Shatter Me adalah novel thriller dystopian dewasa muda yang ditulis oleh Tahereh Mafi. Novel ini pertama kali diterbitkan pada 15 November 2011. Shatter Me adalah buku pertama yang mengawali serial novel ini. Buku kedua seri ini berjudul Unravel Me yang terbit pada 5 Februari 2013.
Buku ketiga berjudul Ignite Me, yang terbit pada 4 Februari 2014. Buku keempat berjudul Restore Me, terbit pada 6 Maret 2018. Buku kelima berjudul Defy Me, yang diterbitkan pada 2 April 2019. Buku keenam berjudul Imagine Me, yang diterbitkan pada 31 Maret 2020. Buku ketujuh dan terakhir berjudul Believe Me, yang diterbitkan pada 11 November 2021.
Tahereh Mafi menyatakan bahwa dia mendapatkan inspirasi untuk ketujuh buku itu dari ketertarikannya pada sifat manusia dan kemampuan kemanusiaan untuk mengatasi hambatan besar. Buku ini mengisahkan tentang Juliette, seorang gadis berusia 17 tahun yang memiliki sentuhan mematikan.
“Kau tak bisa menyentuhku”, kataku. Aku berbohong, hal itu tidak kukatakan kepadanya. Dia bisa menyentuhku, dan hal itu yang tak akan pernah aku katakan kepadanya. Namun, hal aneh dan buruk terjadi saat orang lain menyentuh saya.
Tak ada yang mengetahui mengapa sentuhan Juliette bisa menyebabkan kematian, tetapi The Reestablishment memiliki rencana untuk itu. Mereka ingin menggunakan Juliette sebagai senjata. Namun, Juliette memiliki rencananya sendiri.
Setelah hidup tanpa kebebasan sepanjang umurnya, Juliette akhirnya menemukan kekuatan untuk melawan. Untuk pertama kalinya, ia bisa menemukan masa depan dengan satu anak laki-laki yang ia pikir sudah hilang selamanya.
Novel Shatter Me ini masuk ke dalam daftar buku dewasa muda terbaik sepanjang masa karya BuzzFeed, juga disebutkan dalam kategori Children/ Young Adult di Arab American Book Awards. Bagi Grameds yang penasaran akan novel ini, yuk ketahui lebih banyak tentang buku ini dengan membaca artikel ulasan novel Shatter Me hingga selesai!
Table of Contents
Review Novel Shatter Me
Juliette Ferrars adalah seorang gadis berusia 17 tahun yang sentuhannya mampu melumpuhkan dan membunuh orang lain. Ia mampu mengambil energi organisme hidup. Juliette tinggal di rumah sakit jiwa, karena tiga tahun sebelumnya, ia membunuh seorang anak laki-laki di sebuah toko dengan sentuhannya yang tidak biasa.
Jelas bahwa Juliette setengah gila, baik karena isolasi yang berkepanjangan, juga karena takut pada dirinya sendiri. Ia berulang kali memimpikan seekor burung dan menulisnya di buku catatan kecil. Tiba-tiba, untuk pertama kalinya, Juliette mendapat teman satu sel bernama Adam Kent.
Dia mengingatkan Juliette pada seseorang, tetapi dia meyakinkan dirinya sendiri bahwa tidak mungkin dia pernah mengenalnya. Dia menunjukkan kepada Adam bagaimana cara tinggal di rumah sakit jiwa, seperti tidak langsung memakan makanan yang mendidih, dan kapan penghuni rumah sakit jiwa diizinkan untuk mandi.
Suatu hari, The Reestablishment, sebuah pemerintahan yang memiliki kontrol atas dunia, datang untuk Juliette. Terungkap bahwa Adam adalah seorang prajurit untuk Aaron Warner, pemimpin Sektor 45 dari The Reestablishment.
Warner, yang juga putra dari Panglima Tertinggi The Reestablishment, mengajukan tawaran kepada Juliette yang mencakup dia bisa keluar dari rumah sakit jiwa secara bergiliran jika ia bersedia menyiksa setiap tahanan dengan sentuhannya sebagai senjata untuk The Reestablishment.
Warner ingin merasakan efek penuh dari kekuatan Juliette, tetapi dia menolak untuk menyentuh atau menyakitinya, jadi dia memaksanya untuk menyiksa seorang tentara bernama Jenkins dan seorang anak kecil melalui ruang penyiksaan simulasi. Selama penahanannya, Juliette mengembangkan hubungan romantis dengan Adam.
Terungkap bahwa Adam mengenal Juliette sebelum ke rumah sakit jiwa, dan jatuh cinta padanya, dan bahwa dia dapat menyentuh Juliette tanpa disakiti atau dibunuh. Adam akhirnya membantu Juliette melarikan diri dari Warner, dan saat mereka melarikan diri, tangan Warner menyentuh pergelangan kaki Juliette, mengungkapkan bahwa Warner juga dapat menyentuh Juliette tanpa konsekuensi.
Adam dan Juliette melarikan diri ke tempat tinggal James, saudara laki-laki Adam yang berusia 10 tahun, sebuah apartemen kecil yang dibantu oleh Adam. James diasuh oleh orang lain karena Adam harus tinggal bersama tentara lainnya, dan sepengetahuan sang kakak, kedua orang tuanya telah meninggal.
Selama menghabiskan waktu bersama, Adam mulai posesif terhadap Juliette. Salah satu rekan prajurit Adam, Kenji Kishimoto, muncul mengklaim bahwa Warner telah menyiksanya untuk mengetahui keberadaan Adam dan Juliette. Kenji mengatakan bahwa dia mengetahui tempat yang aman di mana mereka dapat melarikan diri, dan mereka menyusun rencana.
Juliette dan Adam pun berpisah dengan Kenji dan James, tetapi Adam dan Juliette ditangkap dan Warner menembak Adam. Warner menyeret Juliette ke ruang kelas yang ditinggalkan dan memberi tahu Juliette bahwa dia mencintainya.
Warner mencium Juliette, jadi dia merayunya untuk mengambil pistol darinya. Dia tidak menembaknya secara fatal. Dia menemukan Adam di rumah jagal, dan mereka melarikan diri, meskipun keadaan kaki Adam terluka parah.
Mereka bertemu dengan Kenji dan James, yang diberi obat penenang oleh Kenji supaya dia tidak trauma dengan kondisi Adam. Terungkap bahwa Kenji adalah anggota dari Pemberontakan melawan The Reestablishment, yang disebut Omega Point. Adam, Juliette, dan James direkrut oleh, lalu bergabung dengan Pemberontakan.
Profil Tahereh Mafi – Penulis Novel Shatter Me
Tahereh Mafi adalah seorang penulis Amerika yang tinggal di Santa Monica, California. Tahereh Mafi dikenal karena melahirkan banyak karya fiksi dewasa muda. Tahereh Mafi lahir pada 9 November 1988, di sebuah kota kecil di Connecticut.
Tahereh Mafi adalah anak bungsu di keluarganya dan memiliki empat orang kakak laki-laki. Orang tua Tahereh Mafi merupakan imigran dari Iran. Ketika ia berusia 12 tahun, Mafi pindah bersama keluarganya ke California Utara. Kemudian pada usia 14 tahun, mereka pindah ke Orange County.
Tahereh Mafi merupakan lulusan dari University High School di Irvine, California. Dia kemudian melanjutkan studinya di Soka University of America di Aliso Viejo, California. Mafi memiliki berbagai tingkat kompetensi dalam delapan bahasa yang berbeda.
Ia belajar di berbagai negara, seperti Barcelona, dan ????Spanyol selama satu semester di perguruan tinggi. Selama perjalanan ini tersebut, ia memiliki kesempatan untuk sepenuhnya tenggelam dalam bahasa Spanyol.
Tahereh Mafi menyatakan bahwa sebelum dia menulis novel pertamanya, Shatter Me, dia telah menulis lima manuskrip untuk lebih memahami cara menulis buku. Shatter Me akhirnya berhasil diterbitkan pada 15 November 2011. Hak film untuk adaptasi kisah Shatter Me telah dibeli oleh 20th Century Fox.
Selain serial novel Shatter Me, Tahereh Mafi juga telah melahirkan berbagai karya lainnya, yaitu:
- Furthermore series
- Furthermore (2016)
- Whichwood (2017)
- This Woven Kingdom series
- This Woven Kingdom (2022)
- These Infinite Threads (2023)
- A Very Large Expanse of Sea (2018)
- An Emotion of Great Delight (2021)
- Unite Me (2014) (kompilasi dari Destroy Me and Fracture Me)
- Find Me (2019) (kompilasi dari Shadow Me and Reveal Me)
Kelebihan Novel Shatter Me
Kita bisa mengetahui bahwa novel Shatter Me ini menawarkan premis cerita yang sangat menarik. Ini adalah kisah fantasi, tetapi masih realistis. Shatter Me ini juga diperkaya dengan kisah cinta Juliette yang manis dan rumit.
Tahereh Mafi dinilai menggabungkan kisah psikologis dengan kisah aksi dan petualangan dalam novel debutnya ini. Gabungan ini menghasilkan bacaan yang mencekam dan membuat pembaca mampu merasakan adrenalin ketika membacanya.
Plot cerita ini dibangun dengan melodramatis. Banyak adegan yang tepat untuk membuat pembaca deg-degan, tetapi tidak terlalu mengerikan. Tahereh Mafi menggunakan gaya bahasa yang sangat puitis dalam menuliskan novel ini.
Juliette selalu menggunakan kiasan-kiasan ketika menceritakan bagaimana dia bisa diasingkan, merasa kesepian yang dalam, berharap bisa bebas, dan kejutan-kejutan yang ia temukan dan dihasilkan dari kehadiran Adam. Lalu, ada gaya penulisan repetitif, di mana banyak kalimat yang direvisi dengan cara dicoret, seperti sedang menulis buku harian. Gaya penulisan ini menjadi hal yang unik dan menarik.
Secara keseluruhan, novel Shatter Me ini sangat direkomendasikan bagi Anda yang sedang mencari novel fantasi, romansa, dan petualangan yang segar. Ini adalah bacaan yang cocok bagi anak muda.
Kekurangan Novel Shatter Me
Selain memiliki kelebihan, novel Shatter Me ini masih memiliki kekurangan. Kekurangan novel ini terletak pada alur kisah yang dinilai lambat. Kemudian, akhir kisah ini dinilai cukup datar, dan keseluruhan kisah seperti terlalu banyak menggunakan metafora.
Pembaca juga menilai bahwa novel ini lebih berfokus pada kisah romansa dibandingkan kisah fantasi dan dunia yang dibangunnya. Hal ini tidak sesuai dengan preferensi beberapa pembaca yang ingin melihat lebih banyak tentang keunikan Juliette dan konflik atas kekuatannya tersebut.
Pesan Moral Novel Shatter Me
Kalau kita lihat kisah Shatter Me ini, pastinya ada kita dapat belajar bahwa tidak apa jika kita memiliki kekurangan, dan tidak apa jika kita tidak seperti kebanyakan orang lainnya. Setiap individu adalah berbeda, dan Anda normal dengan kondisi apapun itu. Tetap cintai diri sendiri apa adanya dan jangan peduli dunia berkata apa.
Melalui novel ini juga Tahereh Mafi mengingatkan kita untuk jangan sekali-kali menjauhi, mengucilkan, dan membenci mereka yang memiliki kekurangan. Jangan membuat hidup seseorang lebih sulit dengan menebarkan hal negatif. Hargai hak setiap orang untuk mendapat perlakuan yang sama seperti Anda ingin diperlakukan.
Grameds, itu dia ulasan novel Shatter Me karya Tahereh Mafi. Penasaran akan nasib Juliette dan rahasia di balik kekuatannya? Yuk temukan jawabannya sendiri dengan mendapatkan novel ini hanya di Gramedia.com. Selamat membaca!
Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Gabriel
- Review Buku 21 Pelajaran untuk Abad 21
- Review Buku Arkananta
- Review Buku Balada Si Roy
- Review Buku Catatan Kronik
- Review Buku Corat-Coret di Toilet
- Review Buku Crash
- Review Buku Dune: Bagian 1
- Review Buku Hello, Korean! Review Novel Hidup (To Live)
- Review Buku How to Die: Sebuah Buku Panduan Kuno untuk Mati
- Review Buku Kartun Biologi
- Review Buku Kisah Seorang Pedagang Darah
- Review Buku Kontrakan Nyai Suman
- Review Buku Kumpulan Puisi: Adam, Hawa, dan Durian
- Review Buku My Long Black: Unsent Letters
- Review Buku Love Across Time
- Review Buku Selama Ini Aku Salah? 100 Kesalahan Umum Bahasa Inggris
- Review Buku Set Boundaries
- Review Buku Teka-Teki Rumah Aneh
- Review Buku The 21 Irrefutable Laws Of Leadership
- Review Buku The Fabric of Reality
- Review Buku The Visual MBA
- Review Buku Tinta Emas di Kanvas Dunia
- Review Buku Tirai (Curtain)
- Review Buku To Heal Is To Be Happy
- Review Komik Dragon Ball Super
- Review Komik In His Chart
- Review Komik Juliet of The Boarding School
- Review Novel Air Mata Saudaraku
- Review Novel Anna Karya Sabrina Febrianti
- Review Novel Arga Bad Senior
- Review Novel At Night, I Become a Monster
- Review Novel Berkeliling Dunia di Bawah Laut
- Review Novel Boyband: Your Dreams Is Yours
- Review Novel Bukan Aku yang Dia Inginkan
- Review Novel Dara & Dira
- Review Novel Dago Setelah Hujan
- Review Novel Dracula Karya Bram Stoker
- Review Novel Entrok
- Review Novel Fallen Gladly
- Review Novel Gamaliel
- Review Novel Get On The Gouws
- Review Novel Hanya Tiga Kata
- Review Novel His Dark Materials #2
- Review Novel Iyan Bukan Anak Tengah
- Review Novel Kastel Terpencil di dalam Cermin
- Review Novel Kenanga
- Review Novel Lara Ati
- Review Novel Lovechitec
- Review Novel Nikola, Maldini
- Review Novel Nunafan.com Her Private Life Vol 1
- Review Novel Nunafan.com: Her Private Life Volume 2
- Review Novel Re: dan peRempuan
- Review Novel Rendezvous, #The 1955
- Review Novel Serdadu Pantai
- Review Novel S1ngle
- Review Novel School Nurse Ahn Eunyoung
- Review Novel Shatter Me
- Review Novel Syaqil
- Review Novel Tanah Para Bandit
- Review Novel The Hollow
- Review Novel The Silence of The Girls
- Review Novel Tiga Belas Kasus
- Review Novel Tugas-Tugas Hercules
- Review Novel Violets Karya Kyung Sook Shin
- Review Novel Where The Crawdads Sing
- Review You, Ketika Cinta Tidak Pernah Terucap