Rating: 4.5 / 5
Habiburrahman El Shirazy bukanlah penulis pendatang, ia adalah seorang novelis handal yang telah banyak merilis novel-novel sastra moral dan bahkan beberapa karyanya diangkat ke layar lebar.
Tak banyak memang penulis Indonesia yang mengusung genre sastra moral seperti Habiburrahman El Shirazy ini. Sehingga, setiap karya yang diterbitkan oleh penulis dengan sapaan Kang Abik ini selalu dinantikan penggemarnya.
Salah satu novel terbaru yang dirilis oleh Kang Abik adalah sebuah dwilogi berjudul Suluh Rindu dan Kembara Rindu yang terbit pada tahun 2022 dan 2019. Seperti karyanya yang lain, selain alur cerita yang ciamik, ada pelajaran yang bisa dipetik dari Suluh Rindu.
Jika Grameds sedang merindukan novel-novel romansa yang agamis dengan nilai moral yang dapat diambil sebagai pelajaran, maka novel Suluh Rindu ini wajib masuk dalam daftar buku bacaanmu.
Table of Contents
Sinopsis Novel Suluh Rindu Karya Habiburrahman El Shirazy
“Jodoh itu memang misteri. Ada yang sudah mencari ke mana-mana, eh ternyata jodohnya tetangga sendiri. Itu bukanlah hal yang aneh.”
Menuntut, mengamalkan serta mengajarkan ilmu yang dimiliki adalah sebuah kebahagiaan bagi Ridho. Ia memiliki tekad untuk selalu menjadi pengabdi bagi para pencari ilmu dengan membuka sebuah pesantren di tanah kelahirannya, Way Meranti.
Namun dengan semakin bertambahnya santri di pesantren tersebut, muncul banyak permintaan untuk membuka pesantren putri, agar anak-anak perempuan di kota tersebut dapat menimba ilmu di sana.
Jelas, tanggung jawab tersebut di luar kemampuan Ridho.
Di sisi lain syifa adik sepupu yang selama ini menjadi tanggung jawab Ridho sudah diwisuda dan menjadi seorang hafidzah. Dengan kemampuan bacaan Al Qurannya yang baik serta sura indahnya, tak heran jika Syifa menjadi sorotan ketika acara wisuda bahkan masuk ke korah daerah hingga televisi nasional.
Akan tetapi, cobaan paling berat yang dialami oleh Syifa da di depan mata. Sementara itu, Ridho tidak mampu mencegah hal buruk yang akan segera terjadi pada dirinya.
Novel Suluh Rindu karya Habiburrahman El Shirazy tak hanya menyajikan kisah cinta yang menyenangkan untuk dibaca, tetapi juga kisah cinta yang dapat diteladani serta dipetik hikmahnya.
Seperti bukunya yang berjudul Di Atas Sajadah Cinta. Buku karya Kang Abik tersebut berisi himpunan cerna serta kisah cinta yang mampu meneguhkan iman, menentramkan hati dan menjadi teladan islami.
Dalam buku tersebut, ada 38 kisah yang dapat Grameds baca dan kebanyakan menceritakan tentang cinta yang telah diridhoi oleh Allah.
Di Atas Sajadah Cinta
Review Novel Suluh Rindu Karya Habiburrahman El Shirazy
Novel Suluh Rindu merupakan sekuel dari dwilogi pembangun jiwa dengan buku pertama yang berjudul Kembara Rindu. Melalui buku pertamanya, Kang Abik menceritakan tentang bagaimana lika-liku kehidupan Ridho. Ia memiliki tanggung jawab kepada saudara sepupunya yang saat itu masih kecil bernama Syifa.
Demi menghidupi Syifa dan mencapai impiannya, Ridho rela membanting tulang dan perjuangan hidup Ridho dalam Kembara Rindu digambarkan dengan detail hingga mengundang air mata pembaca. Lalu melalui sekuelnya yaitu Suluh Rindu, Kang Abik menceritakan bagaimana keadaan Ridho serta Syifa yang pada mulanya buruk menjadi lebih baik seiring dengan perjalanan waktu, tentu hal tersebut karena doa serta usaha Ridho serta Syifa.
Di tengah rasa kebahagiaan dan syukur karena keadaan hidup yang semakin membaik, Ridho dan Syifa dihadapkan pada ujian hidup yang lainnya.
Melalui novel Suluh Rindu, pembaca akan dibawa mengembara ke Lampung dan mengunjungi beberapa pesantren serta negara-negara tetangga. Selain itu, Kang Abik juga menggambarkan bagaimana kehidupan di pesantren serta pengalaman pengusaha pesantren.
Bukan Kang Abik namanya, jika hanya menuliskan novel romansa biasa. Oleh karenanya, dalam buku Suluh Rindu ini, Kang Abik memberikan penjelasan panjang tentang apa-apa saja faedah dari menghafal Al-Quran.
Tentunya hal tersebut dituliskan dengan alur cerita yang masih nyambung dengan kisah Ridho dan Syifa. Selain itu, Kang Abik juga menyertakan bagaimana cara untuk memastikan hafalan Quran melekat di hati para hafiznya.
Selain pembahasan mengenai faedah menghafal Al-Quran, ada hal menarik lain dalam novel Suluh Rindu ini, yaitu kisah pengajian di Mesir dan kelebihan belajar di negara tersebut. Seperti yang diketahui bahwa Kang Abik adalah sarjana dari sebuah perguruan tinggi bergengsi di Mesir yaitu Universitas Al-Azhar Kairo. Maka tidak heran, jika pembahasan tersebut ikut dicantumkan dalam novel Suluh Rindu.
Kang Abik memang terbukti bukan penulis baru, melalui novel Suluh Rindu ini, Habiburrahman El Shirazy mampu membuat detail-detail kecil menjadi lebih menarik seperti latar tempat dan waktu yang mungkin banyak dilewatkan oleh penulis baru lainnya.
Tak hanya itu saja, pengembangan karakter dalam sekuel dwilogi pembangun jiwa ini juga cukup matang. Dijelaskan secara singkat dan jelas, sehingga tidak membosankan tetapi juga tidak membuat pembaca merasa terlalu terburu-buru dan melewatkan poin penting lainnya.
Buku Suluh Rindu ini tidak hanya menyajikan kisah menarik tentang perjalanan hidup seseorang, tetapi juga berisi tentang indahnya mencari ilmu serta mengamalkannya, bagaimana pentingnya khidmat kepada guru serta nikmatnya hidup dengan Al-Quran, jodoh dan kematian.
Secara garis besar, novel Suluh Rindu ini menceritakan konflik soal asmara dan pernikahan. Di mana Ridho diceritakan harus mengambil keputusan berumah tangga, padahal ada tanggung jawab mengurus pesantren dan masjid di Way Meranti yang menjadi mimpinya.
Sementara Syifa yang baru saja diwisuda sebagai hafizah tiba-tiba dijodohkan oleh neneknya dengan laki-laki yang akhlaknya kurang baik. Ada pula konflik warisan antara keluarga Lina serta Syifa. Novel Suluh Rindu berhasil terjual sebanyak 600 eksemplar, membuktikan kepiawaian Habiburrahman El Shirazy dalam menyusun novel dengan genre sastra moral yang baik dan menarik.
Ada banyak novel karya Kang Abik dengan topik serupa, contohnya seperti Merindu Baginda Nabi yang terbit pada tahun 2018 lalu. Novel satu ini bercerita tentang kehidupan Rifa, seorang anak yang dibuang di sebuah tempat sampah dan akhirnya dipungut oleh Mbah Tentrem.
Namun akhirnya ia hidup di sebuah panti asuhan dan mendapatkan kasih sayang dari kedua pasangan suami istri yang mengurus panti tersebut. Dari hidupnya di panti tersebut, Rifa menyadari abahnya bisa merasakan rindu sangat amat dalam kepada Baginda Nabi.
Merindu Baginda Nabi
Kelebihan dan Kekurangan Novel Suluh Rindu Karya Habiburrahman El Shirazy
Habiburrahman El Shirazy atau yang kerap disapa dengan Kang Abik adalah salah satu novelis terkenal dan berbakat di Indonesia. Karyanya tidak hanya terkenal di tanah air saja, tetapi hingga ke luar negeri seperti Malaysia, Singapura bahkan Australia.
Maka tak heran jika banyak karya Kang Abik dikagumi oleh banyak pembaca. Selain mampu menyajikan plot cerita menarik pada setiap karyanya, Kang Abik juga selalu menyisipkan pelajaran kehidupan dan agama yang berharga.
Membaca buku-buku karya Kang Abik artinya tak hanya mengisi waktu luang dengan novel menyenangkan, tetapi juga belajar dengan cara yang asyik dan tidak membosankan. Ada beberapa sisi positif yang membuat Suluh Rindu menjadi novel yang menarik dan tidak boleh dilewatkan, tetapi tentunya ada pula beberapa kritik dari para pembaca yang meninggalkan reviewnya di GoodReads untuk novel Suluh Rindu ini.
Kelebihan Novel Suluh Rindu
Kang Abik kembali membukti bahwa ia adalah penulis handal yang mampu menyampaikan cerita menarik dan lebih dari itu, pesan-pesan moral dalam setiap karyanya pun tak pernah dilupakan.
Contohnya seperti adegan mendaki gunung yang sebenarnya adalah sebuah tips untuk meraih kesuksesan. Dalam adegan tersebut, Kang Abik merepresentasikan bahwa mendaki gunung hingga puncak bisa jadi suatu pelajaran tentang bagaimana usaha seseorang untuk meraih cita-cita dan keberhasilannya. Selain adegan mendaki gunung tersebut, Kang Abik juga banyak mencantumkan kutipan bijak. Misalnya kutipan mengenai pekerjaan atau aktivitas yang terasa berat, jika direncanakan dengan baik maka akan menjadi ringan serta menyenangkan.
Tak hanya itu saja ada banyak pula refleksi kehidupan dan keislaman dalam novel Suluh Rindu ini, seperti persoalan memilih jodoh salah satunya adalah dengan tidak melupakan sholat istikharah. Kang Abik juga banyak menyisipkan pesan-pesan kehidupan yang penting untuk para pembaca. Seperti apa yang diucapkan oleh Syifa kepada Lina, bahwa harta bukanlah segala sehingga ia tidak ingin menuntut hak warisan secara hukum.
Melalui adegan tersebut, Kang Abik menyampaikan pesan bahwa harta bukan segalanya sehingga tidak perlu melakukan perebutan hak waris hingga memutuskan hubungan tali silaturahmi dengan saudara. Sebab di mata Allah, lebih utama menjaga tali silaturahmi setelah itu ridho Allah akan menyertai lalu rejeki akan ikut melimpah. Sehingga harta dan hal-hal duniawi seperti itu tak perlu dikhawatirkan.
Kang Abik juga banyak menuliskan nasihat-nasihat keagamaan, seperti tidak menunda-nunda sholat karena sholat akan menjadi cahaya di alam kubur dan ketika seseorang berada di hari kiamat. Tak hanya itu saja Kang Abik juga mengingatkan para pembaca Suluh Rindu bahwa sholat akan menjadi bukti bahwa seseorang benar-benar taat dan takut kepada Allah. Karena amalan pertama yang akan dihisab nantinya adalah sholat.
Apabila seseorang baik dalam melaksanakan sholatnya, maka baik pula seluruh amalan ibadah yang ia lakukan. Begitu pula sebaliknya, jika buruk sholat seseorang maka buruklah seluruh amalan ibadahnya.
Selain mengenai hal-hal keagamaan, Kang Abik juga sempat menyentil topik serius lain seperti tokoh yang dikisahkan sembunyi dan lari dari tanggung jawabnya.
Melalui kisah dalam novel Suluh Rindu ini, Kang Abik menjelaskan bahwa ada beberapa tokoh dengan kapasitas, kapabilitas hingga integritas yang mumpuni untuk mengambil tanggung jawab besar demi masyarakat serta ummat, namun memilih untuk lari dari tanggung jawab tersebut.
Kang Abik juga sempat menyoroti kondisi pendidikan di Indonesia dan tingkat literasi yang sangat rendah hingga bahkan memprihatinkan.
“Cendekiawan itu menulis bahwa tingkat literasi di Indonesia sangat memprihatinkan. Negara berpenduduk muslim terbesar di dunia ini menempati rangking ke 62 dari 70 negara terkait tingkat literasi. Ini berarti Indonesia masuk dalam golongan 10 negara terbawah dengan tingkat literasi rendah. Literasi sendiri pada pemahaman awalnya adalah kemampuan membaca dan menulis. Kini literasi dipahami sebagai kemampuan seseorang dalam memahami dan mengolah informasi …” (Halaman 85).
Secara keseluruhan, novel Suluh Rindu karya Habiburrahman El Shirazy ini sangat khas. Mengangkat sastra moral dengan bumbu romansa dengan latar pesantren dan keagamaan Islam yang kental. Menceritakan perjalanan hidup setiap tokoh dengan beberapa nasihat serta pesan moral penting yang dijadikan sebagai pelajaran untuk para pembaca.
Seperti novel-novelnya yang lain, Suluh Rindu cocok untuk Grameds yang sedang merasa lesu ketika melaksanakan kewajiban dalam beribadah, merasa roda keimanannya berada di bawah atau ingin membaca cerita penggugah jiwa.
Novel Suluh Rindu ini tak hanya menyenangkan untuk dibaca, tetapi juga bisa menjadi inspirasi ketika ingin meraih cita-cita yang terasa jauh atau menjadi salah satu renungan ketika akan mengambil keputusan penting dalam hidup, sebab novel Suluh Rindu ini memiliki banyak nasihat hidup yang tak boleh dilewatkan.
Kekurangan Novel Suluh Rindu
Kang Abik jelas mampu menyajikan cerita menarik melalui setiap karyanya. Sayangnya dalam novel Suluh Rindu ini, plot ceritanya sangat sederhana dan mudah ditebak. Meskipun begitu, Kang Abik tetap memasukan detail-detail penting yang akhirnya membuat novel ini tidak begitu membosankan.
Detail-detail kecil yang tidak pernah dilewatkan Kang Abik dalam novel-novelnya adalah tentang bagaimana latar dari suasana dalam novel. Contohnya adalah ketika Kang Abik menceritakan bagaimana momen makan bersama keluarga dan teman dalam novel Suluh Rindu ini. Kang Abik menjelaskan detail penting seperti nasi panas yang mengepul, sambal terasi, dan lainnya yang membuat pembaca ikut merasakan kenikmatan makan bersama.
Hal detail seperti ini mungkin dianggap sepele, namun untuk dapat menyampaikan bagaimana suasana dari adegan dalam cerita tersebut, penulis harus pintar-pintar menggambarkannya dengan detail kecil, seperti yang dilakukan oleh Kang Abik.
Kekurangan kedua yang disoroti oleh para pembaca novel ini adalah karakter yang terlalu banyak, sehingga cukup sulit untuk menghafal dan memahami mana tokoh yang melakukan apa dan lainnya. Tetapi untungnya, tokoh utama dalam novel ini memiliki nama sederhana dengan pengembangan karakter yang sangat baik.
Selain dua kekurangan tersebut, Kang Abik kembali membukti bahwa ia adalah penulis handal yang mampu menyampaikan cerita menarik dan lebih dari itu, pesan-pesan moral dalam setiap karyanya pun tak pernah dilupakan.
Mencari novel-novel Habiburrahman El Shirazy yang lain? Grameds bisa membaca karya Kang Abik yang lainnya yang berjudul Dalam Mihrab Cinta. Novel ini terbit pertama kali pada tahun 2007 dan cukup viral karena menyajikan kisah yang menarik.
Dalam Mihrab Cinta menceritakan tentang seorang santri yang difitnah mencuri oleh temannya sendiri hingga akhirnya ia dikeluarkan dari pesantren tersebut secara tidak hormat.
Keluarganya yang kecewa dengan sang anak membuat ia kabur dari rumah dan menjadi seorang pencuri di jalanan untuk menyambung hidupnya. Ia kemudian menyimpan dendam pada temannya yang menuduhnya pencuri dan berniat membalas dendam.
Dalam Mihrab Cinta
Gramin juga sudah menyiapkan buku-buku terkait, lho. Yuk langsung saja dapatkan bukunya hanya di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi dan produk terbaik untuk kamu.
Penulis: Khansa
Sumber: https://www.goodreads.com/book/show/61646862-suluh-rindu
- 14 Days Isabella
- A dan Z
- Agensi Rumah Tangga
- Albiandra: The Untold Story
- Anne of Avonlea
- Antologi Cerita Anak Muslim di Mancanegara
- April : Fallen
- Anatomi Rasa Karya
- Athar: Cinta dalam Ikhlas
- Arkananta
- Book’s Kitchen
- Bukan Kekasih Impian
- Catatan Harian Menantu Sinting
- Children of Blood and Bone
- Diskoneksi
- Eat Drink Sleep
- Enola Holmes dan Kereta Kuda Hitam
- Garis Batas
- Ghosting Writer
- Gyo
- Haji Murad
- Highly Unlikely
- Hotel Mooi Indie
- Iblis Menjelma Senapan Berburu
- Imama Al-Hafidzh
- Istana Merah
- Jais Darga Namaku
- Kemelut Rodansih dan Dua Anaknya
- Kenangan Manis Takkan Pernah Habis
- Klasik Bahasa Inggris White Fang
- Konstelasi Andro dan Mega: Dunia Tanpa Zodiak
- Laiqa: Berapa Jarak antara Luka dan Rumahmu?
- Laiqa: Mana Hijrah?!
- Laiqa: Siniar Semut Kecil
- Laiqa: Hijab for Sisters
- Laiqa: Rope That Binds
- Lelap dalam Lautan Bintang
- Lit: Left Unsaid
- Malam Seribu Jahanam
- Mari Pergi Lebih Jauh
- Masquerade Hotel
- Me Minus You
- Mencintaimu Sampai Kau Mau
- Menyelamatkan Teetee
- Merah Kirayu
- Mickey7
- Muslimah Keren
- Nadira
- Norwegian Wood
- Mata Hari (The Spy)
- My Long Black : Unsent Letters
- Paracosm D'arte
- Parnassus Keliling
- Pada Sebuah Kapal
- Perempuan di Rumah No 8
- Perempuan yang Menunggu di Lorong Menuju Laut
- Rara Mendut
- Romansa Stovia
- Rumah di Mango Street
- Rumus Ciuman Sempurna
- Sang Pemenang Berdiri Sendirian
- Sarhad
- Seandainya
- Senyum Karyamin
- Seperti Sungai Yang Mengalir
- Serikat Anjing Mandiri
- Sidney Sheldon's The Phoenix
- Sikencur
- Sihir Perempuan
- Suluh Rindu
- Sumur Anjing Gila
- The Boyfriend
- The Count of Monte Cristo
- The Dragon's Promise
- Ther Melian - Discord
- The Night Mark
- The Night Swim
- The Power
- The Snatched and The Snapped
- Toko Buku Kucing Hitam
- Toko Jajanan Ajaib Zenitendo 3
- Tumbal Genderuwo
- Yang Katanya Cemara Karya
- Yang Menari dalam Bayangan Inang Mati
- Yang Tak Kunjung Usai
- We Hunt the Flame: Memburu Api