in

Review Novel Siwa Sumpah Bayuputra Karya Amish

Rating: 3.83

 

Siwa Sumpah Bayuputra (The Oath of the Vayuputras) adalah buku ketiga karya Amish Tripathi, yang merupakan bagian dari Amishverse dan juga bagian terakhir dari Shiva Trilogy. Buku ini pertama kali diterbitkan oleh Westland Press pada 27 Februari 2013 dan menyelesaikan kisah mistis tentang tanah khayalan Meluha, di mana penduduknya diselamatkan oleh seorang barbar bernama Shiva.

Setelah diluncurkan, Siwa Sumpah Bayuputra mendapatkan ulasan positif, terutama untuk alur cerita dan pengembangan karakternya. Business Standard bahkan menyebut Amish Tripathi sebagai ‘Tolkien-nya India.’ Namun, penggunaan bahasa Inggris modern dan mudah dipahami oleh Tripathi dikritik oleh Mint, yang memberikan ulasan negatif. Meski demikian, buku ini meraih sukses besar secara komersial, dengan 350.000 eksemplar terjual dalam pra-pemesanan dan cetakan awal sebanyak 500.000 eksemplar. Pada hari pertama peluncurannya, buku ini terjual habis, memecahkan rekor sebagai buku dengan penjualan tercepat di India.

Siwa Sumpah

button cek gramedia com

Cerita dimulai dari bagian terakhir buku sebelumnya, di mana Shiva akhirnya menemukan kejahatan sejati dalam Siwa Sumpah Bayuputra. Shiva kemudian mendeklarasikan perang suci melawan mereka yang berusaha mempertahankan kejahatan tersebut, termasuk Kaisar Daksha dan Dilipa, yang berada di bawah kendali orang bijak Bhrigu. Perang besar pun terjadi, dan Shiva melakukan perjalanan ke tanah Pariha untuk berkonsultasi dengan Vayuputras, sebuah suku legendaris. Namun, saat Shiva kembali, perang telah berakhir dengan kematian istrinya, Sati. Dipenuhi amarah, Shiva menghancurkan ibu kota Meluha dan menghapus Somras dari sejarah. Kisah ini diakhiri dengan pengangkatan Shiva dan para pengikutnya sebagai Dewa karena prestasi dan tindakan mereka.

Versi terjemahan dan cetakan terbaru buku ini diterbitkan oleh Penerbit Javanica pada 17 Juni 2017 dengan ketebalan 610 halaman. Seri lainnya sebelum novel ini, yaitu Kesatria Wangsa Surya (Jilid 1) dan Rahasia Kaum Naga (Jilid 2). Penasaran akan buku terakhir dari trilogi yang mendunia ini? Yuk simak informasi lebih banyak dengan membaca artikel ini sampai selesai!

Profil Amish – Penulis Novel Siwa Sumpah Bayuputra

Holiday Sale

Amish Tripathi (lahir 18 Oktober 1974) adalah seorang penulis, mantan diplomat, dan penyiar asal India yang dikenal sebagai salah satu penulis dengan penjualan tercepat dalam sejarah penerbitan India. Ia mencapai popularitas besar melalui The Shiva Trilogy dan Ram Chandra Series, yang sukses memikat jutaan pembaca.

Novel debutnya, The Immortals of Meluha, yang merupakan buku pertama dalam Trilogi Siwa, diterbitkan pada Februari 2010 dan disusul oleh The Secret of the Nagas pada Agustus 2011 serta buku penutup, The Oath of the Vayuputras, pada Februari 2013. Kesuksesan trilogi ini tidak hanya memperkokoh posisinya sebagai penulis terkemuka di India, tetapi juga memperkenalkan gaya narasi yang unik yang menggabungkan mitologi dengan elemen kontemporer.

Selain The Shiva Trilogy, Amish juga mengembangkan Ram Chandra Series, yang dimulai dengan The Scion of Ikshvaku (2015), diikuti oleh Sita: Warrior of Mithila (2017), Raavan: The Enemy of Aryavarta (2019), dan karya terbarunya, War of Lanka, yang dirilis pada 3 Oktober 2022. Pada tahun 2020, ia menulis buku sejarah pertamanya berjudul Legend of Suheldev: The King Who Saved India.

Hingga saat ini, buku-buku Amish telah terjual lebih dari 7 juta eksemplar dan diterjemahkan ke dalam 20 bahasa, menjadikannya salah satu penulis paling berpengaruh di dunia sastra India modern. Selain kesuksesannya sebagai penulis, Amish juga menjabat sebagai Menteri Kebudayaan dan Pendidikan di Komisi Tinggi India di Inggris dan Direktur Nehru Centre, London, dari 2019 hingga 2023, memperkuat kontribusinya dalam memperkenalkan budaya India ke panggung global.

Sinopsis Novel Siwa Sumpah Bayuputra

Siwa Sumpah

button cek gramedia com

Perjalanan Shiva mencari sumber kejahatan membawa dia ke Pancawati, negeri kaum Naga. Setelah menghadapi banyak rintangan, Shiva dan istrinya, Sati, mengumpulkan pasukan untuk melancarkan perang suci melawan musuh utama mereka, seorang dalang yang sangat kuat yang mengendalikan raja-raja besar dari balik layar. Perang brutal pun menyapu seluruh Bharatawarsa, dan Shiva mengalami kemenangan serta kekalahan. Ketika jalan buntu, Shiva pergi ke barat, menuju negeri tersembunyi yang dihuni oleh Vayuputras untuk mendapatkan senjata yang diharapkan dapat mengakhiri perang berkepanjangan.

Apakah Shiva berhasil dalam misinya? Bagaimana nasib Bharatawarsa dan dunia? Semua pertanyaan ini dijawab dalam buku terakhir dari Trilogi Siwa yang mengungkapkan takdir Shiva sebagai penerus Batara Rudra, Mahadewa penghancur kejahatan.

Kelebihan dan Kekurangan Novel Siwa Sumpah Bayuputra

Siwa Sumpah

button cek gramedia com

Pros & Cons

Pros
  • Mendapatkan banyak pengakuan dan penghargaan.
  • Penggunaan narasi yang sangat baik dan menggugah.
  • Plot yang mendetail dan menarik.
  • Penggambaran karakter yang kuat.
  • Latar yang mendukung alur cerita.
  • Kisah yang menguras emosi.
  • Memiliki pesan moral. 
Cons
  • Harus membaca seri sebelumnya untuk memahami buku ini secara keseluruhan.
  • Ending yang terkesan gampang diselesaikan.

Kelebihan Novel Siwa Sumpah Bayuputra

Siwa Sumpah

button cek gramedia com

Siwa karya Amish Tripathi telah mendapatkan banyak pengakuan dan penghargaan, termasuk pujian sebagai “The Lord of the Rings India” oleh Indian Times. Hal ini mencerminkan kualitas narasi yang sangat baik dan menggugah, di mana Amish berhasil mengemas kisah epik dengan cara yang memikat dan penuh makna. Plot cerita yang dibangun sangat mendetail dan menarik, menunjukkan kecerdasan penulis dalam merajut alur yang kompleks namun tetap dapat diikuti dengan mudah oleh pembaca.

Setiap karakter dalam novel Siwa Sumpah Bayuputra (The Oath of the Vayuputras) ini digambarkan dengan sangat kuat dan memiliki daya tariknya masing-masing, memberikan kedalaman dan kekuatan emosional pada cerita. Latar cerita yang dihadirkan juga sangat mendukung alur cerita sehingga menciptakan dunia yang begitu hidup dan imersif bagi pembaca. Kisah ini juga membawa pesan moral yang mendalam, memberikan hikmah dan inspirasi bagi setiap orang yang membacanya.

Kekurangan Novel Siwa Sumpah Bayuputra

Siwa Sumpah

button cek gramedia com

Poin kekurangan pertama dari novel Siwa Sumpah Bayuputra (The Oath of the Vayuputras) terletak pada keharusan membaca dua jilid sebelumnya untuk benar-benar memahami keseluruhan alur cerita. Buku ini merupakan bagian akhir dari trilogi, sehingga pembaca baru yang langsung terjun ke jilid ketiga tanpa membaca dua buku sebelumnya mungkin akan mengalami kebingungan dalam mengikuti perkembangan plot dan karakter. Meskipun buku ini memberikan kilas balik dan beberapa penjelasan mengenai peristiwa masa lalu, detail-detail penting yang mendasari dinamika cerita tidak sepenuhnya dijelaskan ulang, sehingga pembaca yang tidak familiar dengan cerita sebelumnya bisa kesulitan memahami konteks dan motivasi karakter-karakter utama.

Poin kedua yang menjadi kelemahan adalah penyelesaian konflik yang melibatkan karakter-karakter antagonis utama, yang terasa terlalu mudah dan kurang memuaskan. Sepanjang cerita, penulis berhasil membangun intensitas dan ketegangan yang cukup kuat melalui plot yang kompleks dan penggambaran karakter yang mendalam.

Namun, ketika tiba di bagian klimaks, penyelesaian konflik justru terasa terburu-buru dan tidak sepadan dengan ketegangan yang telah dibangun sebelumnya. Penyelesaian yang terlalu sederhana ini berpotensi mengurangi dampak emosional dan kepuasan pembaca yang mengharapkan akhir yang lebih dramatis dan penuh liku-liku, sejalan dengan perjalanan cerita yang sebelumnya penuh dengan intrik dan tantangan besar bagi karakter-karakter utama.

Pesan Moral Novel Siwa Sumpah Bayuputra

Siwa Sumpah

button cek gramedia com

Novel Siwa Sumpah Bayuputra (The Oath of the Vayuputras) ini memberikan banyak sekali pesan moral yang dapat menjadi teladan untuk menjalani kehidupan kita. Seringkali kita terjebak dalam keserakahan, ingin mengambil lebih dan lebih dari hal-hal baik yang ada di sekitar kita, hingga tanpa kita sadari, kebaikan itu berubah menjadi keburukan. Keserakahan adalah musuh terbesar yang bisa merusak sesuatu yang seharusnya bisa kita nikmati dengan rasa syukur.

Kita sering mencari kambing hitam atas kegagalan atau kesedihan yang kita rasakan, entah itu kita menyalahkan keadaan atau orang lain di sekitar kita. Namun, dalam kenyataannya, hanya orang-orang lemah saja yang melakukan itu. Kita harus menjadi orang yang kuat dan bisa menerima tanggung jawab atas apa yang terjadi dalam hidup kita, hanya dengan menerima tanggung jawab itulah kita bisa memperbaiki keadaan.

Pesan moral terakhir yang tak kalah penting adalah, waktu terus berjalan dan tidak ada yang bisa mengubah apa yang telah terjadi. Namun, bagi mereka yang bijaksana, waktu menawarkan kesempatan untuk penebusan. Janganlah kita lari dari kenyataan atau tanggung jawab kita. Kita mungkin tidak bisa mengubah masa lalu, tetapi kita bisa membentuk masa depan melalui tindakan kita hari ini. Jangan biarkan kesedihan atau kegagalan menahan langkah kita. Karena kita harus terus melangkah kedepan dan jangan berlarut-larut dalam kesedihan atau kegagalan.

Bagi Grameds yang ingin membaca buku Siwa Sumpah Bayuputra karya Amish, kalian bisa dapatkan hanya di Gramedia.com ya! Gramin juga sudah menyediakan rekomendasi buku-buku trilogi yang tak kalah seru di bawah ini. Yuk langsung saja dapatkan buku-buku terbaik hanya di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi dan produk terbaik untuk kamu.

Penulis: Gabriel

 

Rekomendasi Buku

The Lord of The Rings #1: Sembilan Pembawa Cincin (The Lord of The Rings Fellowship)

The Lord of the Rings#1: Sembilan Pembawa Cincin

button cek gramedia com

Di sebuah desa yang tenang di Shire, seorang hobbit muda bernama Frodo Baggins mendapat warisan cincin bertuah yang menyimpan kekuatan dahsyat. Agar cincin utama itu tidak jatuh ke tangan Sauron yang jahat, Frodo mesti mengadakan perjalanan panjang dan penuh bahaya ke gunung api di Mordor, untuk memusnahkan cincin tersebut. Bersama kedelapan sahabatnya, ia berangkat. Dipimpin oleh Gandalf sang penyihir, kesembilan pembawa cincin itu memulai perjalanan. Tapi Sauron dan para anak buahnya tidak tinggal diam.

Balada Burung Penyanyi dan Ular

Balada Burung Penyanyi dan Ular (The Ballad of Songbirds & Snakes)

button cek gramedia com

Ambisi mendorongnya. Kompetisi menggerakkannya. Namun, kekuasaan ada harganya. Pagi hari menjelang dimulainya Hunger Games Kesepuluh, Coriolanus Snow yang berusia 18 tahun bersiap-siap menjadi mentor. Keluarga Snow yang dulunya jaya kini jatuh miskin. Nasib mereka bergantung pada kemampuan Coriolanus untuk menebar pesona dan mengalahkan siswa-siswa lain untuk menjadi mentor peserta yang akan memenangkan Hunger Games. Keberuntungan sepertinya tidak berpihak pada Coriolanus. Dia mendapat peserta perempuan dari Distrik 12, distrik yang dipandang sebelah mata.

Takdir Corioanus dan sang peserta bertaut—setiap keputusan yang diambilnya bisa menentukan kemenangan atau kekalahan, keberhasilan atau kegagalan. Di dalam arena, para peserta berjuang sampai mati. Di luar arena, Coriolanus mulai jatuh hati pada gadis yang dimentorinya… dan dia rela berbuat apa saja, bahkan melanggar peraturan, demi bertahan hidup dan memperoleh kejayaannya.

Trilogi Soekram

Trilogi Soekram

button cek gramedia com

Buku ini merupakan edisi lengkap dari Trilogi Soekram yang sebelumnya diterbitkan dalam 3 buku terpisah oleh sang pujangga Sapardi Djoko Damono, yaitu: Pengarang Telah Mati, Pengarang Belum Mati, dan Pengarang Tak Pernah Mati.

Trilogi Soekram merupakan sebuah buku yang mengisahkan tentang Soekram yang loncat keluar dari dunia ceritanya dan menggugat sang pengarang. Pertanyaan-pertanyaan akan mengapa hidupnya tak bisa ia jalani sendiri sesuka hati namun harus sesuai dengan keinginan pengarang.

Kegeraman Soekram akan pengarangnya ini berlatarkan kampus, dan peristiwa huru-hara Mei 98. Yang dalam novelnya ini, sang penyair besar membukakan mata pada sebuah hubungan paling kompleks, paling sejati, antara pengarang dan tokoh yang ada dalam tulisannya.

 

Sumber:

  • https://en.m.wikipedia.org/wiki/The_Oath_of_the_Vayuputras
  • https://en.m.wikipedia.org/wiki/Amish_Tripathi
  • https://www.goodreads.com/book/show/12820793-the-oath-of-the-vayuputras

Written by Adila V M

A half-time writer, a full-time dreamer.