dengan Ocha? Gadis bullyable yang selalu menjadi target empuk para predator penindas yang ada di sekolahnya. Wajah cantik yang dimilikinya ternyata tidak menjadi jaminan bagi Ocha untuk dapat bebas dari hal-hal negatif, termasuk penindasan.

Memiliki kakak pun ternyata tidak menjadi jaminan bagi dirinya bisa selamat dari semua hal itu. Bahkan ironisnya, sang kakak menjadi salah satu dari kumpulan penindas yang selalu siap sedia untuk menyerang Ocha kapan pun dan di mana pun, tidak mengenal waktu dan tidak mengenal tempat.

Mungkin dari kalian ada yang bertanya-tanya mengenai bagaimana gadis bullyable itu bisa memiliki pacar. Pacar Ocha, Langit memang sangat mencintai Ocha, bahkan sampai tergila-gila dengan gadis itu. Langit mencintai Ocha sejak pandangan pertama.

Langit bisa mencintai gadis itu setengah hidupnya, karena Ocha memiliki paras yang cantik dan perawakannya juga lembut. Di sisi lain, Ocha juga merasa sangat beruntung bisa memiliki pria itu di saat semua orang menjauhinya. Langit, si pria manis itu selalu bisa membuat Ocha tersenyum bahagia.

Langit adalah sosok pria yang baik, ia mencintai semua orang yang ada di dekatnya. Namun, ternyata hal itu menjadi sebuah bumerang tersendiri bagi Ocha. Langit berada dalam genggaman tangan kakaknya sendiri, Violet.

Suatu hari, hujan sudah reda dan Ocha secara perlahan berjalan menuju ke luar sekolah. Keadaan sekolah saat itu sudah lumayan sepi. Mungkin hanya tersisa beberapa orang saja yang sedang menunggu jemputan. Ocha dengan tenang berjalan di atas trotoar sambil menikmati tiupan angin yang membawa aroma hujan kepada wajahnya.

Hari itu seperti biasa, Ocha tidak pulang bersama Langit. Sebab, pacarnya itu memiliki kewajiban menjadi supir yang harus mengantar Violet kemana pun gadis itu mau. Sementara, Ocha akan pulang ke kontrakan dengan jalan kaki sendiri.

Ocha sudah merasa biasa menjadi yang nomor dua dalam hubungannya dengan Langit. Ketika Ocha sedang berjalan, tiba-tiba ada motor dari arah belakangnya yang berhenti tepat di sampingnya sambil membunyikan klaksonnya. Ocha spontan langsung menoleh ke arah motor itu.

Ternyata, orang yang mengendarai motor itu adalah Cakra, kakak sulungnya. Pria itu tampak memandang ke sekeliling sejenak, sehingga membuat Ocha juga ikut melihat ke sekelilingnya. Ocha kemudian menanyakan dengan nada pelan tentang ada apa kakaknya itu berhenti di tengah jalan.

Cakra secara to the point langsung bertanya balik, apakah Ocha tidak berniat untuk pulang? Dari pertanyaan itu, Ocha langsung mengetahui ke mana arah pembicaraan kakaknya ini. Ocha lantas menggelengkan kepalanya secara perlahan.

Ocha kemudian berkata bahwa dirinya belum siap. Gadis itu berbohong dengan kalimat yang baru diucapkannya tadi. Ocha sebenarnya sudah sangat siap dan sangat ingin untuk kembali ke rumah keluarganya itu.

Namun, Ocha merasa takut jika kehadirannya di rumah itu hanya akan membuka luka lamanya. Cakra kemudian menghela napas jengah. Emosi sang kakak ternyata terpincut oleh satu kalimatnya itu. Cakra kemudian langsung mengumpat dan mengatakan bahwa Ocha pengecut, ia yang membuat masalah, tetapi ia juga yang lari dari masalah itu.

Cakra kemudian kembali menancap gas sepeda motornya dan meninggalkan adik bungsunya sendirian di pinggir jalan. Ocha hanya bisa tersenyum, senyum yang tampak mewakili kesedihannya, senyum miris yang sejak tiga tahun lalu selalu terukir di wajahnya. Ocha kemudian melanjutkan perjalanannya untuk pulang ke kontrakan.

Gadis itu kemudian membaringkan tubuhnya di atas kasur setelah membersihkan badannya. Ocha lalu memejamkan matanya, dia kembali teringat dengan kejadian saat pulang sekolah tadi. Ocha sebetulnya sangat tau bahwa kakak sulungnya itu masih sangat peduli kepadanya.

Hanya saja, ego pria itu lebih besar dibandingkan dengan keinginannya untuk membawa Ocha kembali ke rumah keluarganya. Baru saja beberapa detik Ocha memejamkan mata, sebuah notifikasi tiba-tiba muncul di layar ponselnya. Hal itu kemudian membuat Ocha mengurungkan niat untuk tidur siang.

“Sudah makan? kalau belum aku jemput ya.” Satu kalimat saja dari orang itu mampu membuat energi Ocha kembali pulih. Bukannya lebay atau gimana, tetapi begitulah kenyataan yang ada. Itu adalah satu-satunya sandaran, motivasi, dan tiang kokoh yang dimiliki Ocha.

Ya, hanya pria itu, Langit seorang. Langit adalah satu-satunya orang yang mengetahui tentang segala cerita dan masalah keluarga Ocha, termasuk bagaimana hubungan Ocha dengan orang tuanya dan bagaimana hubungan Ocha dengan kedua kakaknya. Gadis itu kemudian langsung mengetik balasan di ponselnya sebelum akhirnya berganti baju dan bersiap untuk pergi makan bersama Langit.

Suara klakson yang kencang menginterupsi gerakan Ocha yang sedang menguncir rambutnya itu. Gadis itu kemudian sesegera mungkin menyudahi dandanannya dan langsung keluar kamar. Di depan kontrakannya, ia langsung kendapati Langit yang sedang menunggu dia di dalam mobil.

Gadis itu langsung masuk ke dalam mobil dan langsung duduk manis di samping Langit. Langit langsung menanyakan kepada Ocha mengenai ingin makan di mana hari itu sambil melajukan mobilnya menuju jalan besar. Ocha langsung menyarankan untuk makan di tempat biasa saja.

Gadis itu menggerak-gerakkan kepalanya mengikuti irama lagu yang diputar di dalam mobil Langit. Langit terlihat menatap wajah Ocha selama dua detik sebelum akhirnya dia kembali menatap jalan raya. Langit kemudian tiba-tiba meminta maaf kepada Ocha.

Ocha yang tidak merasa bahwa Langit melakukan kesalahan kepadanya langsung bertanya dengan heran. Ia mempertanyakan maksud dari permintaan maafnya itu. Langit kemudian menjelaskan bahwa ia meminta maaf, karena tadi dia tidak bisa membantu Ocha ketika dijailin oleh Violet saat jam istirahat.

Gadis itu kemudian terpaku sejenak sebelum akhirnya menghela napasnya. Ia kemudian menjawab “gapapa”. Ocha kemudian lanjut menjelaskan bahwa dia mengetahui bahwa Langit memang sudah bersahabat baik sejak dulu dengan kakak perempuannya itu, dan Langit sebaiknya santai saja, karena Ocha juga sudah biasa dijailin. Gadis itu kemudian menolehkan wajahnya ke arah jendela, agar Langit tidak bisa melihat perubahan ekspresi di wajahnya.

Ketika mereka sedang menikmati makan siangnya, Langit tiba-tiba saja mendapat telpon. Ternyata panggilan itu berasal dari Violet, dan Violet mengatakan bahwa dia sakit. Langit kemudian langsung meminta maaf lagi kepada Ocha selepas menutup panggilan itu.

Langit kemudian menjelaskan bahwa Violet sedang sakit dan tidak ada yang menjaganya, jadi Langit harus menjaga Violet. Langit bahkan tidak bisa menunggu untuk menyelesaikan makan siangnya. Ocha yang mendengar hal itu langsung menghela nafasnya dan mengambil tas selempang miliknya dari meja.

Tanpa sadar mata Ocha mulai terasa panas. Ia hanya tak habis pikir saja, bagaimana ia bisa mencintai pria yang sangat sayang kepada seseorang yang sangat membencinya. Apalagi, pacarnya sendiri itu malah menjadikan Ocha sebagai yang kedua dalam hubungannya sendiri.

Kelebihan Novel Serein

Sebagai salah satu novel best seller, novel Serein ini tentunya memiliki sejumlah kelebihan. Ameylia Falensia menuliskan kisah Serein ini dengan mengalir. Alurnya tidak terlalu cepat dan juga tidak terlalu lambat. Kisah Serein ini juga merupakan kisah yang ringan, tetapi ide ceritanya menarik.

Konflik yang disajikan terbilang cukup berani, karena menyinggung penindasan dan konflik keluarga. Ameylia Falensia juga mampu membangun karakter yang kuat, seperti tokoh Ocha yang penyabar, tokoh Violet yang dominan, dan Langit yang penyayang. Ameylia Falensia mampu menggambarkan karakter itu dengan baik melalui narasi yang baik.

Kisah Serein ini tidak hanya mengisahkan sebatas percintaan remaja saja, tetapi juga memiliki nilai kekeluargaan dan nilai moral. Maka dari itu, kisah ini memiliki sejumlah pesan moral yang dapat menjadi pembelajaran bagi para pembaca.

Kekurangan Novel Serein

Layaknya buku-buku lain, kesalahan penulisan adalah hal yang umum ditemukan. Begitu juga pada novel Serein ini, pembaca masih menemukan beberapa kesalahan pada penulisan. Namun, kesalahan penulisan tersebut tidak mengganggu proses membaca dan pemahamannya.

Pesan Moral Novel Serein

Penindasan adalah hal yang sangat berbahaya. Tampaknya memang sepele seperti mengejek saja, tetapi itu seperti membunuh jiwa seseorang. Sebab, mental seseorang dapat terganggu akibat ditindas. Seseorang akan mempertanyakan tentang dirinya sendiri, apakah sebenarnya dirinya berharga, dan lain sebagainya.

Maka dari itu, hindari tindak penindasan. Tindak penindasan juga tidak akan menguntungkan siapa-siapa. Ingat untuk selalu berbuat baik kepada siapa pun dan kasihi sesama.

Kita hendaknya dapat menjadi seseorang yang tegas. Seseorang yang dapat menyatakan keinginannya dan pendapatnya. Sebab, kita harus bisa membela diri kita sendiri. Kita tidak bisa membiarkan orang lain menghakimi diri kita.

Jika ada suatu permasalahan, hendaknya diselesaikan sampai tuntas. Jangan menyimpan rasa benci atau dendam yang berkepanjangan. Hal itu hanya akan memperkeruh masalah saja.

Bagaimana kelanjutan nasib Ocha? Yuk temukan jawabannya hanya dengan mendapatkan novel Serein karya Ameylia Falensia ini hanya di Gramedia.com.

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy